Sebagaimana kita ketahui. Veda berasal dari kata “Vid” yang berarti “mengetahui” dan “Veda” sendiri berarti “pengetahuan”. Dalam pengertian semantik, Veda berarti pengetahuan suci, kebenaran sejati, kebijakan tertinggi  atau pengetahuan spritual sejati tentang kebenaran abadi.

Veda terdiri dari 2 jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan rohani tentang Tuhan, Atman dan hubungannya yang disebut “Para Vidya” dan pengetahuan tentang dunia material dan aturan-aturan kehidupan yang disebut “Apara Vidya”.

Veda sebagai Apara Vidya yang mengajarkan prihal dunia material, sudah barang tentu Veda bersentuhan langsung dengan dunia-dunia yang berbau ilmiah. Beberapa bagian ajaran Aparavidya dalam Veda yang memiliki korelasi kuat dengan dunia sains yang ilmiah antara lain;

  1. Ilmu Astronomi  (Jyotisa)
  2. Ilmu Kedokteran (Ayurveda)
  3. Ilmu Militer dan pemerintahan (Dhanurveda)
  4. Ilmu Arsitektur (Ghandarva Veda)
  5. Ilmu perbintangan (Siddha Vaidya)
  6. Ilmu Politik dan Ekonomi (Artha Sastra)
  7. Logika dan Analisa (Nyaya)

Sebagaimana layaknya sains, semua kitab-kitab Apara Vidya diatas didasari atas ilmu hitung (vedic Mathematic) serta  besaran dan.

Semua kitab-kitab Veda menggunakan bahasa yang Ilmiah. Kenapa disebut bahasa yang ilmiah? Veda menggunakan bahasa Sansekerta. Menurut penelitian NASA (Badan Antariksa Amerika) dalam majalah AI (Artificial Intelligence) yang diterbitkan pada musim semi 1985 hasil penelitian Rick Briggs, Bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa  yang bisa diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa pemrograman  komputer.

Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa Sansekerta adalah satu-satunya  bahasa yang dapat mengekspresikan setiap kondisi yang ada di alam  semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang sempurna, Bahasa  Sansekerta dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan Buatan, Artificial Intelligence.

Rigg Briggs, seorang peneliti NASA, menjelaskan bahwa struktur Panini  bisa digunakan untuk menciptakan bahasa tingkat tinggi yang efisien dan  sistematis tanpa perlu menggunakan karakter alfanumerik yang sekarang  dipakai dalam semua bahasa tingkat tinggi komputer. Bahasa tingkat tinggi artinya, bahasa yang menyerupai bahasa manusia dan merupakan  jembatan instruksi manusia dengan mesin (komputer). Bahasa tingkat  tinggi ini berkebalikan dengan bahasa mesin (bahasa tingkat rendah) pada  komputer yang terdiri atas kombinasi biner: 0 dan 1 (open and close positions).

Sementara bahasa-bahasa lain membutuhkan parser (untuk memisahkan  sintaksis) agar dapat dimengerti komputer dan membutuhkan karakter  alfanumerik (angka dan tanda baca), Bahasa Sansekerta mampu melakukannya  dengan jelas tanpa keduanya. Tidak heran selama jutaan tahun Bahasa Sansekerta dipakai sebagai bahasa tulisan dalam berbagai bidang profesi, seperti matematika, hukum, filsafat, linguistik, astronomi, kedokteran,  sastra dan lain sebagainya.  Mungkin hal ini jugalah yang menyebabkan Veda sebagai kitab suci tertua tetap bertahan sampai saat ini karena memang tidak terjadi perubahan makna akibat ambiguitas tafsir dalam pemahamannya.

Penyebutan istilah Matematika Veda (Vedic Mathematic) untuk metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah aritmatika pertama kali dicetuskan oleh Bharati Krsna Tirthaji pada tahun 1911- 1918 berdasarkan metode-metode yang disebutkan pada banyak sloka-sloka yang tersebar dalam bagian-bagian Veda. Hingga saat ini, kehebatan metode Matematika Veda untuk menyelesaikan masalah aritmatika sudah diakui di seluruh dunia sebagai metode yang paling efisien.

Sebagaimana halnya sains modern, Veda juga memiliki sistem besaran dan satuan yang sudah barang tentu dengan istilah dan standar yang berbeda. Misalnya satuan panjang dalam “Yojana”, Satuan waktu dalam “truti”, satuan massa (berat) dalam Maasha dan satuan suhu/temperatur dalam Linka.

Dalam Veda sudah dikenal besaran jarak yang dikenal dengan istilah Yojana dan turunannya. Istilah ini dapat ditemukan antara lain dalam Bhagavata Purana 10.57.18

8 Paramanu = 1 Trasarenu

8 Trasarenu = 1 Renu

8 Renu = 1 Balagna

8 Balagna = 1 Likhya

8 Likhya = 1 Yuka

8 Yuka = 1 Yava

8 Yava = 1 Angula

24 Angula = 1 Hasta

4 Hasta = 1 Danda

2000 Danda = 1 Krosha

4 Krosha = 1 Yojana

1 Danda = 1 Meter

1 Angula = 1,0416 cm

Dan ternyata pernyataan Veda mengenai Keliling bumi dalam Sulva Sidhanta sangat sesuai dengan pengetahuan modern saat ini, yaitu 4.02×10^7 Danda = 4.02×10^7 Meter

Beberapa satuan massa dalam Veda antara lain sebagai berikut;

10 Krishnala = 1 Maasha

16 Maasha = 1 Suvarna Pala (Pala Emas)

32 Maasha = 1 Raupya Pala (Pala Silver)

48 Maasha = 1 Lauha Pala (Pala Besi)

Dan juga terdapat beberapa satuan turunan yang lainnya lagi yang tidak saya sebutkan disini.

Untuk Temperatur (Linka), Veda mengenal satuan-satuan berikut;

1 Pralinka = 1 Padakakshya = 0.885o C

4 Pada Kakshya = 1 Kakshya = 3,54 o C

6 Kakshya = 1 Linka = 21,24 o C

113 Pada Kakshya pada titik air = 100 o C

101 Kakshya = titik didih merkuri (air raksa) = 357 o C

50 Linka = titik didih emas = 1.062 o C

Satuan waktu dalam Veda antara lain;

(a) Untuk ukuran waktu yang sangat kecil;

TRUTI = 1/33.750 detik adalah unit terkecil dari waktu dalam Veda

100 Truti = 1 Tatpara

45 Tatpara = 1 Nimesha

30 Nimesha = 1 Prana = 4 detik

3 Nimesh = 1 Vipala = 0,4 detik

60 Vipalas = 1 Pala = 24 detik

60 Palas = 1 Ghatika = 24 Menit

60 Ghatikas = 1 divas = 1 hari atau 24 Jam

7 divas = 1 Saptah = 1 minggu

15 divas = 1 Paksha = 1 Fortnight

2 Paksha = 1 Maas = 1 Bulan

2 Maas = 1 Ritu = 1 Season

6 Ritu = 12 Maas = 1 Varsha = 1 Tahun

100 Years = 1 Shatabda

10 Shatabda = 1 Sahasrabda = 1 Milenium = 1.000 tahun

(b) untuk ukuran waktu yang besar;

432 Sahasrabda = 1 Kali Yuga atau Yuga = 432.000 tahun

2 Yug = 1 Dwapar Yuga = 864.000 tahun

3 Yug = 1 Treta Yuga = 1296.000 tahun

4 Yug = 1 Satya Yuga = 1728.000 tahun

10 Yug = 1 Maha Yuga = 4,32 Juta Tahun

1000 Maha Yuga = 1 Kalpa = 4,32 Miliar Tahun = Siang hari Brahma

2 Kalpa = 1 hari Brahma = 2.000 Maha Yuga = 8,64 Miliar Tahun

360 hari Brahma = 1 Tahun Brahma = 3.110,4 Miliar Tahun = 3,1104 Triliun Tahun

1 Maha Kalpa atau Brahma Ayu = 100 tahun Brahma = 311,04 Triliun Tahun = 3.1104 X 1014 Tahun matahari = 311.040.000.000.000 tahun matahari.

Satuan turunan dari waktu yang lain antara lain;

2 Ghatkas = 1 Muhurta = 48 Menit

60 Ghatikas = 30 Muhurtas = 1 Hari

2,5 Ghatikas = 1 Hora = 1 Jam

2 Paksas = 1 Maas = 1 Bulan

  • Shukla Paksha (waktu setelah bulan purnama sampai bulan mati)
  • Krishna Paksha (waktu setelah bulan mati sampai bulan purnama)

Disamping satuan-satuan dasar ini, dalam perhitungan Apara Vidya dalam Veda, masih dikenal satuan-satuan turunan yang setara dengan satuan-satuan yang kita kenal di dunia modern saat ini.

Jadi tidaklah mengherankan jika penemuan-penemuan arkeologi saat ini sebagaimana artikel “Forbiden Archeology” yang juga dapat anda baca dalam website ini mengarah pada kenyataan dimana teknologi manusia pada jaman dahulu sudah sangat canggih dan tidak kalah canggihnya dengan teknologi kita saat ini.

Apakah anda dapat menemukan satuan dan besaran selengkap ini dalam kitab suci selain Veda?

Banggalah menjadi Hindu!

Sumber:

  1. http://hindugenius.blogspot.com
  2. http://www.gosai.com/science/sanskrit-nasa.html
Translate »