Hal tersebut terdapat pada sloka ke-7 dari Sri Gurvastaka adalah:

sakshad-dharitvena samasta-shastrair

uktas tatha bhavyata eva sadbhih

kintu prabhor yah priya eva tasya

vande guroh shri-charanaravindam

Artinya:

Seorang guru kerohanian harus dihormati sama seperti Tuhan Sri Krishna sendiri. Karena ia adalah pelayan yang paling rahasia dari Tuhan. Hal ini diakui oleh semua kitab-kitab suci yang diwahyukan dan oleh para pihak-pihak yang memiliki otoritas dalam kerohanian. Karena itu hamba menghaturkan sembah sujud dengan hormat kepada kaki padma para guru-guru kerohanian, yang merupakan perwakilan bona fide dari Tuhan Sri Krishna.

Jadi ayat ini menjelaskan posisi/kedudukan dan bagaimana seharusnya kita bersikap kepada guru kerohanian. Dalam Siva Purana dan Padma Purana sebagaimana dikutip dalam CC Madya-lila 11.31 disebutkan bahwa Parvati bertanya kepada suaminya, dewa Siva, “Dari segala macam persembahyangan, persembahyangan kepada siapakah yang paling sempurna? Dan siapakah kepribadian tertinggi yang paling pantas dipuja?” Dan Siva menjawab, “Aradhananam sarvesam visnor aradhanam param, dari segala macam persembahyangan, persembahyangan kepada Visnu adalah yang paling tinggi tingkatannya. Tasmat parataram devi tadiyanam samarcanam, tetapi O dewi, ada lagi persembahyangan yang lebih utama dari ini yaitu memuja para penyembah (bhakta) Visnu”. Jadi tidak ada keraguan atas ayat ke-7 Sri Gurvastaka ini. Kita harus tunduk hormat dan memuja kaki padma sang guru kerohanian yang bona fide dalam usaha kita memuja Sri Krishna.

Translate »