[singlepic id=112 w=320 h=240 mode=watermark float=center]

“Kok Dewa-dewa orang Hindu cacat dan abnormal sih? Ada yang bertangan empat, ada yang berkepala gajah dan ada juga yang bermata tiga.” Pertanyaan ini sangat sering diutarakan pada saya disaat teman debat saya mungkin sudah merasa kepepet dan kehabisan amunisi kali ya?

Saya tidak serta merta menjelaskan dengan sloka-sloka Veda ataupun mencoba dengan logika, tetapi saya balik bertanya ke mereka; “Malaikat-malaikat dalam agamamu kok punya sayap sih? Itu abnormal juga ya?”

Sering kali dengan pertanyaan balik ini saja sudah mematahkan pandangan mereka dan membuat mereka tidak berkutik lagi. Meski demikian dalam artikel ini saya akan mencoba memberikan gambaran kenapa dewa-dewa ada yang berpenampilan tidak seperti manusia normal.

Yang pertama yang harus kita kondisikan adalah mindset yang kita gunakan untuk menilai sesuatu. Jangankan jauh-jauh menilai para Dewa, Malaikat atau mahluk lain, dalam menilai sesama manusia saja anda tidak bisa menggunakan standar mindset anda untuk menilai orang lain. Andaikan anda adalah seorang perokok yang hobi sepak bola. Maka anda akan mengatakan bahwa merokok itu sangat nikmat. Lebih baik tidak makan satu hari dari pada tidak dikasi rokok, apa lagi merokok sambil menonton liga Inggris…. Wah betapa nikmatnya! Akan tetapi jika pandangan anda ini anda terapkan ke saya yang tidak merokok dan tidak hobi sepak bola tentunya akan menjadi masalah besar. Saya bahagia dengan surfing di Internet atau keliling naik motor besar, tetapi sangat menderita jikalau teman di sebelah saya merokok dan asapnya memenuhi ruangan. Satu contoh lagi, mungkin sebagain besar dari kita, yang cowok sangat senang melihat gadis-gadis asia (cina, korea, jepang) yang kulitnya kuning keputihan, bodinya semampai, tapi apa anda tahu ternyata sebagian besar orang bule tidak menganggap orang asia cantik? Seorang pejabat Amerika Serikat pernah melontarkan kritikan dalam rangka mencibir seorang pejabat asia bahwa wanita-wanita cina sangat buruk rupa, payudaranya kecil dan sama sekali tidak menarik. Berbeda jauh dengan gadis-gadis amerika dan eropa. Hanya karena hal seperti ini akhirnya pejabat yang bersangkutan di kecam oleh Cina. Sekarang kita beralih ke mahluk hidup lain. Kelabang memiliki banyak kaki, apakah kelabang itu cacat? Tidak bukan?

Veda menjelaskan terdapat 6.400.000 jenis kehidupan, sebagaimana tertuang dalam padma purana;

Jalala nava-laksani sthavara laksa-vimsati

Krmayo rudra-sankhyakah paksinam dasa-laksanam

Trimsal-laksani pasavah catur-laksani manusah

Artinya:

Terdapat 8.400.000 bentuk kehidupan. 900.000 bentuk kehidupan dalam air; 2.000.000 bentuk pohon dan tumbuhan; kemudian terdapat 1.100.000 spesies burung. Akhirnya terdapat 3.000.000 spesies binatang buas dan 400.000 spesies manusia.

Sebagaimana gambaran alam semesta yang sudah saya buat dalam sebuah poster yang dapat anda download dalam website ini, kehidupan tidak hanya ada di bumi, bumi hanyalah bagian kecil dari satu alam semesta kita yang maha luas. Dan alam semesta kita ternyata hanyalah salah satu dari jutaan alam semesta yang lain. Jika dalam spesies manusia yang hidup di bumi saja sudah sangat berbeda, bagaimana dengan spesies manusia di planet-planet yang lain? Jin dan gendruwo juga salah satu dari 400.000 spesies manusia. Kenapa mereka begitu berbeda? Bagaimana dengan alien yang digambarkan berkepala besar dan bertangan panjang sampai selutut? Bagaimana dengan malaikat/ dewa yang hidup di planet lain dengan parameter lingkungan yang berbeda? Wajarkah jika mereka dikarunia oleh Tuhan badan dengan jenis yang berbeda dari yang di Bumi?

Serangan yang tidak kalah gencarnya ke Hindu adalah “Kenapa Tuhan Hindu porno dengan memperlihatkan auratnya?”. Lagi-lagi pertanyaan konyol. Sebenarnya yang porno itu adalah otak si penanya, kenapa? Sesuatu dapat dikatakan prono tergantung dari mana orang memandangnya. Orang pedalaman kalimantan dan irian hanya mengenakan penutup kemaluan dalam berinteraksi dengan orang lain, meski demikian mereka tidak melakukan kejahatan pemerkosaan. Tetapi kenapa orang-orang Arab yang hanya melihat wanita berkerudung full yang kebetulan tersingkap penutup betisnya saja sudah membuat pria bersangkutan tidak bisa mengendalikan diri dan akhirnya terjadi pemerkosaan? Disinilah harus kita akui bahwasanya pengendalian diri sebagaian masyarakat manusia sudah sangat buruk. Sebagian dari kita lebih suka menyalahkan orang lain, mengkambing hitamkan setan untuk menutupi kesalahan akibat nafsu kita sendiri.

Anda tidak bisa menyamakan kondisi anda dengan mahluk hidup yang lain. Jika anda ingin mengerti tentang mereka, rubahlah mindset anda dan lihatlah permasalahan itu dengan menggunakan kaca mata yang sesuai sehingga hasil yang anda peroleh adalah objektif.

Jadi orang yang menuduh dewa-dewa Hindu abnormal adalah orang-orang bodoh yang pengetahuannya perlu di up-grade dan mindset-nya perlu di buka lebar agar tidak selalu menilai sesuatu dengan kaca mata pemahamannya saja. Tidak serta merta menyalahkan agama yang lain hanya dengan mengacu pada “kebenaran” yang disampaikan oleh ajaran agamanya.

Translate »