Dalam Bhagavad-Gita (13.27) Tuhan Krishna berkata, “Sattvam sthavara jangamam ksetra-ksetrajna samyogat, segala yang hidup baik bergerak ataupun tidak bergerak adalah kombinasi antara ksetra (badan jasmani) dengan  ksetrajna (roh atau jiva)”.  Karena itu, setiap orang yang hidup terdiri dari dua unsur yaitu: a.Badan jasmani yang material dan sementara. Dan b. Sang jiva (roh) yang spiritual dan kekal abadi.  Karena fakta ini maka kesadaran ada dua macam yaitu: a. Kesadaran material, dan b. Kesadaran spiritual. Berikut di-bahas tentang dua macam kesadaran ini.

Veda menyatakan, “Janasya moho’yam aham mameti, para makhluk hidup (jiva) di dunia fana diliputi oleh paham ‘Aku’ dan ‘Milik-ku’ (Perhatikan Bhag. 5.5.8). Selanjutnya dikatakan, “Maya-sukhaya bharam udvahato vimudha, para makhluk hidup (jiva) yang bodoh ini bekerja amat keras untuk menikmati maya-sukha, kesenangan duniawi semu dan sementara” (Bhag.7.9.43).  Dengan kata lain, kehidupan orang-orang yang berkesadaran materialistik berpondasi pada 3 (tiga) prinsip berikut.

  1. Ahanta, aku adalah badan jasmani yang dipanggil si anu.
  2. Mamanta, segala sesuatu yang terkait dengan badan jasmaniku adalah milkikku atau dapat menjadi milikku.
  3. Maya-sukha, kesenangan/kenikmatan semu dan sebentar yang dirasakan dari kon tak antara indriya jasmani dengan obyeknya diangggap kebahagiaan sejati.

Dicengkram kuat oleh ketiga prinsip hidup ini, sang jiva berjasmani manusia menjadi amat sibuk dalam beraneka-macam kegiatan pamerih dalam ikh tiarnya hidup bahagia di dunia fana melalui pemuasan indriya jasmani.

 

Anda tertarik membaca artikel ini lebih lanjut? Silahkan mendownload file PDF-nya di link berikut:

Download PDF File

Translate »