2 Comments

1. 

   ibnusomowiyono on November 23, 2009 at 12:13 am

   Menurut TM waktu adalah sekwen (urutan) sehingga erat sekali kaitannya dengan kesinambungan informasi. Sejarah adalah informasi masa lalu yang tersusun secara berurutan sesuai dengan saat kejadian.
   Hilangnya fragment (bagian) dari sejarah akan menimbulkan kekosongan informasi dalam kurun waktu tertetu, satu diantaranya adalah kekosongan informasi tentang Jesus selama 18 tahun. Kekosongan ini dapat menjadikan missing link jika bagian itu sangat perlu, namun dapat “diabaikan” jika dipandang tak dibutuhkan karena dalam kurun waktu itu memang tak terjadi hal-hal yang penting.
   Upaya untuk “menemukan” bagian yang kosong itu memang sangat perlu agar dapat diketahui apakah bagian itu penting atau tidak dalam penyusunan sejarah.

   Reply
2. 

   ngarayana on November 23, 2009 at 9:58 am

   @ ibnusomowiyono

   Terus bagaimana TM memandang kronologi waktu pak? Apakah waktu bisa memampat dan siklis atau hanya bersifat linier sebagaimana pandangan sebagian besar orang?

   Reply