Bunyi ayat Sri Guruvastaka ke-8 adalah sebagai berikut:

yasya prasadad bhagavat-prasado

yasyaprasadan na gatih kuto ‘pi

dhyayan stuvams tasya yashas tri-sandhyam

vande guroh shri-charanaravindam

Artinya:

Atas karunia dari guru kerohanian seseorang menerima berkat dari Sri Krishna. Tanpa karunia dari guru kerohanian, seseorang tidak akan dapat mencapai kemajuan apapun (dalam bidang kerohanian). Karena itu hamba harus selalu ingat dan memuji guru kerohanian. Paing tidak tiga kali sehari hamba harus sujud hormat kepada kaki padma guru kerohanian hamba.

Makna dari ayat Sri Gurvastaka ini adalah bahwa karunia Sri Krishna hanya dapat diterima melalui seorang guru kerohanian., yaitu pelayan murni Sri Krishna. Sehingga otomatis posisi kita harusnya menjadi pelayan dari para pelayan Sri Krishna, yaitu berusaha selalu melayani guru kerohanian dengan tulus dan rendah hati. Mengenai pelayan dari pelayan (dasa anu dasa) ini juga ditegaskan oleh Sri Krishna kepada Arjuna dalam Adi Purana, “Ye me bhakta janah partha na me bhaktas ca te janah, wahai Partha, orang yang berkata dirinya adalah bhakta-Ku, sesungguhnya bukan bhakta-Ku. Mad bhaktanam ca ye bhakta te me bhaktata mamatah, tetapi orang yang berkata bahwa dirinya adalah bhakta dari bhakta-Ku, dia lah bhakta-Ku yang sebenarnya”. Jadi sujud bhakti dan melayani serta berserah diri dalam bimbingan dan lindungan guru kerohanian adalah keharusan bagi seorang murid yang serius dalam bidang kerohanian.

Translate »