Menurut Encyclopedia Britanica dan Encyclopedia Islamia, orang-orang Arab tidak tahu sejarah negerinya sebelum masa Islam (pre-Islamic era). Mereka menganggap begitu saja bahwa masa sebelum Islam adalah masa kegelapan dan kebodohan. Tetapi sesungguhnya jauh sebelum Muhammad muncul sebagai Nabi dan mengajarkan agama Islam, penduduk Arabia menganut ajaran Veda. Fakta ini diketahui dari satu sisa peninggalan berupa anthologi (kumpulan sajak) Arab berjudul SAYAR-UL-OKUL yang ditemukan di perpustakaan Istambul di Turki. Kolektornya adalah Abu Amir Abdul Asmai, penyair di istana khalifah Harus AL Rasyid di Baghdad.
Kitab SAYAR-UL-OKUL menguraikan tentang kehidupan beragama dan adat-istiadat masyarakat Arab di masa silam. Dikatakan bahwa Ka’bah yang ada di Mekah sekarang, adalah dahulu grand temple (kuil agung) dimana di puja deva yang paling agung yaitu Mahadeva atau Siva. Dikatakan bahwa batu hitam (black stone, lebar 28 cm, tinggi 38 cm dan tinggi 38 cm dan ditaruh pada tumpuan 1,5 m diatas lantai) yang ada dalam Ka’bah sekarang adalah wujud (image) Siva. Dahulu ada 360 patung (arca atau murti) para deva di-stanakan disekeliling Siva (dalam wujud batu hitam). Setiap tahun, perayaan Siva-Ratri yang disebut OKAZ dimeriahkan dengan acara lomba ber-sajak memuji Mahadeva. Pemenang sajak terbaik diberikan hadiah dan sajaknya dituliskan pada dinding Ka’bah. Sajak pujian berikut ditulis oleh Umar Bin Assham yang tewas terbunuh ketika laskar Muslim memasuki Mekah dan menghancurkan Kuil agung beserta segala patung, gambar dan sajak-sajak pujian yang ada di dalamnya. Tetapi sajaknya ini berhasil diselamakan oleh Hassan Bin Sabiq, penyair Muslim dalam masa pemerintahan Nabi Muhammad.
(Orang yang telah menghabiskan masa hidupnya dengan kegiatan berdosa, amoral, nafsu dan kemarahan).
(Jika ia pada akhirnya mau bertobat untuk kembali hidup bermoral, apakah ada cara-cara benebus dosanya?).
(Bahkan seandainya dia sekali saja memuja Mahadeva, dia dapat mencapai kedudukan tertinggi dalam jalan kebenaran).
(O Tuhan, cabut saja nyawaku dan sebagai balasannya berikan hamba karunia tinggal sehari saja di Hind (India), sebab seseoang akan menjadi rohani suci begitu sampai di negeri itu).
(Dengan berziarah ke negeri Hind (India) orang memetik phahala perbuatan-perbuatan bajik dan memperoleh hak istimewa berhubungan baik dengan para guru Hindu nan mulia).
Para pandita Kuil Agung (Ka’bah) Mekah adalah orang-orang Qureshi. Muhammad sendiri adalah orang Qureshi. Akan tetapi, oleh karena beliau adalah penunggang onta yang buta huruf, maka beliau (seperti) disisihkan dari perayaan-perayaan besar dan meriah di Ka’bah. Hal ini mengecewakan Muhammad. Setelah memperoleh wahyu tentang pemujaan hanya kepada Allah (Tuhan) dan ber-status Nabi, Muhammad menyatakan diri sebagai “But shikan”, penghancur berhala.
Ketika di Mekah terjadi protes keras besar-besaran menentang penghancuran segala patung (yang dianggap berhala) yang dilakukan oleh Muhammad dan para pengikutnya, lalu Muhammad dan pengikutnya mengungsi ke Madinah. Setelah merasa cukup kuat untuk menyerang Mekah, lalu Muhammad berdoa kepada Mahadeva (Siva), “Seandainya hamba mampu menaklukkan Mekah, hamba akan hancurkan ke 360 patung deva-deva itu, tetapi tidak menghancurkan wujud (image) Mu (berupa batu hitam). Hamba akan cium Anda, sujud dihadapanmu dan puja Anda dengan daun dan buah kurma dan air zam-zam”
Setelah menaklukkan Mekah (karena menyerang di malam hari), Muhammad beserta laskarnya kemudian menghancurkan semua patung dan gambar yang ada dalam Ka’bah, terus mencium “batu hitam” (image Siva), sujud dihadapannya dan memujanya. Praktek mencium “batu hitam” yang ada dalam Ka’bah dilaksanakan oleh setiap orang Muslim sampai sekarang. “Ini sunnah Nabi”, kata mereka.
Versi ajaran Veda yang disimpangkan antara lain:
- Batu hitam dimaksud adalah sebenarnya Siva-linga, dan disebut “Sange Asvad” atau “Hajar Asvad”. Kata “Asvad” berasal dari kata Sanskerta “Asita” yang berarti hitam.
- Kata “Siva Ratri” berubah menjadi “Shabe-Barat”. Oleh karena kelender Muslim berdasarkan peredaran Bulan, maka perayaannya sudah jauh bergeser dari hari yang sebenarnya. Siva-ratri = malam perkawinan Siva dengan Parvati atau Uma. Orang Arab menyebut ibu dengan nama Umi.
- Bulan sabit yang menghias “mukut” Siva dijadikan lambang bangsa, dan semua bendera negeri Muslim berhiaskan gambar bulan sabit.
- Nama “Mekah” berasal dari kata Sanskerta “Makhaih” yang berarti yajna (kurban suci), karena dimasa lalu disana (di Kuil agung atau Ka’bah di Mekah) sering diselenggarakan yajna besar memuja para deva.
- Kalimat “Allahu Akbar” pun adalah kata-kata Sanskerta, “Alla dan Akka”, dua kata panggilan untuk Tuhan.
- Mencukur (gundul) rambut ketika hendak naik haji, mandi dan mengenakan dua lembar kain putih tanpa dijarit adalah serupa dengan praktek brahmacari ketika menerima upacara pemberian tali-suci oleh guru kerohanian.
- Mengelilingi Ka’bah tujuh kali adalah serupa dengan praktek pradaksina atau parikrama, mengelilingi Kuil yang dilakukan oleh para penganut ajaran Veda.
- Banyak sarjana berpendapat bahwa nama Ka’bah berasal dari kata Sanskerta “Kavya” yaitu gelar sang Pandita para Asura, Kavi Sukracarya. Dahulu ada 2 (dua) tradisi pemujaan kepada Siva. (1) Bila menginginkan hidup mulia dengan sifat-sifat luhur, orang-orang Arab memuja Siva pada hari Senen (Monday atau Soma, hari Bulan). (2) Bila menginginkan kekuatan atau kekayaan untuk menaklukkan atau mengatasi orang/pihak lain, orang-orang Arab memuja Siva pada hari Jum’at (Sukra-vara, hari mengingat Sukra, sang Pandita para Asura).
- Apakah sholat Jum’at yang dilakukan oleh kaum Muslim dan dianggap sholat paling utama, terkait dengan peranan Sukra Usana Kavya dalam membimbing para Asura atau hanya kebetulan saja begitu? Silahkan anda merenungi!
Kemunculan Muhammad sebagai Nabi agama Islam disebutkan dalam pustaka suci Veda. Dikatakan, “Kemudian datang bersama para sahabatnya seorang buta huruf dengan sebutan guru (= rasul, nabi) bernama Mahamada (Bhavisya-Purana Skanda III, Bab 3, sloka 5). Disebutkan pula bahwa Mahamada adalah marusthalnivasinam, penduduk daerah gurun (= Arabia).
Muhammad lahir th.570 Masehi di Mekah. Pada usia 40 tahun beliau menerima wahyu Tuhan melalui malaekat Jibril di goa Hira, tempatnya merenung (=bermeditasi). Ajaran yang diterima berupa wahyu ini kemudian menjadi bahan kitab suci Al Qur’an dan Muhammad menjadi Nabi agama Islam. Oleh karena wahyu-wahyu berikutnya diterima secara selang waktu dan terus berlanjut sampai akhir hayatnya, maka tidak ada Qur’an resmi yang terbit selama Muhammad hidup.
Setelah Muhammad wafat th. 632 Masehi, barulah Khalifah Abu Bakar membentuk panitia dibawah bimbingan sekretaris Nabi yaitu Zaid Ibnu Thabit untuk mempersiapkan versi Qur’an resmi berupa buku/kitab. Qur’an yang dikenal sekarang terbagi menjadi 14 Bab (Sura) dan terdiri dari 6.200 ayat.
Disamping kitab suci Al Qur’an, orang Muslim juga berpegang pada:
- Hadits, kumpulan kata, kalimat ucapan dan pernyataan terkait dengan Qur’an yang di-kemukakan oleh Nabi Muhammad (dan tidak tercantum dalam Qur’an).
- Sunnah, uraian tentang prilaku, perbuatan dan kegiatan Nabi Muhammad (yang dijadikan tauladan oleh para pemeluk Islam).
Kehiduan penduduk Arabia sebelum Nabi Muhammad lahir, secara moral amat merosot. Orang-orang membuat dan menyembah patung deva-deva menurut keinginan dan angan-angan nya sendiri. Mereka punya kebiasaan mengorbankan bayi perempuan kepada patung yang di puja, berhubungan badan dengan ibu kandung atau saudara perempuan, bersukaria dengan miras dan judi, dan sebagainya.
Misi Muhammad adalah menegakkan prinsip pemujaan hanya kepada Allah (Tuhan). Maka beliau dan pengikutnya menumpas habis segala bentuk pemujaan kepada berbagai macam patung deva-deva. Dan beliau menetapkan aturan-aturan hidup bermoral dengan mempraktekkannya dalam kehidupannya sendiri.
Tetapi apakah Nabi Muhammad benar-benar anti pemujaan kepada gambar, lukisan dan patung yang terkait dengan Tuhan? Ternyata tidak! Hal ini ditunjukkan oleh fakta-fakta berikut:
- Ketika menaklukkan Mekah dan memasuki Ka’bah, Muhammad memerintahkan agar segala patung, gambar dan lukisan dihancurkan,kecuali gambar Bunda Maria yang sedang memangku bayi Jesus. Nabi menaruh tangannya sendiri pada gambar itu dan menyelamatkan dari kehancuran.
- Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengungkapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat yang sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb. “Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza dan Al Manat yang ketiga selain itu? Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia. Perantaraan mereka di harapkan wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan”.
Lalu Nabi Muhammad sujud telungkup mengakhiri pengajaran (dakwah) nya dan para hadirin pun ikut sujud telungkup.
Nabi Muhammad sesungguhnya mengakui bahwa menyembah gambar, lukisan atau arca (patung) Tuhan (Allah) adalah cara bonafid untuk mengingat, menghormati dan melayani Allah. Namun Muhammad tidak mengungkapkan tentang wujud pribadi Allah, sebab penduduk berada pada tingkat moral kehidupan yang begitu merosot. Dan mengajarkan pengetahuan tentang Allah pribadi kepada mereka akan sangat berbahaya dan merusak. Nabi Muhammad berkata, “Bicaralah kepada rakyat sesuai tingkat kemampuan intelektual mereka. Sebab, jika engkau bicara banyak hal kepada mereka, banyak dari mereka tidak akan bisa mengerti dan dengan demikian menjadi salah mengerti”.
Tradisi Muslim menyatakan bahwa satu bagian pengetahuan spiritual “Heavenly Book (Kitab Sorgawi)” yang tersimpan dibawah singgasana Allah, diajarkan kepada Nabi Muhammad ketika beliau naik ke alam Surgawi dengan menembus langit ke-tujuh (Isra-miraj).
Pengetahuan rohani yang diajarkan itu ada 3 (tiga) macam yaitu:
- Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk tidak diajarkan (disembunyikan).
- Pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi untuk diajarkan atau tidak diajarkan (disembunyikan).
- Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk diajarkan kepada seluruh warga masyarakat.
Jadi pengetahuan spiritual yang diterima Nabi Muhammad dari Allah begitu terbatas. Namun demikian, beliau memberikan banyak isyarat tentang Tuhan pribadi yang duduk diatas singgasanaNya di Sorga ketika Nabi menghadap Beliau.
Setelah kembali dari menghadap Allah, orang-orang bertanya kepada Nabi, “Apakah anda melihat Allah?”. Nabi menjawab, “Saya lihat hanya cahaya, cahaya begitu kemilau sehingga Allah seperti duduk dibelakang 20.000 tirai. Jikalau semua tirai itu disingkirkan dan andaikan seseorang melihat wajah Allah, maka ia akan seketika terbakar menjadi abu”.
Dikatakan lebih lanjut bahwa ketika Nabi Muhammad berdiri dihadapan Allah, dia merasa aman. Tetapi Nabi sulit berdiri ketika Allah mengulurkan kedua tanganNya dan menaruh satu tanganNya di bahunya dan yang lain di dadanya. Suhu amat dingin membuat tulang dan darahnya seperti beku. Kemudian suhu dingin itu hilang dan ber-ganti menjadi suasana suka-cita yang dirasakan seperti membawa Nabi keluar dari tubuhnya kedalam keadaaan begitu ajaib yang tidak mungkin bisa diuraian (dengan kata-kata).
Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal).
Islam pada dasarnya mengajarkan Bhakti Yoga sebagaimana disampaikan oleh His Divine Grace AC Bhaktivedanta Svami Prabhupada, “Agama apapun yang menjadikan Tuhan sebagai tujuan, prakteknya adalah bhakti-yoga. Agama Islam pun adalah bhakti-yoga”.
Menurut Veda (Bhagavata Purana 7.5.23), ada 9 (sembilan ) proses bhakti kepada Tuhan. Kesembilan proses bhakti ini terdapat pula di dalam Al Qur’an.
Mendengarkan tentang Allah adalah proses Sravanam.
Disamping proses bhakti, Al Qur’an juga secara implisit dan sederhana menjelaskann tentang tiga aspek Tuhan (Allah) sebagai berikut:
Aspek pribadi Allah lebih lanjut dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Jadi Allah adalah Pribadi spiritual maha utama dengan segala kehebatan-Nya. Allah bukanlah seperti yang dimengerti oleh kebanyakan orang bahwa Beliau adalah pribadi abstrak atau kiasan, atau cahaya utama, energi serba meliput atau zat tanpa wujud pribadi. Menyatakan bahwa Allah bukanlah personal atau berpribadi adalah kekeliruan. Dan ini sama saja dengan mengatakan bahwa Allah tidak punya telinga, mulut, mata, tangan, kaki, dsb. Atau dengan kata lain, Allah itu tuli, bisu, buta, tak berdaya, lumpuh, dsb. Lalu apa artinya Allah maha-kuasa (omni-potent), Ia yang mampu berbuat apa saja?
Dahulu di abad ke-15, Sri Caitanya Mahaprabhu berdiskusi tentang Allah dengan seorang mullah (pemuka agama) Muslim bernama Abdullah Pathan. Ketika ditanya oleh Sri Caitanya Mahaprabhu tentang Allah, sang Mullah menjawab, “Menurut ayat-ayat Qur’an, Allah adalah impersonal, tanpa wujud, bentuk, rupa, sifat dan ciri apapun”.
Hampir semua sarjana Muslim berpendapat demikian, Allah adalah impersonal, tidak berwujud pribadi. Sebabnya adalah karena Nabi Muhammad tidak secara explisit menjelaskan wujud pribadi Allah seperti apa.
Terhadap jawaban demikian, Sri Caitanya berkata sebagai berikut.
Berikut adalah rincian jawaban Sri Caitanya Mahaprabhu dalam diskusi-Nya dengan Abdullah Pathan tentang Allah. Beliau menunjukkan bahwa Al-Qur’an menyimpulkan bahwa Allah adalah pribadi spiritual maha utama dengan potensi (kekuatan/kemampuan) tak terbatas.
Bahwa Allah berwujud spiritual dengan potensi dan sifat-sifat tak terbatas, ditunjukkan pula oleh ayat-ayat Hadits berikut.
- “Mereka yang percaya dan berkedudukan mulia (rohani), melihat wajah Allah di pagi dan sore hari, yang bila dibandingkan dengan-nya, kebahagiaan sorgawi menjadi tidak berarti dan dilupakan”(142, p.94).
- “Allah-Taala menciptakan Adam dari sura, wujud (image) diri-Nya” (Hadits Bukhari and Muslim, 141, p.45), (100, p. 74).
KESIMPULAN
- Allah yang maha pengasih (al-rahman) dan maha berkarunia (al-rahim) mengungkapkan pengetahuan tentang diriNya bagi semua orang sesuai dengan tempat (desa), waktu (kala) dan kehidupan penduduk (patra).
- Demikianlah, bila se-seorang ingin mengerti bahwa Allah adalah tanpa wujud, sifat dan ciri apapun, maka Ia mengungkapkan pengetahuan yang cocok kepadanya yaitu pengetahuan tentang aspek impersonal diri Nya. Bila seseorang ingin mengerti bahwa Allah berwujud spiritual dengan sifat dan potensi tak terbatas, maka Ia mengungkapkan pengetahuan yang cocok kepadanya yakni pengetahuan tentang aspek personal diriNya.
- Tetapi bila seseorang cukup cerdas dan beruntung, maka dia akan mengerti bahwa Allah sesungguhnya adalah Kepribadian spiritual maha tampan dan maha indah berdasarkan isyarat-isyarat yang diungkapkan oleh ayat-ayat Al Qur’an.
- Qur’an menyatakan, “Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai Allah (42.9)”, karena Ia (Allah) berhakekat spiritual, mutlak dengan potensi (kekuatan/kemampuan) dan sifat-sifat tak terbatas. Jika Allah dikatakan tidak berwujud pribadi, lalu bagaimana mungkin Ia (sebagai asal-mula /sumber segala sesuatu), bisa dikatakan lengkap dan sempurna dalam segala hal? Dan bagaimana mungkin anda mencintai sesuatu yang tak berwujud?
- Islam berarti “berserah diri” (kepada Allah). Tidak ada satu ayat pun di dalam Qur’an yang membenarkan orang membunuh sapi untuk dimakan.
- Didalam Qur’an tercantum pula prinsip reinkarnasi. Dikatakan; (a) “Ketahuilah, siapapun diantara kalian yang melanggar sabbath, Kami (Allah) berkata kepadanya,’Jadilah engkau monyet hina dan tercampakkan’” (65.2). (b) “Mereka yang menyebabkan Allah murka dan mengutuk, Ia merobahnya menjadi monyet dan babi” (60.5).
- Nabi Muhammad dikutip mengatakan sbb. “Dalam setiap kalimat Al-Quran terdapat makna eksternal dan internal. Makna atau arti eksternal bisa dimengerti oleh kebanyakan orang. Tetapi makna atau arti internalnya tidak bisa dimengerti oleh mereka. Makna internal inilah yang dikemukakan oleh Sri Caitanya Mahaprabhu kepada sang mullah Abdullah Pathan.
SUMBER BACAAN:
- Prophet Muhammad in Hindu Scriptures by Dr Z Haqq (Copyright 1990, 1997) from Internet.
- Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society for Philosophy And Social Science, Istambul 1996.
- Enlightenment Of Chand Kazi by Airavata-dasa, Published by Bhaktivedanta Institute Of Vedic Studies, Mayapur 1997.
- Influence Of Indian Culture On Arabia by DR H.L.Oberoi (An Article).
Dikutip ulang dari tulisan Haladara Prabhu.
Special Thanks to Kama Krishna Prabhu yang telah memberikan bahan artikel ini.
1. Ketika menaklukkan Mekah dan memasuki Ka’bah, Muhammad memerintahkan agar segala patung, gambar dan lukisan dihancurkan,kecuali gambar Bunda Maria yang sedang memangku bayi Jesus. Nabi menaruh tangannya sendiri pada gambar itu dan menyelamatkan dari kehancuran.
2. Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengungkapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat yang sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb. “Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza dan Al Manat yang ketiga selain itu? Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia. Perantaraan mereka di harapkan wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan”.
dapat dari mana data ini falid ngga
Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal).
hadist diatas sahih ngga..
tahu dari mana
No Comment….. Bro… Sebab sejarah arab memang disengaja di pelintirkan. Tapi yang perlu saya tanyakan pada saudaraku muslim, Bagaimana & dengan cara apa nabi Muhamad mendapatkan wahyu? Tentunya beliau telah belajar tentang bagaimana cara bermeditasi yang benar, ya kan? Kira2 menurut anda, ajaran bermeditasi itu dari mana? Apakah cara itu tiba2 dilakukan begitu saja, atau bagaimana?
Anda benar2 mengarang dan mengira2 tentang agama Islam. Darimana referensi yang mengatakan bahwa pada saat penakhlukan Mekkah Nabi Muhammad membiarkan gambar Maria dan Nabi Isa agar tetap berada didalam Ka’bah? Ngarang Anda!. Dalam buku2 sirah nabawiyah (sejarah Nabi Muhammad)dikatakan bahwa bukan hanya ada gambar2 nabi Isa dalam Ka’bah tapi ada juga gambar2 nabi yang lain seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, namun Nabi memerintahkan agar semua itu dimusnahkan.
“…beliau masuk ke dalam ka’bah, yang didalamnya beliau melihat berbagai gambar, seperti gambar Ibrahim dan Ismail yang sedang membagi anak panah untuk undian. Beliau bersabda, ‘semoga Allah membinasakan mereka (yang membuat gambar tersebut). Demi Allah sekalipun beliau (Ibrahim) tidak pernah mengundi anak panah ini’. Beliau juga melihat beberapa gambar yang lain, lalu memerintahkan agar semua dienyahkan.” (Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfurry).
Selain itu nabi juga tidak pernah mengajarkan atau membolehkan pemujaan patung sebagai perantaraan menyembah Allah. Apalagi sangat aneh dalam artikel diatas dimana dikatakan pada awal pengajarannya nabi membolehkan perantaraan patung Lata, Manat dan Uzza.
“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza, dan Manat yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain HANYALAH NAMA-NAMA YANG KAMU DAN BAPAK-BAPAK-BAPAK KAMU MENGADAKANNYA; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk nya. Mereka tidak lain HANYALAH MENGIKUTI SANGKAAN-SANGKAAN, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.” (Qur’an Surat An-Najm ayat 19-23).
Adapun Umat Islam sholat menghadap Ka’bah bukanlah berarti orang Islam menyembah Ka’bah. Sholat menghadap Ka’bah hanyalah agar terjadi keseragaman arah kiblat. Bahkan menghadap kiblatpun dalam sholat bukanlah sesuatu yang wajib bila dalam keadaan situasi tertentu. Dalam Islam, bila orang Islam dalam perjalanan dalam kendaraan (bus, pesawat, kapal dsb) hendak melakukan sholat maka ia tidak menghadap kiblat melainkan sesuai dengan arah kendaraan tersebut atau dalam kasus bila tidak mengetahui arah Kiblat (katakanlah tersesat misalnya) lalu hendak sholat maka orang tersebut boleh menghadap kemana saja tidak perlu susah-susah mencari arah kiblat. Selain itu, dalam Islam batu hajar aswad bukanlah objek pemujaan.
Hajar aswad bukanpula bentuk perwujudan Allah. Umat Islam tidak pernah menganggap batu hajar Aswad adalah objek pemujaan. Tidak pernah ketika umat Islam sholat harus menghadirkan batu didepannya dan tidak pernah pula harus kosentrasi membayangkan batu hajar Aswad ketika sholat. Islam tidak perlu perantara apapun dalam menyembah Allah.
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘KAMI TIDAK MENYEMBAH MEREKA MELAINKAN SUPAYA MEREKA MENDEKATKAN KAMI KEPADA ALLAH DENGAN SEDEKAT-DEKATNYA’. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar” (Qur’an surat Az-Zumar Ayat 3).
Ayat ini dengan tegas menolak segala bentuk penyembahan sebagai perantara dalam mendekatkan diri kepada Allah. Ayat ini dengan tegas menyinggung bangsa Arab yang menjadikan patung sebagai sesembahan dalam rangka untuk menyembah Allah.
Ibadah haji dengan tatacaranya seperti mengelilingi ka’bah, memakai pakaian putih tanpa jahitan, menucukur rambut, mencium hajar aswad dsb bukanlah meniru ajaran Vedanta. Tatacara ibadah haji oleh Nabi Muhammad ini dicontoh dari ajaran nabi Ibrahim. Dan ajaran nabi Ibrahim inilah yang kemudian diselewengkan oleh orang2 Arab menjadi agama paganisme (berhala). Mereka mencampur adukkan penyembahan kepada patung2 mereka dengan ajaran ibrahim bahkan mereka tempatkan patung-patung tersebut di dalam Ka’bah dan sekitarnya.
Nabi Ibrahim sendiri bukanlah pemeluk agama yang menyembah patung (berhala)/musyrik. Nabi Ibrahim tidak pernah mengajarkan untuk menyembah patung2 sebagai perwujudan menyembah Allah ataupula menjadikan batu hajar aswad sebagai objek penyembahan. Nabi Ibrahim juga bukan penyembah benda2 langit seperti bulan, bintang dan matahari.
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Qur’an Surat Ali Imran ayat 67).
“Dan di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar , ‘Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.’ Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: ‘Inilah Tuhanku’, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: ‘Saya tidak suka kepada yang tenggelam.’ Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: ‘Inilah Tuhanku’. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: ‘Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.’ Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Qur’an Surat Al-An’am ayat 74-79)
@ E_E & Skeptis
tentunya dari referensi sebagaimana tertulis di bagian bawah artikel bro
1. Prophet Muhammad in Hindu Scriptures by Dr Z Haqq (Copyright 1990, 1997) from Internet.
2. Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society for Philosophy And Social Science, Istambul 1996.
3. Enlightenment Of Chand Kazi by Airavata-dasa, Published by Bhaktivedanta Institute Of Vedic Studies, Mayapur 1997.
4. The Hidden Treasure Of Al Qur’an by Akif Manaf Jabir Ph.D, Published by The Dabir Khas Book Trust 1997.
5. Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society For Philosophy And Social Science, Istambul 1996.
6. Influence Of Indian Culture On Arabia by DR H.L.Oberoi (An Article).
Mohon di refer ke sumber itu ya bro.. memang benar sejarah arab begitu tersembunyi.. hal ini sudah sempat di diskusikan panjang lebar di artikel sebelah, yaitu prihal bangunan “Ka’bah” dan jangankan perdebatan muslim dengan non muslim, di antara berbagai aliran umat muslim sendiri belum ada satu kesepakatan yang jelas..
Artikel ini memang merupakan artikel perbandingan agama.. jadi mari kita coba diskusikan bareng-bareng ya bro…
tetap adem dan damai ya diskusinya temen-temen..
@Skeptis
Saudara Skeptis Tolong baca link ini ya : http://trulyislam.blogspot.com
http://beritamuslim.wordpress.com
supaya wawasan anda terhadap ajaran agama anda lebih baik,teman2 yg lain jg bisa baca link ini supaya nambah wawasan tentang sebuah “agama”.Renungkanlah!!!!
@ wawan
Yah kamu baru tau dua itu aja ya.. Kamu tipe org yg mudah terprovokasi. Byk situs2 yg menjelekkan islam. Mereka yg membuat situs itu seolah2 adl org islam yg setelah mempelajari islam lebih dalam mereka menemukan kejelekan agama islam. Hah bullshit. Mereka tdk paham agama, hanya mencaplok2 saja, memotong sebagian saja suatu ayat atau hadis lalu menyambungnya dgn yg lain, mengambil penjelasan dari sumber2 yg tdk valid, mengambil versi cerita yg bohong, hadis palsu, dsb. Coba deh mereka tanya pd ulama setiap pernyataan yg mereka anggap kejelekan islam, pastilah tdk yg seperti mereka fikirkan. Sudahkan mereka membaca tafsir qur’an dr ulama yg mumpuni, sudahkan mereka tahu cara menafsirkan quran, sudahkah mereka tahu asbabun nuzul suatu ayat dr quran, sudahkah mereka baca tafsir suatu hadis, dsb.
@Dear wawan
Adalah kurang bijaksana bila mempercayai link : http://trulyislam.blogspot.com
http://beritamuslim.wordpress.com
untuk mengambil sumber Islam yang valid, sama seperti kita katakan Islam itu ya Amrozi
lalu kita nafikkan saudara-saudara Islam yang lebih besar dan lebih banyak .
Bahkan beli Ngarayana, melarang/merekomendasikan agar tidak membaca Veda terjemahan yang menurut beliau kaum orintalist/indologis karena veda itu menyesatkan,
Menurut @dear Wawan, bukan kah beli Ngarayana ini benar?
Dari nama-nama blog tersebut memang sudah bisa kita nilai betapa sakit hatinya narasumber-narasuber blog tersebut terhadap personal/oknum Islam, mungkin mereka mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.
Namun sayangnya, hal itu digeneralisasi dan dimobilisasi untuk membuat informasi dan penilaian yang sangat tidak ilmiah dan prasangka serta adu domba.
Berikut saya kutipkan beberapa info dari salah satu blog tersebut
Akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa Quran versi yang ada sekarang ini jauh dari kata suci dan murni. Bahkan jika dibandingkan dengan kitab samawi lain seperti Taurat dan Injil, kemurnian atau validitas Quran jauh dibawah kedua kitab tersebut.
Kita tidak bisa menfikkan fakta bahkan anatara syiah dan sunni yang sudah berkonflik dari jaman mula Islam samapai sekarang memiliki Qur’an yang sama.
Belum lagi yang setiap tahun dari mula islam sampai sekarang dihapal dan dibaca sampai habis di bulan Ramadhan terutama di Mekah dan Madinah.
Teradisi membaca dengan menghapal setiap hari minimal 5 kali ini (dalam sholat Islam) dan mereka memiliki ribuan penghapal Al-Quran sampai sekarang.
Tetntu Cerdik Pandai mengerti sekali resikonya bila kita mengambil berita dari orang yang sedang marah, sakit hati atau memiliki misi merusak kedamaian.
Damai selalu lebih baik
efendi
Lho saudara wawan kenapa komen anda menyimpang dari topik artikel ini yah? Kehabisan amunisi ya?
Kalo komen itu yg berhubungan dgn artikel diatas dong. Pake argumen atau logika gitu loh. Anda tak mampu membantah kalo islam tdk memuja patung ya?
@Skeptis n efendi
Artikel ini sebenarnya sangat bagus untuk mencari persamaan antara ajaran Hindu dan Islam,tp mengapa dikatakan mengarang dan mengada2 tentang islam?padahal sumber bacaannya jg jelas. Link yg sy ambil(emang banyak sih tp 2 aja cukup kok)jg ada hubungannya dg artikel ini karna dalam link tsb jg dibahas tentang muhamad n islam,soal isinya benar/ salah itu tergantung anda yg memahaminya,dan apakah anda percaya/tdk itu jg terserah anda,karna itulah saya menyarankan untuk di renungkan!! gitu aja kok repot! amunisi! wah masih banyak bro,apa perlu?
Islam tdk memuja patung????apa benar? jangan munafik lha!Kaqbah itu terbuat dari apa? batu,semen dll kan?Patung jg sama.Cuma bedanya patung hindu itu bentuknya indah sedangkan kaqbah bentuknya kotak.Anda solat menghadap kiblat kenapa? karna anda percaya kaqbah itu letaknya dikiblat/barat kan?itu berarti secara tdk langsung anda memuja patung kotak,iya kan?pada saat anda naik haji barulah anda sadar(kalo anda mau he..he,he) bahwa selama ini anda sebenarnya solat menyembah patung yg berbentuk kotak,kan pas naik haji anda mengelilingi kaqbah dan solat di depan kaqbah yang bentuknya kotak?apa anda pikir kaqbah itu bukan bentuk lain dari patung?jagan munafik dong bro?
To all…. Saya ingin tau, kira2 mulai kapan sih ada istilah penyekutuan Tuhan? Terus kira2 arti yang benar ttg penyekutuan Tuhan, itu apa?
itu dulu pertanyaan saya
maaf OOT
kenapa kiblat harus kebarat? bukankan bumi ini bulat? jangan2 dalam islam dulunya tidak menganggap bumi ini bulat? mohon penjelasannya dari saudara2 muslim. terima kasih
@ Wawan n Adi Wira Kusuma
Dalam Islam, menyekutukan Tuhan/Allah adalah menyembah segala sesuatu selain Tuhan/Allah atau menyembah segala sesuatu selain Tuhan/Allah sebagai wujud perantara untuk menyembah Tuhan/Allah. Tindakan ini disebut syirik. Kata syirik dalam bahasa Indonesia sudah menjadi kata serapan dari bahasa Arab. Bedakan dengan sirik yang artinya Iri atau dengki. Pelaku syirik disebut musyrik. Islam tidak mengajarkan penyembahan kepada yang lebih rendah dari Tuhan, seperti malaikat, nabi, orang sholeh, roh, patung, gambar, pohon, kuburan, matahari, bulan, bintang, dsb; Walauupun tujuan utamanya dalam rangka menyembah Allah. Makhluk-makhluk yang disembah ini kita istilahkan dengan “berhala”. Tidak ada perantaraan dalam menyembah Allah sebagaimana saya kutip dalam Qur’an Surat Az-Zumar dalam komen saya sebelumnya.
Orang Islam tidak pernah menganggap Ka’bah sebagai berhala. Dalam sholat kamipun tidak membayangkan ka’bah. Lalu apa yang dikonsentrasikan umat islam ketika sholat? Allah tidak ada wujudnya dalam bentuk patung, lalu apa yang dipikirkan ketika sholat, sedangkan dalam Islam tidak ada penggambaran wujud Allah, kekosongankaa yang dipikirkan??? Haha..tidak bro..
Dalam sebuah hadits, ketika Rasulullah ditanya malaikat Jibril tentang ihsan, Rasulullah bersabda : “ Ihsan adalah engkau beribadah, seolah-olah melihat Allah. Kalau engkau tidak melihatnya, maka Dia (yakni Allah) melihatmu” (Hadis Riwayat Muslim).
Tak perlu membayangkan bagaimana wujud Allah dalam sholat.. Dalam sholat, dituntun seolah2 melihat Allah, seolah2 sedang menghadap Allah, lalu “berdialog” dengan Allah dengan bacaan2 dalam sholat. Yakin bahwa Allah melihat sholat tsb. Loh bisa ya? ya bisa dong.. Misalnya kita takut untuk berbuat maksiat/dosa karena kita yakin dilihat oleh Tuhan. Untuk punya perasaan dilihat oleh Tuhan ini tidak perlu kita membayangkan ada sebuah patung yang dianggap perwujudan Allah sedang melihat kita. Cara sholat yang khusyukpun telah banyak diterangkan dalam buku2, mulai dari wudhu yang benar, tidak tergesa-gesa dalam sholat, menghayati bacaan sholat, dsb. Misalnya ustadz Abu Sangkan dalam buku2 karangannya banyak membahas tentang bagaimana sholat yang khusyuk.
@ Ngarayana
Wah bukan referensi seperti itu yang saya maksud bro.. Misalnya saya bisa saja membuat 100 buku yang menceritakan tentang agama Hindu, tapi saya mengambil sumbernya dari sumber yang tidak valid.. lalu ada seseorang yang bernama X menyajikan artikel tentang agama Hindu dan mengatakan 100 buah buku tadi sumbernya.. Yah percuma dong..wong sumber dari buku tersebut tidak valid.. Walaupun 100 buku, yah kalo sumber aslinya tidak valid ya sama aja bohong..
Misalnya dalam artikel diatas Anda mengutip :
– Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal).
– Ketika menaklukkan Mekah dan memasuki Ka’bah, Muhammad memerintahkan agar segala patung, gambar dan lukisan dihancurkan,kecuali gambar Bunda Maria yang sedang memangku bayi Jesus. Nabi menaruh tangannya sendiri pada gambar itu dan menyelamatkan dari kehancuran.
– Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengungkapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat yang sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb. “Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza dan Al Manat yang ketiga selain itu? Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia. Perantaraan mereka di harapkan wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan”.
– Pengetahuan rohani yang diajarkan itu ada 3 (tiga) macam yaitu:
1. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk tidak diajarkan (disembunyikan).
2. Pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi untuk diajarkan atau tidak diajarkan (disembunyikan).
3. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk diajarkan kepada seluruh warga masyarakat.
Jadi pengetahuan spiritual yang diterima Nabi Muhammad dari Allah begitu terbatas. Namun demikian, beliau memberikan banyak isyarat tentang Tuhan pribadi yang duduk diatas singgasanaNya di Sorga ketika Nabi menghadap Beliau. Setelah kembali dari menghadap Allah, orang-orang bertanya kepada Nabi, “Apakah anda melihat Allah?”. Nabi menjawab, “Saya lihat hanya cahaya, cahaya begitu kemilau sehingga Allah seperti duduk dibelakang 20.000 tirai. Jikalau semua tirai itu disingkirkan dan andaikan seseorang melihat wajah Allah, maka ia akan seketika terbakar menjadi abu”.
Ini semua dari Hadis yang diriwayatkan siapa???? Apakah Hadis yang diriwayatkan Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dsb? Kok g ada tulisannya dari mana sumbernya????
Sumber Islam ada dua: yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Anda harus paham bagaimana metodologi pengumpulan hadis.. Coba cari di google kalo mau jelas atau tanya kepada dosen2 yang mengajarkan ilmu hadis di UIN/AIAN atau pesantren.
Hadits, yang merupakan perbuatan dan perkataan nabi, atau perbuatan sahabat yang dikonfirmasi oleh nabi, sesungguhnya adalah kumpulan informasi. Informasi tersebut dapat sampai ke tangan umat muslim setelah melewati proses seleksi yang ketat, melewati rangkaian manusia serta dari masa ke masa. Proses seleksi tersebut menggunakan suatu metodologi, yang diterapkan dengan penuh disiplin. Dengan demikian, informasi yang sampai kepada kita dapat dikategorikan kualitasnya: shahih (valid), dhaif (lemah), atau bahkan maudlu (palsu, invalid). Para penyeleksi hadis tsb adalah Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dll melalui metodologi mereka. Hadis yang menjadi mayoritas rujukan umat islam adalah hadis yang diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim.
Misalnya satu cara untuk meneliti hadis adalah valid atau tidak adalah berdasarkan menelusuri periwayat hadis tersebut. Suatu perkataan Nabi Muhammad misalnya didengar oleh si A, lalu dari si A ke disampaikan ke si B lalu ke si C lalu ke si D dst.. Maka untuk mengetahui apakah hadis tsb valid atau tidak adalah dengan meneliti A, B, C, D dst itu. Apakah si A tergolong orang yang baik ingatannya, apakah termasuk pembohong, dsb shingga dpt disimpulkan bagaimana status hadis yang didengar oleh si A tsb. Begitu juga penelitian thd B C D dst.. Lalu dilihat juga apakah A dengan B itu berbeda zaman atau malah tidak bertemu sama sekali, atau mungkin apakah si A itu berbeda zaman dengan Nabi Muhammad atau tidak bertemu sama sekali.. dari situ juga dpt diketahui bagaimana status hadis tsb. Terus dilihat juga dari seberapa banyak jalur yang meriwayatkan suatu hadis.. Misal ucapan nabi didengar oleh si A, di G, si P dan si W. Lalu dari masing2 A, G, P dan W tsb pasti ada jalur lagi kebawahnya.. Kalo suatu hadis hanya satu jalurnya disebut hadis Ahad, kalo banyak jalurnya disebut Hadis Mutawatir.. Terus ada pembagian dengan berdasarkan periwayat tadi hadis shahih, hasan, lemah, palsu. Hadis shahih bila periwayatnya baik2 semua misalnya kuat ingatannya atau bahkan sholeh lagi serta tidak terputus (antara satu jalur tsb tidak terputus). Hadis hasan statusnya lebih rendah daripada hadis shahih. Hadis lemah bila periwatnya cacat (lemah ingatannya, jadi gila dalam sesi hidupnya, dsb) atau bila periwayatnnya terputus (misalnya si B ngakunya mendengar dari si A, padahal si B g sezaman dengan si A bahkan tidak pernah ketemu si A).. Terus ada hadis palsu, hanya dibuat2 saja g ada perawi (periwayatnya), ini tingkatannya paling tidak dapat dipercaya..
Nah ini baru satu metodologi sari sisi periwayatnya.. Untuk lebih komprehensif seperti yang saya sarankan sebelumnya coba tanya kepada dosen2 yang mengajarkan ilmu hadis di UIN/AIAN atau pesantren atau cari di google.
@ ketut
Kiblat orang Muslim bukan ke barat tapi ke Ka’bah.. Ada loh kompasnya untuk menunjukkan derajatnya ke arah kiblat.
@ Adi Wira
Oh iya saya ingin menjelaskan kapan mulanya penyembahan berhala itu dalam pelajaran agama islam sesuai permintaan anda.
Menurut Islam, berhala pada mulanya ada sejak kaum Nabi Nuh.
“Berhala-berhala yang dulu disembah oleh kaum Nabi Nuh telah menjadi (sesembahan) di negeri Arab setelahnya. Wadd adalah (sesembahan) Bani Kalb di Daumatul Jandal. Suwa’ adalah (sesembahan) Bani Hudzail, Yaghuts adalah sesembahan Bani Murad dan Bani Guthaif di Jauf (negeri Saba’). Ya’uq (sesembahan) Bani Hamdan, dan Nasr (sesembahan) Bani Himyar pada keluarga Dzil Kala’. Mereka adalah nama orang-orang shalih pada kaum Nabi Nuh . Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kepada orang-orang agar membuat berhala/ gambar di majelis-majelis mereka dan setan memerintahkan: ‘Namakanlah dengan nama-nama mereka (orang-orang shalih tersebut).’ Mereka melakukannya dan (pada waktu itu berhala tersebut) belum disembah hingga mereka (para pembuat berhala) binasa dan ilmu terlupakan (dihapus), maka berhala itu menjadi sesembahan.” (Shahih, HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 4599).
Demikianlah pelaku kesyirikan, saling mewarisi dari zaman ke zaman; bentuknya kadang beda, tapi hakikatnya sama. Pada zaman nabi Muhammad, berhala tidak hanya berupa patung.
Olehnya, Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimiy An-Najdiy berkata dalam Al-Qowa’id Al-Arba’ , “Sesungguhnya Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- muncul di tengah manusia yang berbeda-beda dalam peribadatan mereka. Diantara mereka, ada yang mengibadahi malaikat, ada yang mengibadahi nab-nabi, orang sholeh, ada yang menyembah batu dan pohon; ada yang menyembah matahari dan rembulan”. [Al-Majmu’ Al-Mufid fi Naqd Al-Quburiyyah wa Nushroh At-Tauhid]
@skeptis
eh,jngan munafik donk,allah sndri brwjud bukan?! A adalah a,l adalah l dst..
Anda ngmong pun tnpa and sadari tlah mwjdkan Tuhan dlm bentuk kata2,anda saja yg ga mengakuinya,
eh,Tuhan dlm agama Hindu ga kan rugi bila dsmbh dlm wjd arca/murti,tapi memberikan kbebasan bwt umatnya dlm meng’expresikan cinta bhaktinya trhdp Tuhan..memank,bgtlah menurut saya Tuhan yg Maha Bijaksana…
tapi menurut gw,lbh mending menamakan Tuhan dgn kata2 ‘matahari,rembulan,angin dll,toh itu nama2 yg universal,dan ciptaan beliau juga,yg diakui smw orang,drpd nama allah,seperti fakta di malaysia,msa gara2 nama allah,kq gereja di bakar,ckckck…orang ateis pun masih punya nurani dibanding orang2 yg sok ‘beragama’,tp hasilnya NOL Besar!!!!!ckckck..sdih gua ngliatnya…
salam damai.
@ skeptis
kalau begitu, apa artinya ka’bah bagi umat islam?
mengapa umat islam harus sholat menghadap ka’bah yang dinamakan sebagai arah kiblat?
dan mengapa salah satu kewajiban umat islam adalah naik haji apabila mampu, di mana di dalam prosesi naik haji ini harus mengelilingi ka’bah sampai 7 kali?
apa bedanya kelakuan kalian ini dengan ritual orang jepang yang selalu menghormat ke arah istana kaisar mereka di manapun mereka berada??
@Skeptis
Ka’bah=batu,ya tetep batu,ga ada bedanya toh,bgaimanapun anda membela diri dgn mengatakan ini itu,toh,ka’bah tetep juga batu..
Hajar aswad pun,batu,mlhn,kya’a islam lbh parah tuh,kq hajar aswad dicium2,berebutan lagi..ha3x,jeyuk kq mkn jyuk,wkwkwk
@ dhr
Tuhan dalam perspektif agama Islam amatlah mulia..tidaklah sama dengan ciptaannya seperti matahari, bulan, angin, dsb.
Nabi Musa pun pernah punya keinginan melihat Tuhan/Allah. Diceritakan dalam Al-Qur’an:
“Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”. (Qur’an Surat Al-A’raaf ayat 143)
Kalimat Anda:
“…seperti fakta di malaysia,msa gara2 nama allah,kq gereja di bakar,ckckck…orang ateis pun masih punya nurani dibanding orang2 yg sok ‘beragama’,tp hasilnya NOL Besar!!!!!ckckck..sdih gua ngliatnya…”
Anda menyimpulkan/menggambarkan Islam dari orang yang salah, hanya sekelompok orang lagi. Diskusi yang dinamakan Ilmiah itu pake sumber2 agamanya dong.. Saya rasa itulah tujuan mas ngarayana membuat artikel ini.. untuk diskusi secara Ilmiah… dan lagi2 anda nyimpang dari topik artikel ini..
@ Toshiya
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah (Ka’bah) yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (Qur’an Surat Ali Imran ayat 96).
Dalam menafsirkan surah Ali Imran ayat 96, Al-Qurthubi, seorang ahli tafsir, mengatakan bahwa orang yang pertama kali membangun Baitullah adalah Nabi Adam AS.
Ali bin Abi Thalib menyatakan, ”Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk membangun Baitullah di muka bumi dan melaksanakan tawaf (keliling Ka’bah) di sana. Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam diturunkan ke bumi. Setelah turun, Adam menyempurnakan bangunannya dan bertawaf di sana dan juga para nabi setelahnya. Kemudian, pembangunan Baitullah tersebut dilaksanakan kembali dan disempurnakan oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Ismail.”
Para ulama salaf mengatakan bahwa di setiap tingkat langit terdapat sebuah rumah. Penduduk langit tersebut beribadah kepada Allah di rumah tersebut. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS membuat bangunan seperti itu pula di muka bumi.
Ibadah haji dengan tatacaranya memiliki makna2 simbolis, misalnya:
– Ihram: setiap orang menanggalkan pakaian kesehariannya dan hanya mengenakan pakaian sederhana, baik warna maupun potongannya, semata-mata karena Allah. Ini adalah proklamasi dari persamaan manusia, tidak ada diskriminasi kelas. Dalam ihram ini pula, setiap orang tidak boleh memotong rambutnya, menggunting kukunya, menebang pohon, berburu binatang, dan berbuat sesuatu yang menyakitkan hati orang lain. Bahkan seandainya bertemu dengan pembunuh ayahnya, dia tidak boleh melabrak dan membalas dendamnya. Ini semua merupakan latihan praktis untuk menginternalisasikan nilai-nilai perdamaian, dan dari sisi lain mengingatkan manuasia akan jati dirinya sebagai khalifah Allah yang berkewajiban melindungi makhluk Allah.
– Thawaf (mengelilingi Ka’bah): dimana dalam keberbauran bersama manusia2 lain ketika thawaf tsb, memberi kesan kebersamaan menuju satu tujuan yang samayakni berada dalam lingkungan Allah.
– Tahallul, (memotong rambut) mengandung isyarat pembersihan, penghapusan sisa-sisa cara berfikir yang kotor yang masih berada dalam kelopak kepala masing-masing manusia. Jamaah haji yang telah menjalankan tahallul mesti harus memiliki cara berfikir, konsep kehidupan yang bersih, baik, tidak menyimpang dari etika dan norma sosial maupun agama.
– dst ibadah yang lain punya makna simbolis juga.
Ulama Islam di Indonesia, Quraish Shihab, yang terkenal dengan tafsir Al-Misbahnya menjelaskan makna haji lihat
http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Konteks/HajiQS.html
@ Skeptis
Sumber kutipan yang menyatakan bahwa Pengetahuan rohani yang diterima oleh Nabi Muhammad ini ada 3 jenis : 1) pengetahuan yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disembunyikan; 2) pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi Muhammad apakah hendak diungkapkan atau disembunyikan; 3) pengetahuan yang Al- lah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk diajarkan kepada semua masyarakat Arab pada masa itu. ada di buku Muhammad, the Apostle of God, and His ascension karya Geo Widengren. 1955. Uppsala dan juga buku The Life of Prophet Muhammad karya Al-Suhrawardhy, 1905. Lahore. Adapun kutipan hadis-hadis dari buku tersebut kebanyakan mengutip hadis Sahih Bukhari.
Menurut anda, hadis Sahih Bukhari bisa dijadikan acuan tidak?
Mohon arahannya bro Skeptis.. semoga diskusi dalam artikel ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua..
Salam damai,-
“Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”. (Qur’an Surat Al-A’raaf ayat 143)
oiya saya lupa menjelaskan maksud ayat ini. Maksudnya kagak mungkin Allah harus menampakkan diriNya dibumi, dalam kasus Nabi Musa diatas, baru saja Tuhan mau menampakkan diriNya eh gunung udah pada hancur.. Gunung tidak sanggup. Gimana kalo menampak beneran. Bisa hancur bumi ini. Musapun tidak sanggup melihat Tuhan di bumi ini, beliau sampai pingsan. Tuhan sangatlah Agung dalam islam, sangat luar biasa.
@Skeptis
Thz atas jawaban mas
Tapi, ada beberapa pertanyaan lg mas:
1) Yakinkah ka’bah dibangun/direnovasi oleh Nabi Ibrahim? Sebab di alkitab dan di Quran pun tidak pernah menyebutkan hal ini dengan jelas. Bahkan dikisahkan Nabi Ibrahim, tidak pernah melintasi mekkah.
2. Anda Bilang Tuhan tidak bisa diwujudkan. Artinya apa nih?? Apa Tuhan Tidak berwujud atau bagiamana? Sedangkan menurut anda, sholat adalh seolah2 anda berbicara dengan Tuhan. Disini sesungguhnya anda telah berusaha agar beliau berwujud. Terus kira2 apakah anda tidak takut akan wjud yang anda bayangkan? Karena Tuhan anda tidak mengijinkan anda untuk mengexpresikan wujud beliau. Bahkan yakinkah anda, nama Beliau adalah Allah? Apakah ini bukan salah 1 upaya manusia untuk mewujudkan diri Beliau?
3. Disini terlihat Tuhan anda tidak akan mau/bisa mewujudkan diriNya ke suatu wujud. Artinya terlihat posisi Tuhan anda sangatlah jauh banget. Sehingga saya yakin, anda berbuat baik pada sesama hanyalah u/ cari muka dengan Tuhan. Bukan karena bakti anda pada Tuhan. Klo di Hindu, jelas Tuhan ada dimana-dimana, bahkan ada istilah Tat Twam asi, dimana didiri anda terdapat juga bagian Tuhan, sehingga saya harus menghormati anda.
4. Anda bicara bahwa seolah2 ka’bah lebih bersifat simbol2/filsafat. Shg klo begitu, bisa dong kita membuat duplikatnya kabah, atau pndah posisi.
5. Sekarng, saya tanya pada anda… apakah sama memuja dengan menghormati? Sebab saya melihat, Saudaraku muslim agak melihat itu sama. Ini memicu anda terkesan agak ego… karena sering kali mengabaikan object yg menjadi perantara rakmat Tuhan. Misal: Anda jarang menghormati malaikat, sedangkan anda yakin lewat malaikat tsb rakmat Tuhan anda terima. Sama halnya bagaimana klo anda cuek pada Bos anda? Bagaimana kerja anda tidak diappresiasi oleh orang yang menikmati kerja anda?
Tapi salah ya tidak bisa menyalahkanya, karena memang tjuan anda beda dengan kami….anda ingin ke alam surga, dimana alam yg penuh kenikmatan. Sedangkan kami ingin bersatu dengan Beliau… Sehingga kami harus mengenal beliau, Dan untungnya beliau mengijinkan kami untuk mengexpresikan wujud Beliau, shg kami bisa lebih memahami & mengenal Beliau.
Sedangkan anda, untuk ke alam surga (alam yg penuh kenikmatan), anda tidak perlu repot2 untuk mengenal mengenal beliau, Cukup mematuhi perintahNya & menjauhi laranganNya….. cukup deh untuk ke Surga.
@Skeptis
wah..wah..wah..luar biasa,tapi ujung2nya sama aja bro, apapun argumen anda tetap aja anda memuja patung segi empat,batu hajar aswad, kotak, wong anda gak tahu wujud allah,abis allah anda serem sih,kan takut ketahuan,kalo ketahuan tar gak ada yg nyembah dia lagi hehehehe.
Tuhan memang sangat agung,tdk hanya dlm islam bro tp dalam Hindu n agama lain jg,cuma bedanya Tuhan anda selalu minta dibela,menakut-nakuti,takut tersaingi, dan ini bukan sifat Tuhan yang maha Kuasa,ya kan?
Kalo anda dak tahu wujud allah itu wajar,wong muhamad aja yg katanya pernah hidup di bumi ini anda dak tahu wujudnya kayak apa?tapi aneh ya, anda kok yakin benar,ya namanya jg dogma,anak TK kan memang harus digitukan.
Damai selalu lebih baik,kata bro efendi
@skeptis
Bukannya menyimpang bro..tapi gw cma mw mnampilkan FAKTA dilapangan…ingat FAKTA!!!
@Dear wawan
Saya kutip Pernyataan anda, dan yang saya tulis miring sbg point yang ingin saya komen;
Kalo anda dak tahu wujud allah itu wajar,wong muhamad aja yg katanya pernah hidup di bumi ini anda dak tahu wujudnya kayak apa?tapi aneh ya, anda kok yakin benar,ya namanya jg dogma,anak TK kan memang harus digitukan.
Saya berpendapat komentar @dear Wawan , tetntang Nabi Muhammad sangat minim, sehingga dengan pengetahuannya yang terbatas sampai berkesimpulan Nabi Muhammad tidak pernah Hidup di bumi. Adanya Agama Islam fakta, adanya tempat tinggalnya fakta, Adanya Al-Qur’an fakta dan banyak lagi bukti-bukti yang mendukung keabsahan Exsisnya Nabi Muhammad.
Walaupun kita merasa paling benar bukan berarti kita jadi sembrono asal bunyi, yah minimal memiliki pengetahuan (dari buku, logika/penalaran dll), sehingga pembicaraan jadi tidak dangkal/hanya alat penerus kedongkolan/kemarahan/hawa nafsu.
dan menjadi paradok terhadap keinginan kita untuk mendekatkan diri terhadap Tuhan yang maha kuasa.
Damai selalu lebih baik
efendi
Saya ingin men-share pengetahuan Islam saya tetentang kehati-hatian Islam dalam melakukan penyembahan ke pada Allah yang Maha Kuasa.
Pencitraan/penyerupaan Allah dalam bentuk Mahluk dilarang
Berikut adalah dasar kehati-hatian tersebut :
1. Tuhan yang Maha Kuasa berbeda/tidak sama/tidak serupa dengan Ciptaanya
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Qur’an 42 : 11)
2. Islam preventive/antisipative
Islam mengantisipative distorsi dikemudian hari bentuk makhluk itulah yang akhirnya disembah dalam artian diyakini dapat mendengar do’a, mendatangkan kebaikan (termasuk rezky, kesehatan dll) dan musibah/kejelekan.
69. Dan bacakanlah kepada Mereka Kisah Ibrahim
70. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?
71. Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.
72.Berkata Ibrahim: “Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)
73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?
74. Mereka menjawab: “Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”. (Qur’an 26: 69-74)
Damai selalu lebih baik
Efendi
@efendi
anda menulis :Saya berpendapat komentar @dear Wawan , tetntang Nabi Muhammad sangat minim, sehingga dengan pengetahuannya yang terbatas sampai berkesimpulan Nabi Muhammad tidak pernah Hidup di bumi. Adanya Agama Islam fakta, adanya tempat tinggalnya fakta, Adanya Al-Qur’an fakta dan banyak lagi bukti-bukti yang mendukung keabsahan Exsisnya Nabi Muhammad.
>>>ini benar bro efendi bukti exsisnya Nabi Muhamad adalah fakta,tapi kan anda musti bertanya, kalo emang buktinya banyak, mengapa dak ada satupun mahlkuk hidup didunia ini yg tahu bagaimana wujud Muhamad??Jadi dg pengetahuan sangat minim yg saya miliki,wajar dong kalo saya mengatakan bagimana orang islam tahu wujud Alloh,ya orang Muhamad yg katanya pernah hidup di bumi ini aja dak tahu wujudnya?iya kan,apa ini jg bukan fakta!
@Dear wawan
sebelum saya menjawab pertanyaan anda
Ijinkan saya bertanya sekali lagi untuk menyakinkan saya atas simpulan saya
Apakah benar anda tidak percaya nabi Muhammad itu pernah Hidup sebagai manusia?
Terima kasih akan Jawabanya
Damai selalu lebih baik
efendi
@Dear efendi
Bukannya saya tdk percaya bro,tapi kepercayaan saya akan semakin kuat kalo yg pernah ada/hidup di bumi ini ada wujudnya,wong setan/hantu aja kadang2 menampakkan diri.apakah anda yakin sepenuhnya kalo air dalam gelas itu pasti manis sebelum anda meminumnya?
@dear wawan
Terima kasih atas Jawabanya
Ok, berdasarkan info @dear Wawan terakhir saya berasumsi bahwa diyakini ada manusia yang lahir kedunia ini bernama Muhammad dan dikemudian hari menjadi Nabi/rasul/utusan dari Tuhan yang maha Kuasa dan hal ini diyakini oleh Umat Islam seluruh dunia.
Saya berasumsi pertanyaan @dear wawan sbg berikut kenapa Islam tidak memiliki Gambar diri/lukisan, Foto, Patung, Nabi Muhammad.
Saya ingin men-share pengetahuan Islam saya tetentang kehati-hatian Islam dalam melakukan penyembahan ke pada Allah yang Maha Kuasa.
Penggambaran/Pematungan Nabi Muhammad dilarang
– Islam preventive/antisipative
Islam mengantisipasi distorsi dikemudian hari Gambar/Patungan Nabi Muhammad itulah yang akhirnya disembah dalam artian diyakini dapat mendengar do’a, mendatangkan kebaikan (termasuk rezky, kesehatan dll) dan musibah/kejelekan, sebagaimana dilakukan orang lain.
Berikut ini salah satu contoh yang ingin diantisipasi oleh orang Islam
69. Dan bacakanlah kepada Mereka Kisah Ibrahim
70. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?
71. Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.
72.Berkata Ibrahim: “Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)
73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?
74. Mereka menjawab: “Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”. (Qur’an 26: 69-74)
Saya melihat sisi positif dari pelarangan ini adalah Islam ingin menjaga penganutnya untuk tetap menyebah Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa terdistorsi dan terbukti bisa dijaga walaupun sudah hampir 1500 th lamanya dan tetap pada keyakinan Muhammad hanyalah seorang rasul Allah sebagaimana telah berlalu rasul-rasul Allah yang lain, bukan untuk menyempurnakan rasul-rasul sebelumnya tetap untuk membawa misi yang sama Islam/penyerahan diri untuk menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa saja.
Damai selalu lebih baik
Efendi
(cuma bisa ngurut dada)
@Dear efendi
ya itulah jawaban “Pamungkas”nya bro efendi,kalo orang Bali bilang “nak mule keto,seng dadi takonang”memang sudah begitu dak boleh ditanyakan,ya udah selesai deh urusan.Atau Mungkin wajah Muhamad sudah kena fattwa “haram”ya bagi orang islam,tapi ajarannya gak,sama dengan darah itu haram tapi dagingnya gak.he..he..he
@dear Wawan
Terima kasih atas perhatianya dalam diskusi ini
saya sudah berusaha memberikan info tentang Islam sebatas pengetahuan saya
dan saya Rasa sudah tidak ada lagi yang bisa saya tambahkan
Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan
Hanya Kepada Yang Kuasa kita menyembah dan Hanya kepadanya kita memohon pertolongan.
Terima kasih
Damai Selalu lebih Baik
efendi
@Dear efendi
Terima kasih juga dan Mohon maaf jg bila ada yang tidak berkenan
DAlam Gita Sri Krisna bersabda”Orang yg selalu menyembahKu dg bhakti akan Aku bawakan apa yg dibutuhkannya dan akan Aku pelihara apa yg dimilikinya”
Terima kasih
Damai/Santi Memang Selalu lebih Baik
Wah banyak juga nih yang mesti dijawab/didiskusikan. Saya kayaknya sudah
ketinggalan jauh nih diskusinya..tapi saya akan coba jawab dengan berdasarkan pengetahuan yang saya miliki dan apa yang saya yakini.
@Adi Wira Kusuma
1. Saya yakin Ka’bah itu direnovasi oleh Ibrahim.
SUmber Qur’an :
“Dan , ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (Ka’bah) bersama Ismail, (ia berkata) : “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami , sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S.Al-Baqarah:127)
Sumber Injil/Bibel:
“Segala domba Kedar dikumpulkan kepadamu, segala domba jantan Nebayot dihantar akan gunamu, sekalian itu naik keatas mezbah-Ku, dipersembahkan dengan keridhoan hati, maka rumah-Ku yang mulia itu (Ka’bah) akan Kupermuliakan pula.” (kitab Yesaya pasal 60 ayat ke-7)
2 dan 3. Tuhan dalam Islam memiliki sifat-sifat misalnya Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pencipta, Maha Suci, Maha Kuasa dsb sebagaimana yang tercantum dalam Asma’ul Husna. Allah juga memiliki sifat maujud (ada).
Dalam kisah Isra Mi’raj (naiknya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah), Nabi bertemu dengan Allah.
Namun, di bumi ini manusia tidak mampu melihat Allah.
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-An’am: 103)
Istilah “jauh” menjadi tidak bermakna bila manusia itu memahami sifat Allah yang Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati manusia, kekuasaanya ada pada diri ini sehingga sesungguhnya Dia (Allah) amatlah dekat bila manusia itu sangat menyadari sifat Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar tadi. Jadi seseorang yang mengenal Allah (ma’rifatullah) sangat merasakan kedekatan dengan Tuhan, sehingga selalu berusaha melakukan perbuatan baik dan menjauhi dosa-dosa.
Walaupun demikian, di hari akhir nanti manusia mampu melihat Allah karena kebaikanNya. Keterangan dan dalil tentang melihat Allah di hari akhir nanti disebutkan dalam tiga ayat di Al-Qur’an. Ketiga ayat itu adalah:
1. Ayat Pertama
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (ziyadah). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di
dalamnya. (QS Yunus: 26)
Para ulama dan mufassirin (ahli tafsir Qur’an) sepakat bahwa makna: (ziayadah/tambahan) maksudnya adalah melihat Allah dengan mata kepala.
2. Ayat Kedua
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni‘matan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (Allah).(QS Al-Muthaffifien: 22-23)
Di ayat ini disebutkan bahwa penghuni surga akan mendapatkan kenikmatan besar dan salah satunya adalah memandang. Yakni dapat memandang Allah SWT dengan mata kepala mereka sendiri.
3. Ayat Ketiga
Wajah-wajah (orang-orang mu‘min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.(QS Al-Qiyamah: 22-23).
Ketiga ayat tersebut secara jelas memberitahukan bahwa orang mu‘min di hari akhir nanti akan melihat Allah dengan mata mereka sendiri. Sangat kecil celah untuk adanya penafsiran lain selain dari benarnya masalah tersebut. Kalau pun ada perbedaan, maka hanya bagaimana bentuk atau cara manusia melihat Allah.
4. Ka’bah sangat bermakna bagi umat Islam.
Untuk lebih jelas dapat dilihat di blog saya mengenai MENGAPA SHOLAT DAN HAJI HARUS BERKIBLAT KEARAH KA’BAH
http://abrahamik.wordpress.com/2010/02/13/kenapa-sholat-dan-haji-harus-berkiblat-kearah-ka’bah/
5. Memuja berbeda dengan menghormati. Misalnya saya menghormati ayah saya, menghormati presiden saya, menghormati ibu saya, menghormati pejuang2 bangsa ini, menghormati bendera merah putih. Menghormati dalam contoh tersebut tidak sama dengan memuja/menyembah. Penyembahan hanya untuk Allah. Umat Islam sendiri tidak pernah diajarkan menyembah Nabi Muhammad dan nabi2 sebelumnya.
Kami percaya adanya malaikat2 Allah, kami beriman kepadanya sebagaimana hal tsb masuk rukun Iman umat Islam. Iman sendiri artinya bukan menyembah, iman artinya percaya.
kalimat anda:
“…bagaimana klo anda cuek pada Bos anda? Bagaimana kerja anda tidak diappresiasi oleh orang yang menikmati kerja anda?”
kami tidak pernah menganggap malaikat seperti bos kami. Bos kami hanyalah Allah. Malaikat dalam ajaran kami tidak pernah menyeleweng dari perintah Allah. Bila Allah memerintahkan malaikat agar menolong seseorang maka malaikat tsb pasti menolong orang tsb karena malaikat tidak dianugerahi kemampuan membangkang. Jadi malaikat tidak akan batal memberi pertolongan kepada seseorang atas perintah Allah karena beralasan orang tsb tidak pernah menyembahnya. Tidak ada ajaran seperti itu dalam agama kami (Islam). Jadi yang disembah hanyalah Allah, untuk apa menyembah malaikat. Malaikat tidak akan mampu memberi pertolongan tanpa izin/kehendak Allah.
Kalimat Anda :
“…Tapi salah ya tidak bisa menyalahkanya, karena memang tjuan anda beda dengan kami….anda ingin ke alam surga, dimana alam yg penuh kenikmatan..”
Dalam Islam, melakukan kebajikan dengan mengharap pahala dan ridha Allah adalah utama. Tidak ada ajaran islam agar hanya mengharap pahala/surganya saja tanpa tujuan mengharap ridho Allah. Surga hanyalah
imbalan kebaikan saja.
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keRIDHAan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Qur’an Surat A-Baqarah ayat 265)
“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan , maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keRIDHAan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya. “(Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 272)
“Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam?. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (Qur’an Surat Ali Imran ayat 162)
Namun, melakukan kebajikan dengan alasan rasa syukur/cinta pada Allah adalah lebih utama.
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mu’min, lelaki dan perempuan, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah aadalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (Qur’an Surat At-Taubah ayat 72).
Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa tidak seorang pun masuk surga karena amalnya/pahalnya, melainkan karena rahmat Allah. Surga hanyalah rahmat/imbalan dari Allah. Oleh sebab itu yang dicari utamanya bukanlah imbalannya melaikan ridho Allahnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036)
Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan agar beribadah dalam rangka bersyukur kepada Allah. Beliau tetap beribadah mati-matian, padahal beliau orang yang suci tidak punya dosa. Beliau beribadah karena rasa Syukur pada Allah.
Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044)
Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046)
@Wawan
http://abrahamik.wordpress.com/2010/02/13/kenapa-sholat-dan-haji-harus-berkiblat-kearah-ka’bah/
@Dhr
Anda tampaknya tidak puas dengan kalimat saya yang tidak ingin membahas masalah terorisme. Dalam masalah teroris dan jihad dalam islam saya terangkan dalam blog saya:
http://abrahamik.wordpress.com/2010/02/12/teroris-dan-jihad-dalam-islam/
@Ngarayana
Oh ada ya yang dari hadis bukhari. Coba tolong tunjukkan yang mana saja yang berasal dari hadis.
“Pengetahuan rohani yang diterima oleh Nabi Muhammad ini ada 3 jenis : 1) pengetahuan yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disembunyikan; 2) pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi Muhammad apakah hendak diungkapkan atau disembunyikan; 3) pengetahuan yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk diajarkan kepada semua masyarakat Arab pada masa itu” —> bisa tolong dituliskan tulisan original hadisnya dalam bahasa Indonesia.. apakah kalimat yang ini dari hadis bukhari atau kalimat2 yang lain?
Hadis bukhari bisa dijadikan acuan karena dari segi sanad (perawi)nya baik2 menurut mayoritas ulama namun kami tidak menganggapnya sangat suci/sakral/tidak memiliki kecacatan sebagaimana Al-Qur’an. Hadis itu setelah Qur’an. Tidak ada ceritanya hadis mampu menghapus hukum dalam Qur’an..karena hadis itu kan sejarahnya melalui proses mendengarnya para sahabat Nabi thd sabda Nabi, dan saat itu hanya sedikit yang menulis sabda Nabi Muhammad dalam bentuk kitab/buku. Beberapa tahun setelahnya barulah banyak yang mulai sadar pentingnya hadis sehingga mulai membukukan hadis. Mungkin kalo bisa dipersentasekan, jumlah hadis bukhari yang ribuan itu lebih dari 90%nya shahih.
@Skeptis
makasih link nya,tapi belum menjawab pertanyaan saya, kalo orang arab/muslim solat di kaqbah,solatnya itu dg posisi kaqbah ditengah2 dan umat solat mengelilingi/dihadapan kaqbah atau gimana, mohon penjelasannya.trims
@Skeptis
Thx atas jawabannya, Mungkin link dapat membuka pikiran anda tentang keyakinan anda bahwa Nabi Ibrahim yg merenov ka’bah http://www.siaranalhayat.com/2009/11/25/apakah-benar-nabi-ibrahim-pernah-berkunjung-ke-mekah/
Mungkin anda bisa juga memberikan opini anda disana…
Trus, anda mengatakan Beliau ada/berwujud, tapi beliau anti untuk diwujudkan… Kira2 kenapa ya? Apa Beliau takut/cemburu?
hmm… makin terlihat jelas bahwa anda akan cuek banget pada makluk sesama… sebab anda hanya terfokus sama Tuhan saja dan Makluk lain bukanlah bagian dari Tuhan. Akhirnya timbullah rasa untuk cari muka sama Tuhan… Jadi bukan betul2 anda mau berbakti padaNya.
Tapi sekali lg… Betul anda akan bersikap biasa saja sama siapa saja? Jadi tidak ada perbedaan sikap antara teman dengan Bos, Teman dengan orang yang tidak punya andil apa2 dengan anda, dll…. Betul begitu? Saya rasa pasti Tidak, dan pasti adanya perbedaan2 sikap. Sebab itulah cara kita untuk menghormati suatu komponen Tuhan tertentu.
Sedangkan klo anda berprinsip, terfokus sama Tuhan saja… Saya yakin…tentu anda tidak akan ada perbedaan sikap pada siapapun. Namun klo sikap itu diterapkan, mungkinkah terjadi keharmonisan dalam alam ini?
pak mau nanya…apa konsep hindu tentang…
1. manusia pertama?
2. agama dari bangsa2 selain india?
3. bagaimana seorang yang masih bergelimang dosa dan mati pada saat kiamat, apakah akah kembali menjalani kehidupan selanjutnya (reinkarnasi)?
4. apa kelemahan agama hindu?
Saya akan coba jawab,
1. manusia pertama?
– Manusia pertama dapat anda baca di post lainnya (maaf saya lupa link detailnya)
2. agama dari bangsa2 selain india?
– agama yang tidak searah konsep veda, maka disebut melleca… dan itupun kami anggap sebuah rekayasa Tuhan sendiri agar alam ini tetap dalam keadaan seimbang shg jadwal kala tetap berjalan sesuai dengan rencana. Dari situlah yang mengharuskan kami agar tetap u/ menghormatinya.
3. bagaimana seorang yang masih bergelimang dosa dan mati pada saat kiamat, apakah akah kembali menjalani kehidupan selanjutnya (reinkarnasi)?
Alam tidak mungkin lebur total selama atman mempunyai cita2/hasrat. Shg klo atman itu punya hal itu, maka Tuhan akan membuat alam baru u/ atman tersebut. Alam disini bukan berarti selalu Bumi lho… Karena kami yakin Bumi tetap mempunyai batas waktu / alias tidak kekal
4. apa kelemahan agama hindu?
Dari segi mana bro…anda melihat… Sebab Hindu adalah ajaran yang tidak berdorgma. Tuhan memberikan kami ruang untuk berexpresi dlm melakukan bakti kepadaNya. Sehingga kelihatannya tiada aturan baku. Bagi anak TK mungkin panduan2 detail sanggat dibutuhkan, Tapi bagi orang dewasa mungkin panduan2 detail tidak sanggat dibutuhkan. Akan tetapi dalam aksinya, kami tetap dibatasi Hukum rta dan Hukum Karmapala. Itu saja… Jadi klo anda blm cukup dewasa, memang Hindu kelihatan nya jelek Tapi klo anda cukup dewasa, maka Hindu lah yang cocok dlm menuju moksa
untuk ADI WIRA KUSUMA
2. tolong dijelaskan, yang searah dengan veda syaratnya apa?
3. alam baru itu kekal atau tidak?
4. saya tidak bilang hindu punya kelemahan, tapi saya ingin pendapat anda kelemahannya hindu?
@anak manusia
Apa ya kelemahannya Hindu?!
Ga ada bro,trgantng dr sdt pndang mn anda memandang agama hindu..
Hindu sangat luas,smw prtnyaan,kya’a bsa djwb oleh Veda…smw isme trdpt dlm agama Veda(Hindu),bhkan ateis pun trdpt dlm Hindu (kelompok nastika,filsafat carvaka),knsep ketuhanan Hindu pun mnurt sya smpurna,krena Tuhan dlm Hindu dktakan ga berwujud/tak trpikirkan(brahman/Acintya),sekaligus berwujud(bhagavan)dan ad dimana_mana mresapi segalanya(Parama Atman)..
untk lbh jelasnya jalan2 dulu di web ini,oke,sudah bnyak di bahas di web ini.
@ Wawan
“kalo orang arab/muslim solat di kaqbah,solatnya itu dg posisi kaqbah ditengah2 dan umat solat mengelilingi/dihadapan kaqbah atau gimana”
Ya pokoknya menghadap Ka’bah terserah dari sisi yang mana. Namun sekali saya katakan, kami tidak menyembah ka’bah. Ibaratnya sama dengan ketika upacara bendera, saat kita hormat pada bendera maka itu hanya tindakan simbolis untuk menghormati perjuangan pahlawan2 bangsa, bukan artinya menyembah bendera.
@Adi Wira
Link yang Anda berikan jelas mempelintirkan dalil2.
Sanggahan saya :
1. Tentang Ka’bah direnovasi ibrahim telah saya kasih tahu sebelumnya (dalam komen sebelumnya) ayat mana dari Qur’an yang mengatakan itu. Dalam Al-Kitabpun ada tentang Ka’bah (lihat link yang saya berikan).
2. Saya lebih percaya kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis daripada sejarah. Kenapa??? Karena Al-Qur’an dalam sejarahnya selalu dihapal dan ditulis sejak zaman Rasulullah dan kemudian kebiasaan itu diteruskan sampai zaman2 setelahnya. Begitupula Al-Hadis, jelas bagaimana cara (metodologi) pengumpulan hadis sebagaimana saya jelaskan pada mas ngarayana dalam komen sebelumnya. Sedangkan sejarah???? penulisan sejarah tentunya tidak lepas dari banyak kesalahan2. Misalnya saja sejarah bangsa Indonesia, ada sejarah yang pro-kontra Soekarno, ada sejarah yang pro-kontra Soeharto. Sejarah kok ada 2 versi ya? Ada versi pro, ada versi kontra. Artinya sejarah tidak dapat dijadikan patokan.
3. Dikatakan dalam situs itu bahwa jarak pembangunan masjidil haram dan baitul maqdis 4o tahun, kontras dengan kenyataan (versi situs itu) bahwa masjidil haram didirikan Nabi oleh Ibrahim sedangkan baitul maqdis oleh Nabi Sulaiman..padahal mereka berdua berjarak ribuan tahun.. Hadisnya memang shahih dari Bukhari. Namun salah situs itu mengatakan kalo yang membangun masjidil Haram adalah nabi ibrahim dan baitul maqdis adalah nabi sulaiman.
Baca http://kantinrasamala-traditionaltaste.blogspot.com/2009/02/zionis-israel-berusaha-meruntuhkan.html
di situ dikatakan : Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis) di-bangun oleh Nabi Adam AS setelah beliau membangun Masjid Al-Haram. Dengan demikian Masjid Al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun di muka bumi. Masjid itu rusak dan runtuh dimakan waktu, kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ya’qub AS, 40 tahun setelah Ka’bah dibangun kembali oleh kakeknya, Nabi Ibrahim AS. Nabi Daud AS membangun ulang masjid itu dan disempurnakan oleh putranya, Nabi Sulaiman AS.
Jadi memang benar dan masuk akal kalo pembangunan kedua bangunan tsb berjarak 40 tahun..karena yang membangun kedua bangunan tsb orang yang sama yaitu Nabi Adam. Nabi2 berikutnya hanya merenovasi.
Kalimat Anda:
“Trus, anda mengatakan Beliau ada/berwujud, tapi beliau anti untuk diwujudkan… Kira2 kenapa ya? Apa Beliau takut/cemburu?”
Jawab: agar tidak diselewengkan menjadi penyembahan terhadap patung.
Kalimat anda:
“hmm… makin terlihat jelas bahwa anda akan cuek banget pada makluk sesama… sebab anda hanya terfokus sama Tuhan saja dan Makluk lain bukanlah bagian dari Tuhan. Akhirnya timbullah rasa untuk cari muka sama Tuhan… Jadi bukan betul2 anda mau berbakti padaNya.”
Jawab: ini pertanyaan yang bodoh..setiap agama mengajarkan kebaikan pada sesamanya.
Kalimat Anda:
“Tapi sekali lg… Betul anda akan bersikap biasa saja sama siapa saja? Jadi tidak ada perbedaan sikap antara teman dengan Bos, Teman dengan orang yang tidak punya andil apa2 dengan anda, dll…. Betul begitu? Saya rasa pasti Tidak, dan pasti adanya perbedaan2 sikap.”
Jawab: Berbeda dong, dalam segi hubungan sesama manusia (habluminannas) ada sikap saling hormat-menghormati terlebih pada orang yang telah berbuat baik kepada kita.
Kalimat Anda:
“Sebab itulah cara kita untuk menghormati suatu komponen Tuhan tertentu.”
Jawab: jadi anda mau g menyembah kotoran manusia??? kan menurut agamamu setiap benda adalah komponen Tuhan..berarti kotoran manusia adalah komponen Tuhan..ya berarti anda harusnya menghormati kotoran manusia tersebut.. betul kan? oh jangan2 tiap pagi anda menyembah kotoran Anda karena menghormatinya.. Maaf bahasa saya kasar,, karena Anda sendiri yang memulai mengejek2 Tuhan semesta alam.
Kalimat Anda:
“Sedangkan klo anda berprinsip, terfokus sama Tuhan saja… Saya yakin…tentu anda tidak akan ada perbedaan sikap pada siapapun”
Jawab : pertanyaan bodoh lagi.. setiap agama mengajarkan kebaikan pada sesamanya.. Dalam islam istilahnya ada tentang habluminannas
@ ngarayana
Jgn sama2kan agama islam dgn agamamu dgn membuat artikel seperti diatas. Apalagi dgn membuat wacana seolah2 islam itu pada dasarnya sama dengan hindu (menyembah patung). Bagi kami agama kami, bagimu agamamu. Kalo disama2kan kayak gini g akan nyambung2, yg ada pertengkaran2.
@adi wira
Memang bertanya lebih enak ketimbang menjawab pertanyaan. Apalagi mengejek kayaknya lebih mudah daripada menjawab pertanyaan, apalagi dalam otak sudah menolak duluan, jadinya g objektif. Kalo gitu saya mau tanya juga:
1. Segala sesuatu adalah komponen tuhan ya menurutmu? Kalo gitu ketika anda makan nasi berarti anda makan tuhan anda. Setiap pagi anda buang tuhan anda (melalui kotoran). Lah jangan membantah ya, saya juga komponen tuhan jd kamu g berhak membantah saya.
2.bgmn sejarah kitab suci agama hindu? G jelas ya.. Siapa yg mengumpulkannya? Apa pada saat krisna sudah ada catat mencatat ucapannya? Apalagi katanya kitab veda sudah jauh beribu2 tahun yg lalu, apa kamu g takut kalo veda sudah dirubah2?
3. Kapan krisna lahir? Kok beda2 ya versinya? Krisna aja g jelas kapan lahir, g jelas juga berarti ucapannya?
4.kok g boleh makan semua daging ya agamamu (vegetarian)? Apa karena hewan juga bisa menjadi hasil reinkarnasi manusia? Bgmn dgn tumbuhan, bukankah bisa juga menurut agamamu manusia reinkarnasi jadi tumbuhan? Kalo gitu makan tumbuhan g boleh juga ya? Wah makan tanah aja apa kali ye? Eh tp jangan2 tanah bisa jd hsl reinkarnasi juga? 5. Hindu sejati g blh nikah ya? Wah kalo semua manusia tobat jd hindu sejati, bisa2 manusia musnah.
@Skeptis
“kalo orang arab/muslim solat di kaqbah,solatnya itu dg posisi kaqbah ditengah2 dan umat solat mengelilingi/dihadapan kaqbah atau gimana?
jawaban anda:Ya pokoknya menghadap Ka’bah terserah dari sisi yang mana. Namun sekali saya katakan, kami tidak menyembah ka’bah. Ibaratnya sama dengan ketika upacara bendera, saat kita hormat pada bendera maka itu hanya tindakan simbolis untuk menghormati perjuangan pahlawan2 bangsa, bukan artinya menyembah bendera.
Jawaban yg bagus bro Skeptis,ha..ha..ha boleh ketawa dulu,kalo ini jawaban semua orang Islam atas pertanyaan saya,maka benar kata orang Hindu,bahwa orang yg menghina Hindu sebagai agama yg memuja Patung/Berhala sebenarnya orang tsb menghina agamanya sendiri.Bedanya orang Hindu tdk munafik sedangkan orang non Hindu (terutama Islam) sangat munafik.
Diakui/tdk,menyembah/tdk tp dari praktek yg anda (Islam) lakukan dlm sembahyang sama seperti kami orang Hindu lakukan. Hindu di Indonesia kalo sembahyang menghadap Padmasana(bisa dilihat di Pura2 Hindu),dan kami jg tdk mengaggap menyembah Padmasana itu, Padmasana kami anggap sbg tempat Hyang Widhi,sama seperti anda menganggap Kaqbah sebagai tempat Allah.
Sayang ya, Islam tdk mengizinkan membuat duplikat Kaqbah/belum pernah ada yg usul?kalo boleh kan lebih bagus duplikat Kaqbah itu ditaruh dlm setiap Masjid dan umat Islam bisa sembahyang langsung dihadapan Kaqbah dlm masing2 masjid,tapi dak mungkin lha yaw! tar Islam dibilang muja/nyembah patung/berhala bentuk kotak lagi ha..ha..ha,tapi dak pa2 coba diusulkan,sapa tahu diterima biar gak munafik? Munafik kan dak baik he..he..he
@dhr
aduh, kesempurnaan itu kalo semua bisa dicakup gitu to?walaupun bertentangan?
btw, kolonialisme itu juga ada di weda?rasisme?
@wawan
eh mislnya orang hindu bikin satu tempat khusus, misalnya di india, trus disitu taruh semua patung2 semua dewa yang mungkin disembah orang hindu kayaknya lebih menjalin persatuan dan kesatuan, gmana ya?apa saya yang usul sama dewamu, siapa tahu disetujui?
@anak manusia
eh bro.. kami Hindu tdk perlu begitu,karna kami walaupun berbeda dimana-mana tapi tatap satu dalam wadah Hindu,beda dg anda, beda dikit aja udah di fattwa haram,itu namanya kebebasan “anak manusia” di kekang,melanggar HAM, ya namanya jg Dogma !
@wawan
santai bro,aku udah ngomong ke dewa mu, beliau gak marah kok, masak kamu marah?
tolong
apa konsep hindu tentang…
1. manusia pertama?
2. agama dari bangsa2 selain india?
3. bagaimana seorang yang masih bergelimang dosa dan mati pada saat kiamat, apakah akah kembali menjalani kehidupan selanjutnya (reinkarnasi)?
4. apa kelemahan agama hindu menurut yang anda rasakan(haruss jujur lho)?
trus tiba2 anda bilang
beda dg anda, beda dikit aja udah di fattwa haram,itu namanya kebebasan “anak manusia” di kekang,melanggar HAM, ya namanya jg Dogma !
ya tidak nyambung,kapan saya jika beda pendapat terus bilang haram?
@anak manusia
1.manusia pertama?
>>>baca diblog ini https://narayanasmrti.com/2009/07/manu-adalah-manusia-pertama
2. agama dari bangsa2 selain india?
>>>>Pada awlnya hanya ada yang namanya SANATANA DHARMA.Dari SANATANA DHARMA kemudian dikenal dg HINDU,ada Budha,Jaina,Carvaka,Sikh diluar India disebut dg agama Mleecha spt ISlam.
3. bagaimana seorang yang masih bergelimang dosa dan mati pada saat kiamat, apakah akah kembali menjalani kehidupan selanjutnya (reinkarnasi)?
>>>>Abis kiamat memang menurut anda tdk ada lg kehidupan?Menurut Hindu abis Kiamat terjadi lagi kehidupan yg baru karna itu Rainkarnasi pasti,karna kalo dak gitu Tuhan dak adil dong?
4. apa kelemahan agama hindu menurut yang anda rasakan(haruss jujur lho)?
>>>> Hindu dg kitab Vedanya tdk punya kelemahan justru kelebihannya yg banyak kalo mau mendalaminya,yg lemah adalah orangnya karna dia tdk mau mendalami Veda. baca di link https://narayanasmrti.com/2009/07/Apa yang tidak ada dalam Hindu
ya tidak nyambung,kapan saya jika beda pendapat terus bilang haram?
>>>> anda memang tdk bilang haram,anda kan bilang gimana kalo Hindu buat tempat kusus untuk mempersatukan? ya kalo di Hindu tdk perlu dipersatukan,karna walaupun berbeda-beda tatap satu jua,ingat Bhineka Tunggal Ika,Hindu menghargai perbedaan sedangkan ditempat anda????
Kalo anda mau tahu tentang Hindu, baca-baca semua artikel di web ini ya?
makasih, semoga anda menjadi “anak manusia” yang baik.
@wawan
Oh agama islam termasuk mleecha ya? Bukannya menurut kalian mleecha itu artinya penyembah berhala? Jadi agama kalianlah yg mleecha. Suka atau tidak, nama nabi kami terpampang jelas di kitab suci kalian..dan dibilang orang yg terpuji. Pengertian mleecha dan nama nabi muhammad ada di kitab hindu saya bc dr file di bag.download situs ini. Cari aja.
Dan coba anda jawab juga pertanyaan saudara agung pada adi wira kusuma.
@skeptis
wah anda sama aja bro Skeptis,apa anda dak baca coment saya diatas kusus untuk anda.
@agung
eh nick name sama ya bro,tp syang gw Hindu..
astungkara gw ga beragama islam penyembah pedofil,wkwkwkwkwk,dasar,agama sok sempurna,tp kenyataannya??pkir sendiri wkwkwkwk…
ya memank,gw pnymbh brhala,n mengakuinya,ga semunafik kau dkk,ka’bah ya batu,bgmanapun anda membela diri,batu ya tetep batu,mlahan islam lbh parah tuh,hajar aswad yg kyak maav vagina dicium2,wkwkwk,mikir2,ho3jtx..
@skeptis
eh lum tahu ya,d kitab Hindu,mahamada(muhamad?) dktakan titisan IBLIS…kcian2,ngarep kale,wkwkwkwk
@ skeptis
kalau memang ibadah haji punya makna simbolis dan dianggap benar, kenapa ibadah agama-agama lain kalian langsung judge menyekutukan tuhan? padahal, tata cara ibadah mereka juga punya makna simbolis
sepertinya anda memiliki standar ganda
apabila suatu ritual yang memiliki makna simbolis dilakukan/disarankan oleh agama anda maka anda bilang itu benar
tetapi apabila ritual simbolis ini dilakukan oleh agama lain maka akan anda anggap sesat
@anak manusia
Rupanya anda masih enak u/ berdialong…
2. tolong dijelaskan, yang searah dengan veda syaratnya apa?
vEDA sngatlah Luas…. tp klo kita mau agak merangkum maka di Veda mengajarkan kita adanya Tuhan yang Tunggal, adanya Hukum Karmapala, adanya reinkarnasi/punarbawa, dan Tujuan atman adalah moksa. Jika itu anda percaya, maka konsep anda pun sdh searah dengan veda.
3. alam baru itu kekal atau tidak?
Alam yg bersifat material daN mengenal siklus waktu, maka alam tsb tidak kekal.
4. saya tidak bilang hindu punya kelemahan, tapi saya ingin pendapat anda kelemahannya hindu?
Mungkin dr postingan saya terakhir, tentunya sdh bisa anda tangkap. Tp sekarang saya balik bertanya, kira2 menurut anda apa kelemahan agama anda sendiri? Sebab jujur ketika saya sd-sma, saya agak bingung juga. Tp ketika saya mulai membaca veda (biarpun br sebagaian kecil), disitulah kedewasaan saya dilatih… dan anehnya apa yg tertulis diveda bila kita camkan penuh dengan ketenangan,ketidakegoan, maka semuanya terjadi/benar adanya. Shg bgm cara saya mengatakan bahwa ada point kelemahan dari Hindu? Sementara sdh temukan jawaban2 atas kebingungan saya ketika saya sd-sma.
Dear all
Comment yang sangat panjang dan maaf belum bisa mengikuti diskusi ini, hanya saja saya mau menyampaikan bahwa tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyamakan Islam dengan Hindu… Islam dan Hindu itu sangat jauh berbeda… namun tulisan ini hanya untuk menunjukkan bahwa beberapa ajaran islam memiliki kemiripan dengan ajaran Hindu.. dan beberapa ajaran tersebut tidak disadari oleh umat Islam sendiri.. contohnya mengenai Allah yang berwujud.. nyata-nyata dikatakan bahwa Allah memiliki singga sana, setiap orang meninggal dikatakan bahwa dia akan ada di sisi Allah… dengan pernyataan ini tidakkah Allah memiliki wujud?
Dan mengenai Nabi Muhammad yang dijelskan dalam Veda bukanlah sebagai Avatara seperti halnya Rama, Krishna, dan yang lainnya…
tetapi Muhammad dikatakan sebagai penjelmaan Tripurasura atau raksasa
berikut saya quote dari artikel tetangga.. semoga bisa didiskusikan dan dicermati…
Salam,-
@Skeptis
Thx b4…. anda telah memberi sanggahan bahwa argumen di link tsb, telah dipelintirkan. Tapi kaum yg mempelintirkan juga mempunyai bukti kuat. Akan tetapi saya pingin tahu juga, ayat mana lg yg membuktikan Nabi Ibrahim pernah melintasi mekkah (di Quran lho, bukan di Hadist)… Biar saudara kita yg beragama Kristen juga mengerti.
Terus…dari pernyataan anda, anda terkesan mulai mempersamakan antara Memuja, dengan Menghormati. (Itu sdh saya terka dr awal). Memuja beresensi menyerahkan semua yg kita miliki kepada sesatu(terkesan pasrah),untuk menerima seluruh rencana/kemauannya.
Sedangkan Menghormati beresensi memberikan penghargaan, mengimbau, atau memposisikan sesuatu pada tepatnya. Tentu kesemuanya itu kita laksanakan berdasarkan etika, dan sesuai dengan veda.
Menurut anda, mengusir musuh itu bkn menghormati ya? Kalo di kami, pengusiran masih kami anggap sbg salah 1 cara penghormatan. Apabila itu kita lakukan dengan etika yg sesuai veda. Jadi mungkin ini harus dipahami… Saya paham, anda selalu beranggapan bahwa “Hormat” expresinya harus mencakupkan tangan / mengangkat tangan/ bersujud atau lainnya. Sementara di Hindu, expresi dalam “hormat” sangatlah luas. Mengapa kami memakai kata “Hormat”, karena saya yakin bila sesuatu (katakanlah itu musuh) kita hadapi dengan tidak hormat, pastilah kita akan membabi buta….Tapi klo kita hormat, maka misalnya klo kita harus u/ membunuh, maka kita harus berpikr bagaimana caranya dia (yg kita bunuh) meninggal secara baik.
Masalah Tai/kotoran, menurut anda komponent itu pasti sampah / tidak ada gunanya bagi kita? Klo anda bilang “tidak berguna” artinya otak anda belum cukup penuh akan veda/pengetahuan. Bagaimana cara menghormati Tai, ya …memposisikan dia pada tepatnya dong.
Mungkin ini untuk semua, tlong dong bedakan antara klaim dengan dugaan. Sebab saya menduga bahwa islam hanya mengajarkan u/ mnjaga hubungan dengan Tuhan, dan mnjaga hubungan dengan Manusia saja. Betulkah dugaan saya begitu? Jadi mnjaga hubungan dengan alam, anda abaikan ya?
Jangankan itu…mnjaga hubungan dengan manusiapun anda juga pilih2, ya to? Karena di ajaran anda, sdh memastikan bahwa kaum Yahudi pastilah bejat, Jadi pantas u/ kalian musuhi dan Musuh di mata anda adalah sesuatu yg tidak usah dihormati. Apakah begitu? (sekali ini bukan klaim, melainkan signal2 yg anda pancarkan atau dapat dikatakan dugaan).
Terus klo…anda mengajari orang blm mengerti, maka boleh ya anda mengatai “Kamu Bodoh”? hehehehehe.
Oh ya … Tuhan anda takut ya dengan nantinya ada kesalahan dlm menggambar diriNya ? Sedangkan saya saja, klo melihat anak saya dlm mengambarkan matahari, kemuDIAn gambarannya tidak terlalu detail (ada beberapa kesalahan), namun banyak konsep ttg matahari yang telah terpenuhi. Maka saya pun mengatakan “Iya…Gambaranmu itu matahari”. Artinya saya memahami, bahwa begitulah kemampuan anak saya dlm mengexpresikan wujud Matahari. Apalagi Tuhan Hindu, Beliau sangat paham akan kemampuan kami dlm mengexpresikan wujud beliau.
Trus mungkin ada kesalahpahaman Bahwa orang Hindu bisa menggambarkan Tuhannya secara pas. Sebenarnya orang Hindu juga blm bisa mewujudkan Tuhan kedalam wujud secara detail, kami hanya bisa mewujudkan Tuhan ketika Beliau bertugas/bertindak sebagai sesuatu (baik itu wisnu, siwa, saraswati,dll).
Ya ini sama mengambarkan “Air”, bisa kah pelukis mengambar air? Saya rasa pelukis terhebat pun tidak blm bisa mengambarkan air secara detail. Namun ketika air menempati wadah tertentu, maka pelukis tersebut baru bisa mengambarkan ttg air.
@agung…
Anda Komponen/percikan dari Tuhan, itu pasti…Tapi Tuhan kami gak arogan kok… dimana seolah2 perintahNya seperti paksaan. Namun anda begitu? Hal itu diakibatkan karena anda kurang belajar, shingga avidya/kegelapan, sifat rajas & tamas, masih membelengu diri anda terlalu kuat. Bebaskan itu dulu…
ketika Anda dibilang bahwa Anda adl Komponen/percikan dari Tuhan, anda sdh menyalahpahamkan arti to? Makanya saya yakin bahwa di agama anda, tidak ada filsafat Tat Twam Asi. Sebab ya begitu deh jadinya.
>> Tentang Tahun pengkompilasian veda?
Belajarlar dulu…dah banyak kok posting2an ttg ini.
>> Anda meragukan kevalidan Veda?
Saya tanya dl, apa maksud dari pertanyaan ini, apakah anda tidak yakin ada veda, atau anda yakin veda itu ada, tp isinya bayk diselewengankan? atau bagaimana?
Mungkin hal yg sama akan saya pertanyakan, mengapa quran baru dikompilasi ketika 100th setelah Nabi Muhamad Meninggal? bAGIMana Islam menjamin keabsannya? Apakah murid2nya Nabi Muhamad betul2 tidak akan menyelewengkan? Sedangkan Nabi Muhamad menyatakan “Akan ada 73 golongan Islam”, apa artinya? Beliau sendiri telah memprediksi akan ada penyeleweng2an isi quran oleh pengikut2nya/murid2nya.
>> Kapan krisna lahir, kok ada beda versi?
Memang saya akui, telah terjadinya pemanipulasi2an isi Veda. Tapi kami masih tersisa beberapa veda yg kami jamin keaslian. Dan ini akan kami coba sebarluaskan. Tapi menurut anda , sangat diperlukan sekali ya, data2 itu u/ agar anda bisa yakin?
Boleh saya tanya, gak usah terlalu jauh2, kira2 kapan lahir kakek dari kakekmu? (itu baru 4 generasi lho) Tanpa beliau, pasti anda tidak ada lho… Klo ada, kapan lahirnya? dah cukup bulan dan tahunnya aja deh? Jika anda tidak tau, salahkah orang lain bilang bahwa kakek dari kakekmu adalah fiktif?
>>Tentang Vegatarian, tidak menikah?
Ya sekali lagi ketidakpahaman ttg veda… Intinya Tuhan memberikan ruang untuk berexpresi kepada atman untuk merealisasikan cita2nya. Dimana cita2nya itu tetap bertujuan u/ Bhakti ke Tuhan. Dalam ruang yg telah diberikan pada atman, maka atman bermain/interaksi dengan system. Dimana ada yg dimakan, ada yg memakan, ada orang seperti anda, ada orang baik, dimana ada org yg jahat, dll…… kesemuanya saling berinteraksi, u/ apa? Ya agar tujuan atman berproses dan akhirnya menuju Goalnya. Sehingga di veda itu, sangatlah universal, sehingga kita harus bijak dalm menghormati diri kita sendiri. dalam artian memposisikan diri kita sendiri ke tempat yang cocok.
Masing-masing dari kita memiliki prajna, entitas kita yang sama-sama telah diisi background masing-masing membuat kita teguh pada apa yang saat ini kita yakini kebenarannya. Saat menulis tulisan ini saya tidak tahu apa tujuan penulis. Jelas sekali bahwa tulisan ini adalah pencarian kesamaan antara Hindu dan Islam yang sedikit dipaksakan. Benar adanya bila masing-masing wilayah ajaran agama memiliki kesamaan, karena pada dasarnya, kesadaran tertinggi manusia akan adanya causa prima dan ketentraman seluruh alam akan membimbing mereka untuk mencari agama agar tercipta keteraturan dan keserasian, oleh karenanya tidak jarang terdapat irisan-irisan yang sama di antara agama yang ada. Karena saya yakin sedikit banyak terdapat distorsi sejarah pada masing-masing agama. Dapat dimengerti bahwa Agama Islam memiliki dasar hukum yang paling utama adalah Al Qur’an, karena penjaminan terhadap keasliannya sudah terbukti sejak dahulu, selain penggunaan bahasa Arab yang tidak dapat diganti-ganti, penghafal Al Qur’an juga banyak di kalangan sahabat Nabi, dan distorsi lebih mungkin terjadi pada Hadits Nabi, sebab periwayatannya tidak seintens Al Qur’an, oleh karenanya adalah tidak valid mengutip asal-asalan Hadits dengan motif untuk mencari kelemahan agama, bila seperti itu, kita merupakan serigala bagi sesama manusia atas dasar agama, Kebajikan di dalam nurani kita tidak membiarkan adanya angkara murka. Adapun data-data di atas tidak sepenuhnya akurat, setahu saya Al Qur’an berjumlah 6.666 ayat bukan 6.200 ayat, kemudian dalam Islam ada Nama-nama Allah yang berjumlah 99 nama yang disebut Asmaul Husna, tidak semua nama tersebut ada dalam agama Hindu. Agama Islam juga mengajarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan tuhan atau Hablumminallah, Keselarasan hubungan antara manusia dengan manusia atau Hablumminannaas, Keselarasan hubungan antara manusia dengan alam sekitar (Hewan, Tumbuhan, makhluk Gaib, dst) atau Hablumminal’alam. Oleh karenanya dalam Islam diajarkan cara mensucikan diri yang benar atau Thoharoh setelah buang air kecil misalnya, dan juga diajarkan tata tertib dalam perang bahwa tidak boleh membabat tanaman dengan serampangan bila tidak ada keperluan untuk membentang jalan, adanya tatacara penyembelihan hewan dengan mengucapkan nama Allah dan memotong pembuluh darah carotis hewan agar hewan tidak merasakan kesakitan dan biasanya dilakukan oleh ahlinya dengan sangat cepat agar hewan tidak tersiksa, dan ada hadits nabi di mana selalu dianjurkan memuji tuhan bila melihat tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang indah. Inti ajaran islam adalah kalimat Tauhid atau mengakui keesaan Allah. Pengucapan dua kalimat Syahadat adalah bentuk bai’at keimanan kita kepada Allah, di sanalah singgasana bentuk pengenalan terhadap Allah atau disebut ma’rifatullah jadi adalah tidak benar bila disebutkan bahwa tidak penting dalam islam mengenal tuhannya, karena inilah pintu gerbang utama seseorang masuk islam yaitu ma’rifatullah. Ma’rifatullah ini termasuk pengenalan sifat2 Allah, nama2 Allah, sejatinya keberadaan Allah sesuai tuntunan Al-Qur,an dan Hadits. Memang dari dahulu sampai sekarang perdebatan antaragama mencari siapa yang paling benar tidak akan ada habis-habisnya,,karena masing-masing memakai alat pijakan yang berbeda latarnya,karena kebenaran dalam kacamata masing-masing orang adalah berbeda,karena bukanlah sebuah kebenaran bila tindakan untuk meraihnya dilakukan dengan saling menghina dan menjatuhkan,kita adalah sama-sama “human”atau”manusia” kebenaran tidak akan didapatkan dengan saling menyerang, karena masing-masing berpegang pada dalilnya,,bahkan pertumpahan darah biasanya diambil sebagai manifestasi kegagalan memperoleh kebenaran,sejatinya,yang diperoleh adalah kebenaran dalam kerangka angkara murka!!! lalu masing-masing dari kita yang membaca artikel ini bukan tidak mungkin akan hanya sekedar melihat-lihat saja, tak mungkin orang muslim misalnya, meskipun tak sanggup membantah dengan argumen, langsung mengiyakan argumen penulis di atas, karena baginya adalah agamanya dan bagi kita adalah agama kita, sesuai dengan salah satu ayat Al Qur’an, berpindahnya agama yang dipeluk biasanya berasal dari dalam diri manusia, di mana ia merasa tidak nyaman dan tentram dengan agama yang dipeluknya, karena masalah agama adalah masalah Qalbu yang paling utama. Adapun pengistilahan Hajar Aswad sebagai penjelmaan Siwa menjadi rancu karena Hajar Aswad memang telah ada sejak sebelum ajaran Hindu ada. Bila hajar Aswad adalah Siva Lalu artinya umat Hindu banyak berziarah ke Ka’bah? Bila perdebatan sudah dihiasi dengan amarah dan hinaan, maka saatnya bagi setan memasuki alam pikiran kita. Akal sehat menjadi musnah. Adanya Rukun Iman yang mempercayai Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, Serta Qada dan Qadar. Adanya Rukun Islam yang terdiri dari Dua kalimat syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, Haji bila mampu. Lihatlah pada rukun2 tersebut memang terdapat kesamaan dengan ibadah Hindu, tetapi adalah tidak valid menyatakan bahwa Muhammad mengambil ajaran Hindu. Karena mau tidak mau nubuwatan Muhammad ada di dalam Veda sebagai orang terpuji. Kedatangan beliau adalah menyempurnakan ajaran terdahulu. Sehingga menurut Islam boleh jadi ajaran Yahudi, Nasrani, Hindu dan lain-lain terdistorsi dalam sejarah dan dengan ketentuan Allah semuanya disempurnakan kembali…Reunifikasi, Reborn dalam Nabi yang baru dan ajaran yang baru yang tidak sepenuhnya baru, tetapi penyempurnaan dan pemurnian dari distorsi, lebih baik bagi kita adalah tetap menjalankan agama kita masing-masing dengan benar, melakukan bhakti dengan benar, mengutamakan kedamaian antarsesama, karena kedamaian adalah mahal, saudaraku, Pernah diceritakan dalam Hadits dan Siroh bahwa dalam Kota Lama Palestina(Baitul Maqdis)terdapat perkampungan Muslim, Nasrani , Yahudi, dan Agama-agama lain termasuk Hindu hidup secara berdampingan tanpa rasa bermusuhan.
@Adi Wira Kusuma
bisa sharing gak, keraguannya apa?terus apa jawaban dari keragua-raguan itu?(msalnya banyak, tlg bagi 3 saja)
oia kelemahan agama saya(btw kok tahu kalo saya muslim to?, padahal saya gak pernah ngomong)menurut saya tidak ada, agama saya agama penyempurna dari semua agama yang pernah ada sebelumnya,
maksud saya untu tiap umat diutus seorang yang membawa pengetahuan tentang Tuhan yang Tunggal, yang hanya kepanya menyembah, tidak perlu melalui perantara,dan hanya kepadanya berserah diri, sedangkan untuk masalah ibadah tentu saja tidak sama, dalam hal kuantitas misalnya, hal ini menurt saya logis misalnya karena perbedaan usia manusia tiap umat yang berbeda dan juga masalah kehidupan yang berbeda..
tapi satu yang tidak berubah, yaitu adanya Tuhan yang Maha Tunggal, jadi di islam tidak dikenal misalnya “menghormati”(maaf saya tidak faham konsep Hindu tentang menghormati dewa) makhluk tuhan yang mendatangkan hujan, menjaga matahari, atau yang menjaga bumi, atau makhluk lain yang saya sendiri tidak tahu, hal ini tujuan utamanya tentu saja memunikan ketaatan hanya kepadaNya..
menghalangi dari menyembah selainNya, jadi tidak ada perbedaan apa yang disembah…dan pada akhir masa diutuslah utusan terakhir dari tanah arab, yang bapaknya adalah hamba tuhan, ibunya seorang yang dapat dipercaya, lahir di kota kedamaian, dan tugas utamanya ya sama dengan utusan sebelumnya, adanya Tuhan yang Maha Tunggal..
@Adi Wira Kusuma@dhr
tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan juga..
sefaham saya alam memang tidak kekal,yang saya mau tanyakan adalah
1. kapan alam material yang terakhir diciptakan?
2. jika ternyata di alam materi terakhir tersebut masih ada yang belum murni ketaatanya kepada Yang Maha Tunggal apakah ada reinkarnasi lagi?
@wawan
berbeda pendapat boleh sekali dalam islam,,jangankan dengan yang seagama dengan yang beda agama aja boleh kok, buktinya saya tanya dengan kalian to?berarti saya menghargai pendapat anda sekalian..tapi sefaham saya
siapa yang tidak menyayangi makhlukNya tidak akan disayangi olehNya, sayang dalam arti mengharapkan kebaikan untuk yang disayangi
nah kebaikan yang saya fahami ya saya diskusikan di sini, gitu lohhhhh..yah kalo saya yang benar semoga Yang Maha Mulia memberi petunukNya kepada anda sekalian..jika saya ada salah kata semoga saya diberi petunujuk oleh Yang Maha Mulia..
@mleecha
maaf ikut mengutip
SATYAM EVA JAYATE
btw yang bisa bahasa sansekerta tolong translate ini dong…
dan katakanlah kebenaran datang dan kebatilan hancur, sesungguhnya kebatilan pasti hancur sehancur-hancurnya
semoga segera dijawab…
@anak manusia
Thx atas diskusi yg baik…. anda tanya tentang keraguan2 saya di masa kecil ttg Hindu. 1) Dulu saya sering kali ditanya “Siapa Panutanmu”? 2) Kenapa bentuk Tuhanku banyak, 3) Mengapa orang tua tidak bisa memberikan jawaban2 ttg Hindu.
Saya rasa, anda pun klo blm belajar pasti anda pun memiliki beribu2 pertanyaan juga.
Saya ya tidak pernah menyebut anda Islam kok, saya kan tanya ” apa kelemahan agama anda?”.
mungkin anda perlu belajar ttg siklus kali/waktu…Situ anda akan dapat informasi kapan alam itu akan hancur. Tapi apakah akan di rebuild lg itu tergantung pada hasrat/cita2 atman. Sehingga dah dapat ditanggkap, bila ada atman yg masih bergelimang avidya/sifat2 rajas/tamas, maka dipastikan ada siklus baru lagi. Kira2 sampai disini dapat dipahami?
Trus, agama anda tersempurna? Sah-sah saja, namun jangan sampai hal itu menimbulkan rasa keegoan. Karena klo kita lihat di BagavadGita, jelas setiap atman memiliki drama/tugas yg berbeda2. Jadi klo kita mencontoh suatu prilaku seseorang, jelas malah kacau balau. Kita turun kebumi, dah dilengkapi dengan Manah/pikiran, sehingga sentaja itu diharapkan untuk merealisasikan hasrat/cita2 kita. Tentu hasrat/cita2 dari atman, pasti mulia, yaitu berbakti pada Tuhan. Namun berhubng di alam material ada ruawbineda (dimana ada 2 sisi yg berlainan), dan atman turun selalu dikekang o/ triguna, maka sering kali atman lupa pada tujuan awal.
Oh ya… Mungkin ada pernah dengar bahwa Nabi Muhamad diduga sbg Kalki, oleh umat Islam. Dan mengapa kami tidak percaya, Karena ketika avatar Kalki turun maka pertanda akhir jaman kaliyoga… Dan berputar lg ke kali pertama (Satyayuga)… Sedangkan ciri2 Satyayuga, adalah orang akan taat pada Tuhan, Usia orang akan panjang, tidak ego, bisa menghormati semua aspek/komponen tuhan. Dan menurt saya, jumlah orang pada Satyayuga. shg saya prediksi bahwa akhir jaman kali yuga akan ada pemusnahan masal (entah itu pembataian, bencana alam, atau lain sebagainya).
Nah kembali Nabi Muhamad, mungkin Beliau sdh masuk kategori: Yaitu adanya pembantaian masal. Namun mengapa Setelah Beliau meninggal kok tidak terjadi gambaran ttg SatyaYuga. Itu yg sering kali pertanyakan? Dan beliau sendiri bilang akan Turun lagi Nabi Isa u/ meluruskan.
Dari situ… terlihat bahwa Beliau juga blm bisa meluruskan secara full. Artinya apa? Ya blm tersempurna dong…
Silakan bila anda ingin berdalil menggunakan dalil anda sendiri, karena dalam keyakinan Islam, seorang Muhammad (Ahmad=yang terpuji, baik dalam tindakan, ucapan, dan persetujuan beliau), Beliau bukannya melakukan pembantaian massal, tetapi mempertahankan diri terhadap serangan pasukan lain, bila anda mengatakan beliau adalah penjelmaan demon, itu merupakan tanggung jawab anda sendiri dengan dalil-dalil yang anda yakini sendiri, padahal apakah sebanding kitab2 yang anda pakai dengan kitab umat Islam? apakah keasliannya dijaga? kapan kitab itu dibuat? oleh siapa dikumpulkan? siapa periwayatnya pun tidak jelas! banyak sekali mukjizat AlQur’an yang telah diakui kebenarannya, bahkan mukizat membelah bulan yang dipunyai Muhammad terkait dengan Peristiwa yang berkenaan dengan raja Chakrawati Farmas ini terdokumentasi dalam naskah lama di Perpustakaan Kantor India, London dengan nomor: Arabic, 2807, 152-173. Ini dikutip di buku “Muhammad Rasulullah” oleh M. Hamidullah:
“Terdapat sebuah riwayat sangat tua di Malabar, Pantai Barat Daya dari India, bahwa Chakrawati Farmas, salah satu raja mereka, telah mengamati terbelahnya bulan, mukjizat dari nabi suci (saw) di Mekkah, dan setelah mempelajari hal tersebut, ia tahu bahwa itu adalah satu ramalan dari seorang Pembawa Pesan Tuhan dari Arabia, dia menugaskan anak lelakinya sebagai pemimpin dan menugaskan dia untuk menemuinya. Dia memeluk agama Islam di tangan Nabi saw, dan ketika pulang ke negerinya, di bawah arahan Nabi, dia wafat di pelabuhan Zafar, Yemen, dimana terdapat makam dari “Raja Orang India” dengan iman yang dikunjungi selama berabad-abad.”
Manuskrip tua di perpustakaan kantor India juga berisi keterangan terperinci lainnya tentang raja Chakrawati Farmas dan perjalanannya. Peristiwa terbelahnya bulan ini disebutkan dalam al-Qur’an, Surah Al-Qamar (54), ayat 1-3.
87 tahun, usia Raja Valiyathampuram dari Kodungallur di Pusat Kerala adalah salah satu keturunan raja Cheraman Perumal [yang dikenal sebagai raja Chakrawati Farmas], orang Indian pertama yang memeluk agama Islam pada awal abad ke-7. Dalam wawancara berikut yang diambil oleh A U Asif di Ernakulam, dia mengetahui secara detil tentang leluhur awalnya dan masjid paling tua dari daratan India. Dia juga meminta orang Indian Utara untuk datang ke Kerala dan melihat bagaimana orang-orang dengan agama berbeda hidup di situ selama berabad-abad dengan atmosfer harmoni, persaudaraan dan damai. Bagaimana pendapat anda tentang buyut Cheraman Perumal? Cheraman Perumal tidak hanya raja dan leluhur terhebatku, tapi orang India pertama yang datang ke dalam pelukan Agama Islam. Dia sebenarnya orang yang diberkahi Islam dan masjid pertama di India. Ini terjadi bahkan sebelum kedatangan Muhammad bin Qasim dan Mahmud al-Ghaznavi. Ini memperlihatkan bahwa Agama Islam tidak datang ke India dengan pedang.
Raja Malabar mengetahui persis ramalan-ramalan dalam ajaran agamanya, sehingga beliau tahu persis apa yang harus dilakukan. Ramalan akan adanya utusan yang mampu membelah bulan, ditulis dalam Kalki Puran, sebuah kitab yang berisi tanda-tanda kejadian akan datangnya Avatar Terakhir yang bernama Kalki.
* Kalki akan muncul di akhir Kali Yug dan akan menjadi penunjuk jalan bagi seluruh dunia
* Ia akan lahir pada bulan dengan hari ke 12. (Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiual Awwal)
* Orang tuanya bernama : Vishnu bhagat dan Soomati yang berarti Hamba Tuhan dan Keselamatan. (Nabi Muhammad memiliki ayah yang bernama Abdullah/hamba Tuhan dan memiliki ibu yang bernama Aminah/keselamatan).
* Ia akan memiliki kegagahan dan tubuhnya harum
* Ia akan mendapatkan kebijaksanaan dalam sebuah Gunung. (Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu di Gua Hira)
* Ia akan medapatkan kuda dari Tuhan, yang memiliki kecepatan yang melebihi cahaya. Ia akan mengendarainya melewati bumi dan 7 langit. (Kejadian Isra Miraj pada Nabi Muhammad)
* Kalki akan membelah Bulan.
Selain itu, sejarah India dan Cina kuno (yang pada waktu peristiwa ini belum mengenal apa pun tentang Islam) telah mencatat dan menceritakan peristiwa ini. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi, dalam bukunya Ma Dalla ‘Alaihi Al-Qur’an, mengutip dari buku Tarikh al-Yamini bahwa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al-Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut paganisme (musyrik) di India ia menemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut. Pada lempengan tersebut terpahat tulisan, “Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mangandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran.”
Perbuatan Baik akan mendapat karma
Perbuatan buruk akan mendapat karma
Saya yakin Karma akan berlaku bagi kita semua!!!!
Dan adapun kedatangan Al Masih Isa kembali ke bumi setelah ditempatkan di mayapada angkasa oleh Allah di akhir zaman adalah untuk memberitahukan kepada umat manusia tentang kenabian Muhammad sebagai nabi untuk seluruh umat manusia, dan beliau Al Masih akan meneruskan ajaran Muhammad, setelah sebelumnya terjadi pertempuran dengan Al Masih Dajjal, hal ini adalah menggenapi Nubuwatan Muhammad sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat manusia. Adapun Nubuwatan itu terdiri dari 4 periode, yaitu Pertama, Nubuwatan sebelum kelahiran Muhammad (Ayat2 yang menyatakan kedatangan Muhammad dalam Veda, dan kitab suci lainnya, juga termasuk Makhzum bin Hani’ meriwayatkan dari ayahnya: Di malam kelahiran Rasulullah saw, istana Kisra hancur, empat belas berandanya runtuh, api Persia (sesembahan orang-orang Majusi) yang tidak pernah padam selama seribu tahun menjadi padam, danau Sawah menyurut). Kedua, Nubuwatan semasa hidupnya Beliau yaitu Berbagai Mukjizat yang dianugerahkan kepada beliau (Membelah bulan, mengeluarkan air dari sela jari, Kitab Suci AlQur’an, dan lain2),Kemudian yang ketiga sepeninggalan beliau sampai saat ini, yaitu Mukjizat Kebenaran Al-Qur’an yang baru disadari dan diakui oleh Sains dan Teknologi juga ramalan2 masa depan yang disebut dalam hadits beliau yang terbukti dan yang Keempat adalah di akhir zaman (setelah beliau meninggal, maka akan muncul Imam Mahdi, pertempuran dengan Al masih Dajjal dan Kedatangan Al Masih Isa untuk sekali lagi membenarkan ajaran beliau). Mudah2an hati kita seterang cahaya Nadha, saat menerima kebenaran!!!!
Seperti yang kita ketahui bersama, dari semua kitab yang ada pada Hindu yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab2x itu ada yg bertentangan, maka yg harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab2x lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
Kemudian perhatikan dalil-dalil ini:
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yg berada di lingkungan itu, yg kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dg tanaman semak2x/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dg baik, maka anda akan melihat bahwa ciri2x dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri2x yg umum terdapat pada umat Islam.
Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
*Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
*Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
*Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dg nabi agung umat Islam yaitu nabi Muhammad SAW.
*Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yg terpuji. Nabi Muhammad yg juga dipanggil dg nama Ahmad adalah berarti juga “orang yg terpuji” yg terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya :
*Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dg istilah : “akkaru” yg artinya : “yg mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yg mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yg berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
*Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yg mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yg seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yg berarti yg terpuji, yg akan mengalahkan kepala-suku2x dari suku2x di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
* Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi2x adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.
* Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dg nabi Muhammad yg tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
* Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang2x abadi, yg jelas mengacu pada nabi Muhammad yg akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yg berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yg menerima undang2x abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yg dianugrahi undang2x abadi”.
* Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab2x Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yg berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dg arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.
Jadi pernyataan bahwa Muhammad adalah penjelmaan setan tripurasura gugur karena dia adalah narasangsa.
Kalky Autar
Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari ALAHABAD University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yg ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.
Pundit Vaid Parkash – sang professor (yg menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.
Disebutkan dalam Nashpropesy, nabi Muhammad diramalkan dg nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat2x yg menyebutkan adalah :
*
Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yg diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yg terkenal dg sifat2xnya yg baik & menonjol. Dia akan diberi tanda2x. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yg cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang2x jahat dan dia akan terkenal di dunia.
*
Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
*
Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
*
Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang2x jahat
*
Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
*
Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
*
Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop
Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :
*
Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yg artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sbg Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sbg Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
*
Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yg sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yg dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.
*
Sambala bahasa arabnya adalah tempat yg aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yg terkenal dg nama “Darul Aman” yaitu tempat yg aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
*
Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
*
Sbg Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi2x yg dikirim Tuhan spt yg terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.
*
Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
*
Dia akan memiliki sifat2x yg sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad spt terdapat pada QS. Al-Qalam : 14 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
*
Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat2x yg dimiliki oleh nabi Muhammad
*
Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yg sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
*
Dia akan naik kuda putih dg tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dg menunggang kuda dan bertempur dg memegang pedang dg tangan kanannya.
*
Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
*
Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yg benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yg penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yg terang benderang.
*
Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tau ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
*
Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah spt tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yg memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”
Apakah cahaya Nadha dapat menerangi hati yang terjebak dalam Kariya????
Dan sementara kita di sini saling berdebat tak menentu, di India , Muslim India meluncurkan kampanye “Nabi Muhammad untuk Semua” untuk lebih menyebarluaskan ajaran-ajaran Rasulullah Muhammad Saw tentang Islam pada masyarakat India. Uniknya, kampanye ini melibatkan komunitas non-Muslim di negeri itu.
Presiden Jamaat Islami India dalam acara peluncuran kampanye, Minggu (14/2) mengatakan, masyarakat India berasal dari beragam etnis dan agama dan komunitas Muslim berharap kalangan non-Muslim juga bisa menerima dan mau memahami agama Islam.
“Untuk pertama kalinya, bukan hanya ulama dari berbagai aliran Islam, tapi juga saudara-saudara kami dari komunitas Bamcef, Maratha Samaj, Satya Shodak dan komunitas lainnya berpartisipasi dalam kampanye ini,” kata Madu.
Para pemuka dari komunitas non-Muslim itu, bersama-sama dengan para pemuka Muslim India akan melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mengenalkan sosok Rasulullah Saw dan ajaran Islam yang dibawanya. Mereka akan meluruskan pandangan masyarakat yang salah tentang ajaran Islam antara lain dalam hal pembagian harta warisan, minuman keras, korupsi, buruh anak serta isu-isu kekerasan, terorisme dan pelanggaran hak asasi yang selalu dikait-kaitkan dengan Islam.
Aktivis sosial dan pemuka agama Hindu, Purshottam Khedekar yang ikut dalam kampanye itu mengatakan, sosok Rasulullah Saw selayaknya tidak hanya diketahui oleh Muslim saja. “Nabi Muhammad Saw membawa pesan persaudaraan, perdamaian dan kesetaraan bagi seluruh umat manusia,” kata Presiden Hindu Maratha Seva Sangh itu.
Di India, Khedekar adalah tokoh yang melakukan perlawanan terhadap sistem kasta dalam agama Hindu. Menurutnya, Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang telah memperbaiki tata pemerintahan dan sistem sosial umat manusia. “Sungguh mengagumkan, ajaran-ajaran Nabi Muhammad yang sudah berusia 1400 tahun masih relevan dengan situasi hari ini,” puji Khedekar.
Kampanye “Nabi Muhammad untuk Semua” di India akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang.
Dari http://twocircles.net/2010feb13/campaign_spread_message_prophet_muhammad.html
@ Qolbu Prajna
anda mengatakan
[quote]
Seperti yang kita ketahui bersama, dari semua kitab yang ada pada Hindu yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab2x itu ada yg bertentangan, maka yg harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab2x lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
[/quote]
Anda copy paste dari mana bro?
Apakah anda mengerti apa yang disebut Veda? Apa itu Veda dan bagaimana pembagiannya?
donwload dan cermati bagan kitab suci veda dlu ya bro di sini: https://narayanasmrti.com/2009/12/bagan-bagian-bagian-kitab-suci-veda/
Dari sini saja sudah kelihatan jika apa yang anda copy paste hanya sebuah isapan jempol.. ;-D
Sorry bro.. apa yang anda sampaikan hanya doktrin yang harus dipercaya, bisakah anda menyampaikan bukti konkrit dan bukan hoax?
ikutan copas juga ah… 😀
————————————-
Debat Ali Sina vs. Mustafa Bashir
————————————-
http://www.faithfreedom.org/debates/MustafaBasheer51008.htm Debat Ali Sina vs. Mustafa Bashir
Yth Ali Sina dll,
Assalamu Alaikum Saya Muslim, alhamdulillah. Cara anda menyampaikan argumen memang luar biasa. Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim dengan iman tidak akan terbuai oleh argumen anda yang sebenarnya lemah. Mungkin anda berhasil menarik muslim2 biasa yang tidak dalam mempelajari agama mereka. MashaAllah, pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam dan saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Saya tahu anda menawarkan US$50,000 bagi mereka yang berhasil mengalahkan anda dalam debat. Nah, Mr Sina, saya bukan disini untuk duitnya. Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Jadi, jika anda siap, saya pun siap. Nah dari mana kita akan mulai ? Anda sudah membuat begitu banyak tuduhan tentang nabi kami (yang saya rasa adalah orang yang paling mulia yang pernah hidup di dunia ini). Anda pilih topiknya dan saya akan menjawab.
Walaikum Assalamu Rahmathullah. M. Basheer.
—————
JAWABAN A SINA
Kutipan: Cuma anda tidak berhasil meyakinkan saya, apalagi muslim beriman tidak akan terbuai oleh argumen anda ….
Yth Mustafa,
IMAN vs OTAK Terima kasih atas suratmu. Berita baik buat anda ; saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan islam memang bukan muslim2 sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Mereka yang otaknya lebih lemah daripada iman mereka akan tetap bertahan sebagai muslim dan kami tidak sedikitpun interes pada mereka. Jadi, anda tidak perlu khawatir. Kami hanya mencari orang2 berotak. Jadi anda boleh bergembira sekarang.
Kutipan: MashaAllah pengetahuan saya tentang Islam cukup mendalam sehingg saya mampu membelanya. Dan inilah yang akan saya lakukan sekarang.
Kalau gitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya butki, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Kutipan: Saya hanya muslim biasa yang ingin diberi kesempatan untuk mengatasi problem yang dimiliki anda (para ex-muslim) dan non muslim dengan Islam, nabi dan siratnya.
Percayalah, kami juga orang2 biasa. Kami tadinya Muslim biasa dan sekarang kami adalah NON-Muslim biasa. Pengetahuan kami tidak lebih dari anda, cuma kami menyoroti Islam dengan “lampu” berbeda.
Kami membaca Quran dan hadis yang sama dengan yang anda punya tetapi kami berani melihat hal yang anda tidak dapat dan tidak mau lihat. Apa yang anda perlu lakukan hanyalah mengganti cara pandang anda dan menyoroti Islam dan Muhamad dibawah “lampu” logika dan keadilan.
Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhamad merajah kota2 dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhamad. Saya baca cerita2 yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari2 alasan utnuk membenarkan kejahatan Muhamad.
Sekarang saya berani bertanya MANA BUKTINYA IA NABI ?? Nah, inilah saatnya saya ataupun muslim pada umumnya tidak dapat menampilkan bukti. TIDAK ADA SE-CUIL-PUN BUKTI bahwa ia nabi. Jadi kalau ia bukan nabi … apa dong ? Pembohong ? Orang sakit jiwa (psychopath) ? Pengalaman mentalnya di-interpretasikannya sebagai wahyu. Tetapi setelah melihat kelakuannya, menurut saya ia bukan saja penipu, tetapi juga MONSTER.
Kutipan: Saya hanya ingin anda mengaku kekalahan kalau saya membuktikan anda salah.
OK !
Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang ? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membutkian bahwa Muhamad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu ?
————–
JAWABAN BASYIR
Kutipan A SINA: … saya tidak ingin meraih Muslim dengan Iman, saya ingin meraih para muslim KTP yang punya otak. Kami semua ini yang meninggalkan Islam memang bukan muslim2 sejati. Karena setelah kami menyadari apa itu Islam sebenarnya, kami sadar kami membohongi diri sendiri. Mungkin iman kami kurang kuat ketimbang otak kami, jadi kami meninggalkan iman kami yang lemah itu.
Jadi, apa yang anda katakan adalah : anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda ? Mr Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kami miliki batasan. Bagaimana anda tahu otak anda atau intelek anda benar ?
Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda ? Hasil kesimpulan anda dengan menggunakan otak anda sangatlah subyektif. Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak ada jawabannya secara ilmiah.
My point is, apa yang anda anggap salah mungkin memiliki arti terselubung, atau belum ditemukan jawabannya. Hanya Allah maha tahu. Suatu hari kami akan mengetahuinya, atau mungkin juga tidak.
Ambil contoh :poligami. Poligami-terbatas diijinkan dalam Islam. Batasnya adalah 4 isteri. Banyak argumen menunjukkan keuntungan praktek macam itu. Saya sendiri secara pribadi tidak setuju. Bagi saya, lebih baik kalau polygamy dibatasi pada 2 isteri. Tetapi, saya tahu bahwa Allah memiliki alasanNya bagi semua ini.
Dengan otak dan intelek saya yang terbatas ini saya hanya dapat menyimpulkan bawha monogami lebih baik dan poligami dibatasi pada 2 isteri.
Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek2 biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kami dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah atau salah mengambil keputusan.
Kutipan: Kalau gitu, anda tidak perlu iman. Iman adalah penerimaan sesuatu tanpa bukti. Jika kamu punya butki, ini namanya bukan iman, tetapi FAKTA. Kalau faktamu kuat, saya juga akan menerimanya.
Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu ? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang ? Bagaimana anda dapat membuktikan bawha Muhamad saw membelah bulan ? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jinn memang eksis ? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban.
Jelas siapapun tidak dapat membuktikan ini. Bahkan tidak dalam sejuta tahun dan bahkan dengan segala kemampuan ilmiah manapun. Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama, mau tidak mau anda akan dihadapkan pada dongeng (mythologi) dan legenda. Apakah orang Hindu dapat membuktikan adanya Hanuman ? Apakah orang Kristen dapat membuktikan kelahiran Kristus dari seorang perawan ? Tidak !
Tidak perlu merinci detail2nya. Anda bisa memilih untuk percaya secara figuratif atau tidak. Jadi, sangatlah mungkin menjadi Muslim dan rasional sekaligus. Saya ulangi lagi, satu2nya hal yang anda perlu lakukan sbg muslim adalah percaya kepada Allah. Yang lainnya hanya masalah sekunder.
Kutipan: Sebelumnya, ketika saya membaca di Hadis bahwa Muhamad merajah kota2 dan membantai para kafir, saya merasa BANGGA bahwa Rasulullah bisa menang dan kafir kalah dan dihina. SEKARANG, saya mencoba menempatkan diri pada posisi para kafir dan menyadari betapa biadabnya Muhamad. Saya baca cerita2 yang sama dengan anda, tetapi sudut pandang saya berbeda. Saya sekarang berubah, tidak lagi menutup mata dan secara otomatis mencoba mencari2 alasan utnuk membenarkan kejahatan Muhamad.
Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhamad saw, apa yang pernah ia lakukan dan bagaimana ia hidup ? Saya rasa tidak !
Anda atau saya tidak hidup dalam masa itu untuk bisa membuktikan apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada orang yang tahu cerita sebenarnya. Sirat, Tabari dan Hadis ditulis 200 tahun SETELAH kematian Muhamad saw. Hanya Allah yang tahu mana cerita yang dibuat2 dan mana yang benar !
Kemungkinan seluruh biografi nabi seperti yang dilaporkan sejarawan jaman dulu SALAH SELURUHNYA (completely wrong!) tanpa sedikitpun kebenaran. Jadi, marilah kita tinggalkan ini semua dan maju kedepan. Islam sekarang dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimanA kita dapat memperbaiki image-nya, kehormatannya dan memenangkan kembali kejayaan yang pernah dimiliki.
Yang kami perlukan sekarang adalah REFORMASI DALAM ISLAM dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah2 gila yagn mengeluarkan fatwa tanpa mengetahui apa yang mereka lakukan !
Kutipan: Tapi bagaimana kalau SAYA yang menang ? Kau tidak mengatakan apa yang KAMU akan lakukan jika saya berhasil membutkian bahwa Muhamad bukan orang yang terhormat. Apakah kau akan meninggalkan Islam dan mengumumkan kemurtadanmu ?
Dan bagaimana kau akan menang ? Dengan menggunakan sumber2 yang tidak dapat dipercaya dalam Sira, Tabari dan Hadis ??? Kalau gitu sih, anda sudah menang. Anda harus buktikan dulu bahwa sumber2 anda dapat dipercaya. Apakah peristiwa ini benar2 terjadi ?
Apakah nabi benar2 mengatakan demikian dan apa yang dikatakaknya benar2 terjadi ? SAYA RAGU ! Sirat2 yang kami miliki sangat memalukan ! Laughable ! Apa anda pikir, seorang nabi yang menyatakan diri nabi melakukan hal se-konyol itu ?
Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan2 imoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas ?? Saya rasa, sumber2 itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Ya, buktikan bahwa Allah tidak eksis dan saya akan mengumumkan bahwa saya meninggalkan Islam. Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi anda hanya membuktikan bahwa ia orang tidak baik. Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda utnuk menerima bahwa ia hanyalah manusia seperti kita2 juga yang diberikan tugas khusus oleh Allah. Ia memiliki kekurangan, tapi kami tidak boleh menghakiminya, karena itu tugas sang Maha Pencipta.
—————
JAWABAN A SINA
Kutipan Bashir: …anda mengikuti otak anda dan bukan hati anda ?
Tentu saya tidak akan mengikuti hati saya, karena perasaan di hati bisa sangat salah. Bagaimana pendapat anda terhadap mereka yang mengikuti “cult2″/kelompok2 agama ? Apakah mereka mengikuti otak mereka ? Tentu tidak ! Mereka mengikuti hati mereka, namun hati bisa dibohongi dan hasilnya adalah mereka memang dibohongi.
Pertama2, kamu harus menegaskan pada diri anda bahwa jalan yang anda ambil adalah jalan yang benar. Untuk itu hanya OTAK anda yang mampu melakukannya.
Bahkan kalau saya memilih ikut hati saya, mengapa saya harus memilih Islam ? Ini agama yang sangat jelek (This is a very ugly faith). Islam hanya menarik perhatian para kriminal. Manusia normal akan muak karenanya. Kamu yakin kamu mengikuti hati kamu? Kamu yakin ini bukan karena KETAKUTANmu ?
Kamu tidak sedikitpun kaget dengan kekerasan dan kebencian yang ada dalam Quran? Bagian mana dalam Quran menurut anda yang menarik ? Islam adalah agama yang didasarkan kepada ketakutan (a fear based religion). Argumen terakhir yang Muslim berikan selalu : kami takut nantinya masuk NERAKA kalau tidak mengikuti kata Muhamad !
Quote: Sina, saya harap anda sadar bahwa sebagai manusia kami miliki batasan.
YA ! Memang otak manusia memiliki batasan, namun otak adalah satu2nya yang kita punya. Memang logika kita terbatas tetapi mencari kebenaran lewat irasionalitas dan bukan dengan otak, juga salah. Bahkan kalau kita menggunakan cara2 lain untuk mencari kebenaran, seperti intuisi, ini bukannya tidak-logis.
Kutipan: Nah bagaimana anda bisa tahu bahwa otak anda benar ? Bagaimana anda yakin bahwa otak anda tidak membohongi anda ?
OK. Katakan, bagaimana anda yakin bahwa hati anda tidak mengelabui anda ? Para pengikut cult David Koresh dikelabui oleh hati mereka. Para pengikut Jim Jones, Heaven’s Gate, atau cult2 lainnya juga dikelabui hati mereka. Jadi, katakanlah, bagaimana anda tahu bahwa hati anda benar ?
Dan bagaimana dengan para suicide bombers? Bukankah anda setuju bahwa merekapun korban agama mereka ? Kau tidak menyangka bahwa hati mereka mengelabui mereka ? Jika mereka menggunakan OTAK mereka, mereka tidak akan melakukan hal sebodoh itu ! Membunuh orang tidak bersalah sbg paspor ke surga ? Apakah ada hal yang lebih sinting dari kepercayaan itu ?
Mereka semua mengikut hati dan bukan otak mereka. Seberapa tidak-sempurnanya otak kita, intelek kita adalah satu2nya alat yang kita miliki dan paling sanggup melihat kebenaran daripada sekedar perasaan kita.
Lihatlah produk otak/intelek. Memang tidak sempurna, tetapi setiap hari kita menciptakan hal baru, termasuk internet. Apakah anda ingin hidup di gua hanya karena teknologi dan sains tidak sempurna ??
Otak/Intellect bisa gagal, namun kemungkinan lebih besar untuk mengoreksinya. Intellect bisa diperbaiki (it is corrigible). Semakin banyak anda belajar semakin sering anda dapat menggantungkan diri kepada otak anda. Memang tidak sempurna, tetapi pengetahuhan anda berkembang setiap hari dan lebih reliable daripada perasaan anda. Orang beragama mengatakan bumi adalah datar. Intelek kita mengatakan bumi bulat, nah yang mana yang benar ?
Kutipan: Begitu banyak gejala misterius di dunia ini yang tidak dapat dijawab oleh sains.
Ya memang, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menerima omong kosong hanya karena sains belum memiliki jawabannya. Saya tidak tahu apa yang ada dalam planet Neptunus; tetapi apakah itu membuat saya harus percaya bahwa Neptunus dihuni mahluk2 berkepala dua yang bisa terbang dengan menggoyangkan hidung mereka ? Kalau kita tidak mengetahui sesuatu, itu berarti bahwa kita memang tidak tahu. Ini bukan alasan untuik menciptakan dongeng2 dan percaya pada absurditas tsb.
Kutipan: My point is, apa yang kelihatan salah atau tidak pantas mungkin memiliki arti terselubung.
Mungkin saja, tetapi siapa bilang anda harus percaya kepada absurditas hanya karena adanya kemungkinan arti terselubung ? Sebelum anda mengetahui apa arti terselubung tsb, lebih baik anda tidak percaya apa2. Bagiamana kalau arti terselubung itu tidak sama dengan apa yang kau percaya ? Kepercayaanmu kepada absurditas menghalangimu melihat kebenaran. Orang tidak perlu percaya tanpa adanya bukti.
Kutipan: Allah maha tahu.
Tunggu dulu … Bagaimana anda tahu bahwa Allah maha tahu ? Dari mana anda tahu bahwa Allah benar2 eksis ? Dan jika benar, mana bukti bahwa ia tuhan ? Ini hanya asumsi anda. Memang kita boleh berasumsi, tetapi kita tidak boleh percaya kepada asumsi tersebut ! Ini seperti percaya pada bayang2 imajinasimu.
Kutipan: blablabla poligami …
Lain kali saja kita membahas poligami, apakah 2 atau 4 lebih baik. Mari kita konsentrasi pada apa yang anda katakan : “Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan untuk semua ini”.
OK! Bagaimana dengan para teroris yang membunuh orang tidak bersalah ? Mereka tidak dapat menjelaskan tindaskan mereka karena mereka merasa INILAH YANG DIINGINKAN ALLAH DARI MEREKA DAN BUKAN TUGAS MEREKA UNTUK MEMPERTANYAKAN KEHENDAK ALLAH.
Seperti mereka, kepercayaan anda tidak didasarkan kepada logika tetapi kepada hati. Anda tidak dapat membuktikan bahwa mereka salah, karena seperti anda, mereka menyingkirkan logika. Bagaimana anda dapat mengajak mereka berpikir kalau anda mengatakan “jangan pakai otak” ?
Salah seorang pengikut Shoko Asahara adalah Dr. Ikuo Hayashi, dokter ternama. Ia mengikuti perintah Asahara untuk menanamkan gas racun sarin di subway Tokyo dan mengakibatkan kematian puluhan orang.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa suatu saat ia duduk di kereta. Melihat seorang wanita duduk didepannya ia sempat mengatakan pada dirinya sendiri : jika ia melepaskan gas racun ini, jelas perempuan itu akan mati. Ia sempat memikirkan, jangan ! Namun ia memerangi pikirannya itu dan mengatakan TUHAN MAHA TAHU dan ia tidak perlu mempertanyakan kehendak Asahara.
Nah, bagaimana seorang pakar sains tingkat dunia berhasil dibodohi ? Ia menangis dalam pengadilan dan mencoba mencari jawabannya. Tetapi pada saat itu, katanya, ia percaya pada apapun yagn dikatakan gurunya, dan harus melakukan apapun yuang diperintahkan gurunya. Bukan tempatnya meragukan dan mempertanyakan kehendak Tuhan dan wakilnya di bumi.
Nah, bukankah ini persis seperti cara berpikir Muslim ? Dr. Hayashi bukan manusia biadab. Ia penemu berbagai medisin. Isterinya, yang juga dokter, sama2 orang baik. Mereka dua2nya berjuang untuk mencari cara terbaik mengobati manusia dan inilah alasannya mereka beralih kepada medisin holistik dan meditasi, yang akhirnya membawa mereka ke Asahara. Orang2 pintar ini masuk jerat seorang tukang tipu lihai, menyerahkan kemauan dan otak mereka kepadanya dan kehilangan semua naluri manusiawi dan … menjadi pembunuh.
Ikuo Hayashi, seorang dokter ternama yang menjadi teroris karena ia tidak berani mempertanyakan kebijaksanaan tuhan. Tuhan mana ? ia percaya Asahara adalah rasul tuhan. APAKAH IA PUNYA BUKTI ? Tidak. Anda sama seperti dia. Mana bukti anda bahwa Muhamad rasulullah ?
Sekali anda menerima seseorang secara buta, anda akan memerangi logika anda dan mengatakan “Saya puas dengan keyakinan bahwa Allah memiliki alasan bagi semua ini.”
Apakah anda yakin bahwa ini datang dari Tuhan ? Apakah anda tidak ikut jatuh dalam perangkap yang sama dengan Dr Hayashi ? Seperti dia, anda percaya tanpa bukti. Jika Hayashi salah, siapa yang bisa menjamin bahwa anda benar ?
Kutipan: Begitu juga dengan hukum shariah. Praktek2 biadab syariah tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. NAH ! Intelek anda mengatakan hal benar. Siapa yang memberikan anda intelek itu ? Bukannya Tuhan ? Kalau begitu Ia memberikan anda alat untuk membedakan mana baik, mana buruk. Jika anda tidak menggunakan otak anda itu, maka anda akan terjerumus dalam kegelapan. Dan itu salah anda.
Seperti dikatakan Galileo, Jika Tuhan TIDAK ingin kami menggunakan otak, mengapa Ia memberikannya kepada kami ?
Akuilah asal usul otak anda. Pengetahuan dan logika datang dari Tuhan. Kebodohan (Ignorance) tidak datang dari Tuhan, melainkan dari Setan. Setiap kali anda tidak menggunakan otak dan percaya pada hal2 yang tidak masuk akal, anda semakin jauh dari Tuhan dan semakin mendekati Setan.
Quote: Namun dengan iman kuat, Mr Ali Sina, kita dapat percaya penuh kepada Allah dan mengakui keterbatasan pengetahuan kita, bahwa kita sering berbuat salah ataupun salah mengambil keputusan. Betul, intelek kita terbatas. Tetapi ini tidak berarti kita harus percaya pada tukang tipu. Ini juga tidak berarti bahwa kita harus melawan intelek kita. Jika hukum Sharia dan omong kosong dalam Quran tidak masuk akal, bukankah itu cukup bukti bahwa Quran dan Islam bukan dari Tuhan ?
Kutipan: Dan bagaimana anda dapat membuktikan itu ? Bagaimana anda dapat membuktikan buraq memiliki kemampuan untuk terbang ? Bagaimana anda dapat membuktikan bawha Muhamad saw membelah bulan ? Bagaimana saya dapat membuktikan anda bahwa Jinn memang eksis ? Tidak masuk akal untuk melemparkan pertanyaan macam itu dan mengharapkan jawaban…
Jika anda tidak dapat membuktikannya, mengapa anda harus percaya pada kekonyolan itu ? Apakah anda percaya saya kalau saya menyatakan diri rasulullah dan mengatakan pada anda saat saya menulis ini, malaikat mengelilingi rumah saya dan memuji saya sbg rasulullah yang paling hebat di bumi ini. Dan kalau anda tidak percaya saya, mengapa tidak ?
Bagiamana anda dapat membedakan orang yang bicara kebenaran dan orang yang bohong ? Saya orang baik2, tidak seperti Muhamad yang melakukan segala hal yang bertentangan dengan Prinsip Emas (the Golden Rule). Saya belum pernah memperkosa siapa2, belum pernah membunuh lawan2 saya, tidak memiliki rasa seksual terhadap anak umur 6 tahun, tidak pernah menyiksa apalagi membunuh orang lain dan meniduri isterinya pada hari yang sama saya membunuh suaminya.
Jelas saya lebih baik dari Muhamad. Tetapi anda memilih untuk lebih percaya pada monster seperti Muhamad yang kelakuannya begitu biadab dan busuk.
Kutipan: [b]Anda harus mengerti bahwa jika anda berurusan dengan agama maka mau tidak mau anda meghadapi dongeng2 dan legenda.[/b]
Mengapa ? Mengapa Tuhan yang Maha Pemurah mengirimkan ajaran lewat dongeng dan legenda dan lalu menghukum orang rasional yang meragukannya ? Ini tidak masuk akal. Apakah Tuhan main2 dengan manusia ? Jika Ia ingin kami percaya dongeng dan legenda mengapa Ia memberikan kami Otak/intelek ?
Siapa bilang bahwa hanya karena agama lain percaya absurditas, maka anda juga ikut2an ? Jika mereka salah, bagaimana kita bisa benar dengan cara mengulangi kesalahan mereka ?
Yang saya persoalkan disini bukan dongeng atau legenda. Masalahnya adalah Kebencian. Alasan saya menentang Islam bukan karena Islam mengandung dongeng tetapi karena Islam mengajarkan kebencian dan pembunuhan. Percaya pada dongeng adalah satu hal, namun percaya dalam pembunuhan lain lagi.
Percaya pada Santa Claus tidak akan melukai siapa2. Namun kepercayaan pada Allah menanamkam kebencian kepada kafir dan mendorong pembunuhan orang dalam jumlah besar.
Kutipan: Anda dapat pilih untuk percaya kepada dongeng2 (dlm Quran) itu secara figuratif atau mengacuhkannya.
Mengapa saya harus memaksa diri untuk percaya hal2 irasional sambil memaksakan arti figuratif ? Saya juga bisa menginterpretasikan omongan Hitler secara figuratif dan mengatakan ia rasul cinta. Apakah ini masuk akal ?
Mengapa saya harus menginterpretasikan kekonyolan dalam Quran secara figuratif ? Apakah kepercayaan saya pada Muhamad harus diatas segala2nya ? Bahkan membohongi diri saya sendiri ? Mengapa ? O mengapa ?
Kutipan: Sangat mungkin untuk menjadi Muslim dan tetap berpikiran rasional.
O ya ? bagaimana caranya ? Anda sudah mematikan logika dan mengatakan betapa rapuhnya intelek/rasio manusia. Anda tidak dapat rasional sambil tetap percaya kpd absurditas dalam Quran. Anda mencoba memutarbalikkan arti Quran dan menginterpretasikan surah2 secara figuratif agar sesuai dengan intelek anda.
Apa interpretasi figuratif Surah 4:34 yang mengatakan bahwa anda bisa memukuli isteri anda jika ia tidak patuh ? Apa arti figuratif dibelakang surah: bunuh kafir dimanapun anda menemui mereka ? Atau, jangan mengambil Yahudi dan Kristen sbg sahabat/wali atau bahkan saudara dan ayah anda sekalipun jika mereka milih untuk menjadi kafir ?
Mana arti figuratifnya ?
Kutipan: Saya ulangi lagi bahwa satu2nya hal yang kau harus percaya sbg muslim adalah kepercayaan keapda Allah. Yang lainnya tidak penting (sekunder).
Mengapa saya harus menjadi Muslim dan mengapa saya harus percaya pada Allah? Masalahnya adalah, begitu anda percaya kepada Allah anda juga harus percaya kepada rasul dan bukunya. Percaya kepada bukunya bisa mengakibatkan anda jadi teroris.
Kutpan: Apakah penting untuk mengetahui siapa Muhamad (saw) dan apa yang dilakukannya dan bagaimana ia hidup ? Saya rasa ini tidak penting.
Bagaimana ini tidak penting ??? Ini orang yang melakukan segala tindakan biadab yang tidak dapat dibayangkan dan mencap diri sebagai contoh yang paling baik bagi segala jaman untuk diikuti semua umat manusia dan anda mengatakan tidak penting untuk mengetahui siapa ia ? Tidak penting untuk mengetahui apa yang dilakukannya ???
???
Kutipan: Marilah kita tinggalkan semua ini. Mr Sina, anda maupun saya tidak hidup di jaman Muhamad untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang tidak. Tidak ada yang mengetahui cerita sebenarnya.
Kalau begitu, mengapa kita masih harus percaya pada Islam ? Apakah tidak mungkin bahwa ini semua isapan jempol orang Arab guna membohongi orang, untuk menjajah dan mendominasi ?
Berikan saya SATU alasan mengapa saya harus percaya pada Muhamad. Anda sendiri meragukan eksistensinya tetapi lalu mengharapkan saya agar percaya pada surah2 kekerasan Islam ? ???
Kutipan: Islam dalam keadaan amburadul. Pikirkan bagaimana kami dapat memeprbaiki image-nya, kehormatannya dan meraih kembali kejayaan yang pernah dimilikinya.
UNTUK APA ? Mengapa kita harus menyelamatkan image Islam? Nazism juga amburadul. Mengapa kita lalu harus menyelamatkannya ?
Membaca sejarah Islam dan Quran, kelihatan sekali bahwa Muhamad adalah seorang psychopath dan narcissist. Ia seorang kriminal yang lebih parah dari Hitler. Hitler paling tidak bukan pedofil. Muhamad tidak satupun memiliki kualitas yang patut dicontoh. Jadi mengapa kita harus menyelamatkan dirinya dan cult ciptaannya ? MENGAPA O MENGAPA ???
Kutipan: Apa yang diperlukan sekarang adalah reformasi Islam dari dalam. Kami harus menyingkirkan mullah2 gila yang mengeluarkan fatwa tanpa mengerti apa yang mereka lakukan !
Dan pertanyaan saya kepada anda dan anda tidak dapat menjawab adalah MENGAPA ? WHY O WHY ?? Mengapa kita perlu mereformasi Islam? Mengapa sekalian tidak mereformasi Satanisme, Nazisme atau doktrin2 biadab lainnya ? Apakah tidak lebih baik untuk meng-ERADIKASI Islam ?
Pertanyaan kedua adalah BAGAIMANA ? Apa rencana anda mereformasi Islam? Untuk mereformasi Islam anda harus membuang Quran. Anda sendiri sudah mengacuhkan sejarah Islam dan Hadis, tidak peduli siapa Muhamad (walaupun sebagai Muslim anda harus mengikuti contoh kelakuannya). Begitu anda membuang Quran, apa lagi yang tertinggal ?
Mengapa anda begitu ngotot berpegang pada “agama” yang telah membawa begitu banyak sengsara pada jutaan orang dalam 14 abad terakhir ini ?
Kutipan: Bahkan seandainya ia penipu, apakah ia tidak akan menyembunyikan tindakan2 imoral tsb karena takut kehilangan kredibilitas ?? Saya rasa, sumber2 itu sangat tidak dapat dipercaya (extremely unreliable).
Anda tidak tahu banyak tentang perihal cult dan bagaimana mereka membohongi orang. Tolong pelajari dulu dan bandingkan mereka dengan Islam. Lihatlah bagaiamana para pemimpin cult beroperasi. Anda akan surprise melihat persamaan dgn Islam. Kenyataannya, apa yang dilakukan Muhamad tidaklah unik. Ia mengikuti pola yang selalu diikuti pada pemimpin cult yang pschopath. Saya mempelajari beberapa cult dan menemukan persamaan pola.
Tolong anda melihat artikel ini dimana saya membandingkan Muhamad kepada Jim Jones. http://faithfreedom.org/Articles/sinaawa20.htm
Silahkan anda membaca artikel ini dan artikel lainnya yang saya tulis tentang subyek ini (lebih banyak lagi dalam buku saya yang akan terbit) dan anda akan menemukan jawaban pada pertanyaan ini.
Ya, memang beginilah cara operasi para cult dan pengikut mereka. Kenyataanya, semakin obscene dan violent sang cultist, semakin orang percaya padanya. Anehnya, semua tindakannya yang keterlaluan dan kebiadabannya dianggap sebagai tanda ketuhanan.
Kutipan: Ya, buktikan bahwa Allah eksis dan saya akan mengumumkan kemurtadan saya.
Pembuktian itu terletak di pundak anda sebagai pengikut, sebagai orang yang percaya. ANDA yang harus membuktikan bahwa Allah eksis dan bahwa ia benar2 Tuhan. Saya sudah membuktikan bawha ia BUKAN Tuhan. Buktinya adalah dalam Quran. Argumen saya adalah bahwa pencipta alam semesta ini tidak dapat se-bodoh dan se-sadis seperti yang digambarkan dalam Quran. Ini bukti sangat kuat. Ini bukan bukti bahwa Tuhan tidak eksis, tetapi bukti bawha Allah bukan Tuhan.
Kutipan: Dengan menemukan ketidaksempurnaan dalam karakter nabi anda hanya membuktikan bahwa IA BUKAN ORANG BAIK (a bad person). Anda tetap tidak dapat membuktikan bahwa ia BUKAN nabi, atau bahwa Islam palsu.
NABI BUKAN ORANG BAIK ??? Apakah Tuhan yang maha adil dan mencintai umatNya mengirim seorang pedofil, psychopath, kriminal untuk mengantarkan umat manusia ke jalan benar ?
Kalaupun Tuhan se-***** itu mengirimkan penipu sebagai rasul, mana bukti bahwa nabi gadungan ini tidak mencampurkan tipuannya dengan wahyu yang memang benar2 dari Tuhan ?
Berkali2 Quran mengatakan bawha Muhamad memiliki “sublime morals” (ahlak tinggi), 68:4, dan memerintahkan Muslim untuk mengikuti “contoh baiknya” 33:21. Apakah surah2 ini dari Tuhan atau tipuan Muhamad yang diselipkannya dalam Quran? Kalau ini tipu belaka, mungkinkah bagian2 lain dari Quran juga tipu belaka ? Kalau memang mereka benar dari Tuhan, bagaimana menjelaskan Sirat dan Hadis dimana ia digambarkan sebagai monster? Jika Sirat dan Hadis palsu, apa yang terjadi dengan sejarah Islam dan Muhamad sebenarnya ?
Dimana sejarah yang menunjukkan Muhamad memang benar memiliki ahlak tinggi dan orang terhormat yang perlu diikuti contohnya ?
Jika kau percaya pernyataan anda sendiri bahwa ketidaksempurnaan karakter Muhamad tidak menghancurkan klaimnya sebagai nabi, lalu bagaimana dengan surah2 diatas ? Bagaimana Quran mengatakan ia memiliki ahlak tinggi sementara biografinya menunjukkan hal sebaliknya ? Yang mana yang harus kita percaya ? Kesaksian pengikutnya dalam Sirat atau kata2nya yang mengagungkan diri sendiri dalam Quran ?
Jika anda mengatakan Quran adalah kata Tuhan, saya minta anda untuk menunjukkan bukti. Bagaimana kita mempercayai sebuah buku KALAU SANG PENULIS SAJA TIDAK PATUT DIPERCAYA ?
Kutipan: Saya tidak mengerti mengapa tidak cukup bagi anda untuk menerima bahwa ia hanya manusia biasa seperti kita yang diberikan tugas khusus oleh Tuhan.
Itu tindakan bodoh ! Kalau saya mengatakan kepada anda bahwa anda harus percaya saya, anda menuntut bukti bukan ? Nah, anda perlu bukti, begitu pula dengan kami. Anda tidak dapat membuktikan bahwa saya bukan rasulullah, walaupun secara moral saya lebih berkwalifikasi. Saya juga jujur, ramah, tidak egois maupun biadab. tapi anda lebih memilih percaya Muhamad. Mengapa ? Saya sudah membuktikan bawha Muhamad tidak mungkin seorang rasulullah karena ia berlaku biadab. Tapi anda memilih percaya dia ketimbang saya ???
Mengapa saya harus percaya seseorang yang menciptakan buku se-kacau Quran yang ANDA SENDIRI katakan perlu di-interpretasi secara figuratif untuk memperbaiki artinya ?
Kutipan: Ia memiliki kekurangan, tapi kami disini tidak untuk menghakiminya, karena itu adlah tugas sang Maha Pencipta. Saya tidak minta anda untuk menghakiminya. Saya menanyakan kepada anda : mengapa anda masih juga percaya kepadanya ! //
wah, fightfreedom dipindah kesini!?
Waduh…
Dear all
Calm down please…
Saya tidak ingin web ini atau temen-temen di forum ini kena cekal kerena sikap kita yang kurang santun dalam berdiskusi.. manfaatkan web ini untuk saling belajar, mengerti dan tukar informasi..
@prajna qolbu
Bulan (Tidak) Pernah Terbelah
Salah satu keajaiban dunia Islam yang paling sohor adalah ketika Nabi Muhammad membelah Bulan menjadi dua. Ini termaktub di surat Al Qamar (54):1,
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan1435.
1435: Yang dimaksud dengan “saat” di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan” ialah suatu mu’jizat Nabi Muhammad s.a.w.
Dunia Islam mengakui keajaiban ini.
Terdapat satu artikel yang disirkulasikan secara meluas dan terus menerus:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim..
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah…Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??”. Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “..Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!
Presenter pun bertanya,”Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … Maka aku pun berguman, “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq [swaramuslim, Telah Dekat Qiamat; Bulan Telah Terbelah…, Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18102003M]
Ternyata bahkan di blog-nya Dr. Zaghlul Al-Najar, sama sekali tidak ditemukan cerita di atas. Kemudian di blog yang ini anda akan temukan siapa itu Ibn Shadiq yang ternyata modusnya adalah:
1. menyamarkan artikel buatan dengan dalih menerjemahkan. Teknik ini dapat menipu pembaca, seakan-akan artikel tersebut berasal dari sumber terpercaya dari luar negeri,
2. menggunakan nama-nama palsu seperti Prof. Dr. Zaghlul al-Najar dan Samy Unqowy, Eng. untuk mengesankan keilmiahan artikel yang ia buat
Harun Yahya, ternyata juga pernah memuat keajaiban bulan terbelah ini yang dihubungkan dengan pendaratan Apolo 11 di Bulan:
Bila kita kembali menengok ke tahun 1969, kita akan melihat salah satu keajaiban al-Qur’an. Eksperimen yang dijalankan di permukaan bulan pada tanggal 20 Juli 1969, dapat mengisyaratkan terpenuhinya berita yang telah disampaikan 1.400 tahun yang lampau di dalam Surat al-Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kaki mereka di bulan. Dengan menggali tanah bulan, mereka pun melakukan ekspe-rimen-eksperimen ilmiah dan mengumpulkan contoh-contoh bebatuan dan tanah. Sungguh sangat menarik bahwa kemajuan-kemajuan ini sepenuhnya persis dengan pernyataanpernyataan di dalam ayat tadi.
Sewaktu para astronot itu sedang bekerja di permukaan bulan, mereka mengumpulkan 15,4 kilogram contoh-contoh batu dan tanah. Contoh-contoh ini kelak menarik banyak perhatian. Menurut laporan NASA, minat yang diperlihatkan oleh orang-orang terhadap contoh-contoh ini barangkali melampaui minat mereka terhadap semua bentuk eksplorasi ruang angkasa lainnya pada abad ke-20.
Sedikit mengenai Harun Yahya, seorang cerdas yang fenomenal dan juga kerap didakwa bermacam-macam tuntutan hukum. Banyak situs islam secara sepihak memberitakan bahwa ia dihukum karena “menghancurkan Darwinisme” namun ternyata mereka keliru, dari banyak tuntutan diantaranya adalah membuat seorang wanita dipaksa melayani 16 orang, kejadian ini direkam dan wanita itu diperas jika melaporkan akan di publikasikan! Ia juga pernah dituntut karena kepemilikan kokain dan terakhir Harun Yahya dihukum 3 tahun karena variasi kejahatan dalam pengelolaan ilegal organisasi untuk keuntungan pribadi
[…] Controversial Turkish Islamic author Adnan Oktar was sentenced to three years in prison on Friday for creating an illegal organization for personal gain, state-run Anatolian news agency said. […]
O ya..ada cara lainnya dalam menafsirkan surat 54:1, yaitu dengan menggunakan persamaan angka ajaib dunia Islam yaitu angka 19! Berikut penjelasan Dr Rashad Khalifa bagaimana angka ajaib ini bekerja di surat 54:1 yang dihubungankannya dengan pendaratan apolo 11 di bulan:
This prophecy has come to pass on July 21 1969. Let us write those numbers down in the format used by almost all countries : 21 / 07 /1969.
We get 21071969 and 21071969 = 19 x 1109051
It is interesting to note that the american date of landing is coded. The lunar module landed on July 20 : 7 / 20 1969. Indeed : 7201969 = 379051 X 19.
The moment of the fulfillment is confirmed by the hour of departure. The Lunar Module left the lunar surface at 17: 54: 1 (Universal Time) or 1: 54: 1 (EDT) and as you have seen it above, verse [54:1] is the verse that deals with the prophesy.
So, the prophecy described in verse [54:1] was fulfilled on 21 July 1969 at 17: 54: 1 (Universal Time) (1: 54: 1 EDT) when the lunar module left the moon carrying 21 kilograms of lunar rocks.
Let us add the Sura number (54), the verse number (1), the day (21), the month (07) and the year (1969); we get:
54 + 1 + 21 + 7 +1969 = 2052 or 19 x 108.
There are 4845 verses, from the beginning of the Qu’ran to verse [54:1] and 4845 = 19 x 255.
So, nobody can deny that verse [54:1] refers to the fact that Neil Armstrong and Aldrin left the moon with parts of the moon.
Wow! Hebat kan..hehehehe..Berikut data-data dari Apolo 11:
Launcing: July 16, 1969 13:32:00 UT (09:32 a.m. EDT) Kennedy Space Center Launch Complex 39A
Landed on Moon: July 20, 1969 20:17:40 UT (4:17:40 p.m. EDT)
First step: 02:56:15 UT July 21, 1969 (10:56:15 p.m. EDT July 20, 1969)
Moon Rocks Collected: 21.7 kilograms [menurut Harun yahya 15.4kg]
LM Departed Moon: July 21, 1969 17:54:01 UT (1:54:01 p.m. EDT)
Returned to Earth: July 24, 1969 16:50:35 UT (12:50:35 p.m. EDT)
Koq yang dipake dasar untuk corat-coret adalah saat keberangkatan dari bulan ya? Mengapa bukan saat berangkat dari bumi misalnya atau kalau mau lebih relevan lagi adalah saat landing di bulan atau saat melangkahkan kaki untuk pertama kalinya di bulan, ternyata dijawab seperti ini:
To answer that, one must keep the prophecy in mind: “The moon has split.” This is a metaphor. Parts of the moon have left its surface. They no longer are part of the moon.
So, the prophecy does not refer to the landing on the moon or to the first step made by Neil Armstrong but to the fact that Armstrong and Aldrin collected 21 kilograms of lunar rocks to bring them back to earth. The prophecy was fulfilled at the very moment the Astronauts left the moon in the lunar module containing 21 kilograms of rocks that had belonged to the moon.” [When did the first prophecy come to pass?]
Alasan serta hitungan angka 19 di atas jelas sudah di buat-buat dan hanya mencocok-cocokan agar masuk pada hitungan dan surat 54. Yang lebih parah lagi, Mukjijat Bulan terbelah sama sekali bukanlah Metaphora karena menurut semua hadis sahih, peristiwa itu benar-benar Terjadi!
Kenapa Dr Rashad begitu maksa untuk masalah ini?
Untuk mendapatkan jawaban ini, maka ada baiknya kita mengenal lebih jauh Muslim Jenius ini yaitu Dr. Rashad Khalifa. Di situs ini, Dr Rashad Khalifa ternyata mengaku mendapat wahyu dari jibril sebagai mesias setelah Muhammad dan menyatakan bahwa surat At taubah 9:128-129 merupakan sisipan karena ngga cocok dengan teori ajaib angka 19-nya. Bukan cuma itu, Ia-pun pernah dituntut untuk kasus perkosaan anak dibawah umur, memang sih ngga terbukti dan masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan Dr satu ini.
Bagaimana? sudah semakin lebih jelas bukan?!
Surat Al Qur’an no. 54:1-5 ini termasuk golongan Al makkiyah [surat yang turun sebelum hjrah di tahun 622M]. Surat no 54 ini, dikatakan diturunkan 5 tahun setelah Muhammad menjadi Nabi [615 M].
Di hadis Bukhari, Muslim dan Tirmidhi, kejadian mengenai bulan terbelah ini diriwayatkan lebih dari 4 saksi, yaitu Anas, Ibn Abbas, Abdullah bin Masud, Abdullah bin Umar dan Abu Mamar. Dari riwayat, kita ketahui bahwa kejadian ini terjadi di Mekkah di masa hidupnya Nabi tepatnya sebelum Hijrah. Jadi ini sudah menjelaskan sangat bahwa AQ 54:1-5, bukanlah Methapora. Berikut dibawah ini bukti rekaman hadis sahih dan juga para perawi dimaksud:
* Hadis Sahih Bukhari:
Volume 4, Book 56, Number 831 & 832
Anas meriwayatkan: “Bahwa penduduk Mekkah meminta Rasullullah untuk menunjukan mereka suatu keajaiban, dan ia menunjukan mereka membelah bulan”
Ibn ‘Abbas meriwayatkan: “Bulan pernah terbelah menjadi dua ketika Nabi masih hidup”
Anas bin Malik meriwayatkan: “Masyarakat Mekkah meminta nabi untuk menunjukan mereka suatu mukjijat. Kemudian Ia tunjukan pada mereka bulan terbelah menjadi dua terlihat yang terlihat mereka diantara gunung Hiram” [Translation of Sahih Bukhari, Merits of the Helpers in Madinah (Ansaar)]
Vol 5, book 56, number 830
Abdullah bin Masud meriwayatkan, “Ketika Nabi hidup Bulan terbelah menjadi dua bagian dan atas hal tersebut Nab berkata, “menjadi saksilah”
Volume 5, Book 58, Number 208, 210, 211
‘Abdullah meriwayatkan: “Bulan terbelah (menjadi dua) ketika kami dan Nabi di Mina. Ia berkata “Menjadi saksilah” dan satu potongan itu menuju kearah gunung
‘Abdullah bin ‘Abbas meriwayatkan: “Saat Rasullullah masih hidup Bulan terbelah (menjadi dua).
‘Abdullah meriwayatkan: “Bulan pernah terbelah (menjadi dua bagian). [Translation of Sahih Bukhari, Merits of the Helpers in Madinah (Ansaar]
* Hadis sahih Muslim, Chapter 8: THE SPLITTING UP OF THE MOON (A GREAT MIRACLE), Book 039, Number 6724, 6725, 6726, 6727, 6728, 6729, 6730, saksi-saksi:
Abu Ma’mar melaporkan dari Abdullah bahwa bulan pernah terbelah saat Rasulullah hidup menjadi dua bagian dan Rasullulah berkata: bersaksilah untuk ini.
Hadis dari Abdullah b. Mas’ud: “Kami bersama Rasullullah di Mina, bahwa bulan terbelah menjadi dua. Satu belahan ada dibelakang gunung dan yang lainnya didepannya. Rasullullah berkata pada kami: bersaksilah untuk ini.
‘Abdullah b. Mas’ud melaporkan bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua saat Rasul masih hidup. Gunung menutupi satu bagiannya dan satu bagian lainnya ada di atas gunung dan Rasullullah berkata: bersaksilah untuk ini.
Hadis ini disampaikan Shu’ba dengan sedikit variasi perkataan.
Anas melaporkan bahwa penduduk Mekkah menuntut Rasull allah untuk menunjukan suatu tanda [keajaiaban] dan Ia menunjukan pada mereka membelah bulan.
Anas melaporkan bahwa bulan pernah terpelah menjadi dua bagian dan dalam hadis yang di rekam Abu Dawud, kalimatnya adalah, “ Bulan pernah terbelah dua sewaktu Rasullullah hidup”
Ibn ‘Abbas melaporkan bahwa bulan pernah terbelah sewaktu Nabi masih hidup.
* Narasi dari `Abdullah bin `Umar Al-Hafiz Abu Bakr [salah satu dari tafsir Ibn Kathir surat 54:1-5]
Al-Bayhaqi merekam bahwa `Abdullah bin `Umar berkomentar pada Kalimat Allah:
(Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan) “Ini terjadi di masa hidup Rasullullah; Bulan terbelah menjadi dua bagian. Satu bagian di depan gunung dan satu bagian dibagian lainnya. Nabi berkata,
(Ya Allah! Menjadi bersaksi.)” Ini riwayatnya yang Muslim dan At-Tirmidhi kumpulkan. At-Tirmidhi berkata, “Hasan Sahih.”
Dari sumber islam, bahkan dinyatakan juga ada saksi dari orang luar Arab, yaitu raja Malabar, Chakrawati:
Fenomena konon teramati juga di Malabar (India barat daya) oleh raja Chakrawati Farmas. Islam sampai ke Malabar adalah berkat Malik Ibn Dinar yang bersama 12 orang pedagang mendarat di kerala pada tahun 644 M dan berbincang-bincang dengan raja Chakrawati (Cheraman Perumal) serta menyebutkan peristiwa Bulan terbelah. Phenomena itu kebetulan dilihat juga oleh raja.
Ia kemudian ke tanah Arab, bertemu dengan Nabi pada 617 M, kemudian masuk Islam disaksikan sahabat Nabi Abu Bakar, Nama berubah menjadi Tajuddin, dikatakan Iapun mengikuti Haji terakhir bersama Nabi disana [632 M]. Ketika pulang Haji, Ia terkena Topan, kapalnya tenggelam dan jasadnya diketemukan terdampar.
Kisah ini, di sirkulasikan berulang-ulang tanpa pembuktian dan re-chek sama sekali! Kisah ini ternyata mempunyai masalah besar:
Menurut situs ini raja Chakrawati itu hidup di Akhir abad ke 8! Bukan di sekitar 615 M- 632 M, yaitu kisaran tahun saat dimana turunnya surat Al Qamar!
Chakrawati, yang seorang raja itu, bukanlah orang biasa sehingga catatan mengenai dia haruslah ada, namun berdasarkan sumber dibawah ini, catatan Raja tersebut tidak sesuai dengan tahunnya:
Legenda Cheraman Perumal muncul di buku abad ke 16 Tuhafat Ul Mujahideen oleh Shaikh Zainuddin Makhdoom sebuah catatan ahi sejarah Kerala, Namun tampaknya ia tidak mempercayai ke-autentik-an sejarahnya. Namun belakangan dikatakan bahwa beberapa ahli sejarah lupa untuk menambah pengakuan ini.
Sreedhara Menon, sejarahwan, menyatakan bahwa Kerala ngga pernah punya raja bernama Cheraman Perumal dan mengutip Dr. Herman Gundert, seorang Jerman penyusun kamus pertama Malayalam-Inggris (dan juga Kakek dari Herman Hesse). Namun kelihatannya pernah ada seorang Cheraman Perumal, yang sejarahnya terselimutkan legenda. Menurut tradisi Saiva [salah satu sekte Hindu], Ia ada hubungannya dengan Sundaramurti, Pemuja terakhir dari Tiga pemuja/penyair Devaram. Ini adalah Cheraman Perumal yang berbeda yang diperkirakan meninggal di tahun 825 A.D.
Juga ada catatan dari Kookel keloo Nair di suatu paparan menarik yang ditulis di abad ke 19, Madras Quarterly Journal of Literature and Science. Merujuk pada subyek ini, penulis mengamati bahwa penganut Jainisme dan Buddhisme, “Penduduk yang menetap di Arabia dan banyak mengunjungi Malabar; Penamaan aslinya adalah Mahajain dan seiring waktu terpolusi menjadi Magain atau Magan. Para hindu secara serampangan menyebut Musselman (muslim) sebagai Buddhist, dan dari ini menguak idea bahwa Perumal yang terakhir pindah menjadi kaum Muhammadian”. Ini dinyatakan di “The Land of the Permauls. Cochin, Its Past and Its Present.” 1863. Ch 2. P. 44, The Last “Permaul.” Dr. Francis Day.
Tulisan yang juga runut dan jelas yang mengungkapkan permasalahan dari dua sisi dapat anda lihat di The myth of Cheraman Perumal’s conversion dan perumal and the pickel.
Baiklah, sekarang sudah saatnya kita lihat penjelasan dari dunia modern!
Salah satu penjelasan yang baik bahwa BULAN [tidak] PERNAH TERBELAH adalah berdasarkan sisi sains dan astronomi [lengkapnya lihat di Blog ini, Bulan pernah terbelah?]
Kutipan 1:
T. Djamaluddin (Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung)
….
Sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Mekanisme fisisnya pun sulit dijelaskan, karena kalau pun benda langit bisa saja terbelah atau pecah akibat efek pasang surut planet atau bintang induknya, tetapi tidak mungkin bersatu kembali. Ahli matematika Perancis Edouard Roche menyatakan ada suatu jarak minimum dari planet atau bintang induk yang bila dilampaui akan menyebabkan benda yang mengorbitnya akan pecah.
Batas minimum itu dikenal sebagai Limit Roche yang tergantung ukuran dan kekuatan benda langit menahan gaya gravitasi planet. Bulan yang kelihatan kokoh pun akan hancur berantakan bila (karena suatu sebab) melewati Limit Roche-nya, masuk dalam orbit yang jaraknya kurang dari 18.000 km dari bumi. Saat ini (termasuk pada zaman Nabi) bulan masih berada pada jarak yang aman 384.000 km.
….
Kutipan 2:
Ma’rufin Sudibyo yang eks. Teknik Nuklir UGM:
…
Jika Bulan benar-benar terbelah secara fisik maka jelas ada bekas patahannya sehingga bulan – yang saat itu kemungkinan berfase setengah lingkaran – benar-benar terbelah, bidang pembelahan itu kemungkinan besar sejajar dengan ekuator maupun bujur nol-nya. Belahan Utara dan Selatan Bulan (atau Barat dan Timur, jika bidang pembelahannya sejajar bujur nol) akan terpisah sejenak hingga berjarak minimal 120 km, untuk kemudian menyatu kembali.
Jika ini terjadi, tentu bidang pemisahan itu masih ada jejak2nya yakni sebagai patahan panjang yang membentang sejajar ekuator Bulan maupun bujur nol. Jika suatu blok batuan mendadak terpatahkan (apalagi terpisah) untuk kemudian merekat kembali, dibutuhkan ‘lem’ teramat kuat agar patahan itu tidak bergeser lagi. Secara geologis ‘lem’ itu adalah magma yang terekstrusi keluar lewat erupsi rekahan, tentunya dengan volume sangat gigantik untuk kemudian membeku dan mengikat kedua sisi yang terpatahkan tadi. Dan karena batuan setempat mengalami kontak dengan magma Bulan, tentu terjadi proses metamorfosa kontak yang menghasilkan batuan metamorf kontak nan khas.
Sejauh ini – merujuk NASA – vulkanisme Bulan terakhir kali terjadi jutaan tahun silam dan tak ada yang berumur Holosen (kurang dari 10.000 tahun), apalagi Resen (kurang dari 1.000 tahun). Citra2 permukaanBulan juga tidak menunjukkan jejak patahan sangat panjang yang sejajar ekuator. Demikian pula, citra2 Bulan pun tidak menunjukkan adanya sisa2 erupsi rekahan memanjang yang sejajar ekuator maupun bujur nol. Magma Bulan bersifat basaltik – mirip magma dari mantel Bumi – sehingga bila muncul ke permukaan tentunya menghasilkan endapan2 kegelapan yang mudah diidentifikasi. Misi Apollo 11, 12 dan 14 memang mendarat di dekat ekuator Bulan, namun di lokasi2 pendaratannya tidak dijumpai endapan lava basaltik “segar” produk erupsi masa Resen.
…
Mengenai benar atau tidaknya ada pendaratan manusia di Bulan dengan Apolo 11, maka di blog yang ini, anda akan temukan ulasan mengapa pendaratan manusia di bulan patut di ragukan.
Photo yang ada di sebelah ini sudah sangat menjelaskan bahwa Bulan tidak pernah terbelah!
Untuk mendapatkan arti dari guratan-guratan di Photo tersebut, maka silakan baca di website ini, setelah membaca anda akan mengetahui bahwa itu bukanlah bekas bulan yang terbelah!
Kesimpulan:
Bulan memang [TIDAK] pernah terbelah.
Penutup
Jika terdapat keramaian di Jum’at petang..topeng monyet datang. kemudian ada atraksi “Sarimin pergi ke pasar” maka dunia Islam kemungkinan akan berada pada satu kesimpulan bahwa itu adalah Kebesaran Allah! Dengan merujuk ayat AQ:
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu[59], lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera[60] yang hina”.
[Al Baqarah 2:65; juga di Al A’raaf 7:165 dan Al Maidah 5:60]
[59] Hari Sabtu ialah hari yang khusus untuk beribadat bagi orang-orang yahudi.
[60] Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
ISLAM BISANYA CUMA TAQQIYA WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKKWKWWKWWKWKWKWKKW
@Prajna Qolbu, anak manusia,dkk
Ini Ya kelakuan nabi anda + Para Penerusnya yang kalian bangga-banggain..
Para Ulama kerap menyatakan bahwa Nabi Muhamamd SAW menikahi banyak wanita adalah untuk menolong para wanita yang telah menjadi janda dan bukan untuk pemuas Syahwat Nabi. Oleh karenanya kecuali Aisyah maka para wanita yang dinikahinya adalah janda-janda tua renta yang tidak berparas cantik.
Sumber :
Buku Pintar Agama Islam, oleh Syamsul Rijal Hamid, Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99:
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta
Eramuslim:
Padahal semua wanita yang beliau nikahi tidak lain adalah para janda, yang tidak bisa dikatakan muda, apalagi cantik. Satu-satunya isteri yang dinikahi dalam keadaan perawan hanyalah Aisyah. Meski pada usia yang masih muda, tapi ukuran usia nikah di semua peradaban dunia ini tidak bisa disamakan.
Benarkah demikian?
Klaim-klaim di atas sebenarnya sudah terjawab dan bertentangan dengan riwayat hadis sebagai berikut:
Sahih Bukhari Volume 7 Book 62 Number 27:
Diriwayatkan Abu Huraira:
Nabi berkata, “Seorang wanita dikawini karena empat hal yaitu karena kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi, engkau seharusnya menikahi wanita yang religius (kalau tidak) engkau akan menjadi seorang pecundang.
Abu Issa al-Tarmidi, Sunan al-Tarmidi, Medina n.d., p.275, B:4, H:1092:
Nabi berkata, “Wanita dapat dikawini karena agamanya, kekayaannya, atau kecantikannya. Jadi kawini satu untuk agama
Bukhari Vol 4 Book 52 Number 211:
Aku ikut dalam penyerbuan Ghazwa dengan Rasul. Aku berkata, “Nabi, aku seorang mempelai lelaki.” Nabi bertanya, “apakah aku menikahi seorang perawan atau seorang janda?”. Aku jawab, “Seorang janda.” Nabi berkata, “Mengapa tidak perawan saja yang bisa bermain denganmu? Lalu kamu bisa bermain dengannya” (aku berkata:) “Nabi! Ayahku dibunuh dan aku punya beberapa adik perempuan muda, jadi aku merasa tidak pantas menikahi seorang gadis muda semuda mereka.”
Tidak ada satupun riwayat di atas yang mendukung bahwa alasan pernikahan di Islam adalah untuk menolong para janda, karena mencintai/dicintai dan/atau untuk menyambung garis keturunan!
Yang sekarang tinggal kita buktikan adalah apakah Nabi adalah seorang pecundang sesuai ucapan yang diriwayatkan Abu Huraira atau tidak [Mengawini wanita yang religius/tidak] dan apakah para istri nabi selain Khadijah [benarkah Saudah berusia di atas 50 saat dikawini nabi) adalah para sudah tua renta yang tidak berparas cantik?
Menurut Tabari vol 9 p.126-127, Nabi mengawini 15 Perempuan dan yang ‘dituntaskan’ pernikahannya adalah 13 perempuan. ada juga riwayat bahwa suatu ketika Nabi mempunyai sembilan Istri [Bukhari vol.1:282 (p.172-173)] termasuk Safiya binti Huyay [Sahih Muslim book 2 no. 3455-3456 p.749]
Ketetapan Allah jelas telah dinyatakan dalam surat An Nisa 4:24-25,
“..dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki..”
Dan di Al Azhab 33:50,
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu..sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu”
Dalam hukum sharia Islam ‘Ma malakat aymanukum’ didefinisikan sebagai Budak atau tangkapan/hasil dalam perang. Para tuan berhak/halal menggauli wanita hasil tangkapannya seperti yang disebutkan di atas dan juga dari riwayat hadis di bawah ini:
Sahih Bukhari, Vol.3 Book 43 Number 648:
Nabi melakukan hubungan badan dengan seorang budak [Maria] milik istrinya [Hafsah], dimana Allah membatalkan janji Nabi kepada Hafsa untuk tidak menyentuh Maria lagi.
konfirmasi ini juga ada di Tabaqat [Ibn Saad] v. 8 p. 223 Publisher Entesharat-e Farhang va Andisheh Tehran 1382 solar h ( 2003) Translator Dr. Mohammad Mahdavi Damghani:
Waqidi menginformasikan kita bahwa Abu Bakar meriwayatkan abhwa Nabi melakukan hubungan seksual dengan Maria di rumahnya Hafsa..Ia memberitahu Nabi, “O Nabi, Engkau melakukan ini di rumahku dan ketika giliranku?” Nabi berkata, “Kontrol dirimu dan biarkan aku pergi karena aku menjadikan ia haram bagiku”. Hafsa berkata, “Saya tidak menerima, kecuali engkau bersumpah padaku” Nabi kemudian berkata, “Demi allah, Aku tidak akan menyentuhnya lagi”
Inilah rahasia yang dimaksud dalam tafsir surat AQ 66:1-5,
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? [..]Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu [..] Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi [..]Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu [..]
namun dalam tafsir Ibn Kathir, dinyatakan bahwa sumpah nabi yang dibocorkan tidak menyentuh madu
Kalau melihat bunyi ayat di atas, maka pengkhususan menggauli Budak atau tangkapan/hasil perang DIKHUSUSKAN bagi nabi BUKAN UNTUK SEMUA MUKMIN, namundemikian dalam hadis diriwayatkan pula bahwa nabi menterjemahkan itu untuk semua Mukmin
Sahih Bukhari Vol. 8 Book 77 number 600, Vol 7 book 62 Number 137: Nabi tidak menyarankan coitus interruptus [Mencabut penis sebelum ejakulasi, untuk mencegah kehamilan], ketika menggauli budak hasil perang, karena tidak ada jiwa yg ditakdirkan ada kecuali Allah yang ciptakan. Sahih Muslim Book 8 number 3371: Nabi memperbolehkan melakukan hubungan badan dengan tawanan tanpa coitus interruptus. Sahih Muslim Book 8 Number 3432-33: Nabi memperbolehkan menggauli tawanan hasil perang jika telah selesai mens atau melahirkan.
Ishaq:593,
Dari hasil perolehan di Hunayn, Nabi membagikan Menantunya Ali seorang Budak Wanita bernama Baytab dan Nabi juga membagikan Usman seorang budak wanita bernama Zaynab dan juga Umar
Sahih Bukhari Volume 5 Book 59 Number 459:
‘Aku memasuki Mesjid, melihat Abu, duduk disebelahnya dan berbincang mengenai Sex. Abu Said berkata ‘Kami pergi bersama Nabi dan kami memperoleh budak-budak wanita diantara hasil tangkapan/jarahan. Kami mengiginkan wanita-wanita itu dan kami suka sekali menyetubuhi mereka.
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Kami berperang bersama Rasulullah saw. melawan Bani Musthaliq lalu kami berhasil menawan beberapa wanita Arab yang cantik. Kami sudah lama tidak berhubungan dengan istri, maka kami ingin sekali menebus mereka sehingga kami dapat menikahi mereka secara mut`ah dan melakukan `azal (mengeluarkan sperma di luar kemaluan untuk menghindari kehamilan). Kami berkata: Kami melakukan demikian sedang Rasulullah berada di tengah-tengah kami tanpa kami tanyakan tentang hal tersebut. Lalu kami tanyakan juga kepada beliau dan beliau bersabda: Tidak apa-apa untuk tidak melakukan itu karena tidak ada satu jiwa pun yang telah Allah tentukan untuk tercipta sampai hari kiamat kecuali pasti akan terjadi. [Sahih Muslim No.2599]
Jabir berkata:
Kami melakukan ‘azl pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan al-Qur’an masih diturunkan, jika ia merupakan sesuatu yang dilarang, niscaya al-Qur’an melarangnya pada kami. Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: Hal itu sampai kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan beliau tidak melarangnya pada kami.
Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Kami tetap melakukan `azl di lakukan saat Alquran masih turun. Ishaq menambahkan: Sufyan berkata: Kalau ada sesuatu yang terlarang pasti Alquran telah melarang hal tersebut. [Sahih Muslim No.2608]
Dalil bahwa menyetubuhi melalui dubur adalah Islami:
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Orang Yahudi beranggapan bahwa seorang laki-laki menyetubuhi istrinya dari duburnya sebagai kemaluannya, maka anaknya akan bermata juling. Lalu turunlah ayat Al Baqarah 2:223, ‘Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim. (kemungkinan kisah dan turunnya ayat adalah disekitar permulaantahun Hijriah)
Jabir ra., ia berkata:
Orang-orang Yahudi biasa mengatakan bila seorang lelaki menggauli istrinya pada kubulnya (liang) dari belakang, maka anak yang terlahir akan juling matanya. Lalu turunlah ayat: Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. [Sahih Muslim 2592]
Sahih Bukhari Volume 6, Book 60, Number 51,
Diriwayatkan Jabir:
Yahudi sering menyatakan, ‘Kalau seseorang melakukan hubungan seksual dengan Istrinya melui dubur, Ia akan melahirkan anak yang juling’ Kemudian turunlah ayat Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki [AQ 2:223]
Dari riwayat-riwayat hadis, berikut hasil penelusuran saya terhadap Istri2, gundik dan tangan kanan [baca:Budak] Nabi, dan alasan mengapa mereka di nikahi/di ceraikan ternyata berjumlah lebih dari 15 wanita:
1. Khadijah
2. Saudah
3. Aisyah/Umm Al-Mu’minin
4. Hafsa/Hafsah
5. Zainab binti Khuzaimah
6. Hindun/Ummu Salamah
7. Raihanah
8. Juwariyah
9. Syafiya/Syafiyah
10. Mulaykah Binti Dawud Al-Laythiyyah
11. Al-Shanba’ Binti ‘Amr
12. Sana Binti Asma
13. Zainab binti Jashy
14. Maria Qibthiyyah
15. Ramlah/Ummu Habibah
16. Hend/Hind
17. Maimunah binti Al-Harith
18. Maymuna (kedua)
19. Sharaf binti Khalifah
20. “Al-Kilabiyyah”[Fatimah binti al-Dahhak bin Sufyan dan/atau
21. ‘Aliyah binti Zabyan bin ‘Amr bin ‘Awf dan/atau
22. Sana binti Sufyan bin ‘Awf]
23. Fatimah binti Shurayh
24. Alliyah
25. Qutaylah
26. Duba binti Amir
27. Layla
28. Khawla Binti Al-Hudayl
29. Asma (dari Saba)
30. Zainab (ketiga)
31. Habla
32. Asma binti Nu’man (Noman)
33. Omm Sharik
34. Amrah Binti Yazeed
35. Menceraikan seseorang yang tidak dikenal namanya
36. Beberapa wanita di lamar namun berakhir tidak dinikahi
37. dan ummu’l Fadl (Ini yang paling menarik)
Sebelum kita sampai pada kesimpulan dan sumber artikel, Kita lihat sekilas pandang Istri-istri dari para Rashidun yaitu: Abubakar, Umar (kita juga lihat sekilas kontroversi saat umar mengawini Ummu khultum yang ketika itu berusia 4 tahun), Usman, dan Ali.
Yang kita perlu cermati juga adalah kepatuhan mereka dengan bunyi surat An Nisaa 4:3 [Pembatasan jumlah Istri = 4) baik itu yang dilakukan oleh Nabi, Para Rashidun, Imam Hasan dan Husain:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Bahkan ketegasan pemberlakuan pembatasan ini diriwayatkan sebagai berikut:
Salim berkata bahwa Ayahnya berkata bahwa Ghilan bin Salamah ath-Thaqafi memiliki 10 Istri ketika Ia menjadi Muslim dan Nabi berkata padanya, ‘Pilih empat diantaranya (dan ceraikan sisanya)’ [dari Tafsir Ibn Kathir, berdasarkan koleksi: Ash-Shafi`i, At-Tirmidhi, Ibn Majah, Ad-Daraqutni and Al-Bayhaqi]
Menurut Al-Harith ibn Qays al-Asadi:
Saya memeluk Islam ketika mempunya delapan istri. Jadi saya memberitahu Nabi (saw). Nabi(saw) berkata: Pilih empat di antara mereka. [Sunan Abu Dawud, Book 12, Number 2233]
Pertanyaannya adalah lantas mengapa Nabi tidak melakukan hal yang sama?
Kebanyakan ulama mengatakan surat di atas diperuntukan untuk semua orang dan Nabi Muhammad dikecualikan dalam hal ini, mereka menerangkan pengecualiannya di surat Al Azhab 33: 50-52 di bawah ini:
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu.
Namun ternyata tidak ada satupun kata dari surat itu yang bunyinya menyatakan bahwa pengkhususan yang diberikan Allah untuk melewati batasan jumlah istri 4 juga tidak berlaku bagi MUHAMMAD! maupun pada ayat lanjutannya dibawah ini
Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun
Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan- perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. [lihat juga surat 66:1-5 diatas]
Lanjutan surat di atas tidak juga menunjukan adanya satu kekhususan bahwa nabi dapat mengawini lebih dari 4 wanita. Satu lagi alasan bahwa pembatasan itu JUGA berlaku kepada Nabi adalah berkenaan dengan konfirmasi Allah bahwa ‘kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara Istri-istrimu’. seperti dikatakan di
An Nisa 4:129,
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung…”
Ini juga dijelaskan dengan gamblang pada hadis Sahih Bukhari Volume 6 Book 60 number 311 dan juga Sahih Muslim Book 008 number 3453:
Di riwayatkan Aisha: Aku biasa memandang rendah setiap wanita yang menawarian dirinya kepada Rasullulah SAW dan pernah berkata, ‘Dapatkan seorang wanita menawarkan dirinya (kepada lelaki)?” Namun ketika Allah menyatakan : Kamu ( O Muhammad) dapat menangguhkan (giliran) siapa yang kamu kehendaki (isteri-isterimu) dan Kamu boleh menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan tidak ada dosa bagimu jika kamu mengundang siapa giliran yang engkau tetapkan (sementara)” [33:51. Aku berkata (kepada Nabi ) “Aku rasa Tuhan Mu menahan mu untuk memenuhi keinginan dan hasratmu”
Sehingga apabila benar bahwa Allah memerintahkan untuk mengawini perempuan-perempuan mana saja maka sudah sewajarnya ada pembuktian mengenai kerukunan hubungan suami istri dan antar istri namun dari riwayat diketahui bahwa hubungan suami istri dan antar istripun terbukti tidak akur:
Sahih Bukhari Vol.3 Book 47 Number 755: Para istri, terbagi dua grup yang bertentangan [Grup Aisah (Aisah, Hafsah, Saffiya, Saudah) Vs Grup Um Salama (Um Salama & sisanya] mengeluh pada Nabi karena diperlakukan tidak adil, sehingga menimbulkan cekcok mulut antara Zainab binti Jash dan Aisha.
Nabi juga memukul Istri kesayangannya Aisa’ didada hingga kesakitan [Hadis Sahih Muslim, buku 004, nomer 2127]
Baiklah, sekarang, mari kita uji dasar pembelaan bahwa pengecualian jumlah Istri dari dengan memakai ayat 33:50-52 dilihat dari urutan saat ayat ini diturunkan.
Surat Al Azhab diturunkan di sekitar 5H (627 M) yaitu di sekitar perang Khandaq sedangkan surat An Nisa diturunkan di sekitar perang Hunain (631 M). Jelas sekali bahwa pengecualian itu sangat tidak berdasar dan hanya akal-akalan.
Kemudian Qur’an juga mengenal ‘Nasikh Mansukh’ yang kurang lebih berarti ‘ayat yang menggantikan/menghapus ayat yang digantikan/dihapus’
Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
An- Nahl 16:101 Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja”. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Dari reaksi perkataan orang-orang itu jelas bahwa banyak yang berkeberatan atas keputusan Allah dan bisa juga di artikan bahwa mereka yang berkeberatan sudah menikmati beberapa keuntungan sebelumnya dan kemudian Allah mengubahnya! Allah menegaskan bahwa Ia lebih mengetahui apa yang diturunkannya
Al Ra’d 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul kitab (Lohmahfuz).
Al-Israa’ 17:86 Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami,
Al-Hajj 22:52 Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Tafsir Jalalain berkaitan dengan ayat tersebut:
(Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun) rasul adalah seorang nabi yang diperintahkan untuk menyampaikan wahyu (dan tidak pula seorang nabi) yaitu orang yang diberi wahyu akan tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya (melainkan apabila ia membaca) membacakan Alquran (setan pun, memasukkan godaan-godaan terhadap bacaannya itu) membisikkan apa-apa yang bukan Alquran dan disukai oleh orang-orang yang ia diutus kepada mereka.
Sehubungan dengan hal ini Nabi saw. pernah mengatakan setelah beliau membacakan surah An-Najm, yaitu sesudah firman-Nya, “Maka apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata, Uzza dan Manat yang ketiganya …” [AQ An-Najm, 19-2O] lalu beliau mengatakan, “Bintang-bintang yang ada di langit yang tinggi itu, sesungguhnya manfaatnya dapat diharapkan”.
Orang-orang musyrik yang ada di hadapan Nabi saw. kala itu merasa gembira mendengarnya. Hal ini dilakukan oleh Nabi saw. di hadapan mereka, dan sewaktu Nabi saw. membacakan ayat di atas lalu setan meniupkan godaan kepada lisan Nabi saw. tanpa ia sadari, sehingga keluarlah perkataan itu dari lisannya.
Maka malaikat Jibril memberitahukan kepadanya apa yang telah ditiupkan oleh setan terhadap lisannya itu, lalu Nabi saw. merasa berduka cita atas peristiwa itu. Hati Nabi saw. menjadi terhibur kembali setelah turunnya ayat berikut ini, (“Allah menghilangkan) membatalkan (apa yang ditiupkan oleh setan itu, dan Dia menguatkan ayat-ayat-Nya) memantapkannya. (Dan Allah Maha Mengetahui) apa yang telah dilancarkan oleh setan tadi (lagi Maha Bijaksana) di dalam memberikan kesempatan kepada setan untuk dapat meniupkan godaannya kepada Nabi saw. Dia berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.
Diriwayatkan bahwa Nabi lupa ayat-ayat Quran dan Allah membuat Nabi lupa ayat-ayat yang diturunkanNya:
‘Nabi mendengar seseoarang mengucapkan/melantunkan Quran di mesjid dan berkata, “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya padanya, karena dia telah mengingatkan saya ayat-ayat ini-dan itu dalam suatu surat.” Diriwayatkan Aisha dan Hisham (hadisnya sama kecuali kata ‘ayat-ayat’ diganti dengan kata ‘yang saya lupa’ [Sahih Bukhari Volume 6 book 61 number 556, 557, 558, 562; Sahih muslim book 4, vol.1, no 1720,1721,1724,1726]
Sahih Bukhari Volume 6 Book 61 Number 559:
Dinarasikan oleh Abdullah: Nabi berkata,”Mengapa seseorang dari orang-orang itu berkata, “Saya lupa ayat ini-dan-itu (dari Quran)” Dia, sebenarnya, dibuat (oleh Allah) untuk melupakannya.”
Dari uraian diatas, seharusnya sudah dapat kita buktikan bahwa tidak pernah ada satu kekhususan untuk nabi agar dapat mengawini lebih dari 4 wanita. Allah menggetahui yang terbaik atas apa yang diturunkanNya dan memberikan ayat-ayat yang lebih baik dari yang diturunkan sebelumnya sehingga menjadi berlaku untuk siapapun!
Saya jamin kalimat saya ini akan ditentang habis-habisan dengan mengatakan pendapat saya tidak mengikuti kaidah keilmuan Islam-lah, asbabun nuzul-lah, dan seterusnya.
Sebelum berkata demikian,
janganlah dilupakan bahwa Qur’an yang sekarang disusun adalah mengikuti Mushaf Usman bukan mengikuti turunnya ayat! Kemudian lihat sebentar surat Al Hijr 15:9 yang menyatakan:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
Tafsir Ibn kathir untuk surat 15:6-9, ‘Mujahid berkata tentang Ayat ini :(Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar [15:8]) ‘[contoh:] untuk membawa Pesan dan Hukuman’ ‘ Kemudian Allah menyatakan, Ia adalah yang menurunkan Dikr kepada nya, yakni Alqur’an dan Ia yang menjaganya dari diganti ataupun diubah’
Berikut dibawah ini adalah kumpulan pendapat yang telak-telah membuktikan bahwa kalimat Allah telah mengalami abrogasi bahkan sebelum di Mushafkan!
Pertama,
Penjagaan Allah tersebut patah sudah sejak 127 ayat di gondol kambing:
Ibnu Majah meriwayatkan dari A’isyah, yang mengatakan bahwa ayat rajam dan ayat Radha’ah yang ia simpan di bawah ranjang telah dimakan kambing dan tidak ada lagi dalam Al-Qur’an. [“Ta’wil Mukhtalaf Al-hadits” oleh Ibn Qutaibah, hal. 310.; Musnad Ahmad, jilid 6, hal. 269. dll.]
Aisyah mengatakan : “Pada masa Nabi, Surat Al-Ahzab dibaca sebanyak 200 ayat, tetapi ketika Utsman menulis mushaf ia tidak bisa mendapatkannya kecuali yang ada sekarang” [ahlusunnah: Suyuthi, dalam “Al-Itqan”, jilid 2, hal. 25.; Muntakhab Kanzul Ummal pada Musnad Ahmad, jilid 2, hal. 1.; Musnad Ahmad, jilid 5, hal. 132. dll.]
Teori Penjagaan dan Kesempurnaan itu ternyata DONGENG belaka karena telah berkurang dan Hilang bahkan sebelum di Mushafkan:
Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang [Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399, Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479]
Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.[Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82]
dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian qur’an telah hilang sebelum dikumpulkan.[Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al Zuhri); Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 5 p 179, mengutip Sufyan al Thawri; Ibn Qutaybah, Tawil, p 313; Ibn Lubb, Falh al bab, p 92]
Atau ‘dinashkan’ untuk ‘kepentingan’ tertentu setelah meninggalnya Nabi yaitu berdasarkan tanggapan atas Mushaf usman baik itu berupa tidak diketemukan ayat-ayat yang mereka dengar langsung ataupun menjadi berbeda setelah di Mushaf Usman:
Ubay b. Ka’b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 (Al Bayyinah) berbeda dimana Ubay mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung dari nabi SAW. Termasuk 2 surah yang tidak dimasukkan dalam mushaf Usman [Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 132; Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83]
Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih panjang, dimana yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak tertulis dalam mushaf Usman.Aisha menyatakan bahwa saat Nabi Muhammad SAW masih hidup surat Al-Ahzab 3 kali lebih panjang dari yang ada di Mushaf Usman [Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132; Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405; Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82, vol 1 P.226; Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434]
Kesaksian Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70 ayat tidak tercantum dalam mushaf Usman. Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura 9 (al-Bara’a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼ dari yang biasa dibacakan saat nabi SAW masih hidup.[Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180, mengutip dari Bukhari, Kitab at Tarikh; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 331; Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84]
Bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih panjang dari yang tercantum dalam mushaf Usman. [Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108; Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1 p 222, 286; Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35]
Abu Musa al-Ash’ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang dimana hanya satu ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2 sura itu tidak ada dalam mushaf Usman [Muslim, vol 2 p 726; Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405; Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1 p 257; Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83]
Kedua,
Hadis Sahih Syi’ah (berani jamin ini tidak diakui sah oleh Sunni) mengatakan seperti ini:
Dari Hisyam bin Salim, ia menerimanya dari Abu ‘Abdullah ‘alaihissalam yang mengatakan: “Al Qur’an yang dibawa malaikat Jibril kepada Muhammad saw terdiri dari tujuh belas ribu ayat.” [“Al Kafiy Fil Ushul” Kitab Fadhul Qur’an, Bab Nawadir, hal. 634 Jilid II, Cetakan Teheran 1381H]
Dari sini wajar kalau klaim Syi’ah mengatakan Mushaf Fatima 3 x Mushaf Usman (6000-an ayat):
Abu Basir seorang kepercayaan Imam Jaafar telah datang berjumpa dengan Imam Jaafar. Abu Basir bertanya kepada Imam Jaafar berhubungan dengan ilmu dan kelebihan Saidina Ali dan imam imam syiah… didalam buku tulisan Al Kualaini tersebut Imam Jaafar telah dikatakan menjawab sedemikian.. “Kita juga ada Mushaf Fatimah dan apakah yang orang ramai tahu tentang Mushaf Fatimah ? Ianya adalah sebuah Mushaf yang tiga kali lebih besar dari Al Quraan dan tidak ada satu ayat Al Quraan mereka didalam nya. [Usul al-Kafi oleh al-Kulaini ms 146]
Orang Sunni berpendapat bahwa ‘mana mungkin wong si fatima mate 6 Bulan setelah Muhammad’
konyol!…
o Lha, Wong nabi saja punya sekretaris Zaid dan tulisan2 itu banyak tercatat masa nunggu nabi wafat baru dituliskan
o Lha, wong ayat rajam yang tertulis dan tersimpan dibawah ranjang saja sdh membuktikan bahwa ada tercatat ucapan2 tersebut
o Lha, kalo nunggu mate baru dituliskan maka dasarnya Mushaf Usman dari mana?
Disamping itu, Fatima itu adalah wanita istimewa:
kemudian Imam Jaafar ketika ditanya lagi oleh Abu Basir berhubung dengan Mushaf Fatima , Abu Basir menyatakan Imam Jaafar menyebut :
Apabila Allah menaikkan Rasul Nya dari dunia (wafat) … Fatimah menjadi terlalu sedih yang teramat sangat dan berduka cita yang hanya diketahui oleh Allah saja. Allah kemudian menurunkan malaikat untuk membujuknya semasa kesedihan tersebut dan malaikat tersebut telah berbicara dengan Fatimah. Fatimah menceritakan peristiwa tersebut kepada Ali dan Ali meminta Fatimah memberitahunya apabila malaikat tersebut datang. Setiap kali malaikat datang Ali telah mencatatkan segala yang disebut oleh malaikat tersebut… dan Inilah yang di panggil mushaf Fatimah..[Usul al-Kafi oleh al-Kulaini ms 147]
Okelah! Yang diatas itu adalah sedikit komentar bahwa ternyata Klaim bahwa Al Qur’an itu SEMPURNA, Terjaga Keasliannya [dan juga oleh Allah] adalah TIDAK BENAR!
Ah! ternyata kita sudah melenceng jauh dari maksud dan tujuan artikel ini.
Baiklah, mari kita lanjutkan kembali di sekitar masalah perkawinan, untuk itu perlu kita singkap sedikit mengenai Kawin Mut’ah dan Kawin Misyar
Nikah Mut’ah
Nikah Mut’ah disebutkan di Ayat An Nisaa 4:24. Ayat ini turun saat perang Huynan 631 M [Hadis sahih Muslim book 008 number 3432]:
Kata istamtaˤtum bihi, memiliki akar kata yang sama dengan Mut‘ah, yaitu MTĦ, yaitu ‘jangka waktu yang tertentu/kontrak’ sebagaimana dimaksud Tabari dalam Al-Kabir, tafsir Qudsi: dari Abu Nadhra, Ibn Abbas, dari Said bin Jubayr dan Ubay Ibn Ka’ab
Kata ujūrahunna, diturunkan dari ajr “Kompensasi/pembayaran ” kata ujūrahunna juga disebutkan pada ayat 33:50 dan kata Mut’ah disebutkan di 33:49, sehingga maksud dari kata itu sudah terjelaskan dengan baik di ayat 4:23 yaitu berarti kompensasi/pembayaran, karena ayat 4:24 diturunkan belakangan
kondisi dowry/Mahar ini tidak sama dengan nikah yang disebutkan di ayat An Nisa 4:4:
kata saduqātihinnadi ayat 4:4 tidak merujuk pada penggunaan arti yang sama yang sama seperti kata ujurahunna di ayat 4:24, Translasi versi shakir menyatakan aduqātihinna berarti ‘sebagai hadiah’.
Terdapat kontroversi mengenai kawin Mut’ah ini.
Di Jaman Khalifah Abu bakar, kawin Mut’ah tidak dilarang, anaknya sendiri yaitu Asma melakukan nikah mut’ah dengan Zubayr ibn al-Awwam. Dijaman Khalifah Umar dilarang [Hadis Muslim book 007 number 2801], sehingga dikatakan bukan Allah yang mengharamkan namun Umar.
Aliran Syi’ah sama sekali tidak mengharamkan,
Sebagian Aliran sunni menganggapnya haram, dikatakan bahwa Pelarangan Mut’ah oleh nabi dilakukan saat di Khaybar (628M) [Sahih Bukhari Vol 5. book 59 Number 527] dan juga di saat Penaklukan kota mekkah (630 M): Diriwayatkan Ar-Rabi` bin Sabrah bin Ma`bad Al-Juhani berkata bahwa Ayahnya mengatakan bahwa Ia menemani Nabi selama penaklukan kota Mekkah dan Nabi berkata, ‘Hai kalian! Aku ijinkan nikah Mut’ah dengan wanita sebelumnya, sekarang Allah telah melarang hingga ‘hari Kiamat’. Karena itu siapapun yang sedang kawin Mut’ah, lepaskan mereka dan jangan ambil apapun yang engkau telah berikan kepada mereka’ [Hadis Sahih Muslim 8:3266, 8:3263, 8:3264 8:3265, 8:3267, 21:4763, 21:4764; Hadis Sahih Bukhari 7:67:432, 7:62:50, 5:59:527, 9:86:91]
Sebagian kaum sunni lainnya menggangap tidak Haram (Ibn Abbas, Imran bin Husain), sebagaimana terekam dalam translasi dari bahasa Urdu berdasarkan kompilasi dari empat ulama Sunni yang diriwayatkan Ibn Abbas, Muhammad memerintahkan, “Pergi dan cari perempuan yang mau bersepakat dan kawini ia untuk beberapa hari” [Sahih al Bukhari, Volume 2 page 774, Musnad Ahmad ibn Hanbal Volume 7 page 93]
Tirmidhi Hadith Number 942: Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dan Aisha yang menyatakan Mut’ah dilarang berdasarkan surat Al Ma’aarij 70:29-30 dan Al Muminun 23:6 namun seluruh Ulama Syi’ah dan Sunni bersepakat bahwa surat itu turun sebelum Hijrah ke Medinah (622 M) sementara sampai dengan penaklukan kota Mekkah tahun 630 M, dalam beberapa hadis, praktek mut’ah justru di anjurkan Nabi.
Disamping itu Ibn Abbas pun menyatakan mut’ah diperbolehkan dengan beberapa kondisi: “Ada seorang yang bertanya kepadanya tentang kawin mut’ah, kemudian dia membolehkannya. Lantas seorang bekas hambanya bertanya: Apakah yang demikian itu dalam keadaan terpaksa dan karena sedikitnya jumlah wanita atau yang seperti itu? Ibnu Abbas menjawab: Ya!” [Sahih Bukhari Vol 7 book 62 number 51]
Sahih Bukhari Vol 9 Book 086 number 091,
Muhammad bin ‘Ali: Ali diceritakan bahwa Ibn Abbas tidak melihat keharaman nikah Mut’ah. Ali berkata, ’Nabi melarang Perkawinan mut’ah saat di Khaibar dan Ia melarang memakan daging Keledai”..
Namun kaum sunni dan Syi’ah menyatakan bahwa di Khaybar hanya menyebut pelarangan makan Daging Keledai dan bawang. Tidak ada larangan kawin Mut’ah. [diriwayatkan dalam berbagai hadis di Sahih Bukhari dan Sahih muslim oleh Ibn Abbas, Abu Tha’alba, Abd-Allah ibn Umar, Jabir ibn Abd-Allah, Al-Bara ibn Azib, Abdullah ibn Abu Aufa, Anas ibn Malik dan Salama ibn al-Akwa] sehingga ada kemungkinan memang benar tidak disebutkan tentang larangan kawin mut’ah di Khaybar atau semua orang yang meriwayatkan termasuk Ali melupakan itu. Di samping itu perdebatan antara Ibn Abbas dan Ibn Zubair terjadi di tahun 15 H, artinya, Ali menunggu selama 8 tahun untuk meriwayatkannya
Dari Ibnu Mas’ud: “Kami pernah berperang bersama Rasulullah s.a.w. sedang isteri-isteri kami tidak turut serta bersama kami, kemudian kami bertanya kepada Rasulullah, apakah boleh kami berkebiri? Maka Rasulullah s.a.w. melarang kami berbuat demikian dan memberikan rukhshah supaya kami kawin dengan perempuan dengan maskawin baju untuk satu waktu tertentu.” [Riwayat Bukhari dan Muslim]
Sahih Bukhari volume 6 Book 60 number 139:
Diriwayatkan Abdullah Ibn Mas’ud: Kami biasa ikut dalam perang suci di bawa oleh Nabi dan tidak ada wanita (Istri) bersama kami. Jadi kami katakan(Pada nabi). ‘apakah kami harus mengebiri diri?’ Namun Nabi melarang kami melakukan itu dan kemudian ia mengijinkan kami untuk mengawini wanita (sementara) dengan memberikannya garment dan kemudian Nabi mengutip ‘janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu,’ [Al Maidah 5:87]
Sahih Bukhari volume 7 Book 62 number 052:
Diriwayatkan Jafar bin Abdullah dan Salama bin Al – Akwa: Ketika kami di pertempuran, Rasullulah datang pada kami dan berkata, ‘Kalian telah di ijinkan melakukan Mu’tah (Kawin), jadi lakukanlah. Salama bin Al-Akwa’ berkata, ‘ Rasulluah berkata, ’Jika seseorang pria dan wanita sepakat (kawin sementara), perkawinan mereka seharusnya berakhir dalam 3 hari, dan jika ingin melanjutkannya, boleh, dan jika berpisah juga boleh.’ Aku (Salama) tidak tahu apakah ini hanya untuk kami atau untuk semua orang.
Tentara muslim harus berperang untuk kejayaan Islam! Ia harus di buat senang! Dengan semua cara yang memungkinkan baik itu daya tarik surga maupun ancaman neraka namun tanpa dibayangi oleh pertanyaan-pertanyaan moral. Dengan mengijinkan perkawinan Mut’ah mereka mendapat keuntungan dari pernikahan Mu’tah, banyak2 jarahan perang didapat. Perhatikan bahwa harta (Materi dan wanita) rampasan/jarahan perang hanya dibagikan diantara para pejuang,
Jadi kontroversinya, di ijinkan selama perang di jaman nabi, di larang dijaman Nabi, di ijinkan lagi oleh Allah di jaman Nabi, tidak dilarang di jaman Abu Bakar [anak Abu bakar, Asma juga nikah secara Mut’ah], dilarang dijaman Umar. Ali yang mengkonfirmasikan bahwa itu dilarang namun ternyata Syi’ah tidak melarangnya, tercermin dari tidak adanya larangan nikah Mutah di Syi’ah dan atas apa yang dilakukan oleh keturunan Ali yaitu Imam Hasan (yang masyur dengan Kawin Mut’ahnya). Sebagai pembanding kita lihat istri-istri Imam Husain
Masa-kah iya, Allah SWT, menurunkan surat An nisa 4:24 pada tahun 631 M, dimana Allah mengijinkan Nikah Mut’ah..koq bisa-bisanya di batalkan dengan level hadis? Parahnya lagi, hadis-hadis mengenai pembatalan mut’ah itu menceritakan saat di tahun 630 M (Penaklukan Mekkah)?
Seharus ada yang dengan JANTAN mengakui bahwa memang ada yg janggal dalam hal ini.
Saya ajak anda untuk memikirkan sejenak apa yg membuat perkawinan Mu’tah berbeda dari prostitusi/pelacuran? Kecuali adanya keterlibatan ayat-ayat suci maka jawabannya adalah Tidak ada bedanya.
Nikah Misyar
Selain itu penghormatan Islam terhadap kaum wanita dapat di lihat juga di kawin Misyar:
Dimana suami isteri tidak wajib tinggal bersama, tidak berkewajiban membiayai hidup isterinya atau memberinya tempat tinggal, Istri wajib melayani suami saat suami datang berkunjung ke kotanya atau kerumahnya, tidak dibatasi waktu seperti kawin mutah, Jumlah isteri juga tidak dibatasi, tetapi isteri kawin Misyar tidak berhak menuntut berbagi suami antar isteri.
Perempuan cuma dapat Hak diketahui bahwa ia telah dinikahi cara Islam.
Baiklah, cukup sudah pengantar saya dan sekarang mari saatnya kita uji kebenaran klaim bahwa Istri-istri nabi adalah sudah tua renta, tidak cantik saat dinikahi nabi dan alasan nabi mengawini bukan untuk melampiaskan nafsu seks.
[kembali]
________________________________________
Khadijah binti Khuwaillid (Menikah 595 M, umur: 40 Tahun)
Nama Lengkap dari Khadijah binti Khuwaylid bin Asad bin. ‘Abd al-‘Uzza bin Qusayy [al-Tabari vol.39 hal.3], lahir di 555 M dan meninggal di Desember 619 M dalam usia 64/65 tahun.
Seratus Muslim Terkemuka” oleh Jamil Ahmad, dan dari: “Tokoh-tokoh Wanita di Sekitar Rasulullah saw” karangan Muhammad Ibrahim Saliim. Diketik oleh: Hanies Ambarsari:
Khadijah adalah seorang janda yang kaya, yang dianugerahi sifat-sifat mulia. Karena kehidupannya yang berbudi luhur itu, beliau terkenal dengan nama Tahira. Menurut Tabaqot ibu Saad, beliau adalah wanita terkaya di Mekkah kala itu.
Muhammad berniaga dan terkenal di seluruh Hijaz karena kejujuran, kesetiaan dan moralnya. Karena sifat yang mulia ini, beliau dijuluki “al-amin” (yang dapat dipercaya) .
Khadijah juga tertarik pada sifat-sifat cemerlang pemuda Muhammad, dan menerimanya bekerja pada usaha dagangnya atas seorang perantara yang juga merupakan pegawai setia Khadijah. Muhammad dikirim ke Basrah membawa barang dagangan Khadijah. Setelah tiga bulan sekembalinya dari Basrah, Khadijah mengajukan lamaran untuk nikah. Waktu itu Muhammad berusia 25 tahun, dan Khadijah 40 tahun.
Pada zaman itu wanita Arab bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam hal pernikahan, oleh karena itu Khadijah langsung membicarakan lamarannya dengan Muhammad.
Namun di sumber lainnya dinyatakan bahwa saat menikah dengan Khadijah Muhammad tidak berusia 25 tahun namun baru berumur 20 tahun [al-Tabari vol.9 hal.127]
Muhammad dapat bekerja pada Khadijah adalah karena perantaraan dari Maisarah. Ia adalah seorang pegawai yang sangat di percaya oleh Khadijah. Maisarah mengajak Muhammad sejak Muhammad sejak berusia 15 tahun untuk menemaninya berdagang.
Mubarakfury, halaman 65 – 66:
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya raya…..Pernikahan itu berlangsung 2 bulan setelah kepulangan beliau dari Syam …. Ketika itu, Khadijah berusia 40 tahun dan ditengah-tengah kaumnya, Khadijah termasuk yang terbaik dari segi nasab, kekayaan dan pemikiran.
Persian Tabari Volume 3 P.832:
Khadijah mengirim pesan pada Muhammad, mengundangnya utk mengambil dia. Dia memanggil ayah utk datang kerumahnya, memberinya arak hingga mabuk, memberi parfum, memakaikan pakaian pesta padanya dan lalu memotong seekor sapi. Lalu dia undang Muhammad dan pamannya. Ketika mereka datang, ayahnya menikahkan Muhammad dengannya. Ketika dia sadar dari mabuknya, dia berkata, ”daging apa ini, parfum ini dan pakaian ini?”. Dia menjawab, “kau telah menikahkanku pada Muhammad bin Abdullah”. “Aku tidak melakukan itu”, katanya. “Akankah kulakukan ini ketika orang2 terhebat di Mekah memintamu dan aku tidak setuju, kenapa aku berikan kau pada seorang gelandangan?”
Pihak Muhammad menjawab dengan marah bahwa persekutuan ini telah diatur oleh anak perempuannya sendiri. Orang tua itu marah dan menarik pedang dan kerabat Muhammad juga menarik pedang mereka. Darah akan mengalir jika saja Khadijah tidak menyatakan cintanya pada Muhammad agar diketahui banyak orang dan mengaku telah mengatur semua ini. Khuwaylid lalu menenangkan diri dan menyerah ketika semuanya telah terjadi.
Beberapa tahun kemudian Ayahnya terbunuh dalam peperangan. Khadijah telah menikah 2 kali sebelumnya Muhammad adalah suami ketiganya.
Pernikahan itu terjadi pada tahun 595 M. Khadijah hidup dalam perkawinan dengan Muhammad selama 24 tahun yaitu 15 tahun sebelum menjadi nabi dan 9 tahun setelah menjadi nabi. Selama 24 tahun perkawinan mereka hingga wafatnya Khadijah, Muhammad tidak melakukan poligami.
Khadijah meninggal tiga tahun sebelum Aisha menikah dengan Muhammad. Dia disebutkan dalam [Sahih Muslim vol.4 buku 29 no.5971-5972 hal.1297, Bukhari vol.5 buku 58 no.164,165 hal.103]
Rasulullah SAW bersabda :
“Khadijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia.” [HR. Imam Ahmad dalam “Musnad”-nya, 6/118]
A’isha cemburu pada Khadijah.
“Pada hal itu, Nabi teringat cara ketika Khadijah saat memohon izin, dan membuatnya sedih. Ia katakan, ‘O Allah Hala!’ Maka aku [Aisha] cemburu dan berkata, “apa yang membuat kamu teringat pada seorang wanita tua diantara wanita Quraish yang mana seorang wanita tua (dengan giginya yang ompong) dengan getah merah yang telah meninggal bertahun-tahun lalu, dan ditempat yang manakah Allah memberikanmu seseorang yang lebih baik darinya?” [Bukhari vol.5 buku 58 no.168 hal.105]
‘Aisha mengatakan bahwa Khadijah membawa Muhammad untuk menjadi orang Kristen yang biasa membaca Injil dalam bahasa Arab. [Bukhari vol.4 buku 55 bag.17 no.605 hal.395]
Istri kedua setelah meninggalnya Siti Khadijah adalah Saudah bin Zam’ah setelah itu Nabi mempunyai lebih banyak lagi istri, sekurangnya tercatat sebanyak 15 istri, 2 dari istrinya diceraikan, itu belum termasuk budak atau “milik tangan kanan” nabi [Bukhari book 5 number 524 – selir].
Biografi Rasullulah, Dr. Mahdi Rizqullah Ahmad, Penerbit Qisthi press, Januari 2006, hal.887:
Seandainya Rasulullah s.a.w berkehendak untuk memiliki ribuan budak perempuan dan selir, tentu saja Rasulullah s.a.w. tidak akan mengurangi haknya untuk mengambil hal tersebut. Apalagi….
catatan: Perhatikan kalimat Rasulullah s.a.w berkehendak, yang disadur dari buku yang ditulis oleh pengarang kalangan muslim tidak serasi dengan kisah-kisah berikut dibawah ini (diambil dari berbagai sumber) dimana Muhammad menyatakan bahwa ijin untuk memperistri mereka adalah karena ijin Allah.
[kembali]
________________________________________
Saudah Binti Zama (Menikah 620 M, umur: 28-34 Tahun)
Setelah berpulangnya Khadijah yang menemaninya selama 24 Tahun anak-anak Muhammad yg masih kecil diurus oleh Saudah. Sebelumnya, Saudah telah menikah dengan As-Sukran ibn ‘Amr Al-‘Amiriy, Krsiten, tinggal dan meninggal di Abyssinia. [al-Tabari vol.9 hal.128].
Dua bulan setelah meninggalnya Khadijah, Muhammad (51 tahun) menikahi Saudah ditahun 620M [dua tahun sebelum Hijrah, 622 M]. Saudah di kisahkan sebagai seorang janda dengan tinggi tubuhnya diatas rata-rata wanita, tidak menarik, berbadan besar/gemuk.
Aisha melaporkan …….. Dia adalah wanita yang amat besar, lebih tinggi diantara wanita, dan dia tidak dapat menyembunyikan dirinya dari siapapun yang telah mengenalnya.[Sahih Muslim Book 026, Hadith Number 5395.]
Dia hidup hingga akhir masa kejayaan Kalifah Umar. Dikisahkan bahwa Saudah harus menyerahkan `jatah malam’nya bersama Muhammad utk diberikan pada Aisha, apabila Saudah menolak maka ia akan diceraikan. QS 4 : 128
[..]Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka)[..]
Berikut latar belakang ayat diatas sesuai tafsir Tafsir Ibn Kathir:
(And making peace is better). …… and that this settlement is better than divorce. For instance, the Prophet kept Sawdah bint Zam`ah as his wife after she offered to forfeit her day for `A’ishah. By keeping her among his wives, his Ummah may follow this kind of settlement. Since settlement and peace are better with Allah than parting, (dan perdamaian itu lebih baik) …. Dan penyelesaian ini lebih baik dari perceraian. (dan membuat kedamaian adalah lebih baik)…..dan keutuhan adalah lebih baik dari perceraian. Sebagai contoh, Rasulullah mempertahankan Saudah binti Zamah sebagai istrinya setelah Saudah menawarkan untuk memberikan jatah harinya kepada Aisha.
Dengan mempertahankan Saudah sebagai istrinya, umatnya bisa mengikuti penyelesaian seperti ini. Karena penyelesaian dan perdamaian lebih baik bagi Allah dibandingkan perceraian.
Tafsir diatas tidak menuliskan kenapa Muhammad SAW mau menceraikan Saudah. Salah satu alasan handak menceraikan disebutkan di sahih Muslim berikut yaitu karena Saudah ‘sudah tua’.
[..]As she became old, she had made over her day (which she had to spend) with Allah’s Messenger (may peace be upon him) to ‘Aisha. She said: I have made over my day with you to ‘Aisha. So Allah’s Messenger (may peace be upon him) allotted two days to ‘Aisha, her own day (when it was her turn) and that of Sauda.
Terjemahan : [..] Ketika dia (Saudah) menjadi tua, dia telah memberikan jatah harinya bersama Rasulullah kepada Aisha [..][Sahih Muslim, Book 008, Hadith Number 3451.]
Sahih Bukhari. Volume 3 Book 47 Number 766.
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam’a melepaskan (gilirannya) siang dan malam kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Banyak pendapat menyatakan bahwa ketika Saudah menikah dengan Nabi, usia Saudah adalah 50 tahun s/d 55 tahun.
Benarkah demikian?
Saudah meninggal di tahun 54 H [676 M] dalam usia yang begitu lanjut:
Beliau wafat tahun 54 H yang berarti 44 tahun sudah nabi wafat dalam umur yang begitu lanjut [..] [Abbas Jamal, halaman 18]]
Hindun/Ummu Salamah dinyatakan sebagai Istri nabi dengan usia terpanjang, yaitu 84 tahun [59 H] sementara Maimunah adalah Istri nabi yang meninggal paling terakhir, usia 80 tahun).
Jadi, jika usia Saudah saat meninggal dianggap 90 tahun (lebih panjang dari umur Hindun) maka usia saat menikah tidak lebih dari 34 tahun! [90 –(676-620) =34]
Namun, karena telah dinyatakan bahwa usia Hindun adalah yang paling panjang dari semua istri-istri Nabi, jadi apabila kita anggap saja bahwa usia saudah sama panjangnya dengan usia Hindun, yaitu 84 tahun maka usia Saudah saat menikah dengan nabi adalah 28 tahun!
Artinya saat dinikahi Nabi, Saudah berusia tidak lebih dari 28 Tahun!
[kembali]
________________________________________
Aisyah binti Abubakar Al Sidiq (Menikah 622/623M, Umur:Tunangan 6 th, Nikah: 9 tahun)
Hadis Sahih Muslim vol.2 book 8 no.3451 p.747; Bukhari vol.3 book 34 ch.4 no.269 p.154; vol.3 no.853 p.29; Sahih Muslim vol.2 book 7 no.2958 p.651; Sahih Muslim vol.2 footnote 1918 p.748mengatakan bahwa: kemungkinan ‘Aisha dinikahi Muhammad sebelum Sauda, namun ‘Aisha tidak memasuki Rumah Muhammad hingga Sauda di nikahi Muhammad
Aisyah dinyatakan diperistri pada bulan syawal, tujuh bulan setelah hijrah dari mekah ke meddinah. Riwayat-riwayat banyak menuturkan bahwa Aisyah adalah istri kesayangan Nabi hingga Nabi wafat dipangkuannya. Ketika Muhammad wafat, dia berumur 18 tahun dan Aisah meninggal diumur 57 tahun.
Dalam Al-Kutub At-Tis’ah, riwayat Hadits yang disandarkan kepada ‘Âisyah berjumlah 5965. Hadits riwayat ‘Âisyah terdapat di semua kecuali di dua tema Sahih Al-Bukhari, di Sahih Muslim terdapat dalam 43 tema, di Sunan An-Nasaiy, terdapat dalam 41 tema, diAt-Tirmizi terdapat dalam 38 tema, di Ibn Majah terdapat 30 tema, di Abû Dawud terdapat 29 tema, di Ad-Darimiy terdapat dalam 20 tem dan di Al-Muwatta’ memuat 20 tema.
Dalam kalangan islam sendiri pendapat mengenai usia pernikahan Aisyah terbagi menjadi 3:
1. Kelompok yang Mempercayai dan mengamini tindakan muhammad yang menikahi aisah pada usia 6 tahun dan mengaulinya pada usia 9 tahun
2. Kelompok yang melakukan pembelaan bahwa aisah sudah haid dan boleh “digauli”
3. Kelompok yang menganggap cerita itu hanya Dongeng belaka (tidak ada pernikahan antara aisah dan muhammad)
Bukti-Bukti Hadis SAHIH Bahwa Aisyah menikah umur 9 Tahun:
Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64:
Diriwayatkan Aisha:
Bahwa Nabi menikahinya ketika ia berusia enam tahun dan berhubungan suami istri ketika dia berusia sembilan tahun, dan dia tetap menjadi istrinya selama sembilan tahun (yaitu sampai kematian nya (Nabi) )
Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65
Diriwayahkan ‘Aisha:
‘bahwa nabi menikahinya saat ia ENAM TAHUN dan ia melaksanakan perkawinan saat ia SEMBILAN TAHUN. Hisham mengatakan : Saya diberitahu bahwa ‘Aisha tinggal bersama nabi selama 9 tahun …’
Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88
Narrated ‘Ursa:
The Prophet wrote the (marriage contract) with ‘Aisha while she was six years old and consummated his marriage with her while she was nine years old and she remained with him for nine years (i.e. till his death).
Diriwayahkan ‘Ursa:
Nabi menulis kontrak perkawinan dengan ‘Aisha saat ia ENAM TAHUN dan melangsungkan perkawinan dengannya saat ia SEMBILAN TAHUN dan ia tinggal dengan nabi selama 9 tahun…
SAHIH MUSLIM #3309 Aisha reported:
Allah’s Messenger married me when I was six years old, and I was admitted to his house at the age of nine….
Rasulluah menikahiku ketika aku berumur 6 tahun dan kerumahnya di usia 9
Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.
‘A’isha mengatakan:
rasulullah (saw) menikahi saya ketika saya berusia ENAM TAHUN dan saya masuk rumahnya ketika saya berusia SEMBILAN TAHUN’.
Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327:
‘A’isha (Allah memberkatinya) melaporkan bahwa Rasul Allah menikahinya ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia (Muhammad) membawanya ke rumahnya sebagai pengantin ketika ia berusia sembilan tahun, dan boneka2nya dibawanya, dan ketika ia (Muhammad) wafat, ia (A’isha) berusia delapanbelas tahun.
Sunan Abu Dawud, Vol. 2, #2116: Aisyah berkata. “Rasulluah mengawiniku saat usiaku 7 tahun” (Periwayat Sulaiman berkata: ‘atau 6 tahun’). Ia berhubungan badan dengan ku saat aku berusia 9 tahun’Ibn-i-Majah vol.3 no.1876 hal.133
Aisha baru berusia enam tahun ketika menikah, dan ketika usianya sembilan tahun barulah ia dibawa ke rumah Muhammad.
Detail mengenai kapan Ia menikah dan beberapa lama Nabi dimedinah di sampaikan sebagai berikut:
Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236.
Narrated Hisham’s father:
Khadija died three years before the Prophet departed to Medina. He stayed there for two years or so and then he married ‘Aisha when she was a girl of six years of age, and he consumed (sic – consummated) that marriage when she was nine years old.
Diriwayatkan ayah Hisham: Khadijah wafat 3 tahun sebelum nabi berangkat ke Medinah. Ia tinggal disana selama 2 tahun dan ia menikahi ‘Aisha ketika ia gadis ENAM TAHUN dan ia melangsungkan perkawinan ketika ia SEMBILAN TAHUN
Mubarakfury, halaman 185:
[..]Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun.
Abbas Jamal, halaman 21:
Umur Aisyah waktu itu baru menginjak 7 tahun … tetapi beliau baru serumah dengan Aisyah sebagai suami istri setelah terjadinya hijrah ke Madinah kurang lebih tiga tahun kemudiannya. Bagi Aisyah puteri Abu Bakar yang masih lugu[..]
Bukhari vol. 5, #234 says:
“Narrated Aisha:
The prophet engaged me when I was a girl of six. We went to Medina and stayed at the home of Harith Kharzraj. Then I got ill and my hair fell down. Later on my hair grew (again) and my mother, Um Ruman, came to me while I was playing in a swing with some of my girl friends. She called me, and I went to her, not knowing what she wanted to do to me. She caught me by the hand and made me stand at the door of the house. I was breathless then, and when my breathing became all right, she took some water and rubbed my face and head with it. Then she took me into the house. There in the house I saw some Ansari women who said, “Best wishes and Allah’s blessing and a good luck.” Then she entrusted me to them and they prepared me (for the marriage). Unexpectedly Allah’s messenger came to me in the forenoon and my mother handed me over to him, and at that time I was a girl of nine years of age.”
Juga dituliskan yang kurang lebih sama artinya di sahih Muslim no. 2547
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. menikahiku pada saat aku berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun. Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah saw. datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau.
Nabi pun sempat memuji “legitnya” Aisha adalah seperti tharid (hidangan roti dan daging) yang tidak ada bandingannya.
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623
Narrated Abu Musa:
Allah’s Apostle said, “Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh’s wife, and Mary, the daughter of ‘Imran. And no doubt, the superiority of ‘Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals.”
Rasullulah berkata,
’Banyak para lelaki mencapai (tingkat) kesempurnaannya namun tidak diantara para wanita mencapai tingkat itu kecuali Asia, Istri dari Pharaoh dan Mary anak dari Imran dan tidak diragukan lagi superioritas Aisah dari wanita-wanita lainnya ia bagaikan keunggulan rasa dari Tharid (sejenis Dagind dan Roti yang renyah) dibandingkan dengan makanan lainya.
Aisah saat itu masih belum Puber, masih main Ayunan, main boneka:
Tabari IX:128
Ketika Nabi mengawini Aisha, ia sangatlah muda dan belum siap untuk melakukannya.
Sahih Bukhari Volume 8, Book 73, Number 151
Narrated ‘Aisha:
I used to play with the dolls in the presence of the Prophet, and my girl friends also used to play with me. When Allah’s Apostle used to enter (my dwelling place) they used to hide themselves, but the Prophet would call them to join and play with me. (The playing with the dolls and similar images is forbidden, but it was allowed for ‘Aisha at that time, as she was a little girl, not yet reached the age of puberty.)[Fateh-al-Bari halaman 143, Vol.13]
Dinyatakan ‘Aisha:
Aku biasa bermain dengan boneka2 di depan sang Nabi, dan kawan2 perempuanku juga biasa bermain bersamaku. Kalau Rasul Allah biasanya masuk ke dalam (tempat tinggalku) mereka lalu bersembunyi, tapi sang Nabi lalu memanggil mereka untuk bergabung dan bermain bersamaku. (Bermain dengan boneka2 atau bentuk2 yang serupa itu dilarang, tapi dalam kasus ini diizinkan sebab Aisha saat itu masih anak kecil, belum mencapai usia pubertas) [Fateh-al-Bari halaman 143, Vol.13]
Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer 4915
Diriwayatkan Aisha, Ummul Mu’minin:
Sang Rasul Allah menikahiku ketika aku berusia tujuh atau enam tahun. Ketika kami tiba di Medina, beberapa wanita datang, menurut versi Bishr: Umm Ruman datang padaku ketika saya sedang bermain ayunan. Mereka memandangku, mempersiapkanku, dan mendandaniku. Kemudian aku dibawa ke Rasul Allah, dan ia hidup bersamaku sebagai suami istri ketika aku berusia sembilan tahun. Ia (Umm Ruman) menghentikanku di pintu, dan aku meledak tertawa. Ia pun masih suka main boneka ketika Nabi pulang dari perang
Sunan Abu Dawud. Book 36. General Behavior. Hadith 4914.
Diriwayatkan oleh Aisha, Ummul Mukmin:
ketika Rasullulah tiba dari ekspedisi ke Tabuk atau Khaibar (periwayat ragu), tirai lemari penyimpanan barang aisa terangkat dan terlihat beberapa boneka kepunyaannya Nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: bonekaku, diantaranya ada mainan kuda dengan sayap dari potongan kain, dan nabi berkata: Apa ini? Ia menjawab: kuda. Nabi berkata: apa yang ada padanya? Ia mejawab: dua sayap. Nabi bertanya: Kuda dengan dua sayap? Ia menjawab: Tidak engkau pernah mendengar bahwa Sulaiman mempunyai kuda bersayap? Ia berkata: Setelah itu Rasullulah tertawa begitu lebarnya sehingga kudapat melihat hingga gigi gerahamnya
Alasan Muhammad mengawini Aisha adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dengan “saudara angkatnya” Abu Bakr. Di Terjemahan Ali Audah, Cetakan keduapuluh delapan terbitan Litera AntarNusa, ISBN:979-8100-02-6) Halaman 151:
Muhammad Melamar Aisyah [..]Masa berkabung terhadap Khadijah itu pun sudah pula berlalu. Terpikir olehnya akan beristri, kalau-kalu istrinya itu kelak akan dapat juga menghiburnya, dalam mengobati luka dalam hatinya, seperti dilakukan Khadijah dulu. Tetapi dalam hal ini ia melihat pertaliannya dengan orang-orang Islam yang mula-mula itu harus makin dekat dan perlu dipererat lagi. Itu sebabnya ia segera melamar putri Abu Bakr, Aisyah. Oleh karena waktu itu ia masih gadis kecil yang baru berumur tujuh tahun, maka yang dilangsungkan baru akad nikah, sedang perkawinan berlangsung dua tahun kemudian, ketika usianya mencapai sembilan tahun.
Halaman 206:
Perkawinan Nabi dengan Aisyah: …… Ketika itulah Muhammad menyelesaikan perkawinannya dengan Aisyah bt. Abu Bakr, yang waktu itu baru berusia sepuluh atau sebelas tahun [note: di hal 151, dikatakan berumur 9]. Ia adalah seorang gadis yang lemah-lembut dengan air muka yang manis dan sangat disukai dalam pergaulan. Ketika itu ia sedang menjenjang remaja putri, mempunyai kegemaran bermain-main dan bersukaria. Pertumbuhan badannya baik sekali. Pertama ia pindah ke tempatnya yang sekarang di samping tempat Sauda di sisi mesjid, ia melihat Muhammad adalah seorang ayah yang penuh kasih-sayang, seorang suami yang penuh cinta-kasih. Ia tidak keberatan ikut bermain-main dengan barang-barang mainannya itu..
Alasan itu tidak valid karena Abu Bakar sebelumnya menyatakan keberatannya dengan pernikahan ini karena mereka adalah saudara angkat. Padahal Nabipun pernah menolak tawaran dari Hamza, ‘saudara angkatnya’ juga, untuk menikahi puterinya:
Sahih Bukhari. Volume 7. Book 62. No. 18
Diriwayatkan ‘Ursa:
Nabi meminta Abu bakar untuk memperkenankan Ia menikahi Aisha. Abu bakar berkata ‘Namun Aku kakak mu’ Nabi menjawab.’ Kau kakakku di agama Allah dan di kitabnya, namun dia (aisah) diperkenankan bagiku untuk mengawininya’
Abu Bakr sebenarnya tidak salah karena dalam tradisi bangsa Arab persaudaran walaupun saudara angkat sama artinya dengan saudara kandung. Demikian juga dengan anak angkat.
Adalah tabu mengawini anak saudara angkat atau isteri anak angkat menurut moral bangsa2 Arab pada waktu itu.
Namun Nabi Muhammad sendiri pun menolak saat di tawari untuk menikah dengan anak Hamza (yang juga adalah saudara angkat seperti halnya Abu Bakr) dengan alasan bahwa anak Hamza adalah keponakan angkatnya (Padahal Aisha juga adalah keponakannya):
Sahih Bukhari. Volume 7, Book 62, Number 37:
Narrated Ibn ‘Abbas:
It was said to the Prophet, “Won’t you marry the daughter of Hamza?” He said, “She is my foster niece (brother’s daughter). “
Diriwayatkan Ibn ‘Abbas:
Di katakan kepada Nabi, ‘Kenapa tidak mengawini anaknya Hamza?’ Ia berkata, ‘Ia (anak perempuan Hamza) adalah keponakan angkatku.’
Dari sumber hadist-hadis yang sahih dengan jumlah perawi yang bervariasi, menyatakan bahwa Aisa digauli pada usia 9 th, Aisha masih belum akil baliq.
Bahkan dari hadis2 tersebut pada usia sekitar 14-15 saat perang Kaibar, Dalam aturan hukum Islam yang ketat pada jaman Nabi, bermain boneka hanya diperbolehkan bagi anak2 kecil yang belum akil baliq.
Kesimpulannya,
Aisha belum akil baliq pada usia 9 th saat digauli, bahkan pada usia 14-15 pun saat perang Kaibar dia belum haid.
Baik kalangan sunni maupun syi’ah menghalalkan anak kecil di nikahi. Ayatullah Rohullah Khomeini, dari negara iran (yang memberikan Fatwa Mati bagi penulis “ayat-ayat setan”, salman rusdie) membuat peraturan usia minimal pernikahan adalah 9 th.
Ketentuan RUU Perkawinan yang dipandang tidak sesuai dengan ajaran Islam, dengan fikih perkawinan dari IKADABANDUNG:
[..]Ketiga,
batas usia perkawinan. Jumhur ulama berpendapat bahwa perkawinan anak kecil dibolehkan 1).Abu Hanifah, Malik Ibn Anas, al-Syafi`i, dan Ahmad Ibn Hanbal membolehkan perkawinan anak kecil. Alasannya adalah karena Nabi Muahmmad Saw. menikah dengan Aisyah ra. ketika masih berumur 7 tahun dan tinggal bersama Nabi Saw. pada usia 9 tahun2) Oleh karena itu, ulama memandang bahwa penentuan batas usia perkawinan tidak sejalan dengan sunah Nabi Saw.
1. Wahbah al-Zuhayli, al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1984), j. VII, h. 179-180; lihat pula Jaih Mubarok, Pemikiran al-Thahthawi tentang Ijtihad dan Perwujudannya dalam Fiqh, (Jakarta: PPs IAIN Syarif Hidayatullah, 1998), disertasi, h. 120, t.d.
2. Hadits Nabi Saw. dibedakan menjadi tiga: perkataan (qawl), perbuatan (fi`l), dan ketetapan (taqrîr). Nabi Saw. menikah dengan Aisyah pada usia 9 tahun menunjukkan bahwa kawin dengan anak kecil dibolehkan karena Nabi Saw. telah melakukannya sebagai contoh (uswat) bagi umatnya. Riwayat tentang perkawinan Nabi Saw. dengan Aisyah Ra. antara lain dapat dilihat dalam Imam Bukhari, Shahîh Bukhârî, (Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1981), j. VI, h. 134’ lihat pula Imam Muslim, Shahîh Muslim, (Bandung: Dahlan, t.th.), j. I, h.595.
Penentang Aisyah menikah umur 9 tahun
Kelompok yang melakukan pembelaan bahwa aisah sudah haid dan boleh “digauli” atau Kelompok yang menganggap cerita itu hanya Dongeng belaka (tidak ada pernikahan antara aisah dan muhammad), Menganggap bahwa:
1. Hisham ibnu `Urwah mempunyai ingatan yang buruk,
2. Tabari dan Ibn Hajar tidak reliable mengenai umur aisha,
3. Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain.
4. Orang-orang yang ikut perang Uhud dan Badar harus diatas 15 tahun, dll
Detilnya bisa dilihat di:
• luthv.wordpress.com: pernikahan-nabi-saww-dengan-aisyah/
• The Ancient Myth Exposed By T.O. Shanavas , di Michigan.© 2001 Minaret from The Minaret Source: http://www.iiie.net/ Diterjemahkan oleh : Cahyo Prihartono
Bagi yang tetap bekeberatan mengenai usia aisah saat dinikahi, maka perlu di ingat bahwa ‘nabi’ Muhammad dikatakan:
“Ia mempuyai budipekerti yang agung (AQ 68:4). Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah (AQ 33:21). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam(AQ 21:107)
Aisha adalah yang pertama-tama mendukung pembunuhan Usman. Ia menyatakan bahwa Utman telah menjadi orang kafir namun, setelah Usman terbunuh, ia berubah pikiran dan berkendak untuk menghukum orang-orang yang telah membunuh Usman [al-Tabari vol.17 hal.52-53]
Mu’awiyah menunjuk Muhammad bin Abu Bakar untuk dieksekusi karena pembunuhan Usman, tubuhnya ditaruh diatas keledai yang kemudian dibakar (38 H). Aisha sangat berduka atas kematian saudaranya itu, ia memanjatkan doa khusus untuknya. [al-Tabari vol.17 hal.158]
Note:
Situs ini menjelaskan lebih rinci BUKTI-BUKTI pernikahan Aisah dan Muhammad
[kembali]
________________________________________
Hafsah (Menikah: 625 M, Umur:18/19 Tahun)
Hafsah adalah putri dari Umar. Sebelum menikah dengan Muhammad SAW, Hafsah sebelumnya telah menikah dengan Khunais Ibn Alkhattab yang kemudian gugur saat perang Uhud (625 M) [Banyak pendapat mengatakan di perang Badar (624 M)]. Hafsah menjanda di usia 18. Pernikahan dengan Muhammad SAW (56 tahun) dilakukan di tahun 625 M yaitu sekitar 7 bulan setelah Hafsah menjanda. Hafsa meninggal ditahun 669 M pada umur 63.
Dalam Al-Kutub At-Tis’ah terdapat 147 Hadits yang diriwayatkannya., 48 di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal dalam kitab Musnad-nya. Shahih Al-Bukhari terdapat 15 Hadits, Shahih Muslim memuat 14 Hadits, Sunan An-Nasai memuat 40 Hadits, Sunan At-Tirmizi memuat 3 Hadits, Sunan ibn Majah memuat 6 Hadits, Sunan Abî Dawud memuat 6 Hadits, Sunan Ad-Darimiy memuat 4 Hadits,dan Al-Muwatta’ memuat 9 Hadits.
Sejarah Hidup Muhammad, oleh Muhammad Husain Haekal, diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah, Penerbit PUSTAKA JAYA, Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat, Cetakan Kelima, 1980 :
BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD
Sebelum itu Hafsha adalah isteri Khunais – termasuk orang yang m
Anda malah mengambil faithfreedom yang telah dikutuk oleh banyak orang sebagai situs independen yang memurtadkan orang islam, hahahahaha, tidak valid sekali mengambilnya sebagai dasar hukum sedangkan telah banyak situs dibuat untuk membantah faithfreedom salah satunya http://www.antifaithfreedom.wordpress.com , karena bila berkomentar di situsnya sendiri, maka yang terjadi adalah moderasi, penyesuaian, dan pemblokiran komentar yang dianggap bisa melemahkan mereka. Anda malah mengambil dialog yang tak berujung yang menuhankan akal, yang kita tidak tahu kualitas keduanya, debat kusir seperti ini malah dijadikan bahan rujukan. Sungguh amarah akan merasuki jiwa kita bila terus-menerus beradu argumentasi dan sama-sama mencari kebenaran di mata manusia, padahal kebenaran sejati adalah milik Tuhan saja!!! Niat kita bukannya diterangi Nadha, tetapi menjadi Kariya!!! Prajna oh Prajna!!! Saya telah lihat https://narayanasmrti.com/2009/12/bagan-bagian-bagian-kitab-suci-veda/ lalu apa yang salah dari pernyataan saya tadi, Sruti=Veda, itu dari Bhagavat Gita, ya kan???
Biarlah pembaca yang menilai mana yang bersifat ilmiah, mana yang hanya hoax
Lagi-lagi mengangkat masalah poligami, tahukah anda bahwa Poligami sesuai Muhammad ya, beliau menikahi perempuan lain yang masih perawan hanyalah Aisyah saja , dan yang lain adalah wanita berumur yang di rata-rata di atas 60 an yang telah janda, pernikahan itu semata-mata dilakukan untuk menjadikan mereka ummul mukminin atau ibu-ibu orang beriman, yang bertugas menggantikan Rasul ketika harus membimbing wanita-wanita tentang islam. Pernikahan itu dilakukan sebagai penghormatan terhadap mereka. Bukannya untuk melampiaskan nafsu. Mengenai jihad danlain-lain dengan membabi buta dan bunuh diri bukanlah ajaran Islam yang sesungguhnya, lihat http://abrahamik.wordpress.com/2010/02/12/teroris-dan-jihad-dalam-islam/ Dan umur Aisyah saat dinikahi nabi bukanlah di bawah umur (9 tahun) tetapi setelah dewasa (14-21 tahun) lihat di http://antifaithfreedom.wordpress.com/2010/02/16/umur-aisyah-yang-sebenarnya-saat-menikah-dengan-rasulullah/ penghinaan dan pendustaan tidak akan mengurangi kebesaran Muhammad dan Islam, inilah Ujian bagi pengikutnya,,karena Islam itu pada mulanya asing dan akan berakhir menjadi asing…Mula dan Akhir Serupa…Mula dan Akhir Sama…Siapa yang bertahan maka ia menjadi sekuat-kuat iman.
Dan satu lagi, dalam Islam, untuk menafsirkan Al Qur’an tidak bisa sesuka hati, penafsirnya harus menguasai berbagai ilmu agama diantaranya Ushul Fiqih, Tafsir Hadits dan lain-lain. Jadi pendapat mereka itu tidak bisa diterima. Jadi begitu melihat ada orang-orang yang tidak berkompeten menafsirkan Al-Qur’an, kami hanya bisa mengurut dada saja, dan mendoakan semoga Allah menunjuki jalan yang lurus dan benar kepadanya agar ia sadar bahwa tindakan itu adalah merendahkan agama lain, dan merendahkan sesama manusia, padahal tak ada ajaran agama yang mengajarkan kita merendahkan manusia lain, Terima kasih atas waktu dan tempat yang diberikan bagi saya untuk berkomentar. Saya tidak ingin melihat kita sesama manusia saling menghina dan merendahkan. Biarlah apa yang kita niatkan dan kita tulis menjadi tanggung jawab kita kepada Allah. Terima Kasih, saya mohon pamit. kepada bung ngarayana, mudah-mudahan kita dihindarkan dari malapetaka, dan dijauhkan dari fitnah-fitnah. Tenang dan damai semoga menyusul di hari kemudian. Salam.
@ Qolbu Pradjna
coba perhatikan postingan anda di atas
————————————
Seperti yang kita ketahui bersama, dari semua kitab yang ada pada Hindu yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab2x itu ada yg bertentangan, maka yg harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab2x lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
————————————————-
jadi menurut anda Upanisad, Smrti, Dharma Sastra, Bhagavad Gita dan Purana bukan Weda?
Anda salah besar saudara… kalau ini saja anda tidak mengerti, bagaimana anda bisa membenarkan bahwa Muhammad dalah Nabi yang harus di ikuti oleh umat Hindu???
@ Qolbu Pradjna
Yang disebut kitab suci Veda sangat-sangat luas… Bagian-bagian detail nama kitab-kitab suci yang menyusun Veda ada di link ini
Jadi, jangan katakan bahwa Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas adalah kitab-kitab lain selain Veda ya… 🙂
Selamat berdiskusi dan mari sama-sama belajar teman-teman… and jangan lupa keep peace…
Salam,-
Okay bunk Qolbu Prajna, jika anda merasa dapat menafsirkan petikan Al-Qur’an lebih baik dan apa yang disampaikan dalam artikel di atas salah… coba anda bantahkan dan kembali ke topik pembicaraan agar tidak melenceng…
@adi wira kusuma
yup..ur welcome
o0o0o..btw pernah rau trus miki2 kayak gini gak
1. apakah Tuhan benar ada?bagaimana jika tidak?
2. apakah weda benar2 masih asli?bgaiaman jika tidak?
3. apa yang menjamin keaslian weda?
4. apakah reinkarnasi itu benar2 ada?bagaimana jika tidak?
itu aja dulu, jika pernah apa jawaban2 yang anda temukan, thanks…
@ anak manusia
1. Apakah Tuhan memang benar ada, bagaimana kalau tidak?
Jika saya dan anda menyatakan diri beragama… maka ini bisa kita kesampingkan… Sampai kapanpun kita tidak bisa membuktikan Tuhan dengan metode ilmiah sebagaimana yang kita terapkan dalam sains modern… jadi antara seorang Atheis dengan seorang theis tetap saja scor-nya akan 0 : 0 karena merena sama-sama tidak sanggup menjawab secara motolologi material… lha bagaimana kita mengukur Tuhan yang rohani dengan metode ilmiah yang biasa kita gunakan mengukur sesuatu yang material?
2. apakah weda benar2 masih asli?bgaiaman jika tidak?
Tidak semua Veda yang beredar saat ini asli…. Waktu penjajahan Islam, kitab suci veda banyak di bakar dan di hancurkan… tetapi “untungnya” mereka tidak menghancurkan Veda dari dalam… dalam artian tidak merubah substansi Veda. Namun pada waktu penjajahan Inggris yang dibonceng misionaris Kristen, melalui Indologisnya banyak Veda di translate ke bahasa Inggris dan menghasilkan Veda yang tidak otentik…. karena itu bagaimana kita bisa mendapatkan Veda yang otentik? Ikutilah Parampara, atau garis perguruan Veda… Selanjutnya tentang ini.. coba deh baca artikel “Bagaimana cara memahami Veda?” saya harap anda bisa menelusuri ajaran Veda yang otentik… jadi jangan yang abal-abal ya… 😀
3. apa yang menjamin keaslian weda?
Sistem pengajaran dari guru dan murid yang tidak terputus yang disebut sistem Parampara…
Di agama anda ada sistem ini ga ya?
Sistem parampara ini atau disebut gurukula di Indonesia di adopsi oleh sistem pesantren dalam Islam..
4. apakah reinkarnasi itu benar2 ada?bagaimana jika tidak?
coba cermati bukti bukti ini;
a. reinkarnasi dalam ilmu pengetahuan ilmiah
b. Apa itu reinkarnasi? (kalau yang ini dokumentasi dalam bentuk film bro…)
Bagaimana jika tidak ada reinkarnasi? Ya tidak masalah… toh juga untuk menjadi Hindu yang benar-benar Hindu harus melakukan 10 pantangan dasar sebagaimana yang sudah saya sebutkan dalam comment berikutnya (Panca Yama Bratha dan Panca Nyama Bratha) dan itu lebih ketat dari pada aturan agama-agama lainnya kan? Dan juga sudah dijelaskan bahwa Tuhan Hindu hanya 1 yang diinsyafi dengan banyak nama… don’t worry about that brother… 😀
5. sebenernya kapan alam materi terakhir akan diciptakan?
Tidak akan pernah ada akhir dalam siklus tersebut selama masih ada Jiva/Atman/Roh yang ingin atau harus menjelma di alam material ini….
6. jika masih ada reinkarnasi berarti tidak disebut terakhir?
Yup benar sekali… 100 untuk anda.. he..he….
Karena penciptaan dan peleburan adalah siklus yang seperti siklus siang dan malam dan datang silih berganti…
7. tolong dijelaskan setiap atman memiliki drama/tugas yg berbeda2?.
Semoga artikel ini dapat menjawab ya bro.. “Varnasrama Dharma”
Tapi bukan untuk atman lho ya… tetpi untuk atman yang mengambil wujud dan peran tertentu di dunia material….. wah sepertinya anda harus mengerti konsep atman dulu nih… baca juga di link ini ya…
8. sebenaenrya apa pendapat hindu tentang Muhammad?
Kalau saya jelasin ulang.. panjang… ada di artikel ini ya…
Secara pribadi saya menghargai Muhammad yang memimpin bangsa Arab waktu itu, tetapi saya tidak mengikuti ajarannya karena saya menganggap ajaran Veda lebih bijak, lebih luas dan terutama sekali lebih cocok dengan saya..
Analoginya begini… jika kita di hadapkan pada beberapa jenis buku pelajaran sekolah… dan semua buku tersebut pasti bermutu, hanya saja bermutu di mata siapa? Anak SD akan keblinger baca buku fisika kuantum dan anak kuliahan akan tertawa melihat buku matematika SD… jadi semua itu bermanfaat, hanya saja manfaatnya sesuai dengan tempat, waktu dan orangnya..
9. apa hukumnya menjadi muslim menurut kalian?
Tidak ada yang salah.. asalkan menjadi Muslim yang baik, bukan dengan menganggap orang lain lebih rendah dan kafir… pandanglah bahwa kita semua ciptaan Tuhan yang sama… dunia ini indah karena penuh warna bro… tapi jika 1 warna “lobor/luntur” dan menodai warna lainnya bagaimana? Harus kita singkirkan dan pisahkan kan? Jangan dicuci bersamaan.. bahaya, bisa-bisa semuanya akan rusak..
Kok pertanyaan anda ganda sih bro? he..he… udah ke jawab di bagian artikel “kenapa menjadi Hindu” ya.. lanjutkan saja dalam 1 topik… biar ga terpecah-pecah…
Jawabannya ada di Bhagavad Gita… 😀
baca di Bhagavad Gita yang sangat-sangat panjang sekitar 700-an halaman… ada di menu di atas di web ini ya… 🙂
Silahkan ditanggapi dan dibantah bro… kalau saya yang salah.. saya akan terima dengan hati terbuka.. biar para pembaca yang menilai…
Maaf bro.. boleh tahu, kalimat syahadat tersebut adalah wahyu Allah atau bukan?
Kalau wahyu Allah kenapa kalimatnya “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah? Kok kesannya Allah bersaksi kepada dirinya sendiri… Kalau itu perkataan Muhammad juga bermasalah… kok Muhammad sombong sih.. dan arogan bersaksi pada dirinya sendiri?
Mohon penjelasannya ya bro..
Wah ahli weda…??? jadi kayak terbang nih… Bro… saya rasa tidak ada dari kami yang ahli weda… kami semua masih belajar.. jadi mari sama-sama diskusi…. kalau mau berdebat dengan senior kami, silahkan… email saya dan saya berikan contact person mereka…
100… anda pinter… 😉
Salam kompak,-
Ngarayana
@adi wira kusuma
oo salah baca berarti, maklum dini hari
sefaham saya kali sudah ditetapkan secara terperinci sehingga waktu terakhir dari alam materi juga sudah ditentukan
1. sebenernya kapan alam materi terakhir akan diciptakan?
2. jika masih ada reinkarnasi berarti tidak disebut terakhir?
@adi wira kusuma
“Trus, agama anda tersempurna? Sah-sah saja, namun jangan sampai hal itu menimbulkan rasa keegoan”
1. dari mana anda menyimpulkan adanya keegoan tersebut?saya kurang faham maksud ego di sini
trus tambah satu
2. tolong dijelaskan setiap atman memiliki drama/tugas yg berbeda2?.
@wir
kata-kata apa ini ya?
“Ini Ya kelakuan nabi anda + Para Penerusnya yang kalian bangga-banggain..”
tampak sekali kebencian di hati anda..
lebih baik jawab saja pertanyaan2 saya dengan baik..
saya ingin memberi contoh…
anda ingin mengenal saya, cara apa yang paling tepat untuk mengenal diri saya?
tentu saja menemui saya secara langsung..bertanya dari orang tentang saya memang bisa juga, tapi ingat ada kelemhan yaitu
siapa orang yang anda tanyai, jika dia terlalu baik dengan saya tidak menutup kemungkinan adanya jawaban yang berlebihan baiknya..apalagi dengan orang yang tidak suka dengan saya…
jangan jadikan artikel internet sebagai kitab weda baru ya…
thank u…
untuk para ahli weda
saya mau bertanya:
1. sebenaenrya apa pendapat hindu tentang Muhammad?
2. apa hukumnya menjadi muslim menurut kalian?
3. apakah ada kemungkinan kitab weda dirubah?apakah sudah asli lagi(perubahan dihilangkan)?
4. kapan kitab weda pernah dirubah?mengapa hanya kitab weda yang kalian percayai?
5. apakah Tuhan pernah menjanjikan keaslian Weda menurut agama hindu?
6. apa konsep hindu tentang
a. Karma Yoga/Marga,Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga?
b. apa pandangan islam tentang Karma Yoga/Marga,Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga?
karena di web ini ada tag perbandingan agama seyogyanya pemilik web mentahui tentang ajaran tiap2 agama…
jangan samapai pemilik web membandingkan agama2 ini dengan pemahaman yang tidak utuh (sya yakin masuk akal, tapi kalu masuk hati bukan wewenang saya)
segala puji untutuk Dia Yang Maha Mulia(kami tidak memuja dewa atau penjaga matahari atau selainNya),
kami memujaNya, dan kami memohon pertolongan dariNya, dan kami memohon ampun kepadaNya
dan kami berlindung kepada Dia Yang Maha Tunggal dari kejelekan jiwa dan perbuatan,
siapa yang diberi petunjuk olehNya tidak akan ada yang mampu menyesatkan, siapa yang Tidak di beri Petunjuk OlehNya tidak ada selainNya yang dapat memberi petunjuk..
Aku bersaksi bahwa Tiada yang pantas disembah melainkan Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagiNya(kami tidak menyembah makhlukNya)
Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan utusan dariNya, tidak ada Nabi setelahnya(Nabi Isa tidak membawa ajaran baru ketika turun di yaumul akhir, tidak menyempurnkan seperti yang saudara saya dari Hindu tanyakan)
dan Katakanlah kebenaran datang kebatilan hancur, sesungguhnya kebatilan hancur sehancur-hancurnya..
Renungkan ini wahai ahli Weda…
jika reinkarnasi ada, maka kami umat muslim tidak khawatir dan susah toh masih ada kehidupan selanjutnya..
jika reinkarnasi tidak ada, maka umat hindu harus khawatir dan susah karena mereka termasuk mleecha…
moohon dijawab oleh para ahli weda dengan arif dan bijaksana…terimakasih/…
beberapa hikmah dari mahabharata
(sefaham saya mohon diluruskan jika salah)
1. kebaikan akan menang
2. kebaikan harus memerangi kebatilan
3. memerangi bukan berarti menuruti ego
bersyukurlah hidup di Indonesia!!!
@anak manusia
saya lihat anda banyak bingung… jangan jangan anda tidak paham terhadap ajaran agama anda sendiri….ini sih penafsiran saya bung
kalo boleh tahu agama anda pa yang bung
berbicara masalah ego kelihatan siapa ego disini lihat aja dari caranya bertanya? bilang sempurna ? siapa yang bilang sempurna… kayaknya agama lain deh yang bilang lebih sempurna tapi tidak bisa membuktikan bahwa mereka yang lebih sempurna ?
ada bagusnnya kalo membahas satu tofik ada bagusnnya anda bertanya satu tofik ? karena diskusi yang baik sih begitu karena banyak pertanyaan anda banyak yang ganda…. kalo ibarat makan terlalu banyak kelihatan kok bung siapa yang ego… kayaknya teman teman diskusi disini juga tahu siapa yang ego
@Skeptis
Petikan comment anda : “Tak perlu membayangkan bagaimana wujud Allah dalam sholat.. Dalam sholat, dituntun seolah2 melihat Allah, seolah2 sedang menghadap Allah, lalu “berdialog” dengan Allah dengan bacaan2 dalam sholat. Yakin bahwa Allah melihat sholat tsb. Loh bisa ya? ya bisa dong.. Misalnya kita takut untuk berbuat maksiat/dosa karena kita yakin dilihat oleh Tuhan. Untuk punya perasaan dilihat oleh Tuhan ini tidak perlu kita membayangkan ada sebuah patung yang dianggap perwujudan Allah sedang melihat kita. Cara sholat yang khusyukpun telah banyak diterangkan dalam buku2, mulai dari wudhu yang benar, tidak tergesa-gesa dalam sholat, menghayati bacaan sholat, dsb. Misalnya ustadz Abu Sangkan dalam buku2 karangannya banyak membahas tentang bagaimana sholat yang khusyuk.”
PERTANYAAN SAYA :
Dalam sholat, dituntun seolah2 melihat Allah, seolah2 sedang menghadap Allah, lalu “berdialog” dengan Allah dengan bacaan2 dalam sholat apakah anda yakin bukankan seolah2 melihat Allah juga BERARTI MAMBAYANGKAN/MEMVISUALISASIKAN ALLAH?.
BAGAIMANA BENTUK SEOLAH2 ITU YA SETAHU SAYA PASTI ADA BENTUK?
Berikut satu bukti kalau Allah juga bisa diwujudkan untuk memudahkan manusia dalam menyembah dan sujud kepada-Nya
“Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal). ”
Hehehe………..saudara Skeptis bukankah Nabi anda juga bilang Allah juga berwujud?
@Skeptis
Petikan comment anda :
“Dalam sebuah hadits, ketika Rasulullah ditanya malaikat Jibril tentang ihsan, Rasulullah bersabda : “ Ihsan adalah engkau beribadah, seolah-olah melihat Allah. Kalau engkau tidak melihatnya, maka Dia (yakni Allah) melihatmu” (Hadis Riwayat Muslim) Tak perlu membayangkan bagaimana wujud Allah dalam sholat.. Dalam sholat, dituntun seolah2 melihat Allah, seolah2 sedang menghadap Allah, lalu “berdialog” dengan Allah dengan bacaan2 dalam sholat. Yakin bahwa Allah melihat sholat tsb. Loh bisa ya? ya bisa dong.. Misalnya kita takut untuk berbuat maksiat/dosa karena kita yakin dilihat oleh Tuhan. Untuk punya perasaan dilihat oleh Tuhan ini tidak perlu kita membayangkan ada sebuah patung yang dianggap perwujudan Allah sedang melihat kita. Cara sholat yang khusyukpun telah banyak diterangkan dalam buku2, mulai dari wudhu yang benar, tidak tergesa-gesa dalam sholat, menghayati bacaan sholat, dsb. Misalnya ustadz Abu Sangkan dalam buku2 karangannya banyak membahas tentang bagaimana sholat yang khusyuk.”
PERTANYAAN SAYA :
Dalam sholat, dituntun seolah2 melihat Allah, seolah2 sedang menghadap Allah, lalu “berdialog” dengan Allah dengan bacaan2 dalam sholat apakah anda yakin bukankan seolah2 melihat Allah juga BERARTI MAMBAYANGKAN/MEMVISUALISASIKAN ALLAH?.
BAGAIMANA BENTUK SEOLAH2 ITU YA SETAHU SAYA PASTI ADA BENTUK?
Berikut satu bukti kalau Allah juga bisa diwujudkan untuk memudahkan manusia dalam menyembah dan sujud kepada-Nya
“Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal). ”
Hehehe………..saudara Skeptis bukankah Nabi anda juga bilang Allah juga berwujud?
@ Qolbu Prajna
comment anda :
“Selain itu, sejarah India dan Cina kuno (yang pada waktu peristiwa ini belum mengenal apa pun tentang Islam) telah mencatat dan menceritakan peristiwa ini. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi, dalam bukunya Ma Dalla ‘Alaihi Al-Qur’an, mengutip dari buku Tarikh al-Yamini bahwa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al-Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut paganisme (musyrik) di India ia menemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut. Pada lempengan tersebut terpahat tulisan, “Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mangandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran.”
Perbuatan Baik akan mendapat karma
Perbuatan buruk akan mendapat karma
Saya yakin Karma akan berlaku bagi kita semua!!!!
TENTANG KARMA INI AJARAN SIAPA YA? BUKANNYA HINDU PUNYA? HEHEHE…………………..ISLAM BELAJAR KARMA DARI HINDU YA?
Qul Hal Nunabbi’ukum Bil-‘Akhsarīna ‘A`mālāan ?
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
Al-Ladhīna Đalla Sa`yuhum Fī Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Hum Yaĥsabūna ‘Annahum Yuĥsinūna Şun`āan
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
‘Ūla’ika Al-Ladhīna Kafarū Bi’āyāti Rabbihim Wa Liqā’ihi Faĥabiţat ‘A`māluhum Falā Nuqīmu Lahum Yawma Al-Qiyāmati Waznāan
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan Pencipta mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia (Hari Kiamat), Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Dhālika Jazā’uuhum Jahannamu Bimā Kafarū Wa Attakhadhū ‘Āyātī Wa Rusulī Huzūan
Demikianlah Balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
(QS. Al Kahfi/18 : 103 – 106)
@ ivan
Jadi mereka yang mengolok-olok rasul / pemimpin agama sebelumnya dan agama-agama sebelumnnya dan menganggap diri paling sempurna adalah tolol dan pasti masuk neraka jahanan ya bro? Bagus… siapa mereka? coba bercermin dulu… agama mana yang biasa mengolok-olok ajaran agama sebelumnya?
@Made
Umat Islam tidak pernah mengolok-ngolok para Utusan Tuhan Sang Maha Pencipta…
Coba anda pelajari ajaran Islam… Pernah kah kami mengolok-olok Yesus (Nabi Isa as)?… Pernahkah kami mengolok-olok Nabi Musa as ?…
Apakah Agama Hindu itu ada Orangnya yang dianggap oleh Orang Hindu sendiri sebagai Utusan Tuhan ?… Kalo orangnya ada apakah ada juga informasinya dalam Al Quran ?…
@ ivan
coba cek Quran: 2:63-66; 5:59-60; and 7:166 dulu bos…
Sebagian nabi-nabi Abrahamik adalah orang Yahudi… lalu kalau Qur’an sendiri mencap mereka sebagai keturunan Babi dan Kera bagaimana? Bukan penghinaan ya?
Maksud kalimat terakhir anda apa sih? ga ngerti gue….. 😀
wah… calm down please….
No comment dah….
@ivan
Avatar tidak ada di al quran? Ya begitulah…artinya anda mulai sadar bahwa al quran tidaklah lengkap. Sedangkan di veda, tokoh2 besar telah diramalkan walaupun akhirnya disalah tafsirkan. Salah tafsiran dipicu oleh rasa ketidakpuasan /keputusasaan orang akan pepahaman orang tersebut sendiri.
Sebentar lg Nyepi Lho…….. Met Introspeksi diri
Udhlah urusan diri sendiri aja…ngapain lu pada ngurusin agama org lain…
Seumpama gw dan muslim lain salah pilih agama (Islam)…biar ajalah itu ditanggung oleh individu masing2..Kita lihat aja akhir dunia ini siapa yg paling benar ok? Klo diterusin jd debat kusir doang gan.
“”Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (Al-Kafiruun)
Enough said, end of story bye2…
@ Fathdry
Amunisi terakhir dalam berdebat ya bro? he..he..he…
wah seru nih bacanya,, 🙂 maaf ni gk bs komen apa” coz masih blajar sana sini sambil open minded tentunya,,
orang tua kita mungkin memang hindu..bukan berarti kita harus hindu…!!!
di magelang ada borobudur, bukan berarti budha benar kan?
di klaten ada prambanan, bukan berarti hindu benar kan?
Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….
dalam islam dikenal bahwa setiap bangsa diutus seorang dari mereka yang mengajarkan agama islam…hal ini berbeda dengan hindu yang dasarnya adalah weda..weda menurut kepercayaan hindu berasal dari Dewa Brahma..kemudian diajarkan pada 7 Rsi, sayangnya konsep hindu tidak global..orang hindu yakin bahwa Tuhan memberikan petunjuknya hanya melalui orang India..bahkan kalki avatar yang dianggap jelmaan Tuhan pun dari India..hal itu bisa diketahui jika anda ingin mengartikan nubuatan tersebut menunjuk Nabi Muhammad maka salah satu alasan penolakannya adalah karena lahir di sambhala dan bapaknya adalah Vishnusya…
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin..beliau mengajarkan bahwa kedudukan manusia dinilai dari ketakwaannya…anda akan menemui bahwa lukman al hakim yang namanya dabadikan sebgai sebuah surat di dalam al Qur’an adalah seorang tukang kayu dan kulitnya hitam..tidak dijelaskan darimana asalnya..bisa saja dari orang negro afrika..kemudian mantan budak yang dimerdekakan sahabat Bilal…merupakan seorang juru adzan…dalam islam tiak akan dijumpai seeorang dilarang belajar memanah karena seseorang itu anak seorang kusir….
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…manusia dibebaskan dari doktrin bahwa manusia terdiri dari 4 “kasta”…manusia lebih luas dari pembatasan2 seperti itu…lihatlah beliau Nabi muhammad sebagai contoh utama..beliau adalah brahmana sekaligus ksatria…beliau juga berusaha menafkahi keluarganya…seorang pekerja..beliau adalah seseorang yang sangat dekat dengan kaum miskin papa…pernah beliau menhan lapar dengan mengikat batu2 kecil di perut beliau…Ya Allah…
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…beliau membebaskan manusia dari memuja kepada selainNya…dalam islam Yang Mencipta dan Memelihara Alam adalah sama Allah…dalam Hindu terjadi perbedaan pendapat siapa yang lebih utama brahma atau wisnu dan pertentangan yang lain…lalu apa salahnya islam mengajarkan untuk memuja yang satu???? islam membebaskan manusia dari menyembah sesaama manusia..krishna itu baru hidup beberapa ribu tahun yang lalu,,begitu juga rama..tapi oleh umat hindu malah dianggap jelmaan Tuhan…islam mengajarkan untuk hnya menyembah pada Yang Maha Menciptakan…islam sungguh menghargai akal…islam membebaskan menusia dari menghormati makhluk yang tidak berakal..sapi yang merupakan makhluk tak berakal halal untuk di makan…ilmu biologi menunjukkan bahwa manusia makhluk omnvora…jadi jika ada yang menyatakan vegetarian itu wajib, daging itu haram, lebih baik belajar biologi lagi…
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…beliau memberikan ajaran bahwa mayat itu di kubur bukan di bakar…saya sangat ngeri jika hindu masih dominan di dunia…mungkin saat ini sudah tidak ada hutan…
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…beliau membebaskan manusia dari keadaan kungkungan terhadap akal…al qur’an mengajak manusia semuanya tidak pandang kedudukannya dalam masyarakat untuk berfikir dan menelaah ayat2Nya baik alam semsta maupun Al Qur’an itu sendiri…hanya membacanya saja tanpa tahu artinya saja sudah merupkan kebaikan…apalagi mengerti arti plus mengamalkannya..
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. Al Baqarah. 269).
@made: Yup bnr bgt…amunisi andalan, dan emg dalam ajaran gw, gk perlu ngurusin agama org lain…”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku”
Gw prnah debat2 kyk gini diKaskus, capek (pikiran, hati dan ngetik) doang dptnya…hahahahahaha…
Wah ada anak manusia…… 🙂
gimana kabar bro???
kok masih kagak mudeng juga, banyak komentarnya masih ‘kacau’ nih….. 😀
Jika orang tua kita juga muslim apa ini berarti kita juga tidak harus muslim…???
klo di Mekkah bagaimana bro, kok bisa terttutup hanya untuk umat muslim???
kok sangat berbeda sekali dengan komentar yang bro buat, disatu sisi menyatakan toleransi yang sangat luar biasa (Hindu dan Buddha) tapi disisi lain ‘menyembunyikan’ sesuatu yang……. 😀
coba cek istilah JambuDwipa… 😉
gini aja deh bro, jika bro meyakini bahwa Sambhala itu adalah tempat lahirnya (nabi) Muhammad, tolong berikan keterkaitan-nya yaitu bukti empiris apakah yang dimaksud Sambhala itu memang benar sama dengan Mecca, contohnya; ada bukti arkeologi bahwa nama dari Mekkah itu adalah Sambhala, karena menurut mbah google maka Kalki and Shambala itu di India…… 😉
Tolong penjelasannya yach bro….. 🙂
Klo kedudukan wanita ada bro dalam Islam???
klo hanya memimpin ibadah sih banyak, dalam Hindu seorang wanita bisa menjadi pemimpin, trus bagaimana dengan Islam, karena saya belum pernah mendengar yang melantunkan adzan adalah seorang wanita….. 🙂
kasi informasi yach bro….. 😉
Jadi negara-negara arab yang notabene adalah tempat asalnya Islam itu lahir keliru dalam menjalankan agamanya yach bro???
soale saya kagak dengar ada pemilu di Arab Saudi,…… 😀
jadi yang keliru dalam menjalankan ajarannya siapa???, karena India sendiri udah rutin ada pemilu atopun ada Nepal dengan penduduk penganut Hindu yang mayoritas rutin juga ada pemilu….. 🙂
btw, bisakah para Syeikh di Arab Saudi itu mencuci pakaian-nya sendiri…. 😀
Kagak salah bro, tapi yang salah en keliru itu sudut pandang anda dalam melihat Hindu…..
menghargai akal yang gimana???
coba berikan saya dasar dalam Qur’an yang menyebutkan agar menghadap Ka’bah dalam ibadah….
apakah tidak ada pertentangan dalam Qur’an???….. 🙂
Klo babi kenapa tidak boleh bro???
apa Islam diajarkan unutk menyembah babi sehingga tidak halal untuk dimakan???
Ngak kebalik tuh bro….. 😀
perlu beberapa luas areal pemakaman nantinya jika semua jasad manusia dikubur???
perlu nebang hutan juga unutk perluasan areal pemakaman, dan juga jika nanti kuburannya kena banjir ato kena luapan lumpur seperti di lapindo maka orang yang mati kebanjiran juga yach di alam sana???….. 😀
ngerinya dimana??? bukankah lebih ngeri jika nanti jasad keluarga kita terendam banjir trus ada yang dicuri maling, ato yang lain, udah didunia ini kena banjir eh didunia ‘sana’ dapat kiriman banjir juga…… 😀
Ouw…ouw…ouw….ouw…… 😉
jadi Qur’an itu bisa diartikan dan dipahami seenak udele…… 🙂
Thanks yach bro, saya jadi bisa melihat point-nya, pantesan ada sekelompok orang yang dengan bangga mengatasnamakan Tuhan untuk berbuat sesuatu…… 😉
@ Fathdry
Iya, kalau anda kalah baru senjata ini keluar… coba kalau anda menemukan orang-orang yang lemah dalam filsafat agamanya… pasti anda akan kejar-kejar terus sampai dia masuk Islam kan? he..he,….
Kalau agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku, ngapain kalian melakukan dakwah dan syiar Islam? Kami boleh tidak melakukan syiar Hindu ke orang-orang muslim?
😀
Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….beliau bersabda keangkuhan adalah menolak kebenaran dan menghina orang lain…
Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….
islam mengajarkan bahwa kita boleh memakai apa pun model pakaian asal tidak melanggar aturan agama…berpakaian pun dinilai ibadah dalam islam,karena berpakaian pun dituntun aturannya dalam islam, islam sangat menghargai kebudayaan tiap bangsa, tidak ada larangan menggunakan batik atau kebaya, asalkan tidak melanggar aturan agama..adalah aneh di negeri ini, ada sebuah pulau yang dinamai pulau dewata tapi kehidupannya serba boleh, termasuk boleh membuka aurot yang akan menimbulkan kekacauan, berapa banyak guide di bali yang tidak terjerumus kemaksiatan karena masalah pakaian ini?
apakah yang menganjurkan menutup aurot itu tidak lebih baik daripada yang membiarkan aurot terbuka???bagaimana kamu mengambil kesimpulan???
Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….
dalam islam dikenal bahwa setiap bangsa diutus seorang dari mereka yang mengajarkan agama islam…Jumlah mereka secara pasti tidak diketahui. Al-Quran hanya
menginforrnasikan bahwa,
“Tidak satu umat (kelompok masyarakat) pun kecuali telah
pernah diutus kepadanya seorang pembawa peringatan” (QS Fathir
[35]: 24).
Al-Quran juga menyatakan kepada Nabinya bahwa,
“Kami telah mengutus nabi-nabi sebelum kamu, di antara mereka
ada yang telah kami sampaikan kisahnya, dan ada pula yang
tidak Kami sampaikan kepadamu” (QS Al-Mu’min [40]: 78)
Al-Quran menyebutkan secara tegas nama dua puluh lima
Nabi/Rasul; delapan belas di antaranya disebutkan dalam
Al-Quran surat Al-An’am (6): 83-86, sisanya didapatkan dari
berbagai ayat.
Nabi Muhammad Saw. seperti dinyatakan Al-Quran surat Al-A’raf
(7): 158 -diutus kepada seluruh manusia, dan beliau merupakan
khataman nabiyyin (penutup para nabi) (QS Al-Ahzab [33]: 40)
manakah yang lebih baik, setiap bangsa telah ada pembawa peringatan atau hanya pada bangsa india saja yang ada pembawa peringatan?apakah kalian termasuk orang2 yang dapat memahami???
Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…manusia dibebaskan dari doktrin bahwa manusia terdiri dari 4 “kasta”…manusia lebih luas dari pembatasan2 seperti itu…ajaran manakah yang mendekati kebenaran?yang membeda2kan “kasta”?atau yang tidak mengajarkan “kasta”?
ibadah umat islam tidak hanya terbatas pada “bhakti yoga” saja
segala perbuatan baik yang diniatkan untuk beribadah maka tidak ada balasan dari kebaikan selain kebaikan juga…
seorang suami yang mencari nafkah untuk keluarganya bernilai jihad…
seorang istri yang dirumah dan menjaga kehormatan, mendidik anak2 juga dinilai jihad…
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
atau melakukan interaksi keuangan di antara kamu secara
batil… (QS Al-Baqarah [2]: 188).
manakah yang lebih meginginkan mencapai kebenaran, yang berkata islam hanya bhakti yoga saja, atau yang berhati hati dalam membuat kesimpulan?
apakah ada orang islam atau mantan islam yang mengatakan islam hanya bhakti yoga saja?adakah orang demikian memiliki pengetahuan???
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
QS. Yunus (10) : 36
Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin…beliau membebaskan manusia dari memuja kepada selainNya…dalam islam Yang Mencipta dan Memelihara Alam adalah sama Allah…dalam Hindu terjadi perbedaan pendapat siapa yang lebih utama brahma atau wisnu dan pertentangan yang lain…lalu apa salahnya islam mengajarkan untuk memuja yang satu????
apakah orang2 yang mengatakan menyembah apa saja boleh itu orang yang hanya mengikuti hawa nafsu belaka?apakah kalian dapat berfikir?
manusia tanpa dicampuri hawa nafsu akan setuju bahwa Allah itu esa…Al-Quran mengisyaratkan bahwa kehadiran Tuhan ada dalam diri
setiap insan, dan bahwa hal tersebut merupakan fitrah
(bawaan) manusia sejak asal kejadiannya. Demikian dipahami
dari firman-Nya dalam surat Al-Rum (30): 30.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah),
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tiada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”
menurut hadis Nabi, semua bayi yang dilahirkan adalah pada fitroh tersebut yaitu fitroh muslim,dan orang tuanya memiliki peran anaknya menjadi apa, jika orang tuanya kafir misalnya hindu maka anaknya pun menjadi kafir pula…
dan sekali agi tidak ada Nabi Yang tidak mengingatkan tentang Tauhid
“Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, kecuali
Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku,
maka sembahlah Aku” (QS Al-Anbiya’ [21]: 25).
“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan
bagimu selain-Nya.”
Demikian ucapan Nabi Nuh, Hud, Shaleh dan Syu’aib yang
diabadikan Al-Quran masing-masing secara berurut dalam surat
Al-A’raf (7): 59, 65, 73, dan 85.
apakah kalain ingin membuat keraguan pada hati kaum muslim?
akhir kata, tidak ada yang akan menolak kebenaran Al-Qur’an kecuali menolak keselamatan…
Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
QS. al-Isra’ (17) : 82
apakah kalian ingin termasuk orang2 yang zalim?apakah kalian ingin mengingkari kebenaran hanya karena dendam masa lalu?
adakah yang lebih dungu dari seorang yang mengingkari kebenaran islam???
@ anak manusia
Dalam Bhagavad Gita 9.18 Sri Krishna juga menegaskan: “Aku adalah tujuan, pemelihara, penguasa, saksi, tempat tinggal, pelindung, dan kawan yang paling tercinta. Aku adalah ciptaan dan peleburan, dasar segala sesuatu, sandaran dan benih yang kekal”.
Dan saya yakin dalam kitab suci agama lainpun ada klaim serupa akan kebenaran… jadi permasalahnnya sekarang, bagaimana kita bisa mengklaim kebenaran yang disampaikan oleh kitab suci tersebut sebagai kebenaran yang hakiki?
Yup… setuju… tapi dasar yang anda gunakan apa bro? Bagaimana dengan suku anak dalam, suku aborigin dan suku terpenil lainnya di pedalaman yang memang sudah memegang tradisi dengan pakaian yang serba minim?
Kenyataan menyatakan bahwa tindak pemerkosaan pada suku-suku yang seperti itu jauh lebih randah dari pada pemerkosaan ang terjadi di negara-negara seperti di Arab… Lha apa yang salah dengan hal ini? Apa yang lebih penting, memperbaiki pakaian apa memperbaiki moral yang bejat?
Bhagavad Gita 17. 21: “Tetapi sumbangan yang diberikan dengan mengharapkan pamrih, atau dengan keinginan untuk memperoleh hasil atau pahala, atau dengan rasa kesal, dikatakan sebagai kedermawanan dalam sifat nafsu”.
Wah kalau masalah ini di Hindu di anggap randah lho… karena yang benar adalah yang ebrdasarkan pada kesadaran (awareness) bukan janji-janji pahala seperti anak kecil yang dijanjiin permen jika mau belajar….
Btw, kenapa budaya jawa dengan pakaian adatnya serta kerisnya seolah-olah hilang bro? Bagaimana dengan peninggalan budaya arab yang seolah-olah dihapuskan dengan menyatakan sebgai jaman jahiliah? mohon penjelasannya ya bro.. 😀
Memang benar… banyak orang bali juga yang sudah terjerumus… banyak yang mabuk dan menghancurkan dirinya sendiri… saya setuju dengan anda dan saya juga mengkritik para pemuda Bali yang melupakan Veda sebagai pegangannya… Hanya saja… bagaimana tingkat kejahatan di Bali? Bagaimana tingkat perkosaan di bali dibandingkan dengan daerah lain yang dengan tegas menutup aurat? Kenapa kejahatan di Bali randah? Apa yang melatarbelakangi? Coba gunakan kecerdasan anda untuk mencari tahu hal ini…. 😀
Indonesia juga bodoh… kok bisa-bisanya selalu menghandalkan Bali sebagai ajang setiap pertemuan bergengsi di tingkat Internasional…. he..he.he..
Bunuh nafsu birahimu dan kendalikan dirimu dulu…. itu jauh lebih penting dari pada mengendalikan orang lain… he..he.. ya nggak bro? masak lagi lihat orang mandi terus kita memperkosa orang itu lalu yang disalahkan orang yang lagi mandi itu….
Tuhan orang Hindu (kalau memang Tuhan itu berbeda) juga sudah mengutus banyak para Rishi ke berbagai alam semesta di alam material ini… bukan hanya bumi… nah lho? bagaimana ini bro? buktikan dunk klaimnya… kalau asal klaim-mengklaim mah ga ada ujungnya… 😀
Kalau memang ada banyak utusan, lalu kenapa hanya satu yang di kultus individukan?
Bhagavad Gita 4.7: “Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela-pada waktu itulah Aku sendiri menjelma, Wahai putera keluarga Bharata”.
Apakah Veda menyatakan bahwa Avatara Tuhan hanya turun di India? Tidak kan? he..he.. Bahkan di belahan planet yang lain juga Tuhan bisa turun… anda aja yang tidak tahu.. he..he.. sabar bro… belajar memang tidak cukup dari satu sumber.. 😀
Hindu mengajarkan kasta?
Buka dunk pikiran anda yang kuper bro… 🙂
baca di link ini ya…
1. Hindu mengajarkan sistem kasta?
2. Varnasrama Dharma
Btw, kenapa di Islam dihalalkan perbudaan bro? bagaimana anda bisa menyatakan kesetaraan semua manusia?
Surat al-mu’minuun ayat 5-6 : “(5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (6) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.”
Wah.. budak boleh disetubuhi ya bro? 😀
Bagaimana dengan kenyataan bahwa di Saudi Arabia jika seorang dibunuh atau terbunuh, sang pembunuh harus bayar uang darah atau kompensasi sebagai berikut:
100,000 riyals jika korban adalah lelaki Muslim
50,000 riyals jika korban adalah wanita Muslim
50,000 riyals jika pria Kristen
25,000 riyals jika wanita Kristen
6,666 riyals jika pria Hindu
3,333 riyals jika wanita Hindu
Sumber: The Wall Street Journal, April 9, 2002
Dimana letak keadilannya bro?
Anda sudah memahami apa itu Bhakti Yoga?
coba berikan contoh perbuatan dan ibadan yang anda lakukan dan akan saya coba jelaskan pada anda…
Jihad yang benar adalah Jihad yang dilakukan tanpa menyakitin orang lain dan semua hasil dari kegiatan Jihad tersebut diserahkan hanya kepada Allah… nah sekarang anda camkan defisini Bhakti Yoga…
Bhakti yoga adalah tindakan dimana kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan…
Bhagavad Gita 9.27: “Apapun yang engkau lakukan, apapun yang engkau makan, apapun yang engkau persembahkan atau berikan sebagai sumbangan serta pertapaan dan apapun yang engkau lakukan-lakukanlah kegiatan itu sebagai persembahan kepada-Ku, wahai putera Kunti”.
Makanya anda pahami dulu apa itu Bhakti yoga bro… jangan asal komentar… sebelum menyatakan air itu manis.. atau pahit.. coba dulu rasakan.. baru anda komentar..
Dari pernyataan-pernyataan anda di atas, siapa yang memiliki prasangka buruk bro? coba deh anda merenung dulu..
Definisi Tuhan dalam Hindu adalah beliau yang menciptakan segala sesuatu, beliau yang maha kuasa dan beliau yang maha segalanya..
Bhagavad Gita 10.8: “Aku adalah sumber segala dunia rohani dan segala dunia material. Segala sesuatu berasal dari-Ku. Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini secara sempurna menekuni bhakti kepada-Ku dan menyembah-Ku dengan sepenuh hatinya”. dan sloka-sloka seterusnya dari bab 10….
Adapun perdebatan mengenai siapa yang lebih tinggi, Visnu apa Siva apa Brahma? Itu wajar bro…
”Yajante sattvika devan yaksa raksamsi rajasah pretan bhuta ganams canye yajante tamasa janah, mereka yang diliputi sifat alam sattvam, menyembah para Deva. Mereka yang diliputi sifat alam rajas, menyembah para Yaksa dan Raksasa (yang tergolong Asura atau Demon). Sedangkan mereka yang diliputi sifat alam tamas, menyembah hantu dan roh-roh halus”(Bhagavad Gita 17.4).
Jadi itulah kecenderungan jaman Kali ini bro… andapun punya kecenderungan menganggap diri paling benar… nah itu kecenderungan anda akibat pengaruh kebodohan.. 😀
1. Vipratve sutram eva hi, seseorang disebut brahmana
hanya karena dia memakai tali suci (Bhag.12.2.3).
2. Pandita capalam vacah, orang yang amat pintar berkata-
kata, dianggap sarjana terpelajar (Bhag.12.2.4).
3. Sadhutve damba eva tu, kemunafikan dianggap kebaji-
kan (Bhag.12.2.5).
4. Satyatve dharstyam eva hi, dia yang punya keberanian
bicara dan bertindak, dianggap orang benar (Bhag.12.2.6).
5. Yaso’rthe dharma sevanam, kegiatan ke-agama-an dilak-
sanakan semata-mata untuk memperoleh ketenaran/kema
syuran (Bhag.12.2.6).
6. Evam prajabhir dustabhir akirne ksiti mandale, Bhumi di-
penuhi oleh penduduk berwatak curang (Bhag.12.2.7).
7. Dharmam vaksyanty adharma-jna adhiruhyottamasanam,
orang yang tidak tahu sedikitpun ajaran agama (dharma)
duduk di kursi tinggi dan ber-pidato tentang prinsip-prin-
sip dharma (Bhag.12.3.38).
Bhagavad Gita 15.19: “Siapa pun yang mengenal Aku sebagai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa tanpa ragu-ragu, mengetahui segala sesuatu. Karena itu, ia sepenuhnya menekuni pengabdian suci bhakti hanya kepada-Ku, wahai putera Bharata”.
Bhagavad-gita 17.2 kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; menurut sifat-sifat alam yang diperoleh oleh roh di dalam badan, ada tiga jenis kepercayaan yang dapat dimiliki seseorang-kepercayaan dalam kebaikan, dalam nafsu atau dalam kebodohan. Sekarang dengarlah tentang hal ini.
Bhagavad-gita 17.3 wahai putera Bharata, menurut kehidupan seseorang di bawah berbagai sifat alam, ia mengembangkan jenis kepercayaan tertentu. Dikatakan bahwa makhluk hidup memiliki kepercayaan tertentu menurut sifat-sifat yang telah diperolehnya.
Bhagavad-gita 17.4 Orang dalam sifat kebaikan menyembah para dewa; orang dalam sifat nafsu menyembah para raksasa atau orang jahat; dan orang yang berada dalam sifat kebodohan menyembah hantu-hantu dan roh-roh halus.
Bhagavad-gita 17.5-6 Orang yang menjalani pertapaan dan kesederhanaan yang keras yang tidak dianjurkan dalam kitab suci, dan melakukan kegiatan itu karena rasa bangga dan keakuan palsu didorong oleh nafsu dan ikatan, yang bersifat bodoh dan menyiksa unsur-unsur material di dalam badan dan Roh Yang Utama yang bersemayam di dalam badan, dikenal sebagai orang jahat.
Bhagavad-gita 17.20 Kedermawanan yang diberikan karena kewajiban, tanpa mengharapkan pamrih, pada waktu dan tempat yang tepat, kepada orang yang patut menerimanya dianggap bersifat kebaikan.
Bhagavad-gita 17. 21 Tetapi sumbangan yang diberikan dengan mengharapkan pamrih, atau dengan keinginan untuk memperoleh hasil atau pahala, atau dengan rasa kesal, dikatakan sebagai kedermawanan dalam sifat nafsu.
Wah kalau menurut Bhagavad Gita… anda yang bodoh lho bro…. terlalu menganggap diri paling benar dan terlalu terikat pada pahala… he..he..he…
Selamat berdiskusi sobat…. keep calm 😀
Salam,-
Penjelasan yang panjang lebar bro… salut… sekaang gue tanya balik… bagaimana kalau ada nabi/penjelmaan atau pribadi lain yang juga mengatakan hal yang sama dengan yang loe katakan sebagaimana dalam qur’an?
Dia mengaku paling benar, mengaku yang terakhir dan sebagainya…. lalu kalian tidak percaya, apakah kalian orang dungu?
Kitab Asal 1.23
apakah kalian ingin termasuk orang2 yang zalim?apakah kalian ingin mengingkari kebenaran hanya karena dendam masa lalu?
adakah yang lebih dungu dari seorang yang mengingkari kebenaran agama ini???
He..he..he.. yang dungu itu yang tidak bisa berdiskusi dan menganggap diri paling benar… :-p
sistem kasta bro?
Baca dulu sana dan buktikan dengan ayat-ayat Veda.. apa ada yang membenarkan sistem kasta..
loe aja yang dungu dan tidak bisa memahami… ya sama lah kayak anak SD menyalahkan logika berpikir anak kuliahan… lha gimana lagi.. anak SD-nya terlalu bodoh.. 😛
SENIN, 15 MARET 2010
*hari raya besok (16 maret 2010) waktunya merenung*
Aku tak tahu apakah yang aku tulis ini bisikan dari iblis atau bukan, karena seringkali iblis membuat manusia terlena dan menganggap perbuatannya itu terlihat baik…agama mengajarkan hanya orang yang ikhlas yang dapat terhindar dari godaanya…ikhlas yang berarti hanya kepadaNya segala amal diniatkan…tidak menyekutukanNya dengan siapapun, lebih-lebih kepada iblis…
melihat hadis Nabi “hikmah kebijaksanaan adalah milik kaum mukmin, maka ia lebih berhak mengambilnya” atau perkataan seorang ‘Arif “ambillah hikmah di mana pun ia berada, hikmah di dada kaum munafik, bila menggelepar keluar akan bermukim di dada kaum mukmin”, saya jadi ingin mengambil hikmah diskusi antara iblis dan muridnya….berikut ceritannya….
Suatu hari di pulau iblis, iblis sang guru berdiskusi dengan munafik si murid
iblis : sungguh keterlaluan orang orang muslim itu, mereka telah menyelewengkan ajaran kita tapi tidak mengakuinya…
munafik : maaf guru, hamba kurang jelas, ajaran manakah yang guru maksud???
iblis : lihatlah mereka memutari ka’bah, seperti juga kita melakukannya…
munafik : iya guru, mereka memang tak mengakuinya, ananda sering diskusi dengan mereka…
iblis : itu belum seberapa anakku, mereka tidak hanya menyelewengkan ajaran kita, mereka juga mengajak yang lain untuk menyeleweng…
munafik : maksud guru…..
iblis : lihatlah evolusi benda-benda langit, kau pikir sejak dulu begitu berputarnya?? berlawanan arah jarum jam…???
munafik : maaf guru, hamba kurang tahu soal itu…mungkin hamba di izinkan membaca kitab kita?
iblis : jangan anakku, nanti kau akan tersesat, lebih baik dengar penjelasanku saja…
munafik : baik guru, ananda patuh…
iblis : ketahuilah anakku…sejak sebelum al Qur’an datang semua benda langit itu bergerak searah jarum jam..karena ibadah kita memang ibadah yang kosmis..apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi ibadahnya seperti kita termasuk searah jarum jam itu…nah dengan turunnya Al-Qur’an banyak kaum muslim yang menghasut benda langit untuk mengikuti ibadah versi mereka..sungguh kurang ajar mereka…
munafik : iya guru, mereka lebih parah dari itu guru, mereka juga suka merasa paling benar, padahal kitalah yang paling benar…
Iblis : wah benar-benar munafik kamu, tidak menyesal aku mengangkatmu menjadu murid
munafik : tidak rugi aku berguru padamu
Iblis : iya sebarkanlah diskusi ini, hanya orang yang lebih munafik dari kita yang tidak dapat mengambil pelajaran….
@Anak manusia
ckckck…apapun statement anda,smwnya mengena ke agama anda sendiri..sblm membuat cerita tntang ‘iblis’ & ‘munafik’ apakah anda sudah berkaca ke agama anda sendir??
Iblis?!siapa mayoritas pembuat teror di dunia??islam kan..gw ga pernah dnger hindu vs budha,hindu vs kristen,tp di tailand islam vs budha,di india islam vs hindu,di irak islam vs kristen,d iran islam sunni vs syiah,d palestina islam vs taliban,bom bali,WTC,bom krt api,dll,perbuatan iblis siapa itu?iblis islam?!
munafik?!bkannya agama anda pnh dgn kmunafikan..ngaku2 ga memberhalakan Tuhan,kabah di sembah,hajar aswad di cium2,kalau di kritik ngeles kemana mana MUNAFIK!!!!
ngaku2 agamanyalah yg pling benar,tp saat di kritik,fatwa penggal di keluarkan,agama mcam apa ini!!!
mhon maav yg sbesar2nya bila ga berkenan.
ini nyepi,so kept silent please..
Salam Damai.
@Anak adamsia
yg jelas,gw ga sudi menyembah Tuhan Islam yg maha egois,,apa2 hrz bgn,begitu,slah dkt,neraka abadi…Tuhan apa namanya itu!!!
kata quran,stiap kafir di tmpatkan d neraka jahannam,yach,lbh mending gw dsn,mahatma gandhi,bunda teressa,lady diana,kafir semua kan, mw muntah bla ngliat surga islam yg isinya cman amrozy dkk+72 bidadarinya..ckckck….
maaf bila ga brkenan..salam damai…
Wah bro Anak Manusia bukannya mengomentari apa yang saya posting kok memberikan bahasan yang lain…… 😀
Namaskar bro,
he..hehe…hehehh, udah mulai menyangkut satu daerah nih….. 😀
bagaimana dengan para TKI kita yang di Arab sono, padahal udah pake yang tertutup semua, kenapa sampe ada pemerkosaan segala bro???
nih saya copas satu mantram dari Veda,
“Samjňănam nah svebhih samjňănamaranebhih samjňănamasvină yuvamihăsmăsu ni yacchatam”
artinya: Kami menyatukan semua sahabat akrab kami (svebhih) dan menyatukannya (samjňănam) dengan orang lain (aranebhih). Wahai, para orang tua ajarilah kami tentang kesatuan (samjnanam).
Athavaveda (7.54.1)
Jadi, pembatasan yang gimana bro???
Bro, kalau hanya memberikan ‘pembenaran’ tanpa bisa diajak diskusi maka akan sangat terlihat dungu bin bego, disini jika memang apa yang bro pelajari di Islam itu bagus tolong tunjukkan jangan hanya mampu berkoar-koar tanpa juntrungan kayak gini, jadi agar tidak seperti itu mari kita diskusi dengan baik…… 🙂
Jadi udah mulai ‘belajar’ pada iblis???, sebuah langkah maju…. 🙂
Melihat Begavad Gita, saya selalu melihat kebenaran… dimana seolah2 Dia selalu menyapaku saat saya goyah, Sapaannya tidak memberi semangat yg berkobar2 tp ketegasan dalam melangkah. Jadi coba baca dan pahami, anak manusia….
Saya kasihan dengan anda…. Belajar dulu…. baru implementasikan.
2 hari yg Kemarin saya lihat ditv, Disana ada dakwah islam…. Disana ustad saja mengakui Allah sangat pencemburu… Jadi Dia tidak ingin ada sesuatu yg lain disembah.
Kemudian, ada lg…karena pembukaan UUD menyebut ” Degan Rahmat Allah….”, maka Indonesia mau tidak mau harus Islam… Bah… apa2an nih? Saya lihat ada kesempitan cara memandang Tuhan… Klo Di Hindu mungkin nama Tuhan bisa menjadi Allah, Tp Di islam, mungkin gak nama Tuhan bisa menjadi Sang Hyang Widhi?
Hal ini saja Kelihatanx sudah sangat sulit poll… Jadi belajar dululah…
hai hai hai…
PENGUMUMAN SEMUA..
nie ada berita ttg SODARA JAUH qt
pokoknya seru..
cocok untuk sodara2 diatas
nie linknya; http://beritamuslim.wordpress.com
dijamin mantaf, kl g…
BAN aja blognya he he he he
imam syafi’i mengatakan,,cukuplah untuk mengetahui betapa buruk kebodohan, bahwa yang bodoh pun tidak mengakuinya dan marah bila dinamai bodoh
Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
QS. al-Muddatstsir (74) : 50
setelah berhari raya, rupanya kaum kafir munafik belum bisa mengambil pelajaran, entah mereka memang lebih munafik dari iblis atau bagaimana…Hanya Tuhan Yang Maha Tahu..
siang itu di pulau iblis, rombongan kafir munafik berbondong-bondong menemui guru mereka..rupanya ada hal penting yang akan diadukan pada guru mereka..karena mereka tidak terbiasa menggunakan akal sendiri….
munafik: Guru, kami ingin mengadukan sesuatu pada guru, kami sakit hati karena dikatakan tidak berakal, walaupun kami memang tidak berakal tapi kok tega-teganya orang muslim itu mengatakan kami tidak berakal…
Iblis : hahahahaha…hmmm, la kenyatannya kalian begitu ya jangan marah..hahahahaha…tapi baiklah aku akan mendengarkan cerita kalian
munafik : kami berdiskusi dengan orang muslim, ketika kami menyinggung soal perbudakan,,orang muslim itu bisa menerangkan dengan jelas, kami kewalahan..orang muslim itu mengatakan
hanya orang munafiklah yang mengatakan islam menghalalkan perbudakan…kalau benar benar ingin belajar dan tidak hanya ingin olok-olokan kunjungi ini http://audityanotes.wordpress.com/2009/04/19/bantahan-fitnah-terhadap-kebolehan-menggauli-budak-dalam-islam/
apakah kalian tidak bisa menarik kesimpulan??
apakah kalian tidak terbiasa menggunakan akal???
apakah kalian terbiasa mendengar dongengan dari iblis guru kalian???
apakah kalian mendasarkan agama kalian pada khayalan???
iblis : hmm apa benar seperti itu
munafik : benar guru kami kewalahan,,
lalu ketika kami singgung soal pakaian orang muslim itu menjawab
kalau logika kamu lebih penting mana perbaikan moral atau menutup aurot..yaudah kalau kamu sudah merasa bermoral telanjang saja seperti anak suku dalam!!!!!!!!!!…
islam adalah ajaran yang sempurna, islam mengajak kepada perbaikan moral dan keberadaban, tidak ada di dunia ini yang tidak setuju kalau yang berpakaian itu lebih beradab daripada yang tidak berpakaian…hanya orang bodoh yang mengatakan,,”Bunuh nafsu birahimu dan kendalikan dirimu dulu…. itu jauh lebih penting dari pada mengendalikan orang lain… he..he.. ya nggak bro? masak lagi lihat orang mandi terus kita memperkosa orang itu lalu yang disalahkan orang yang lagi mandi itu….”
apa bisa mengendalikan pikiran orang?????
apa bisa menjaga agar anak-anak di pantai itu tidak menjadi rusak moralnya, kalau membiarkan kedurhakaan itu terus terjadi???
apakah kalian tidak berakal???
apakah kalian tidak berfikir???
apakah kalian tidak berpengetahuan???
apakah kalian tidak bisa membedakan mana ajaran Tuhan mana tindakan yang menyalahi ajaran Tuhan???
apakah kalaian tidak takut masa depan anak cucu kalian???
apakah kalian takut kehilangan uang??????
apakah kalian hanya ingin kesenangan????
iblis : hahahaha, mereka benar lagi dalam hal ini
munafik : iya kami kalah lagi,,lalu kami menyinggung soal perang dan jihad, orang muslim itu mengatakan
banyak hal yang tidak dipahami oleh kafir dan munafik, mereka berfikir dengan logika yang lebih dungu dari keledai..mereka berfikir kalau kekacauan yang terjadi itu disebabkan karena ajaran islam yang mengajarkan, padahal kenyataannya islamlah yang dizalimi dan difitnah, islam di thailand minoritas mereka diperangi, islam di india minoritas mereka diperangi, apakah kalian tidak pernah bersyukur hidup di indonesia???
hai orang kafir munafik, apakah kalian tidak mengetahui, gerombolan kafir munafik di india dan di nepal membuat kerusakan di muka bumi, mereka menyerang minoritas di sana,,sungguh tidak jantan kalian ini,, berhubung kalian minoritas di sini kalian tidak berani apa-apa!!!!!!!!!!?????????
sungguh dungu orang yang mengatakan jihad islam bertujuan untuk menyakiti yang lain, dalam islam perang pun tidak boleh membunuh anak-anak dan wanita…tidak boleh menebang pepohonan….
apakah kalian berfikir bagaimana khayalan kalian tentang perang baratha yuda????
apakah kalian tidak pernah membacanya????
apakah kalian tidak dapat mengambil pelajaran???
kalian ini kafir munafik,,di satu sisi bilang tidak boleh menyembelih binatang karena semua makhluk bersaudara…tapi kalian melihat di palestina orang muslim dan kristen disembelih kalian diam saja???apakah iblis yang mengajari kalian kafir munafik???
iblis : hahahaha..mereka benar lagi dalam hal ini, kalian memang murid2 ku
munafik : iya guru, lalu kami membicarakan tentang Nabi Muhammad, tentang pembawa peringatan dari Tuhan, lalu orang islam itu menjawab
kalian itu kafir munafik di satu sisi mengatakan Nabi Muhammad adalah orang suci..di sisi lain menghina beliau…
adakah yang lebih munafik dari ini??????
hanya orang yang tidak mensyukuri nikmat akal orang yang mengatakan ini “Tuhan orang Hindu (kalau memang Tuhan itu berbeda) juga sudah mengutus banyak para Rishi ke berbagai alam semesta di alam material ini… bukan hanya bumi… nah lho? bagaimana ini bro? buktikan dunk klaimnya… kalau asal klaim-mengklaim mah ga ada ujungnya…
Kalau memang ada banyak utusan, lalu kenapa hanya satu yang di kultus individukan?”
klaim rishi ke seluruh alam semsta,,yang di luar india saja belum ada..kok sudah bicara seluruh alam semesta?????????apakah kalian tidak dapat memahami????????
Tidak ada umat islam yang mengkultuskan Nabi Muhammad,
Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasul-Nya “, dan mereka mengatakan: ” Kami dengar dan kami taat “. (Mereka berdoa):” Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali “.
QS. al-Baqarah (2) : 285
Al Qur’an mengajarkan kalo tiap Rosul itu bisa diambil teladannya
…jangankan Rasul orang durhaka pun bisa diambil pelajaran darinya,,agar tidak mengikuti jejak kedurhakaannya…
iblis : hahahaha , memang benar orang muslim itu,,rshi hanya ada di india, tuhan hanya turun di india, hahahaha india is the best hahahahaha
munafik : lalu kami mebicarakan tentang konsep hukuman Tuhan..orang islam itu menjwab
orang munafik itu berprasangka buruk kepada Tuhan…
kalian ini tidak bisa membedakan mana cambukan kasih sayang mana cambukan hukuman…
Tuhan Tidak akan menghukum jika belum memberi peringatan…manusia diberi akal terserah manusianya mau menggunakan akalnya atau tidak….
apakah kalian tidak melihat petani di sawah,,apakah petani itu mencambuk karena benci kepada sapinya??
sapi saja mau mengikuti petani karena cambukan itu…hanya yang lebih tidak berakal dari sapi yang tidak mau menerima peringatan…
dalam Al Qur’an disebutkan orang kafir itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
di Al Qur’an juga kalu hanya orang orang yang berdosa besar saja yang berputus asa dari Tuhan…kalau memang tidak salah mengapa takut???
mana ada agama yang tidak ada konsep nerakanya???apakah kalian lebih sesat dari binatang ternak????????
iblis : hahaha jangan marah, sapi pun kalian puja bukan????
munafik : lalu kami dicecar habis habisan soal penyelewengan yang mereka lakukan, tentang hasutan mereka pada makhluk Tuhan lainnya…tentang ibadah mereka mengelilingi ka’bah..lalu orang muslim itu menjawab…
apakah kalian tidak memperhatikan bagaimana Thowafnya pusaran angin, pusaran air, elektron, rotasi benda langit, revolusi benda langit…buukankah semua berlawanan arah jarum jam???
mana yang ajaran setan mana yang ajaran Tuhan???
mana kedurhakaan mana kepatuhan???
mana penyelewengan mana keaslian???
mana khayalan mana keyakinan???
mana kemunafikan kekafiran mana keislaman???
mana tidak berpendidikan mana mana yang berpendidikan???
mana dogma pada dongeng mana perintah dari Tuhan????
mana kesombongan mana ketundukan???
mana jawaban kalaian??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
lalu orang islam itu mengatakan kalian lebih munafik dari iblis,,jangan lagi berguru pada iblis
iblis : APAAAAAAAA (iblis pun pingsan)
hehehe…anak manusia ini berpengalaman sekali tentang peng’iblisan (pengkafiran) maklum udah mendarah daging diajarkan dr kecil 😉
berarti kesimpulannya @anak manusia = anak iblis dong????
Wah sepertinya resensi yang ditulis oleh some one di milis sebelah yang juga sering muncul di blog ini memberikan sebuah jalan terang 😀
—————————————————
Lima Jalan Lurus, Satu Jalan Berputar-putar
Catatan Singkat sebuah Buku Terlarang 2009
Dalam sebuah episode “Kick Andy” Februari 2010 dikisahkan lima buku yang dilarang terbit oleh Kejaksaan Agung Repubik Indonesia tahun 2009. Satu di antaranya adalah “Enam Jalan Menuju Tuhan” karya Darmawan dan diterbitkan Hikayat Dunia. Pada suatu kesempatan saya mencari informasi buku tersebut via internet. Dengan cara memesan dan mentransfer sejumlah uang maka buku “panas” itupun bisa saya dapatkan setelah saya keluar dari pedalaman hutan Kalimantan Timur.
Awalnya saya penasaran mengapa buku ini dilarang terbit. Apa isi bukunya sehingga dianggap meresahkan masyarakat? Dan seberapa panas buku ini?
Penulis mengawali kisahnya dengan menceritakan bahwa ia adalah seorang yang murtad dari Islam dan menjadi pemeluk Katolik sejak menjadi mahasiswa di ITB. Karenanya, ia harus menanggung berbagai intimidasi, ancaman, dan pelecehan sejak saat itu hingga ia pensiun dari tempatnya bekerja di PT Kereta Api.
Membaca latar belakang si penulis, saya bisa menduga ke mana bola hendak digiring, digocek, dioper, ditendang, dan akhirnya digolkan oleh si penggembala domba yang sudah bosan menggembala onta.
Jalan Pertama: Krishna Dwipayana Wyasa
Sumber yang digunakan: Pendit, Nyoman S., Mahabarata, PT Gramedia Pustaka Utama, 2000
Kesimpulan penulis (halaman 59 – 60):
Jalan menuju Tuhan yang ditunjukkan oleh Wyasa adalah bersikap ksatria, setia pada kebenaran, apapun kesulitan dan penderitaan yang harus dihadapi. Siapa saja yang setia pada kebenaran akan menemukan jalan menuju Tuhan, karena Tuhan adalah kebenaran. Wyasa menunjukkan jalan kepada Tuhan dengan menulis buku dan ia sendiri tidak berhadapan langsung dengan orang yang mencari jalan menuju Tuhan. Setelah meninggal dunia, buku yang ditulisnya terus dibaca orang hingga sekarang.
Jalan Kedua: Sidharta Gautama
Sumber yang digunakan:
Donath, Dorothy C., Pengenalan Agama Buddha, Yayasan Penerbit Karaniya, 2005
Armstrong, Karen, Buddha, Penerbit Bentang , Cetakan Kedua, Juli 2005
Kesimpulan penulis (halaman 98):
Sidharta Gautama telah menemukan jalan yang mengantarkannya kepada penerangan sempurna sehingga ia berhak disebut Buddha. Ia tidak menggunakan jalan yang telah ditempuhnya untuk masuk ke daam alam Nibbana tetapi ia kembali kepada sesama manusia untuk mengajarkan jalan Buddha.
Jalan yang diajarkan Buddha adalah jalan untuk membebaskan diri dari nafsu dan juga berarti jalan untuk membebaskan diri dari samsara. Jalan itu tidak dapat ditempuh sendiri-sendiri tapi harus dilalui bersama sesama.
Jalan yang diajarkan Buddha terbuka lebar bagi mereka yang mau meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi juga tidak tertutup sama sekali bagi mereka yang masih harus berkecimpung dalam berbagai urusan duniawi.
Jalan yang diajarkan Buddha adalah jalan kedamaian untuk mengembangkan kemampuan diri dan menemukan diri sendiri. Siapa saja yang berusaha menemukan dirinya sendiri akan mendapat jalan menuju Tuhan, karena Tuhan sesungguhnya ada di dalam diri manusia.
Sidharta Gautama menuntun langsung orang yang mencari jalan menuju Tuhan dan setelah kematiannya apa yang diajarkannya dapat menggantikannya sebagai guru.
Jalan Ketiga: Abraham
Sumber yang digunakan:
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab: Kitab Kejadian, Jakarta 1983
Kesimpulan penulis (halaman 131 – 132):
Dengan memahami keterbatasan kemampuan manusia dalam menghadapi kesulitan hidup, Abraham memohon kepada Allah agar menyertai perjalanan hidupnya dan permohonan itu dijawab oleh Allah. Namun demikian, Abraham tidak menyerahkan seluruh masalahnya ke dalam tangan Tuhan. Mana yang dapat diselesaikannya dengan kemampuan sendiri sebagai manusia, diatasinya sendiri. Tetapi mana yang tidak mampu diselesaikannya dengan kemampuannya sebagai manusia seperti mendapatkan keturunan dari istrinya yang mandul, diserahkannya kepada Tuhan.
Abraham mengajarkan bagaimana membangun keluarga dengan wawasan jauh ke depan dan setiap orang yang berusaha membangun keluarga dengan penuh kasih sayang dan kesetiaan seperti yang dicontohkan Abraham, akan menemukan jalan menuju Tuhan.
Selama hidupnya Abraham tidak mengajarkan bagaimana menempuh jalan Tuhan tetapi ia mengajak orang-orang di dekatnya untuk berjalan bersama-sama di jalan yang ditunjukkan Tuhan dan setelah kematiannya kisah tentang kehidupannya menjadi petunjuk bagi orang yang mencari jalan menuju Tuhan.
Jalan Keempat: Musa
Sumber yang digunakan:
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab: Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Jakarta 1983
Kesimpulan penulis (halaman171 – 172):
Musa yang menyadari bahwa kemampuannya sangat terbatas, berusaha mendapat pendampingan dari Allah agar ia dapat memimpin banga Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan permohonan itu dikabulkan Allah. Setelah keluar dari Mesir, bangsa yang belum tertib itu menggantungkan sepenuhnya nasib mereka di tangan Allah tetapi mereka yang juga terbiasa dengan penyembahan kepada dewa-dewa di Mesir tidak sepenuhnya loyal kepada Allah.
Musa mulai membangun bangsa itu pertama dengan mengeluarkan sepuluh peraturan dasar yang kemudian disusul dengan mengajarkan kepada bangsa Israel tentang perlunya mempunyai loyalitas kepada satu pemimpin tertinggi yaitu Allah mereka, Allah bangsa Israel. Setelah peraturan dasar diberlakukan, masih banyak peraturan yang dikeluarkan Musa, yang intinya berusaha mengatur agar bangsa Israel dapat hidup sehat dan tertib.
Segala peraturan yang sudah dikeluarkan tidak akan ada gunanya jika tidak dilakukan penegakan hukum dan untuk menjalankan penegakan hukum perlu dibangun organisasi pemerintahan. Hakim dan imam adalah dua jabatan yang dibentuk Musa agar pemerintahan terhadap bangsa Israel dapat berjalan dengan baik..
Segala upaya yang dlakukan Musa semata-mata demi kejayaan bansa Israel dan hal itu dijelaskan Allah yang berfirman, “sebab Aku akan menghalau bangsa-bangsa dari depanmu dan meluaskan daerahmu sehingga tidak ada seorangpun yang mengingini negerimu.”
Musa mengantarkan bangsa itu mendapatkan tanah yang sudah dijanjikan Allah, yaitu Tanah Kanaan. Namun ketika bangsa itu sudah akan memasuki Tanah Kanaan, Allah tidak mengijinkan Musa memasuki tanah yang telah dijanjikan itu.
Setiap orang yang dengan tulus mengabdikan hidupnya untuk kemajuan bangsanya akan mendapat penyertaan dari Tuhan. Namun apa yang direncanakannya dan diperjuangkannya belum tentu dapat dinikmatinya karena masa jabatannya mungkin sudah habis.
Musa menjadi petunjuk jalan bagi bangsanya untuk menuju Tuhan karena ia adalah pemimpin bangsa Israel. Setelah kematiannya, jalan yang pernah dilalui Musa terus dipelajari orang hingga sekarang dan setiap pemimpin bangsa sadar atau tidak akan mengikuti jalan yang ditempuh Musa, yaitu membela kepentingan bangsanya dan mengantarkan rakyatnya menuju ketertiban dengan menjunjung tinggi hukum. Jalan yang ditempuh Musa adalah jalan menuju Tuhan.
Jalan Kelima: Yesus
Sumber yang digunakan:
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab: Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Jakarta, 1983.
Kesimpulan penulis (halaman 209 – 210):
Yesus tidak menjawab keinginan bangsa Israel unutk memimpin perlawanan terhadap penguasa Romawi guna membebaskan bangsa Israel dari penjajahan. Menurut Yesus, jika bangsa Israel ingin menjadi bangsa yang merdeka, mereka tidak dapat hidup hanya dengan mengandalkan pertolongan dari Allah tetapi mereka harus membangun kekuatan orang per orang yang ada di dalam bangsa itu sendiri, yang dimulai dengan menjadi orang yang sehat dan percaya diri.
Untuk menjadi manusia yang sehat dan percaya diri, yang harus dilakukan adalah memisahkan antara Kerajaan Dunia dengan Kerajaan Surga sehingga manusia dapat hidup mandiri dan menerima sepenuhnya apa yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Dengan berbekal anugerah tersebut, manusia harus memikul beban hidup yang menjadi tanggungannya sebagai salib kehidupan sambil berjalan menyusuri liku-liku hidup menuju kesempurnaan.
Yesus mengajarkan dan membimbing sendiri orang-orang yang membutuhkan jalan menuju Tuhan. Setiap orang yang membangun kemampuan dirinya sehingga di samping dapat memikul beban hidupnya sendiri juga dapat melayani sesamanya, berarti mengikuti jalan yang ditawarkan oleh Yesus dan jalan itulah jalan menuju Kerajaan Surga atau jalan menuju Tuhan.
Setelah Yesusu disalibkan, ia bangkit dari antara orang mati dan apa yang pernah diajarkannya ditulis orang menjadi buku yang disebut Injil. Tetapi bimbingan langsung oleh Yesus bagi mereka yang membutuhkan jalan menuju Tuhan dilakukan sendiri oleh Yesus yang tidak hadir lagi dalam bentuk badan tetapi dalam bentuk Roh Kudus.
Jalan Keenam: Muhammad
Sumber yang digunakan:
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Quran dan Terjemahannya, Al-Hidayah, Surabaya
Karen Armstrong, Muhammad Biografi Sang Nabi, Jendela, Yogyakarta, 2004
Kesimpulan penulis (halaman 264 – 265):
Tujuh kesalahan dasar ajaran Islam
1. Membagi manusia dalam dua golongan, yaitu Mukmin dan Kafir. Mukmin adalah orang yang mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah sedangkan Kafir adalah orang yang tidak mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah. Perbedaan antara Mukmin dan Kafir tidak berkaitan sama sekali dengan budi baik seseorang.
2. Memerintahkan Mukmin memerangi Kafir dengan jalan melakukan jihad di jalan Allah padahal memerangi kafir tidak sama dengan memerangi kejahatan. Kalaupun ada Mukmin yang baik yang berusaha mengajak kafir yang jahat untuk menjadi Mukmin, upaya tersebut belum tentu mengurangi kejahatan, karena tidak ada jaminan bahwa kafir jahat yang menjadi Mukmin akan menjadi orang baik.
3. Menghalalkan pembunuhan. Jihad memang dapat dilakukan tanpa kekerasan, tetapi di samping ajaran jihad, Islam juga menghalalkan Mukmin membunuh kafir jika diperlukan atau dalam rangka mempertahankan diri. Sekali pembunuhan dibenarkan, soal alasan dapat dicari dan orang dapat diprovokasi untuk memulai penyerangan sehingga ada alasan untuk membunuh.
4. Mengajarkan pemuasan nafsu laki-laki. Hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan adalah bagian dari proses evolusi di mana hasil dari hubungan tersbut dapat melahirkan seorang bayi yang merupakan karya ciptaan Tuhan. Hubungan seksual adalah bagian yang sakral yang harus dilakukan oleh pasangan dalam ikatan perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang didasari kasih sayang dan bukan nafsu semata.
5. Mengajarkan kiblat. Sembahynag memandang kea rah kiblat mengajarkan bahwa Allah hanya ada di satu tempat. Karena lokasi yang dijadikan kiblat adaah merupakan bagian dari suatu negara, dampak dari kiblat, bangsa yang memiliki kiblat merasa tinggi derajatnya. Padahal, Allah Yang Maha Adil telah memberikan tanah sebagai pusaka kepada semua bangsa agar tanah tersebut diperliharan dan dibanggakan.
6. Bahasa Arab adalah bahasa Allah. Mengajarkan bahwa sembahyang hanya sah jika dlakukan dalam bahasa Arab, mengkerdilkan kemampuan Allah yang dapat memahami bahasa semua ciptaannya. Karena bahasa adalah milik bangsa, pemaksaan bahasa Arab sebagai bahasa yang dimengerti Allah, merendahkan derajat bangsa lain.
7. Isi Al-Quran harus dipercaya sebagai kata-kata Allah. Kitab suci yang benar adalah kitab yang berisi pesan yang jika diamalkan akan mengantarkan manusia menjadi suci bukan dengan cara membaca ayatnya keras-keras lalu mendapat pahala. Kitab suci berisi kebenaran yang dimengerti manusia yang bersumber dari Tuhan bukan kata-kata Tuhan yang harus dipercaya kebenarannya.
Selesai membacai “jalan keenam” saya tersenyum geli melihat gaya si penulis. Cara si penulis menyampaikan gagasan tak dibarengi dengan kemampuan analisis yang baik dan berimbang. Sebuah buku serius yang penuh dengan serangan ganas yang membandingkan ajaran agama sangatlah timpang jika hanya menggunakan satu dua referensi. Terlalu sarkastik dan prematur berkesimpulan. Meskipun sudah menulis beberapa buku tampaknya si penulis masih “tampak lugu” dalam menguraikan kata dan makna.
Saya bisa membayangkan para penggembala onta pasti kebakaran jenggot dengan serangan ini.
Tabik,
AW
——————————-
Omong2 ttg putaran, saya dulu pernah mengikuti latihan prana… Disana kita disuruh untuk memutar tangan kita berlawanan arah jarum jam sebanyak 7 kali, dan memutar tangan kita searah dg arah jarum jam sebanyak 7 kali pula. Lalu saya bertanya kepada gurunya, mengapa melakukan hal itu?
Jawabnya: Ketika kita memutar tangan berlawanan arah jarum jam, maka itu akan menghancurkan/mengeluarkan energi negatif/hitam. Karena sesungguhnya segala suatu yg berputar berlawanan arah jarum jam, maka akan menuju kehancuran dan lenyap. Sebaliknya begitu Ketika kita memutar tangan searah dg arah jarum jam, maka itu akan menyerap energi positif/putih. Karena sesungguhnya segala suatu yg berputar searah dg arah jarum jam, maka akan menuju kejayaan.
Tapi mengapa harus 7 kali? Ini tak terjawabkan…..Mungkin ada yang bisa menerangkan?
@anak manusia
ckckck…statement anda tntang crt anda ga ada gunanya..percuma gua baca crt yg ga ad mutunya…sekali lg gua tanya,sblm bwt crt bgt,sudahkah anda bercermin ke agama anda sndiri??yach maklum juga,anda sudah termakan dogma agama,ya bgn jadinya!!!
benarkah islam sempurna??coba buktikan!!jngan berkoar2 aja…
Satu aja prtanyaan gua,Menurut islam,roh itu apa??
bharata yudha?!!wdh,bca to bharata yudha,,pahami….asal koment aja loe!!!
pnah dnger sapta rsi pnybar Hindu Nusantara ga??nah lho…
gua lbh mending ngeliat Krishna yg mrupakan Kepribadian Tuhan dgn serulingnya yg mrupakan suara Tuhan,Buddha yg sngt tenang,Jesus dgn kasih syangnya,guru nanak dgn konsep ahimsanya,musa dgn kju2ranny,dripada nabi muhamad yg doyan perang..ckckck..tp sy menaruh hormat kpd para sufi dan JIL,syang knp mrk jg dianggap kafir jga,ckckck..
gua hanya bsa geleng2 kpala sja ngliat koment2 loe..ga mutu,maklum msh tngktan SD sich(kata bli made diatas) wkwkwkwk
@Anak Adamsia (kalo cowok)
@Anak Hawasia (Kalo Cewek)
Tapi kalo diantaranya…gak tahu deh gue…
He he, udah jelas jelas seluruh pembaca disini tahu siapa yang Paling Munafik, dimana dalam kepercayaan anda mungkin tidak percawa bahwa Manu adalah manusia pertama, namun kenyataannya kita semua di sebut “Manusia” dan yang Lebih Super Munafik lagi nick name anda menggunakan Anak manusia….he he bukankan itu yang lebih cocok dibilang Munafik Bro…
Salam
Stay Cool and Calm
komen yang muncul soal manusia pertama versi adam hawa….
kalo hawa dari adam, bagaimana tercipta rasras di dunia????kalau mutasi, buktinya sampai sekarang mutasi itu menmbulkan “keanehan”???
jawabannya juga pertanyaan…
kalau kamu percaya manusia terbuat dari tanah dll, buktinya sampai sekarang belum ada tanah dll yang jadi manusia???
pendapat saya mengutip “pendapat” Tuhan
“ilmuKu itu lebih canggih dari kalian, kalian pikir setelah menemukan teknologi DNA kalian sudah menguasai segalanya!?!?!?!?!, kalian jangan merasa sombong dengan apa yang ada pada kalian, jangan pernah mensifatiKu dengan sifat kalian, tirulah sifat2Ku Yang Mulia, dan jangan menuhankan manusia!!!!”
jadi lebih baik jangan sekali-kali mensifati Tuhan dengan sifat manusia, jangan menggambarkan Tuhan seperti manusia…mari kita memanusiakan manusia, dan menuhankan Tuhan….
hikmah dari satu bapak satu ibu…
diantaranya menjadikan kita memiliki rasa persaudaraan, toh kita masih saudara “seayah seibu”, apa pun agamanya, terserah itu urusan dengan Tuhan, tpi jika kita merasakan jalan kita lebih baik (bukan kita yang lebih baik), maka tidak salah jika kita mengajak saudara “seayah seibu”…
saya kurang suka dengan versi, orang pertama tercipta langsung 7 ras, karena menimbulkan kecemburuan rasis…apalagi ditambah, Tuhan hanya turun di negara asal agama tersebut, juga wahyu Tuhan…
versi yang saya pilih, Tuhan menurunkan wahyu untuk semua bangsa, masing-masing umat memiliki Nabi…kemuliaan kita bukan ditentukan lebih dekat mana kita dengan Adam, tapi “lebih dekat mana” kita dengan Tuhan….
kunjungi thread saya, membahas tentang dialog iblis dan orang munafik….
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3654043
manusia=keturunan manu
manu adalah manusia pertama=manu adalah keturunan manu yang pertama..
(maaf karena saya masih sd, dan baru juga mempelajari rotasi bumi dll, mungkin kalian sudah dewasa, jadi mikirnya yang dewasa dewasa..)
manusia adalah bahasa indonesia, yang artinya insan dalam bahasa arab, wong atau tiyang, menungso dalam bahasa jawa…
menus-menus ora rumongso, menus-menus kakean duso…
tidak pernah mau memikirkan kalau mereka itu dalam kebenaran atau kebatilan(batil bahasa arab tidak ada yang mempersalahkan orang hindu menggunakan kata ini, juga kata saleh, dari kata solih bahasa arab, jadi muslim lebih dewasa????)…
menus-menus kakean duso, banyak dosanya manusia itu, karena manusia itu tempat salah dan lupa,saya pun banyak dosanya, alhamdulillah saya tidak melakukan “unforgiveable” dosa menyekutukan Tuhan,menuhankan manusia…
termasuk menuhankan manusia dalam skala kecil ya ini
Bhagavad Gita 17. 21: “Tetapi sumbangan yang diberikan dengan mengharapkan pamrih, atau dengan keinginan untuk memperoleh hasil atau pahala, atau dengan rasa kesal, dikatakan sebagai kedermawanan dalam sifat nafsu”.
dalam islam ini disebut riya’, sama saja dengan sirik kecil, kalau dalam hindu rendah, dalam islam malah bisa menyebabkan kesirikian yang lebih besar,”unforgiveable” dosa menyekutukan Tuhan,menuhankan manusia…lagi-lagi ada ketidaksepahaman dalam penggunaan kata, pahala yang dimaksud umat islam balasan dari Tuhan..dan itulah yang diajarkan Tuhan, hanya meniatkan ibadah untuk Tuhan, bukan untuk pribadi, bukan untuk golongan, bukan untuk suku, saya barusan baca, ada orang luar bali yang marah menerimaka upakara dari bali, Ya Allah, agama Tuhan yang sejati Yang Maha Mengetahui,Sang Hyang Widhi adalah menjauhkan dari fanatisme kesukuan, islam tidak pernah mengajarkan manusia lain harus mengikuti arab dalam hal budaya, tpi dalam ibadah memang berfungsi untu menyatukan, dan tidak ada yang bisa mengalahkan islam dalam kekompakan ibadah, satu bahasa…semua ras berkumpul di makkah, semua kepala dan kaki menjadi sejajar, tak peduli dia cendekiawan, pejabat negara, pengusaha, rakyat jelata, semua sama dihadapan Tuhan…thawafnya pun, alhamdulillah sampai saat ini juga dilakukan oleh planet2, elektron dll,…
jadi artikel yang berisi fitnah ini harap segera disadari kesalahn-kesalahnnya…tidak ada yang akan mentertawakan orang salah yang ingin bertaubat, kecuali iblis yang ingin menghalang-halangi dan mentertawakan….
(saya rasa agama kalian tidak mau disebut mengajarkan fitnah, walaupun ada indikasi ke sana…ini pendapat pribadi, dengar saja “pendapat” Tuhan yaitu
“ilmuKu itu lebih canggih dari kalian, kalian pikir setelah menemukan teknologi DNA kalian sudah menguasai segalanya!?!?!?!?!, kalian jangan merasa sombong dengan apa yang ada pada kalian, jangan pernah mensifatiKu dengan sifat kalian, tirulah sifat2Ku Yang Mulia, dan jangan menuhankan manusia!!!!”)
kalian pikir aku pernah bayangin surga(jannah/salah satu hadiah terkecil Tuhan)itu milikq???aku pun tak pernah bisa memastikan diriku mendapatkannya,hadiah itu yang punya Tuhan, kepada siapa Dia memberi itu gak ada yang bisa memaksa, hanya karena berbuat baik sudah merasa segalanya, tidak berfikir kalau dia bisa berbuat baik juga karena izin dari Tuhan….dan Tuhan berjanji surga(jannah/salah satu hadiah terkecil Tuhan)diharamkan untuk mereka yang menyembah makhlukNya yang lain….
Iblislah yang mengajarkan pada manusia,,
menyembah Tuhan atau tidak menyembah Tuhan sama saja…
menyembah Tuhan kembali ke alam yang tidak ada apa-apanya, trus kalau tidak menyembah Tuhan???
iblislah yang mengajarkan”masih ada hari esok” sehingga manusia menjadi terlena…
surga itu hanya sesuatu yang kecil bagi muslim….masih ada karunia yang lebih besar dari Yang Maha Penyayang yang akan diberikan…
ingat, siapa yang mengajak ke jalan kesesatan, maka dosa orang yang disesatkan akan ditanggung pengajak tersebut, tanpa mengurangi dosa orang yang disesatkan…
saya rasa lulusan nuklir bisa faham tulisan saya, semoga Allah mengabulkan!!!Amin.
@anak manusia
coba anda perhatikan sloka berikut..
Avajananti Mam Mudha
Manusim Tanum Asritam
Param Bhavam Ajananto
Mama Bhuta Mahevaaram (BG 9.11) ‘orang bodoh menjelekkan DiriKU (Kepribadian Tuhan) bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia,mereka tidak mengenal sifat rohaniKu sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada’
nah,apabila dlht dr sloka diatas,anda trmasuk ORANG BODOH,krena menghina Tuhan bila mewujud manusia,Bukankah Tuhan Maha Kuasa,apa susahny bagi Beliau tuk menjelmakan DiriNYA..
silahkan tarik kesimpulannya sendiri,dan renungkan…dan ingat,kta manusia mrpkan bhs asli dr sanskerta,lht kta ‘manusim’ dlm sloka di atas..
manu=manusya=manusim=manusia=man.
@anak manusia
dan juga,manusia pertama menurut Veda adalah swayambhu manu yg artinya makhluk berpikir yg menjadikan dirinya sendiri..beda jauh dgn knsep islam adam hawa,yg trnyt crt adam hawa cma gubahan crt adam n eve dlm agama zoroaster…ckckck.
@anak adamsia… eh anak manusia…
Dari awal saya tidak melihat sanggahan anda akan artikel korelasi Muhammad, Islam dan Bhakti Yoga ini… anda tidak menyampaikan bukti dan sejenisnya yang menyangkal dari apa yang disampaikan disini..
Jadi coba anda kembali ke topik awal dan sebutkan kesalahan artikel ini…
Jangan cuman ngeles…. ya bro….
kacian deh loe… 😀
dasar idiot gak paham apa kalian, thawafnya orang islam berlawanan arah jarum jam, itu ternyata sama dengan thawafnya elektron, bandingkan dengan “thawaf” orang kafir munafik alias hindu, percuma orang hindu bilang filsafatnya tinggi dengan sindiran gak ngerasa, dasar idiot,
kalian lebih banyak ngelesnya, artikel ini kayak bukunya sri ravi sankar, dalam suatu diskusi sri ravi sankar sudah mengakui kebodohannya, walaupun dia juga masih munafik, mengatakan tujuan penulisan bukunya itu untuk menjalin cinta dengan pmluk agama lain, gak punya otak apa, nyama-nyamain fitnah dengan cinta…
tobatlah kalian semua, mana ada fitnah itu sama dengan cinta…
cari videonya di youtube, diskusi zakir naik dan sri ravi sankar…di youtube, bisa kan download???jangan2 gak bisa karena idiot….
Kasih bukti dunk bro…. jangan cuman muter-muter.. dah lihat kan sumber yang dipakai di sini dari mantan muslim lho… he..he..he…
makanya sekarang balikkan lagi arah diskusinya ke awal bos… 😀
@Anak manusia
ente yg idiot,dasar idiot,jilat ludah sendiri,wkwkwkwkwkwkwkwk..muter2..dasar!!!!kq ga d jwb,menurut islam,roh itu apa??ktanya quran sempurna,msa pertanyaan simple gt ga d jwb?pelit amat ya allah loe sma ilmu pngetahuan…ckckck….
kmu pkir,agama hindu ga ada apa ‘thawaf’ yg berlawanan arah jrum jam??pernah liyat orang ngaben ga??di setiap perempatan jln di putar 3x berlawanan arah jarum jam,yg menandakan perantara perubahan alam bg yg meninggal dr alam sekala(nyata) ke alam niskala(alam roh)..nah lho..ada kan,mlahan agama hindu lengkap,ada kedua2nya,baik yg searah jarum jam maupun yg berlawanan arah jarum jam..ckckck,nah,dlm hindu kan ada maksud dr perputaran itu,sdangkan bg muslim,tujuannya bwt ber’tawaf’ apa??nah lho..
tuh jwb pertanyaan dr saya maupun temen2 umat hindu lainnya,jngan muter2!!
wah idiot banget, nayri di youtube aja tidak bisa…
ada lagi yang idiot, aku bilang manusia itu bahasa indonesia dia bilang bahasa sansekerta, ya aku tahu, tapi yang aku maksud itu aku menggunakannya dalam makna bhasa indonesia, idiot!!!!!!!
seperti juga nusantara yang dalam arti awalnya daerah diluar majapahit, tapi oleh huhammad yamin sebagai rasa nasionalisme maka istilah nusantara dijadikan nama wilayah nasional..
ada lagi yang idiot menyebut Tuhan itu pelit pengetahuan, kalo memang Tuhan merahasiakan yaudah tinggal percaya aja, buktinya elektron pun thawafnya berlawanan arah jarum jam, masalah tujuan lillahi ta’ala, tidak sirik kepada makhlukNya, tidak menyembah iblis muka 4…
kalian kaum munafik meyakini kalau avatara itu Tuhan itu sendiri, padahal tugas avatara
“Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan
dharma merosot, dan hal-hal yang
bertentangan dengan dharma merajalela,
pada waktu itulah Aku sendiri menjelma,
wahai Putra Bharata.”
past ada salah dalam mengartikan, dan dungunya ketika dharma merosot di arab yang datang cuma dianggap orang suci, parahnya lagi dianggap suci tapi dicaci maki,
sejak awal hindu memng mengajarkan fitnah, itu lebih kejam dari membunuh tah!!!!!!!
taubatlah sebelum terlambat!!!!!!!!
Alif laam miim.
QS. al-Baqarah (2) : 1
Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
QS. al-Baqarah (2) : 2
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
QS. al-Baqarah (2) : 3
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
QS. al-Baqarah (2) : 4
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
QS. al-Baqarah (2) : 5
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
QS. al-Baqarah (2) : 6
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
QS. al-Baqarah (2) : 7
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
QS. al-Baqarah (2) : 8
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
QS. al-Baqarah (2) : 9
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
QS. al-Baqarah (2) : 10
Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
QS. al-Baqarah (2) : 11
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
QS. al-Baqarah (2) : 12
Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. Mereka menjawab: “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? “Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
QS. al-Baqarah (2) : 13
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ” Kami telah beriman “. Dan bila mereka kembali kepada syaithan-syaithan mereka, mereka mengatakan: ” Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok “.
QS. al-Baqarah (2) : 14
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terumbang-ambing dalam kesesatan mereka.
QS. al-Baqarah (2) : 15
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
QS. al-Baqarah (2) : 16
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
QS. al-Baqarah (2) : 17
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)
QS. al-Baqarah (2) : 18
Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang kafir.
QS. al-Baqarah (2) : 19
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
QS. al-Baqarah (2) : 20
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
QS. al-Baqarah (2) : 21
@ anak manusia
sebenarnya sehancur apakah peradaban arab jaman pra muhammad itu?
kalau dibilang masyarakat arab membunuhi bayi-bayi perempuan mereka, mengapa bangsa itu bisa terus berkembang biak tanpa adanya jenis betina?
kalau dibilang wanita menjadi warga kelas dua, mengapa istri muhammad yang pertama bisa menjadi saudagar kaya tanpa suami yang memperkerjakan banyak orang termasuk muhammad semasa lajang?
kalau dibilang tidak berbudaya, nyatanya paman muhammad sendiri adalah penyair yang menyusun sajak-sajak untuk memuja Tuhannya
kalau mau jujur, jaman sekarang jauh lebih tidak beradab daripada yang disebut dengan jaman jahiliyah itu…
wanita kehilangan hak untuk menjadi pemimpin….jangankan pemimpin negara, pemimpin sholat aja dilarang keras
sesama agama yang sama tetapi beda aliran saling bermusuhan dan saling membunuh (syiah vs sunni)
seni dilarang, terutama seni yang memperlihatkan wajah manusia
teror di mana-mana demi mewujudkan dunia dengan satu agama
wanita-wanita dirajam dan dihukum mati karena menjadi korban rayuan/paksaan hasrat seksual lelaki di mana si lelaki pelakunya tidak mendapatkan hukuman yang sama
seluruh tubuh wanita dianggap aurat yang dapat menimbulkan nafsu birahi lelaki…padahal seharusnya otak porno kaum lelaki yang seharusnya dibersihkan (buruk muka cermin dibelah)
inilah yang disebut dengan kemerosotan peradaban, pola pikir, dan hak-hak wanita
astaghfirulloh..
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Perempuan1.html
Sejarah menginformasikan bahwa sebelum turunnya Al-Quran
terdapat sekian banyak peradaban besar, seperti Yunani,
Romawi. India, dan Cina. Dunia juga mengenal agama-agama
seperti Yahudi, Nasrani, Buddha, Zoroaster, dan sebagainya.
Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran-pemikiran
filsafatnya, tidak banyak membicarakan hak dan kewajiban
wanita. Di kalangan elite mereka, wanita-wanita ditempatkan
(disekap) dalam istana-istana. Dan di kalangan bawah, nasib
wanita sangat menyedihkan. Mereka diperjualbelikan,
sedangkan yang berumah tangga sepenuhnya berada di bawah
kekuasaan suaminya. Mereka tidak memiliki hak-hak sipil,
bahkan hak waris pun tidak ada. Pada puncak peradaban
Yunani, wanita diberi kebebasan sedemikian rupa untuk
memenuhi kebutuhan dan selera lelaki. Hubungan seksual yang
bebas tidak dianggap melanggar kesopanan, tempat-tempat
pelacuran menjadi pusat-pusat kegiatan politik dan
sastra/seni Patung-patung telanjang yang terlihat di
negara-negara Barat adalah bukti atau sisa pandangan itu.
Dalam pandangan mereka, dewa-dewa melakukan hubungan gelap
dengan rakyat bawahan, dan dari hubungan gelap itu lahirlah
“Dewi Cinta” yang terkenal dalam peradaban Yunani.
Dalam peradaban Romawi, wanita sepenuhnya berada di bawah
kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan tersebut pindah
ke tangan sang suami. Kekuasaan ini mencakup kewenangan
menjual, mengusir, menganiaya, dan membunuh Keadaan tersebut
berlangsung terus sampai abad ke-6 Masehi. Segala hasil
usaha wanita, menjadi hak milik keluarganya yang laki-laki.
Pada zaman Kaisar Constantine terjadi sedikit perubahan
yaitu dengan diundangkannya hak pemilikan terbatas bagi
wanita, dengan catatan bahwa setiap transaksi harus
disetujui oleh keluarga (suami atau ayah).
Peradaban Hindu dan Cina tidak lebih baik dari
peradabanperadaban Yunani dan Romawi. Hak hidup seorang
wanita yang bersuami harus berakhir pada saat kematian
suaminya; istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat
suaminya dibakar. Ini baru berakhir pada abad ke-17 Masehi.
Wanita pada masyarakat Hindu ketika itu sering dijadikan
sesajen bagi apa yang mereka namakan dewa-dewa. Petuah
sejarah kuno mereka me ngatakan bahwa “Racun, ular dan api
tidak lebih jahat daripada wanita.” Sementara itu dalam
petuah Cina kuno diajarkan “Anda boleh mendengar pembicaraan
wanita tetapi sama sekali jangan mempercayai kebenarannya.”
Dalam ajaran Yahudi, martabat wanita sama dengan pembantu.
Ayah berhak menjual anak perempuan kalau ia tidak mempunyai
saudara laki-laki. Ajaran mereka menganggap wanita sebagai
sumber laknat karena dialah yang menyebabkan Adam terusir
dari surga.
Dalam pandangan sementara pemuka/pengamat Nasrani ditemukan
bahwa wanita adalah senjata Iblis untuk menyesatkan manusia.
Pada abad ke-5 Masehi diselenggarakan suatu konsili yang
memperbincangkan apakah wanita mempunyai ruh atalu tidak,
Akhirnya terdapat kesimpulan bahwa wanita tidak mempunyai
ruh yang suci. Bahkan pada abad ke-6 Masehi disselenggarakan
suatu pertemuan untuk membahas apakah wanita manusia atau
bukan manusia. Dari pembahasan itu disimpulkan bahwa wanita
adalah manusia yang diciptakan semata-mata untuk melayani
laki-laki. Sepanjang abad pertengahan, nasib wanita tetap
sangat memprihatinkan, bahkan sampai tahun 1805
perundang-undangan Inggris mengakui hak suami untuk menjual
istrinya, dan sampai tahun 1882 wanita Inggris belum lagi
memiliki hak pemilikan harta benda secara penuh, dan hak
menuntut ke pengadilan.
Ketika Elizabeth Blackwill – yang merupakan dokter wanita
pertama di dunia – menyelesaikan studinya di Geneve
University pada tahun 1849, teman-temannya yang bertempat
tinggal dengannya memboikotnya dengan dalih bahwa wanita
tidak wajar memperoleh pelajaran, Bahkan ketika sementara
dokter bermaksud mendirikan Institut Kedokteran untuk wanita
di Philadelphia, Amerika Serikat, Ikatan Dokter setempat
mengancam untuk memboikot semua dokter yang bersedia
mengajar di sana.
Demikian selayang pandang kedudukan wanita sebelum,
menjelang, dan sesudah kehadiran Al-Quran. Nah, situasi dan
pandangan yang demikian tentunya tidak sejalan dengan
petunjuk-petunjuk Al-Quran. Disisi lain, sedikit atau banyak
pandangan demikian mempengaruhi pemahaman sementara pakar
terhadap redaksi petunjuk-petunjuk Al-Quran sebagaimana akan
disinggung berikut ini.
ASAL KEJADIAN PEREMPUAN
Berbicara mengenai kedudukan wanita, mengantarkan kita agar
terlebih dahulu mendudukkan pandangan Al-Quran tentang asal
kejadian perempuan. Dalam hal ini, salah satu ayat yang
dapat diangkat adalah firman Allah dalam surat Al-Hujurat
ayat 13,
“Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan
kamu (terdiri) dan lelaki dan perempuan, dan Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu
adalah yang paling bertakwa.”
Ayat ini berbicara tentang asal kejadian manusia – dan
seorang lelaki dan perempuan – sekaligus berbicara tentang
kemuliaan manusia – baik lelaki maupun perempuan – yang
dasar kemuliaannya bukan keturunan, suku, atau jenis
kelamin, tetapi ketakwaan kepada Allah Swt. Memang, secara
tegas dapat dikatakan bahwa perempuan dalam pandangan
Al-Quran mempunyai kedudukan terhormat.
Dalam hal ini Mahmud Syaltut, mantan Syekh Al-Azhar, menulis
dalam bukunya Min Tawjihat Al-Islam bahwa,
“Tabiat kemanusiaan antara lelaki dan perempuan hampir dapat
(dikatakan) sama. Allah telah menganugerahkan kepada
perempuan- sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki –
potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung
jawab, dan menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bersifat umum maupun
khusus. Karena itu, hukum-hukum syariat pun meletakkan
keduanya dalam satu kerangka. Yang ini (lelaki) menjual dan
membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum,
menuntut dan menyaksikan, dan yang itu (perempuan) juga
demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin,
melanggar dan dihukum, serta menuntut dan menyaksikan.”
Ayat Al-Quran yang populer dijadikan rujukan dalam
pembicaraan tentang asal kejadian perempuan adalah firman
Allah dalam surat An-Nisa, ayat 1:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari nafs yang satu (sama), dan darinya
Allah menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Allah
memperkembang-biakkan lelaki dan perempuan yang banyak.”
Banyak sekali pakar tafsir yang memahami kata nafs dengan
Adam, seperti misalnya Jalaluddin As-Suyuthi, Ibnu Katsir,
Al-Qurthubi, Al-Biqa’i, Abu As-Su’ud, dan lain-lain. Bahkan
At-Tabarsi, salah seorang ulama tafsir bermazhab Syi’ah
(abad ke-6 H) mengemukakan dalam tafsirnya bahwa seluruh
ulama tafsir sepakat mengartikan kata tersebut dengan Adam.
Beberapa pakar tafsir seperti Muhammad ‘Abduh, dalam tafsir
Al-Manar, tidak berpendapat demikian; begitu juga rekannya
Al-Qasimi, Mereka memahami arti nafs dalam arti “jenis.”
Namun demikian, paling tidak pendapat yang dikemukakan
pertama itu, seperti yang ditulis Tim Penerjemah Al-Quran
yang diterbitkan oleh Departemen Agama. adalah pendapat
mayoritas ulama.
Dari pandangan yang berpendapat bahwa nafs adalah Adam,
dipahami pula bahwa kata zaujaha, yang arti harfiahnya
adalah “pasangannya,” mengacu kepada istri Adam, yaitu Hawa.
Agaknya karena ayat diatas menerangkan bahwa pasangan
tersebut diciptakan dari nafs yang berarti Adam, para
penafsir terdahulu memahami bahwa istri Adam (perempuan)
diciptakan dari Adam sendiri. Pandangan ini, kemudian
melahirkan pandangan negatif terhadap perempuan, dengan
menyatakan bahwa perempuan adalah bagian dari lelaki. Tanpa
lelaki, perempuan tidak akan ada. Al-Qurthubi, misalnya,
menekankan bahwa istri Adam itu diciptakan dari tulang rusuk
Adam sebelah kiri yang bengkok, dan karena itu “wanita
bersifat ‘auja’ (bengkok atau tidak lurus).”
Kitab-kitab tafsir terdahulu hampir sepakat mengartikannya
demikian- Pandangan ini agaknya bersumber dari sebuah hadis
yang menyatakan:
“Saling pesan-memesanlah untuk berbuat baik kepada
perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang
bengkok… (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Hadis diatas dipahami oleh ulama-ulama terdahulu secara
harfiah. Namun tidak sedikit ulama kontemporer memahaminya
secara metafora, bahkan ada yang menolak kesahihan
(kebenaran) hadis tersebut.
Yang memahami secara metafora berpendapat bahwa hadis diatas
memperingatkan para lelaki agar menghadapi perempuan dengan
bijaksana, karena ada sifat, karakter, dan kecenderungan
mereka yang tidak sama dengan lelaki – hal mana bila tidak
disadari akan dapat mengantarkan kaum lelaki bersikap tidak
wajar. Mereka tidak akan mampu mengubah karakter dan sifat
bawaan perempuan, kalaupun mereka berusaha akibatnya akan
fatal, sebagaimana fatalnya meluruskan tulang rusuk yang
bengkok.
Ath-Thabathaba’i dalam tafsirnya menulis, bahwa ayat diatas
menegaskan bahwa “perempuan (istri Adam) diciptakan dari
jenis yang sama dengan Adam, dan ayat tersebut sedikit pun
tidak mendukung paham sementara mufasir yang beranggapan
bahwa perempuan diciptakan dari tulung rusuk Adam. Kita
dapat berkata, bahwa tidak ada satu petunjuk yang pasti dari
ayat Al-Quran yang dapat mengantarkan kita untuk menyatakan
bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk, atau bahwa
unsur penciptaannya berbeda dengan lelaki. Ide ini, seperti
ditulis Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar-nya, timbul dan
ide yang termaktub dalam Perjanjian Lama (Kejadian II:
21-22) yang menyatakan bahwa ketika Adam tidur lelap, maka
diambil oleh Allah sebilah tulang rusuknya, lalu
ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka dari
tulang yang telah dikeluarkan dan Adam itu, dibuat Tuhan
seorang perempuan.
“Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa
dalam Kitab Perjanjian Lama seperti redaksi diatas, niscaya
pendapat yang menyatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang
rusuk Adam tidak pernah akan terlintas dalam benak seorang
Muslim,” demikian Rasyid Ridha- (Tafsir Al-Manar IV: 330)
Bahkan kita dapat berkata bahwa sekian banyak teks keagamaan
mendukung pendapat yang menekankan persamaan unsur kejadian
Adam dan Hawa, dan persamaan kedudukannya, antara lain surat
Al-Isra’ ayat 70,
“Sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan (untuk memudahkan
mereka mencari kehidupan). Kami beri mereka rezeki yang
baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempuma atas kebanyakan makhluk-makhluk yang Kami ciptakan.”
Tentu, kalimat anak-anak Adam mencakup lelaki dan perempuan,
Demikian pula penghorrnatan Tuhan yang diberikan-Nya itu
mencakup anak-anak Adam seluruhnya, baik perempuan maupun
lelaki. Pemahaman ini dipertegas oleh surat Ali-Imran ayat
195 yang menyatakan,
“Sebagian kamu adalah bagian dari sebagian yang lain …”
Ini dalam arti bahwa sebagian kamu (hai umat manusia yang
berjenis lelaki) berasal dari pertemuan ovum perempuan dan
sperma lelaki dan sebagian yang lain (hai umat manusia yang
berjenis perempuan) demikian juga halnya. Kedua jenis
kelamin ini sama-sama manusia, dan tidak ada perbedaan
diantara mereka dari segi asal kejadian serta
kemanusiaannya.
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Perempuan2.html
Dengan konsiderans ini, Tuhan menegaskan bahwa:
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal, baik lelaki maupun perempuan (QS Ali ‘Imran [3]:
195)
Ayat ini dan semacamnya adalah usaha Al-Quran untuk mengikis
habis segala pandangan yang membedakan lelaki dengan
perempuan, khususnya dalam bidang kemanusiaan.
Dalam konteks pembicaraan tentang asal kejadian ini,
sementara ulama menyinggung bahwa seandainya bukan karena
Hawa, niscaya kita tetap akan berada di surga. Disini sekali
lagi ditemukan semacam upaya mempersalahkan perempuan.
Pandangan semacam itu jelas sekali keliru, bukan saja karena
sejak semula Allah telah menyampaikan rencana-Nya untuk
menugaskan manusia sebagai khalifah di bumi (QS 2: 30),
tetapi juga karena dari ayat-ayat Al-Quran ditemukan bahwa
godaan dan rayuan Iblis itu tidak hanya tertuju kepada
perempuan (Hawa) tetapi juga kepada lelaki. Ayat-ayat yang
membicarakan godaan, rayuan setan, serta ketergelinciran
Adam dan Hawa diungkapkan dalam bentuk kata yang menunjukkan
kesamaan keduanya tanpa perbedaan, seperti,
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya…
(QS, Al-A’raf [7]: 20).
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dan surga itu, dan
keduanya dikeluarkan dari keadaan yang mereka (nikmati)
sebelumnya… (QS Al-Baqarah [2]: 36).
Kalaupun ada ayat yang membicarakan godaan atau rayuan setan
berbentuk tunggal, maka ayat itu justru menunjuk kepada kaum
lelaki (Adam), yang bertindak sebagai pemimpin terhadap
istrinya, seperti dalam firman Allah,
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya (Adam),
dan berkata, “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepadamu pohon
khuldi dan kerajaan yang tidak akan punah?” (QS Thaha [20]:
120).
Demikian terlihat Al-Quran mendudukkan perempuan pada tempat
yang sewajarnya, serta meluruskan segala pandangan salah dan
keliru yang berkaitan dengan kedudukan dan asal kejadian
kaum perempuan.
HAK-HAK PEREMPUAN
Al-Quran berbicara tentang perempuan dalam berbagai surat,
dan pembicaraan tersebut menyangkut berbagai sisi kehidupan.
Ada ayat yang berbicara tentang hak dan kewajibannya, ada
pula yang menguraikan keistimewaan tokoh-tokoh perempuan
dalam sejarah agama dan kemanusiaan.
Secara umum surat An-Nisa’ ayat 32 menunjukkan hak-hak
perempuan:
“(Karena) bagi lelaki dianugerahkan hak (bagian) dan apa
yang diusahakannya, dan bagi perempuan dianugerahkan hak
(bagian) dan apa yang diusahakannya.”
Berikut ini akan dikemukakan beberapa hak yang dimiliki oleh
kaum perempuan menurut pandangan ajaran Islam.
Hak-hak perempuan di luar rumah
Pembahasan menyangkut keberadaan perempuan di dalam atau di
luar rumah dapat bermula dari surat Al-Ahzab ayat 33, yang
antara lain berbunyi,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah
terdahulu.”
Ayat ini seringkali dijadikan dasar untuk menghalangi wanita
ke luar rumah. Al-Qurthubi (w 671 H) – yang dikenal sebagai
salah seorang pakar tafsir khususnya dalam bidang hukum –
menulis antara lain: “Makna ayat di atas adalah perintah
untuk menetap di rumah, Walaupun redaksi ayat ini ditujukan
kepada istri-istri Nabi Muhammad Saw., tetapi selain dari
mereka juga tercakup dalam perintah tersebut.” Selanjutnya
mufasir tersebut menegaskan bahwa agama dipenuhi oleh
tuntunan agar Wanita-wanita tinggal di rumah, dan tidak ke
luar rumah kecuali karena keadaan darurat.
Pendapat yang sama dikemukakan juga oleh Ibnu Al-‘Arabi
(1076 – 1148 M) dalam tafsir Ayat-ayat Al-Ahkam-nya.
Sementara itu, penafsiran Ibnu Katsir lebih moderat.
Menurutnya ayat tersebut merupakan larangan bagi wanita
untuk keluar rumah, jika tidak ada kebutuhan yang dibenarkan
agama, seperti shalat, misalnya.
Al-Maududi, pemikir Muslim Pakistan kontemporer menganut
paham yang mirip dengan pendapat di atas. Dalam bukunya
Al-Hijab, ulama ini antara lain menulis bahwa para ahli
qiraat dari Madinah dan sebagian ulama Kufah membaca ayat
tersebut dengan waqarna; dan bila dibaca demikian, berarti,
“tinggallah di rumah kalian dan tetaplah berada di sana.”
Sementara itu, ulama-ulama Bashrah dan Kufah membacanya
waqimah dalam arti, “tinggallah di rumah kalian dengan
tenang dan hormat.” Sedangkan tabarruj yang dilarang oleh
ayat ini adalah “menampakkan perhiasan dan keindahan atau
keangkuhan dan kegenitan berjalan.”
Selanjutnya Al-Maududi menjelaskan bahwa:
Tempat wanita adalah di rumah, mereka tidak dibebaskan dari
pekerjaan luar rumah kecuali agar mereka selalu berada di
rumah dengan tenang dan hormat, sehingga mereka dapat
melaksanakan kewajiban rumah tangga. Adapun kalau ada hajat
keperluannya untuk keluar, maka boleh saja mereka keluar
rumah dengan syarat memperhatikan segi kesucian diri dan
memelihara rasa malu.
Terbaca bahwa Al-Maududi tidak menggunakan kata “darurat”
tetapi “kebutuhan atau keperluan.” Hal serupa dikemukakan
oleh Tim yang menyusun tafsir yang diterbitkan oleh
Departemen Agama RI. Ini berarti bahwa ada peluang bagi
wanita untuk keluar rumah. Persoalannya adalah dalam
batas-batas apa saja izin tersebut? Misalnya, “Bolehkah
mereka bekerja?”
Muhammad Quthb, salah seorang pemikir Ikhwan Al-Muslimun
menulis, dalam bukunya Ma’rakat At-Taqalid, bahwa “ayat itu
bukan berarti bahwa wanita tidak boleh bekerja karena Islam
tidak melarang wanita bekerja. Hanya saja Islam tidak
mendorong hal tersebut, Islam membenarkan mereka bekerja
sebagai darurat dan tidak menjadikannya sebagai dasar.”
Dalam bukunya Syubuhat Haula Al-Islam, Muhammad Quthb lebih
jauh menjelaskan:
Perempuan pada awal zaman Islam pun bekerja, ketika kondisi
menuntut mereka untuk bekerja. Masalahnya bukan terletak
pada ada atau tidaknya hak mereka untuk bekerja, masalahnya
adalah bahwa Islam tidak cenderung mendorong wanita keluar
rumah kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat perlu,
yang dibutuhkan oleh masyarakat, atau atas dasar kebutuhan
wanita tertentu. Misalnya kebutuhan untuk bekerja karena
tidak ada yang membiayai hidupnya, atau karena yang
menanggung hidupnya tidak mampu mencukupi kebutuhannya.
Sayyid Quthb, dalam tafsirnya Fi Zhilal Al-Quran menulis
bahwa arti waqarna dalam firman Allah, Waqarna fi
buyutikunna, berarti, “Berat, mantap, dan menetap.” Tetapi,
tulisnya lebih jauh, ,’Ini bukan berarti bahwa mereka tidak
boleh meninggalkan rumah. Ini mengisyaratkan bahwa rumah
tangga adalah tugas pokoknya, sedangkan selain itu adalah
tempat ia tidak menetap atau bukan tugas pokoknya.”
Sa’id Hawa salah seorang ulama Mesir kontemporer –
memberikan contoh tentang apa yang dimaksud dengan
kebutuhan, seperti mengunjungi orang tua dan belajar yang
sifatnya fardhu ‘ain atau kifayah, dan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup karena tidak ada orang yang dapat
menanggungnya.
IsaAbduh, seorang ulama-ekonom Muslim Mesir, menekankan
bahwa surat Thaha ayat 117 memberikan isyarat bahwa Al-Quran
meletakkan kewajiban mencari nafkah di atas pundak lelaki
dan bukan perempuan. Ayat yang dimaksud adalah:
“Maka Kami berfirman, “Wahai Adam, sesunggahnya ini (Iblis)
adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali
janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga,
yang akan menyebabkan engkau (dalam bentuk tunggal untuk
pria) bersusah payah.”
Yakni bersusah payah dalam memenuhi kebutuhan sandang, papan
dan pangan, sebagaimana disebutkan dalam lanjutan ayat
tersebut.
Menurut Isa Abduh, penggunaan bentuk tunggal pada redaksi
engkau bersusah-payah memberikan isyarat bahwa kewajiban
bekerja untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anak
terletak di atas pundak suami atau ayah.
Pendapat para pemikir Islam kontemporer di atas, masih
dikembangkan lagi oleh sekian banyak pemikir Muslim, dengan
menelaah keterlibatan perempuan dalam pekerjaan pada masa
Nabi Saw., sahabat-sahabat beliau, dan para tabiiin. Dalam
hal ini, ditemukan sekian banyak jenis dan ragam pekerjaan
yang dilakukan oleh kaum wanita.
Nama-nama seperti Ummu Salamah (istri Nabi), Shafiyah, Laila
Al-Ghaffariyah, Ummu Sinam Al-Aslamiyah, dan lain-lain,
tercatat sebagai tokoh-tokoh yang terlibat dalam peperangan.
Ahli hadis Imam Bukhari, membukukan bab-bab dalam kitab
Shahih-nya tentang kegiatan kaum wanita, seperti: “Bab
Keterlibatan Perempuan dalam Jihad,” “Bab Peperangan
Perempuan di Lautan,” “Bab Keterlibatan Perempuan Merawat
Korban,” dan lain-lain .
Disamping itu, para perempuan pada masa Nabi Saw. aktif pula
dalam berbagai bidang pekerjaan. Ada yang bekerja sebagai
perias pengantin seperti Ummu Salim binti Malhan yang merias
antara lain Shafiyah binti Huyay, istri Nabi Muhammad Saw.,
serta ada juga yang menjadi perawat, bidan, dan sebagainya.
Dalam bidang perdagangan, nama istri Nabi yang pertama,
Khadijah binti Khuwailid, tercatat sebagai seorang perempuan
yang sangat sukses. Demikian juga Qilat Ummi Bani Anmar yang
tercatat sebagai seorang perempuan yang pernah datang kepada
Nabi meminta petunjuk-petunjuk jual-beli. Zainab binti Jahsy
juga aktif bekerja menyamak kulit binatang, dan hasil
usahanya itu beliau sedekahkan.
Raithah, istri sahabat Nabi yang bernama Abdullah Ibnu
Mas’ud, sangat aktif bekerja, karena suami dan anaknya
ketika itu tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga
ini. Sementara itu, Al-Syifa’, seorang perempuan yang pandai
menulis, ditugaskan oleh Khalifah Umar r.a. sebagai petugas
yang menangani pasar kota Madinah.
Demikian sedikit dari banyak contoh yang terjadi pada masa
Rasulullah Saw., dan sahabat beliau, menyangkut
keikutsertaan perempuan dalam berbagai bidang usaha dan
pekerjaan.
Tentu saja tidak semua bentuk dan ragam pekerjaan yang
terdapat pada masa kini telah ada pada masa Nabi Saw. Namun,
betapapun, sebagian ulama menyimpulkan bahwa Islam
membenarkan kaum wanita aktif dalam berbagai kegiatan, atau
bekerja dalam berbagai bidang di dalam maupun di luar
rumahnya secara mandiri, bersama orang lain, atau dengan
lembaga pemerintah maupun swasta, selama pekerjaan tersebut
dilakukan dalam suasana terhormat, sopan, serta mereka dapat
memelihara agamanya, dan dapat pula menghindarkan
dampak-dampak negatif pekerjaan tersebut terhadap diri dan
lingkungannya.
Secara singkat dapat dikemukakan rumusan menyangkut
pekerjaan perempuan, yaitu perempuan mempunyai hak untuk
bekerja, selama ia membutuhkannya, atau pekerjaan itu
membutuhkannya dan selama norma-norma agama dan susila tetap
terpelihara.
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Perempuan3.html
HAK DAN KEWAJIBAN BELAJAR
Amat banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Saw. yang berbicara
tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan
kepada lelaki maupun perempuan, di antaranya,
“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim (dan
Muslimah)” (HR Al-Thabarani melalui Ibnu Mas’ud)
Para perempuan di zaman Nabi Saw. menyadari benar kewajiban
ini, sehingga mereka memohon kepada Nabi agar beliau
bersedia menyisihkan waktu tertentu dan khusus untuk mereka
agar dapat menuntut ilmu pengetahuan. Permohonan ini tentu
saja dikabulkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran memberikan pujian kepada ulul albab, yang berzikir
dan memikirkan kejadian langit dan bumi. Zikir dan pemikiran
menyangkut hal tersebut mengantarkan manusia mengetahui
rahasia-rahasia alam raya. Mereka yang dinamai ulul albab
tidak terbatas pada kaum lelaki saja, melainkan juga kaum
perempuan. Hal ini terbukti dari lanjutan ayat di atas, yang
menguraikan tentang sifat-sifat ulul albab, Al-Quran
menegaskan bahwa:
“Maka Tuhan mereka mengabulkan permohonan mereka dengan
berfirman, “Sesunggahnya Aku tidak akan menyia-nyiakan amal
orang-orang yang beramal di antara kamu, baik lelaki maupun
perempuan.” (QS Ali ‘Imran [3]: 195) .
Ini berarti bahwa kaum perempuan dapat berpikir,
mempelajari, dan kemudian mengamalkan apa yang mereka hayati
setelah berzikir kepada Allah serta apa yang mereka ketahui
dari alam raya ini.
Pengetahuan tentang alam raya tentunya berkaitan dengan
berbagai disiplin ilmu, sehingga dari ayat ini dapat
dipahami bahwa perempuan bebas untuk mempelajari apa saja,
sesuai dengan keinginan dan kecenderungan masing-masing.
Sejarah membuktikan bahwa banyak wanita yang sangat menonjol
pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,
sehingga menjadi rujukan sekian banyak tokoh lelaki.
Istri Nabi, Aisyah r.a., adalah salah seorang yang mempunyai
pengetahuan sangat dalam serta termasyhur pula sebagai
seorang kritikus, sampai-sampai ada ungkapan terkenal yang
dinisbahkan oleh sementara ulama sebagai pernyataan Nabi
Muhammad Saw.:
Ambillah setengah pengetahuan agama kalian dari Al-Humaira,
(yakni Aisyah).
Demikian juga As-Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali
bin Abi Thalib. Kemudian, Al-Syaikhah Syuhrah yang bergelar
“Fakhr Al-Nisa’, (Kebanggaan Perempuan) adalah salah seorang
guru Imam Syafi’i, tokoh mazhab yang pandangan-pandangannya
menjadi anutan banyak umat Islam di seluruh dunia. Dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Beberapa wanita lain mempunyai kedudukan ilmiah yang sangat
terhormat, misalnya Al-Khansa’ dan Rabi’ah Al-Adawiyah.
Rasulullah Saw. tidak membatasi kewajiban belajar hanya
kepada perempuan-perempuan merdeka (yang memiliki status
sosial tinggi), tetapi juga para budak belian dan mereka
yang bersatus sosial rendah. Karena itu sejarah mencatat
sekian banyak perempuan yang tadinya budak belian kemudian
mencapai tingkat pendidikan yang sangat tinggi.
Al-Muqari dalam bukunya Nafhu Ath-Thib, sebagaimana dikutip
oleh Dr. Abdul Wahid Wafi, memberitakan bahwa Ibnu
Al-Mutharraf, seorang pakar bahasa pada masanya, pernah
mengajarkan seorang perempuan liku-liku bahasa Arab.
Sehingga sang wanita pada akhirnya memiliki kemampuan yang
melebihi gurunya sendiri, khususnya dalam bidang puisi,
sampai ia dikenal dengan nama Al-‘Arudhiyat karena
keahliannya dalam bidang ini.
Harus diakui hahwa pembidangan ilmu pada masa awal Islam
belum sebanyak dan seluas sekarang ini. Namun Islam tidak
membedakan satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya,
sehingga seandainya mereka yang disebut namanya di atas
hidup pada masa kini, tidak mustahil mereka akan tekun pula
mempelajari disiplin-disiplin ilmu yang berkembang dewasa
ini.
Dalam hal ini Syaikh Muhammad Abduh menulis:
Kalaulah kewajiban perempuan mempelajari hukum-hukum akidah
kelihatannya amat terbatas, sesungguhnya kewajiban mereka
untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan rumah
tcelgga, pendidikan anak, dan sebagainya, merupakan
persoalan-persoalan duniawi (dan yang berbeda sesuai dengan
perbedaan waktu, tempat, dan kondisi) jauh lebih banyak
daripada soal-soal akidah atau keagamaan.
Demikianlah sekilas menyangkut hak dan kewajiban perempuan
dalam bidang pendidikan. Kalau demikian halnya, mengapa
timbul pandangan yang membatasi wanita untuk belajar? Sekali
lagi, salah satu penyebabnya adalah ayat waqarna fi
buyutikunna yang dikemukakan di atas.
PERANAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
Berbicara mengenai hal ini, ayat Ar-rijalu qawammuna ‘alan
nisa’ biasanya dijadikan sebagai salah satu rujukan, karena
ayat tersebut berbicara tentang pembagian kerja antara
suami-istri. Memahami pesan ayat ini, mengundang kita untuk
menggarisbawahi terlebih dahulu dua butir prinsip yang
melandasi hak dan kewajiban suami-istri:
1. Terdapat perbedaan antara pria dan wanita, bukan hanya
pada bentuk fisik mereka, tetapi juga dalam bidang psikis.
Bahkan menurut Dr. Alexis Carrel salah seorang dokter yang
pernah meraih dua kali hadiah Nobel -perbedaan tersebut
berkaitan juga dengan kelenjar dan darah masing-masing
kelamin.
Pembagian harta, hak, dan kewajiban yang ditetapkan agama
terhadap kedua jenis manusia itu didasarkan oleh
perbedaan-perbedaan itu.
2. Pola pembagian kerja yang ditetapkan agama tidak
menjadikan salah satu pihak bebas dan tuntutan – minimal
dari segi moral – untuk membantu pasangannya.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 228 dinyatakan,
“Bagi lelaki (suami) terhadap mereka (wanita/istri) satu
derajat (lebih tinggi).”
Derajat lebih tinggi yang dimaksud dalam ayat di atas
dijelaskan oleh surat An-Nisa’ ayat 34, yang menyatakan
bahwa “lelaki (suami) adalah pemimpin terhadap perempuan
(istri).”
Kepemimpinan untuk setiap unit merupakan hal yang mutlak,
lebih-lebih bagi setiap keluarga, karena mereka selalu
bersama, serta merasa memiliki pasangan dan keluarga,
Persoalan yang dihadapi suami-istri, muncul dari sikap jiwa
manusia yang tercermin dari keceriaan atau cemberutnya
wajah. Sehingga persesuaian dan perselisihan dapat muncul
seketika, tetapi boleh juga sirna seketika dan dimana pun.
Kondisi seperti ini membutuhkan adanya seorang pemimpin yang
melebihi kebutuhan suatu perusahaan yang sekadar bergelut
dengan angka, dan bukannya dengan perasaaan serta diikat
oleh perjanjian yang bisa diselesaikan melalui pengadilan.
Hak kepemimpinan menurut Al-Quran seperti yang dikutip dari
ayat di atas, dibebankan kepada suami. Pembebanan itu
disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Adanva sifat-sifat fisik dan psikis pada suami yang lebih
dapat menunjang suksesnya kepemimpinan rumah tangga jika
dibandingkan dengan istri.
b. Adanya kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anggota
keluarganya.
Ibnu Hazm – seorang ahli hukum Islam – berpendapat bahwa
wanita pada dasarnya tidak berkewajiban melayani suami dalam
hal menyediakan makanan, menjahit, dan sebagainya. Justru
sang suamilah yang berkewajiban menyiapkan pakaian jadi, dan
makanan yang siap dimakan untuk istri dan anak-anaknya.
Walaupun diakui dalam kenyataan terdapat istri-istri yang
memiliki kemampuan berpikir dan materi melebihi kemampuan
suami, tetapi semua itu merupakan kasus yang tidak dapat
dijadikan dasar untuk menetapkan suatu kaidah yang bersifat
umum
Sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa pembagian kerja ini
tidak membebaskan masing-masing pasangan – paling tidak dari
segi kewajiban moral – untuk membantu pasangannya dalam hal
yang berkaitan dengan kewajiban masing-masing. Dalam hal ini
Abu Tsaur, seorang pakar hukum Islam, berpendapat bahwa
seorang istri hendaknya membantu suaminya dalam segala hal.
Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah bahwa Asma,
putri Khalifah Abu Bakar, menjelaskan bahwasanya ia dibantu
oleh suaminya dalam mengurus rumah tangga, tetapi Asma, juga
membantu suaminya antara lain dalam memelihara kuda
suaminya, menyabit rumput, menanam benih di kebun, dan
sebagainya.
Tentu saja di balik kewajiban suami tersebut, suami juga
mempunyai hak-hak yang harus dipenuhi oleh istrinya. Suami
wajib ditaati selama tidak bertentangan dengan ajaran agama
dan hak pribadi sang istri. Sedemikian penting kewajiban
ini, sampai-sampai Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya aku
memerintahkan seseorang untuk sujud kepada seseorang,
niscaya akan kuperintahkan para istri untuk sujud kepada
suaminya.” Bahkan Islam juga melarang seorang istri berpuasa
sunnah tanpa seizin suaminya. Hal ini disebabkan karena
seorang suami mempunyai hak untuk memenuhi naluri
seksualnya.
Dapat ditambahkan bahwa Rasulullah Saw. menegaskan bahwa
seorang istri memimpin rumah tangga dan bertanggung Jawab
atas keuangan suaminya. Pertanggungjawaban tersebut terlihat
dalam tugas-tugas yang harus dipenuhi, serta peran yang
diembannya saat memelihara rumah tangga, baik dari segi
kebersihan, keserasian tata ruang, pengaturan menu makanan,
maupun pada keseimbangan anggaran. Bahkan pun istri ikut
bertanggung jawab – bersama suami – untuk menciptakan
ketenangan bagi seluruh anggota keluarga, misalnya, untuk
tidak menerima tamu pria atau wanita yang tidak disenangi
oleh sang suami. Pada tugas-tugas rumah tangga inilah
Rasulullah Saw. membenarkan seorang istri melayani bersama
suaminya tamu pria yang mengunjungi rumahnya.
Pada konteks inilah perintah Al-Quran harus dipahami agar
para istri berada di rumah.
Firman Allah waqarna fi buyutikunna (Dan tetaplah tinggal
berdiam di rumah kalian) dalam surat Al-Ahzab ayat 33,
menurut kalimatnya ditujukan untuk istri-istri Nabi kendati
dapat dipahami sebagai acuan kepada semua wanita. Namun
tidak berarti bahwa wanita harus terus-menerus berada di
rumah dan tidak diperkenalkan keluar, melainkan
mengisyaratkan bahwa tugas pokok yang harus diemban oleh
seorang istri adalah memelihara rumah tangganya.
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Perempuan4.html
Kesimpulannya, peranan seorang istri sebagai ibu rumah
tangga adalah untuk menjadikan rumah itu sebagai sakan,
yakni “tempat yang menenangkan dan menenteramkan seluruh
anggotanya.” Dan dalam konteks inilah Rasulullah Saw.
menggarisbawahi sifat-sifat seorang istri yang baik yakni
yang menyenangkan suami bila ia dipandang, menaati suami
bila ia diperintah, dan ia memelihara diri, harta, dan
anak-anaknya, bila suami jauh darinya.
Sebagai ibu, seorang istri adalah pendidik pertama dan utama
bagi anak-anaknya, khususnya pada masa-masa balita. Memang,
keibuan adalah rasa yang dimiliki oleh setiap wanita,
karenanya wanita selalu mendambakan seorang anak untuk
menyalurkan rasa keibuan tersebut. Mengabaikan potensi ini,
berarti mengabaikan jati diri wanita. Pakar-pakar ilmu jiwa
menekankan bahwa anak pada periode pertama kelahirannya
sangat membutuhkan kehadiran ibu-bapaknya. Anak yang merasa
kehilangan perhatian (misalnya dengan kelahiran adiknya)
atau rnerasa diperlakukan tidak wajar, dengan dalih apa pun,
dapat mengalami ketimpangan kepribadian.
Rasulullah Saw. pernah menegur seorang ibu yang merenggut
anaknya secara kasar dari pangkuan Rasulullah, karena sang
anak pipis, sehingga membasahi pakaian Rasul. Rasulullah
bersabda,
“Jangan engkau menghentikan pipisnya. (Pakaian) ini dapat
dibersihkan dengan air tetapi apakah yang dapat
menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak ini (akibat
perlakuan kasar itu)?
Para ilmuwan juga berpendapat bahwa, sebagian besar kompleks
kejiwaan yang dialami oleh orang dewasa adalah akibat dampak
negatif dari perlakuan yang dialaminya waktu kecil.
Oleh karena itu, dalam rumah tangga dibutuhkan seorang
penanggung jawab utama terhadap perkembangan jiwa dan mental
anak, khususnya saat usia dini (balita). Disini pula agama
menoleh kepada ibu, yang memiliki keistimewaan yang tidak
dimiliki sang ayah, bahkan tidak dimiliki oleh wanita-wanita
selain ibu kandung seorang anak.
HAK-HAK DALAM BIDANG POLITIK
Apakah wanita memiliki hak-hak dalam bidang politik?
Paling tidak ada tiga alasan yang sering dikemukakan sebagai
larangan keterlibatan mereka.
1. Ayat Ar-rijal qawwamuna ‘alan-nisa’ (Lelaki adalah
pemimpin bagi kaum wanita) (QS An-Nisa, [4]: 34)
2. Hadis yang menyatakan bahwa akal wanita kurang cerdas
dibandingkan dengan akal lelaki; keberagamaannya pun
demikian.
3. Hadis yang mengatakan: Lan yaflaha qaum wallauw amrahum
imra’at (Tidak akan berbahagia satu kaum yang menyerahkan
urusan mereka kepada perempuan).
Ayat dan hadis-hadis di atas menurut mereka mengisyaratkan
bahwa kepemimpinan hanya untuk kaum lelaki, dan menegaskan
bahwa wanita harus mengakui kepemimpinan lelaki. Al-Qurthubi
dalam tafsirnya menulis tentang makna ayat di atas:
Para lelaki (suami) didahulukan (diberi hak kepemimpinan,
karena lelaki berkewajiban memberikan nafkah kepada wanita
dan membela mereka, juga (karena) hanya lelaki yang menjadi
penguasa, hakim, dan juga ikut bertempur. Sedangkan semua
itu tidak terdapat pada wanita.
Selanjutnya penafsir ini, menegaskan bahwa:
Ayat ini menunjukkan bahwa lelaki berkewajiban mengatur dan
mendidik wanita, serta menugaskannya berada di rumah dan
melarangnya keluar. Wanita berkewajiban menaati dan
melaksanakan perintahnya selama itu bukan perintah maksiat.
Pendapat ini diikuti oleh banyak mufasir lainnya. Namun,
sekian banyak mufasir dan pemikir kontemporer melihat bahwa
ayat di atas tidak harus dipahami demikian, apalagi ayat
tersebut berbicara dalam konteks kehidupan berumah tangga.
Seperti dikemukakan sebelumnya, kata ar-rijal dalam ayat
ar-rijalu qawwamuna ‘alan nisa’, bukan berarti lelaki secara
umum, tetapi adalah “suami” karena konsiderans perintah
tersebut seperti ditegaskan pada lanjutan ayat adalah karena
mereka (para suami) menafkahkan sebagian harta untuk
istri-istri mereka. Seandainya yang dimaksud dengan kata
“lelaki” adalah kaum pria secara umum, tentu konsideransnya
tidak demikian. Terlebih lagi lanjutan ayat tersebut secara
jelas berbicara tentang para istri dan kehidupan rumah
tangga. Ayat ini secara khusus akan dibahas lebih jauh
ketika menyajikan peranan, hak, dan kewajiban perempuan
dalam rumah tangga Islam.
Adapun mengenai hadis, “tidak beruntung satu kaum yang
menyerahkan urusan mereka kepada perempuan,” perlu
digarisbawahi bahwa hadis ini tidak bersifat umum. Ini
terbukti dan redaksi hadis tersebut secara utuh, seperti
diriwayatkan Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i dan At-Tirmidzi,
melalui Abu Bakrah.
Ketika Rasulullah Saw. mengetahui bahwa masyarakat Persia
mengangkat putri Kisra sebagai penguasa mereka, beliau
bersabda, “Tidak akan beruntung satu kaum yang menyerahkan
urusan mereka kepada perempuan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari,
An-Nasa’i, dan Ahmad melalui Abu Bakrah).
Jadi sekali lagi hadis tersebut di atas ditujukan kepada
masyarakat Persia ketika itu, bukan terhadap semua
masyarakat dan dalam semua urusan.
Kita dapat berkesimpulan bahwa, tidak ditemukan satu
ketentuan agama pun yang dapat dipahami sebagai larangan
keterlibatan perempuan dalam bidang politik, atau ketentuarl
agama yang membatasi bidang tersebut hanya untuk kaum
lelaki. Di sisi lain, cukup banyak ayat dan hadis yang dapat
dijadikan dasar pemahaman untuk menetapkan adanya hak-hak
tersebut.
Salah satu ayat yang sering dikemukakan oleh para pemikir
Islam berkaitan dengan hak-hak politik kaum perempuan adalah
surat At-Taubah ayat 71:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebagian mereka adalah awliya’ bagi sebagian yang lain.
Mereka menyuruh untuk mengerjakan yang makruf, mencegah yang
munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat
kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat
oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.”
Secara umum ayat di atas dipahami sebagai gambaran tentang
kewajiban melakukan kerja sama antara lelaki dan perempuan
untuk berbagai bidang kehidupan yang ditunjukkan dengan
kalimat “menyuruh mengerjakan yang makruf dan mencegah yang
munkar.”
Pengertian kata awliya’ mencakup kerja sama, bantuan, dan
penguasaan; sedangkan pengertian yang terkandung dalam frase
“menyuruh mengerjakan yang makruf” mencakup segala segi
kebaikan dan perbaikan kehidupan, termasuk memberikan
nasihat atau kritik kepada penguasa, sehingga setiap lelaki
dan perempuan Muslim hendaknya mengikuti perkembangan
masyarakat agar masing-masing mampu melihat dan memberi
saran atau nasihat untuk berbagai bidang kehidupan.
Menurut sementara pemikir, sabda Nabi Saw. yang berbunyi,
“Barangsiapa yang tidak memperhatikan kepentingan (urusan)
kaum Muslim, maka ia tidak termasuk golongan mereka.”
Hadis ini mencakup kepentingan atau urusan kaum Muslim yang
dapat menyempit ataupun meluas sesuai dengan latar belakang
dan tingkat pendidikan seseorang, termasuk bidang politik.
Di sisi lain, Al-Quran juga mengajak umatnya (lelaki dan
perempuan) agar bermusyawarah, melalui “pujian Tuhan kepada
mereka yang selalu melakukannya.”
“Urusan mereka (selalu) diputuskan dengan musyawarah
(QS Al-Syura [42]: 38).
Ayat ini dijadikan dasar oleh banyak ulama untuk membuktikan
adanya hak berpolitik bagi setiap lelaki dan perempuan.
Syura (musyawarah) menurut Al-Quran hendaknya merupakan
salah satu prinsip pengelolaan bidang-bidang kehidupan
bersama, termasuk kehidupan politik. Ini dalam arti bahwa
setiap warga negara dalam hidup bermasyarakat dituntut untuk
senantiasa mengadakan musyawarah. Sejarah Islam juga
menunjukkan betapa kaum perempuan tanpa kecuali terlibat
dalam berbagai bidang kemasyarakatan. Al-Quran menguraikan
permintaan para perempuan di zaman Nabi Saw. untuk melakukan
bai’at (janji setia kepada Nabi dan ajarannya), sebagaimana
disebutkan dalam surat Al-Mumtahanah ayat 12.
Sementara pakar agama Islam menjadikan bai’at para perempuan
sebagai bukti kebebasan untuk rnenentukan pandangan
berkaitan dengan kehidupan serta hak untuk mempunyai pilihan
yang berbeda dengan pandangan kelompok-kelompok lain dalam
masyarakat, bahkan terkadang berbeda dengan pandangan suami
dan ayah mereka sendiri.
Kenyataan sejarah menunjukkan sekian banyak wanita yang
terlibat pada persoalan politik praktis, Ummu Hani, misalnya
dibenarkan sikapnya oleh Nabi Muhammad Saw. ketika memberi
jaminan keamanan kepada sebagian orang musyrik (jaminan
keamanan merupakan salah satu aspek bidang politik). Bahkan
istri Nabi Muhammad Saw. sendiri, yakni Aisyah r.a. ,
memimpin langsung peperangan melawan Ali bin Abi Thalib yang
ketika itu menduduki jabatan kepala negara. Dan isu terbesar
dalam peperangan tersebut adalah suksesi setelah terhunuhnya
Khalifah ketiga ‘Utsman r.a. Peperangan ini dikenal dalam
sejarah Islam dengan nama Perang Unta (656 M). Keterlibatan
Aisyah r.a. bersama sekian banyak sahabat Nabi dan
kepemimpinannya dalam peperangan itu, menunjukkan bahwa
beliau bersama para pengikutnya membolehkan keterlibatan
perempuan dalam bidang politik praktis sekalipun.
Dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
setiap orang, termasuk kaum wanita, mereka mempunyai hak
untuk bekerja dan menduduki jabatan-jabatan tertinggi,
kendati ada jabatan yang oleh sebagian ulama dianggap tidak
boleh diduduki oleh kaum wanita, yaitu jabatan kepala negara
(Al-Imamah Al-Uzhma) dan hakim, namun perkembangan
masyarakat dari saat ke saat mengurangi pendukungan larangan
tersebut, khususnya persoalan kedudukan perempuan sebagai
hakim,
Dalam beberapa kitab hukum Islam, seperti Al-Mughni,
ditegaskan bahwa setiap orang yang memiliki hak untuk
melakukan sesuatu, maka sesuatu itu dapat diwakilkan kepada
orang lain, atau menerima perwakilan dari orang lain.
Atas dasar kaidah di atas, Dr. Jamaluddin Muhammad Mahmud
berpendapat bahwa berdasarkan kitab fiqih – bukan hanya
sekadar pertimbangan perkembangan masyarakat – kita dapat
menyatakan bahwa perempuan dapat bertindak sebagai pembela
maupun penuntut dalam berbagai bidang.
Tentu masih banyak lagi yang dapat dikemukakan mengenai
hak-hak perempuan untuk berbagai bidang. Namun, kesimpulan
akhir yang dapat ditarik adalah bahwa mereka adalah Syaqaiq
Ar-Rijal (saudara sekandung kaum lelaki), sehingga kedudukan
serta hak-haknya hampir dapat dikatakan sama. Kalaupun ada
perbedaan hanyalah akibat fungsi dan tugas utama yang
dibebankan Tuhan kepada masing-masing jenis kelamin,
sehingga perbedaan yang ada tidaklah mengakibatkan yang satu
merasa memiliki kelebihan daripada yang lain:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang
lain. (Karena) bagi lelaki ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan bagi perempuan juga ada bagian dari yang
mereka usahakan, dan bermohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.” (QS An-Nisa, [4]: 32)
***
Di atas telah dikemukakan berbagai penafsiran yang sedikit
banyak berbeda satu dengan lainnya. Hemat penulis, perbedaan
pendapat tersebut muncul karena perbedaan kondisi sosial,
adat istiadat, serta kecenderungan masing-masing, yang
kemudian mempengaruhi cara pandang dan kesimpulan mereka
menyangkut ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Saw.
Tidak mustahil, jika para pakar terdahulu hidup bersama
putra-putri abad kedua puluh, dan mengalami apa yang kita
alami, serta mengetahui perkembangan masyarakat dan iptek,
mereka pun akan memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana
pemahaman generasi masa kini. Sebaliknya, seandainya kita
berada di kurun waktu saat mereka hidup, tidak mustahil kita
berpendapat seperti mereka. Ini berarti bahwa seluruh
pendapat yang dikemukakan, baik dari para pendahulu maupun
pakar yang akan datang, semuanya bermuara kepada teks-teks
keagamaan. []
Alhamdulillah syukur kepada Allah yang memberi petunjuk kepada yang Beliau inginkan, dan tidak ada kemampuan hambaNya dalam menyampaikan petunjuk tanpa izin beliau
dan shalawat dan salam kepada Muhammad SAW, yang selalu dibenci oleh orang orang munafik…
terimakasih kepada teman-teman hindu yang masih belum mau masuk islam, sehingga menjadi project tersendiri dalam meraih cintaNya..
yang pernah belajar fisika pasti tahu kaidah tangan kanan..
satu ini saja harap difahami dulu…
“Mengelilingi Ka’bah tujuh kali adalah serupa dengan praktek pradaksina atau parikrama, mengelilingi Kuil yang dilakukan oleh para penganut ajaran Veda.”
kalau memang islam dianggap menyelewengkan weda dari cara thawaf yang mirip pradaksina atau parikrama, apakah elektron juga dianggap meyeleweng dari weda, atau weda yang gak ilmiah sehingga pradaksina atau parikrama tidak sesuai dengan thawaf elektron…???kalau jumlah thawaf 7 putaran bagaiman dengan hindu???
dari satu saja ini sudah masuk fitnah, belum bagian lain dari artikel ini, tapi memberi pelajaran lebih bijak sedikit demi sedikit, sehingga mudah difahami, saya harap kalian mengakui kesalahan kalian dalam satu hal ini dulu…
apakah kalian tidak memperhatikan bagaimana Thowafnya elektron, rotasi benda langit, revolusi benda langit…buukankah semua berlawanan arah jarum jam???
mana yang ajaran setan mana yang ajaran Tuhan???
mana kedurhakaan mana kepatuhan???
mana penyelewengan mana keaslian???
mana khayalan mana keyakinan???
mana kemunafikan kekafiran mana keislaman???
mana tidak berpendidikan mana mana yang berpendidikan???
mana dogma pada dongeng mana perintah dari Tuhan????
mana kesombongan mana ketundukan???
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar…
jika kalian benar benar pencari kebenaran, kunjungi ini
http://www.quranexplorer.com/
http://www.islam-guide.com/
http://www.islam-guide.com/frm-ch1-1-a.htm
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Text/Mss/
http://www.islam-guide.com/frm-ch3-8.htm
mari kita simak apa yang difirmankan Allah,
98. Al Bayyinah
[98:1] Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
[98:2] (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur’an),
[98:3] di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
[98:4] Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
[98:5] Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus }, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
[98:6] Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
[98:7] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
[98:8] Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. Al Baqarah. 269).
jika ngaben berlawanan arah jarum jam=alam sekala(nyata)ke alam niskala(alam roh),
misalnya searah jarum jam=alam niskala(alam roh)ke alam sekala(nyata)
saya tidak setuju klaim lengkap yang dkemukakan umat hindu, karena definisi lengkap bagi umat hindu bertentangan satu dengan yang lain..
yang paling utama saya tidak setuju yaitu yang tidak menyembah Tuhan sama saja dengan yang menyembah Tuhan ….
buku saja disebut ilmiah jika isinya tidak saling bertentangan..kecuali dijelaskan mana yang benar mana yang salah…
“Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan
dharma merosot, dan hal-hal yang
bertentangan dengan dharma merajalela,
pada waktu itulah Aku sendiri menjelma,
wahai Putra Bharata.”
orang “bali” pasti tidak punya harapan,
karena Tuhan hanya datang di india…
tidak usah percaya sama saya, percaya saja sama Allah dan RasulNya…
mimpi indah……
Bro anak manusia..
Anda yakin elektron tawaf berlawanan arah jarum jam?
sama masih sma dan belajar teori atom..
Dari awal teorinya ada banyak pemikiran tentang bagaimana atom tersebut, mulai dari teori atom pejal, atom seperti roti kismis, atom Ruterford sampai pada teori keboleh jadian dimana elektron dalam ataom tidak dapat ditentukan arah dan posisi geraknya.
Anda bisa membuktikan elektron bergerak berlawanan dengan arah jarum jam?
Kalaupun anda menggunakan teori spin elektron, membagi kulit-kulit elektron, tetap saja anda tidak bisa membuktikannya. Apa lagi dengan menerapkan teori kebolehjadian yang merupakan teori paling mutakhir yang diakui dalam dunia ilmu pengetahuan…
Dari sini saja anda tampak bodoh…
Jangan sampai anak sma kalah sama anak manusia ya? atau jangan-jangan anak manusianya masih kecil? :-p
Hmmm..pada debat tentang agama ya???
ckckckck..masih jaman ya???
Hadoooh udah deh ga usah debat..
Inti dari semua agama itu adalah mengajarkan kebaikan
Ngapain kita pikirkan selagi kita bisa berbuat baik..It’s no problem…
Satu Pikiran, Satu Hati, Satu Tanah Air
So Persatuan tu lebih penting daripada debat tentang agama yang ujung2nya malah perselisihan…hmmmm..
Love Indonesia…
@anak manusia
wow.. comment yang sangat panjang… dimulai dari mana ini ya?
Wah maaf baru bisa muncul lagi… maklum.lah jadi kuli, sibuk disuruh-suruh kesana kemari..
Okay, kita coba bahas sedikit-sedikit ya bro..
Hmmm…saudara anak manusia, anda yakin kaedah tangan kanan adalah menunjukkan arah gerak elektron? Kaedah tangan kanan digunakan untuk menentukan arah medan listrik pada sebuah kawat beraliran listrik yang disebut hukum Biot-Savar. Anggaplah saya memiliki kawat vertikal ke atas dan saya aliri arus listrik sejumlah A Ampere, maka akan terjadi medan magnet yang arahnya melingkari kawat listrik tersebut sesuai dengan kaedah kanan kanan. Alus listrik yang merupakan kebalikan dari arus elektron tidak bertawaf dalam hal ini, tetapi dia bergerak lurus mengikuti kawat. Ya kan bro? 😀 Aduh… hati-hati dunk bro kalau mengaitkan sesuatu… jangan sampai salah.. Seperti yang dikatakan saudara anak sma, elektron ada di kulit atom dan mengelilingi inti atom. Tapi ketahuilah bahwa teori termodern saat ini, elektron memiliki kebolehjadian dan bergerak tidak beraturan di kulit atom. Teori atom born sendiri tidak pernah mengatakan elektrok bergerak sesuai dengan kaedah tangan kanan lho….
Saya rasa anda yang menyebarkan fitnah dengan memberikan informasi bohon lho bro… ya nggak? 🙂 Perbaiki dulu teori anda dan silahkan bantah dengan baik ya bro.. mari sama-sama belajar.
Tawaf electron? that’s false .. tapi kalau bumi berotasi berlawanan arah jarum jam memang benar. Tetapi, apa semua planet berevolusi berlawanan arah jarum jam? dalam solar system kita, planet venus dan uranus berevolusi searah jarum jam lho bro… nah gimana nih? jangan mengeneralisasi seperti itu dunk ah.. malu kan kalau kebodohan anda kelihatan.. 😀
Kutipan ayat-ayat yang menarik bro… Tolong dunk jelaskan konsep Surga dan Neraka dulu… jangan comot Svarga dan Naraka Hindu ya bro… Yang kafir itu termasuk suni dan syiah juga? bagaimana dengan berbagai aliran islam yang saling bentrok dan mengaku paling benar? Siapa yang akan masuk surga? Salah satu dari mereka atau semuanya? cari jawaban yang itu dulu… baru non muslim dijebloskan ke neraka ya…
Mencuplik pertanyaan saudara toshiya; “kalau dibilang wanita menjadi warga kelas dua, mengapa istri muhammad yang pertama bisa menjadi saudagar kaya tanpa suami yang memperkerjakan banyak orang termasuk muhammad semasa lajang?”
jawab ini dulu ya bro… kok kontra diksi dengan pandanganmu ya?
Ada bukti bro? jangan asal tuduh dunk… Kunti, Ibu para pandawa tetap hidup dan tidak bunuh diri kan?
Anda menyelewengkan arti kata “SATI”. Sati adalah menunjukkan kesetiaan seorang istri kepada suaminya dimana dia masuk ke dalam api pembakaran mayat suaminya. Apakah “sati” ini keharusan dan pemaksaan? Tidak… sama sekali tidak.. tetapi itu tergantung si istri. Veda sendiri menegaskan bahwa cinta di dunia tidak akan di bawa mati. Cinta yang sejati hanya untuk Tuhan. Karena itu Veda tidak pernah membenarkan tindakan sati ini.
Ada punya bukti sloka Veda yang membenarkan sati bro? 🙂 Yakin anda tidak tahu.. coz anda hanya menyampaikan informasi palsu yang merupakan salah satu trik propaganda kaum dakwah..
Sudah baca ayat perbudakan dalam qur’an bro? Sesuai dengan buku 6 jalan menuju Tuhan, sudah saya baca bahwasanya semua ajaran Abrahamik masih membenarkan perbudakan.
Surat al-mu’minuun ayat 5-6 : “(5) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, (6) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.”
Saya bisa menunjukkan ayat tentang perbudakan ini. Bisakah anda menunjukkan ayat Veda tentang perbudakan? jangan menyebar fitnah ya bro…
Lebih jauh mengenai kedudukan wanita.. sebenarnya sederhana saja.
1. Kenapa di Islam wanita tidak boleh memimpin sholat?
2. kenapa wanita tidak boleh memimpin negara?
3. Kenapa aurat wanita yang harus ditutupi, bukan lelaki?
Apakah wanita kurang cerdas? Kurang berjiwa pemimpin? Tidak juga… saya ingat betul waktu sekolah dan kuliah dimana teman-teman yang perempuan malah jauh lebih rajin dan lebih pinter dari laki-laki… nah lho? kenapa nih?
Lalu bagaimana dengan harga kompensasi nyawa untuk kasus pembunuhan di Arab sebagaimana yang dipublikasikan di The Wall Street Journal, April 9, 2002 bro?
100,000 riyals jika korban adalah lelaki Muslim
50,000 riyals jika korban adalah wanita Muslim
50,000 riyals jika pria Kristen
25,000 riyals jika wanita Kristen
6,666 riyals jika pria Hindu
3,333 riyals jika wanita Hindu
Oh ya bro Anak manusia, dari sekian panjang copas yang anda sampaikan, lalu apa yang anda bantah dari atikel ini? bisa saya minta tolong agar anda membantah dan membahasnya secara lebih fokus?
Dear Anak Peribumi
Debat agama atau apapun itu adalah hal yang biasa bro.. asalkan kita bisa berdebat dengan kepala dingin. Semua ini akan melatih kesabaran dan sikap toleransi kita. Jauh lebih baik komunikasi secara terbuka dari pada menyebarkan fitnah kan? 😉
Salam,-
Ngarayana
Dear All,
Semua agama abrahamic itu ngga punya modal kecuali mencontek dari Tradisi India. Tradisi India memberikan penghormatan tertinggi dengan beberapa cara [urutan dari yang tertinggi ke yang terendah]
1. Berputar, dengan badan kanan kearah yang dihormati atau badan tengkurap dan telapak tangan menjulur kedepan
2. Dengan lutut ditekuk kepala sampai ke tanah
3. Dengan kepala tidak sampai bawah
4. mencakupkan tangan
Semua tradisi itu masih dipakai hingga saat ini.
Mengenai tanggapan saya lebih lanjut tentang agama2 abrahamic, silakan baca tulisan saya di blog saya
salam.
http://vilaputih.wordpress.com/2010/02/08/paganisme-islam/
@anak manusia
Sampai saat ini sebenarnya saya masih menunggu comment comment yang berkualitas dari anda namun satupun tidak ada yang memuaskan dan yang mampu menunjukuan nilai filsafat. sayapun jadi bertanda tanya apakah anak manusianya atau kitab suci agamanya yang bermasalah.
Jadi apakah mungkin kitab suci yang anda ikuti bisa jadi merupakan saduran dari ajaran filsafat Weda yang sudah ada sebelumnya dan itu dianggap sebagai wahyu. Dengan kepentingan ekonomi dan kekuasaan, yang mengaku penerima wahyu menyebarkan isu berhala kepada kaum jelata sehingga bisa di pengaruhi. Begitu juga pemberontakan yang di lakukan pada malam hari untuk menguasai mekah.
Cara cara seperti halnya fitnah, perampasan pembunuhan inilah yang masih di pakai di negara kita yang tercinta ini untuk menyebarkan pengaruhnya. Contohnya aliran sesatlah, ngebomlah, perusakan tempat ibadah dan banyak lagi orang orang yang mengaku pembela agama.
Bro anak manusia, saya tidak mengajak anda untuk merubah agama anda menjadi Hindu namun kami menawarkan jalan hidup yang suci sanathana dharma niscaya anda akan menemukan kedamaian di dalam diri dan di bumi tercinta Indonesia.
Satu hal lagi negara kita Indonesia akan kembali damai dan sejahtera jika pita yang di genggam lambang negara kita potongannya di temukan dan tersambung menjadi “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”.
@dek5U4R di tunggu commentnya bro
Peacefull
Wah kalo menurut saya sih… Kalo ada Tradisi India yang mirip dengan Cara Beribadah Umat Islam… itu adalah… Sisa-sisa dari ajaran Agama yang diturunkan Sang Maha Pencipta kepada RasulNya yang ada di India pada zaman dahulu kala…
36. dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu”, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[827]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
(QS. An Naĥl/16 : 36)
[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[827]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
164. dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(QS. An Nisā’/4 : 164)
ya, bisa juga dikatakan spt ini, (Hadits?) : Kejarlah/belajarlah ilmu sampai ke negeri Shind (Shindu a.k.a. India, Hindu), tp diplesetkan menjadi “ke negeri Chin (China?)”, dan malah sekarang ini disebut sbg hadits yang lemah ato palsu.
muslim, muslim……ksian deh loe
kwakwakwa…kakakakakkk
Tujuh kesalahan dasar ajaran Islam sebagaimana tertuang dalam 6 jalan menuju Tuhan yang saat ini dikatakan sebagai buku yang dilarang adalah:
1. Islam membagi manusia dalam dua golongan, yaitu mukmin dan kafir. Mukmin adalah orang yang mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul Allah sedangkan kafir adalah orang-orang yang tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah. Perbedaan antara mukmin dan kafir tidak berkaitan sama sekali dengan budi pekerti seseorang.
2. Memerintahkan mukmin memerangi kafir dengan jalan melakukan jihad di jalan Allah padahal memerangi kafir tidak sama dengan memerangi kejahatan. Kalaupun ada mukmin yang baik yang berusaha mengajak kafir yang jahat untuk menjadi mukmin, upaya tersebut belum tentu mengurangi kejahatan, karena tidak ada jaminan bahwa kafir jahat yang menjadi mukmin akan menjadi orang baik.
3. Menghalalkan pembunuhan. Jihad memang dapat dilakukan tanpa kekerasan, tetapi di samping ajaran jihad, islam juga menghalalkan mukmin membunuh kafir jika diperlukan atau dalam rangka mempertahankan diri. Sekali pembunuhan dibenarkan, soal alasan dapat dicari dan orang dapat diprovokasi untuk memulai penyerangan sehingga ada alasan untuk membunuh.
4. Mengajarkan pemuasan nafsu seksual laki-laki. Hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan adalah bagian dari proses evolusi dimana hasil dari hubungan tersebut dapat melahirkan seorang bayi yang merupakan karya ciptaan Tuhan. Hubungan seksual adalah bagian yang sakral yang harus dilakukan oleh pasangan dalam ikatan perkawinan antara seorang laki-laki dengan wanita yang didasari kasih sayang dan bukan nafsu semata.
5. Mengajarkan kiblat. Sembahyang memandang ke arah kiblat mengajarkan bahwa Allah hanya ada di satu tempat. Karena lokasi yang dijadikan kiblat adalah bagian dari satu negara, dampak dari kiblat , bangsa yang memiliki kiblat merasa lebih tinggi derajatnya. Padalah Allah yang maha adil telah memberikan tanah sebagai pusaka kepada semua bangsa agar tanah tersebut dipelihara dan dibanggakan.
6. Bahasa Arab adalah bahasa Allah. Mengajarkan bahwa sembahyang hanya sah jika menggunakan bahasa Arab, mengkerdilkan kemampuan Allah yang dapat memahami semua bahasa, pemaksaan bahasa Arab sebagai bahasa yang dimengerti Allah berarti merendahkan drajat bangsa lain.
7. Isi Al-Qur’an harus dipercaya sebagai kata-kata Allah. Kitab suci yang benar adalah kitab suci yang berisi pesan yang jika diamalkan akan menghantarkan manusia menjadi suci, bukan dengan cara membaca ayat-ayatnyakeras-keras lalu mendapat pahala. Kitab suci berisi kebenaran yang dimengerti manusia yang bersumber dari Tuhan tetapi bukan kata-kata Tuhan yang harus dipercaya kebenarannya.
@Darmawan, salam kenal.
Kelihatannya apa yang anda sampaikan sesuai dengan kenyataan yang ada, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain. Islam telah membuat dinding pemisah terhadap umat manusia, antara muslim dan kafir. Terlalu banyak orang yang terjebak dalam khayalan semu sehingga rela meledakkan diri sendiri dan orang lain untuk mendapatkan 72 perawan surgawi. Duh…. mau jadi apakah nusantaraku tercinta???
@Wan… Jangan pada mimpi ah… Itu buku dilarang.. tentunya karena tidak benar… Mikir dikit yah… 🙂
@Pur… Nusantara bisa damai karena mayoritas adalah Muslim… Kalo ada kejadian bentrokan itu kejadian kausistis…
@ ivan
Kalau menurut saya, suatu buku bisa dilarang beredar bukan selalu berarti buku itu salah, tapi bisa karena perhitungan lain, sebagai contoh bisa menggoyahkan posisi “politik agama” atau ada pihak tertentu yang merasa dirugikan.
Setelah saya membaca buku 6 jalan menuju Tuhan karya bapak Darmawan atas kebaikan hati user atas nama “kesatria batu” dalam blog ini saya melihat bapak Darmawan memang menulis terkesan asal-asalan. Meskipun judul bukunya 6 jalan menuju Tuhan, pada dasarnya pak Darmawan hanya fokus pada studi perbandingan Islam dan Kristen. Ajaran Buddha dan Hindu yang dimasukkan dalam bab-bab awal terkesan hanya sekedar copas tanpa berusaha menelaah dan menuliskan sebenar-benarnya. Mungkin hal ini dikarenakan memang Bapak Darmawan adalah mantan Muslim yang menjadi Katolik.
Saya pribadi tidak berani menjustish perbandingan 2 agama (Islam dan Katolik) yang disampaikan oleh bapak darmawan benar 100%, oleh karena itu mungkin ada baiknya kita diskusikan lagi disini. Apa lagi kalau bapak Darmawannya juga aktif di sini.
Salam,-
Oh… Buku nya karangan pa Darmawan ini ya ?…
😀 Pantesan Murtad…
Arah Kiblat dibilang adalah Keyakinan bahwa Alloh swt tinggal di situ… wkk
Kasian deh lu Wan…
Dear Pak Darmawan
Saya ingin memberi catatan tentang apa yang anda simpulkan tentang islam
Simpulan pertama anada.
1. Islam membagi manusia dalam dua golongan, yaitu mukmin dan kafir. Mukmin adalah orang yang mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul Allah sedangkan kafir adalah orang-orang yang tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah. Perbedaan antara mukmin dan kafir tidak berkaitan sama sekali dengan budi pekerti seseorang.
Catatan saya:
Pembagian manusia menurut Islam Munafik , Kafir , Bodoh, Islam, Mukmin dan Ihsan
Tentu pembagian ini berdasarkan hasil perbuatan manusia terhadap lingkungannya secara luas dan perlkuanya Terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Saya sering menemui orang selalu berburuk sangka ke pada Nabi Muhammad padahal kesuksesanya mengajak/membawa umat manusia untuk hanya Menyembah Tuhan Yang Maha Esa saja tidak bisa kita tutupi.
Ajakanya untuk comply/mematuhi hukum Allah/Tuhan yang maha Esa adalah warisan terbesarnya.
Islam itu bukan mengenai Muhammad, tapi mengenai Manusia agar complay dengan Hukum Tuhan yang maha Esa.
Muhammad adalah salah satu dari begitu banyaknya manusia agung yang diberikan ilmu pengetahuan (Baca Wahyu) agar membimbing manusia untuk taat/comply dengan hukum Tuhan Yang Maha Esa.
Saya ingin membagi ilmu keislaman saya mengenai definisi kafir dalam Islam adalah orang yang dengan sengaja melawan hukum/perintah Allah / Tuhan.
Barang siapa tidak mau mentaati/comply dengan hukum Tuhan maka dia Kafir
Barang siapa dengan sengaja tidak mau menyembah Tuhan Yang Maha Esa/Allah maka dia kafir.
Nabi Muhammad adalah Utusan Allah yang mengajak/menyampaikan ajakan untuk comply dengan Hukum Tuhan dan menyembah Tuahn Yang Maha Esa.
Inilah hal Pokok yang disampaikan Oleh Nabi Muhammad.
Saya menilai kesimpulan pertama saudara Darmawan ini sangat dangkal dan terlalu dipaksakan agar setiap yang membaca membenarkan kesimpulan ini.
Padahal Realita yang ada sebagian besar umat Islam sangat konsern dengan budi pekerti , toleran, mungkin Mas Darmawan ini pergaulan islamnya hanya dengan Orang Fasis/pelaksanan aliran permusuhan sehingga bagai katak dalam tempurung.
Simpulan kedua
2. Memerintahkan mukmin memerangi kafir dengan jalan melakukan jihad di jalan Allah padahal memerangi kafir tidak sama dengan memerangi kejahatan. Kalaupun ada mukmin yang baik yang berusaha mengajak kafir yang jahat untuk menjadi mukmin, upaya tersebut belum tentu mengurangi kejahatan, karena tidak ada jaminan bahwa kafir jahat yang menjadi mukmin akan menjadi orang baik.
Catatan saya:
Sungguh kesimpulan yang sangat ceroboh dan fitnah keji
Pembacaan kitab suci Al-Quran tentu tidak lepas/mempertimbangkan situasi dan suasana ketika Muhammad saw hidup.
Al-Qur’an memrintahkan melawan orang yang Fasis/pelaksanan aliran permusuhan, bila Islam adalah orang yang comply dengan Hukum Tuhan maka yang memusuhinya tentu adalah orang yang berhaluan berlawanan. Dan bila oarng kafir ini melakukan penyerangan maka Islam memerintahkan untuk melawan, dan melawan dalam situasi seperti ini adalah salah satu perintah tuhan/ Hukum Tuhan dengan urutan sebagai berikut; dengan kekuatan bila sanggup, dengan perkataan, dengan sikap/hati dan yang paling lemah adalah diam/abstain/tidak membantu.
Saudara Darmawan ingin mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa memerintahkan pembunuhan dan Pembantaian terhadap orang yang Kafir tanpa Alasan yang benar, ini sama saja dengan kita memenjarakan seluruh pegawai Pajak, dengan Alasan/ fitnah bahwa Departemen Pajak Menyuruh pegawainya korupsi, lihat contohnya saudara Gayus, korupsi. Saya mencatat kesimpulan yang diambil dengan cara seperti ini adalah cara orang yang sesungguhnya memiliki kecintaan dengan paham permusuhan dan tentu sangat mudah dilihat jeleknya.
Jika orang yang mukmin(pencinta ketaatan kepada Hukum Tuhan Yang Maha Esa dan Pencinta Penyembahan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa) mengajak orang yang sebaliknya (kafir) tentu, ini, hal yang sangat baik dan sudah seharusnya pencinta ketaatan kepada Hukum Tuhan Yang Maha Esa dan Pencinta Penyembahan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajak orang kafir untuk tobat/berbalik arah.
Inilah rasa cinta dan sayang kepada sesama manusia yang tertinggi.
Dua point ini saja yang saya bericatatan karena selanjutnya makin Ngawur dan fitnah keji
Demikianlah semoga bermanfaat
Damai selalu lebih baik
Effendi
Dear efendi
Pertanyaan sederhana, apakah untuk menjadi mukmin dan tidak disebut kafir kita harus memeluk agama Islam?
Dapatkan orang Hindu, orang Buddha dan aliran kepercayaan termasuk agama-agama lainnya yang benar-benar taat pada Tuhan disebut sebagai mukmin?
Dear Pak Made
Saya Kutip pertanyaan anda sbb;
Pertanyaan sederhana, apakah untuk menjadi mukmin dan tidak disebut kafir kita harus memeluk agama Islam?
Saya heran kenapa kita sangat pobia dengan kata Islam sehingga kita seperti merasa jijik bila dilekatkan Islam dalam diri kita. Padahal Islam adalah suatu filsafat cara hidup yang benar didunia, coba kita simak makna dari Islam
Islam berasal dari kata salima yuslimu istislaam –artinya tunduk atau patuh– selain yaslamu salaam –yang berarti selamat, sejahtera, atau damai. Menurut bahasa Arab, pecahan kata Islam mengandung pengertian: islamul wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah), istislama (tunduk secara total kepada Allah), salaamah atau saliim (suci dan bersih), salaam (selamat sejahtera), dan silm (tenang dan damai)
Islam berkaitan dengan makna:
– Tunduk dan Patuh kepada Hukum (ayat2) Allah swt
– Jalan keselamatan dan Kesejahtraan
– Suci dan Bersih
– Tenang dan damai
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah (aslama), sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (An-Nisa’: 125)
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri (aslama) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Ali Imran: 83)
Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (salim). (Asy-Syu’araa’: 89)
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi musliman ( berserah diri kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik(Penyembah selain Tuhan Yang Maha Esa / Allah).” (QS. Ali Imran: 67)
“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian muslimin (Islam dalam bentuk jamak) dari dahulu.” (QS. Al Hajj: 78)
Rujukan :
http://id.quran.nu/
seharusnya kita tidak fobia dengan kata Islam dan seharusnya kita mencintai kata itu karena kata itu adalah makna yang agung dan panggilan/sebutan untuk manusia yang compy terhadap ayat-ayat (Hukum) Tuhan yang Maha Esa / Allah swt.
lalu saya akan coba reka ulang pertanyaan Dear Pak made sbb:
Apakah untuk menjadi mukmin dan tidak disebut kafir kita harus berfalsafah/berkeyakinan/ berprinsip :
– Tunduk dan Patuh kepada Hukum (ayat2) Allah swt.
– Menempuh Jalan keselamatan dan Kesejahtraan
– Berhati Suci dan Bersih
– Pencinta ketenangan dan kedamaian
Tentu saya akan salah bila mengatakan bila orang yang memiliki falsafah/berkeyakinan/ berprinsip yang sebaliknya dengan makna diatas adalah mukmin.
Bagaimana orang yang berperilaku sebaliknya namun mengaku Islam, saya berkeyakinan bila manusia tidak comply/patuh dan tunduk dengan hukum Allah swt maka disisi Tuhan Yang Yaha Esa dia tetaplah seorang kafir.
Demikianlah semoga bermanfaat
Damai selalu lebih baik
efendi
Penjelasan yang sangat menarik pak efendi
Anda tentunya pernah belajar agama lain kan? Dan dalam artikel ini juga merupakan perbandingan 2 agama. Lalu bagaimana menurut anda prinsip dalam Hindu, yaitu berprinsip :
– Tunduk dan Patuh kepada Hukum (ayat2) Allah swt (Tuhan/Sri Krishna).
– Menempuh Jalan keselamatan dan Kesejahtraan dalam jalan Sri Krishna
– Berhati Suci dan Bersih
– Pencinta ketenangan dan kedamaian dalam ajalan Sri Krishna
Apakah agama lain (dalam hal ini Hindu) tidak mengajarkan ajaran seperti itu?
Apa benar Islam agama damai dan rahmat untuk semua?
“Quran memerintah Muslim agar membunuh orang yang tidak percaya pada Islam di mana mereka ditemui (Q. 2:191), bunuh mereka dan perlakukan mereka secara kasar (Q. 9:123), basmi mereka (Q. 9:5), lawan mereka (Q. 8:65), kalau mereka Kristen dan Yahudi maka permalukan mereka dan jatuhkan pajak (jizyah) kepada mereka (Q. 9:29). Quran mencabut kebebasan berkeyakinan manusia dan menyatakan dengan jelas bahwa ‘tidak ada agama lain yang diterima kecuali Islam’ (Q. 3:85). Islam menyatakan orang yang tak percaya dengan Quran agar dipermalukan dan dikenakan pajak (Jizyah) (Q. 9:29).”
“Islam menyatakan orang yang tak percaya kpd Quran akan pergi ke neraka (Q. 5:10), menyebut mereka najis (kotor, tidak boleh disentuh, tidak murni) (Q. 9:28). Islam memerintahkan pengikutnya untuk melawan kafir (mereka yang tidak percaya kpd Islam) sampai tidak ada agama lain selain Islam (Q. 2:193). Islam mengatakan orang tak percaya akan masuk neraka dan meminum air mendidih (Q. 14:17). Islam memerintah muslim untuk menyembelih atau mengorbankan atau potong tangan dan kaki orang tidak percaya, mereka akan diusir dari tanah Islam secara tidak terhormat dan mereka akan mendapat hukuman yang berat setelah meninggal(Q. 5:34).
Bagi yang tidak percaya, Islam mengatakan akan dibakar, dan untuk mereka akan dituangkan air panas ke kepala mereka sehingga apa yang ada di dalam tempurung dan kulit akan meleleh dan mereka akan dihukum dengan gancu besi (Q. 22:9). Quran melarang muslim berteman dengan orang yang tidak percaya walaupun orang yang tak percaya itu adalah saudara atau bapaknya sendiri (Q. 9:23), (Q. 3:28).
Quran memerintah muslim untuk memukul keras dan melawan kafir dengan rasa percaya diri yang besar (Q.25:52), bersikap kasar terhadap mereka karena mereka adalah penghuni neraka (Q.66:9). Muhammad menghendaki pengikutnya untuk memenggal kepala kafir dan setelah melakukan pembantaian besar-besaran, ikatlah dengan teliti semua tawanan-tawanan yang sisa Q. 47:4).
Tentang kaum wanita, buku Allah ini mengatakan bahwa wanita lebih lemah dan rendah derajatnya dari pria dan suami mereka berhak menghukum mereka secara sadis karena tidak patuh (Q. 2:228). Quran bukan hanya menolak persamaan hak wanita (Q. 4:11-12), Quran juga menganggap wanita adalah makhluk dungu dan kesaksian wanita tidak bisa dibawa ke pengadilan (Q. 2:282).
Ini juga berarti seorang wanita yang diperkosa tidak bisa menuduh pelaku kecuali kalau sang wanita korban pemerkosaan ini bisa mengajukan saksi seorang pria (atau 4 orang pria). Muhammad mengijinkan muslim memiliki 4 istri (atau lebih) dan mengijinkan mereka meniduri pelayan wanita dan sebanyak mungkin budak wanita tawanan yang dimiliki (Q. 4:3).”
kok sepertinya 1 dari 7 ayat-ayat Qur’an mengajarkan “kesadisan”, bukan perdamaian ya? bisa dijelaskan bunk efendi?
Damai selalu lebih baik 🙂
wuih… pusing juga mengerti Islam ini… seperti bermuka dua sih..
satu bilang damai… tapi kok kenyataannya selalu ada konflik. Contoh lagi, kenapa di Arab kita tidak boleh membawa kitab suci selain qur’an? Kenapa non islam harus dinomorduakan? sebenarnya yang di zolimi itu siapa ya?
ditunggu penjelasannya bro efendi..
Dear Den_Bagus
Saya perihatin dengan tuduhan anda seperti itu tanpa memeriksa terlebih dahulu, bahkan mungkin anda sekarang berada dilingkungan mayoritas muslim jangankan jiwa anda bahkan periuk anda pun tidak diganggu bahkan mungkin anda ditolong.
Kadang-kadang kita hanya ingin mendengar apa yang ingin kita dengar dan kita membutakan diri juga menulikan telinga kita terhadap yang tidak ingin kita dengar dan lihat.
Saya kutip pertanyaan anda dan kutipan Al-Qur’an anda sbb;
Apa benar Islam agama damai dan rahmat untuk semua?
“Quran memerintah Muslim agar membunuh orang yang tidak percaya pada Islam di mana mereka ditemui (Q. 2:191), bunuh mereka dan perlakukan mereka secara kasar.
Jika anda termasuk orang berkeyakinan seperti yang anda tulis diatas maka anda termasuk salah seorang yang fobia terhadap kata Islam seperti Pak Darmawan.
Dan bagi pecinta ketaatan kepad hukum-hukum (baca ayat-ayat) Allah yang Ahad dan Memurnikan Penyembahan Hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu tidak akan terpengaruh dengan tuduhan keji dan Fitnah semacam ini.
Baiklah akan saya jelaskan kontek atau maksud ayat diatas
Pembacaan Al Qur’an (baca tafsir Al Quran) tidak bisa kita pisahkan dengan situasi dan suasana ketika Nabi Muhammad hidup.
Muhammad dalam perjalanan karirnya mengajak bangsanya yang tidak lain adalah kerabatnya (baca saudaranya) untuk menjadi Penyembah hanya kepada Allah yang Ahad mendapat perlakuan yang sangat menyengsarakan, mulai sikap permusuhan, baikot, pembunuhan, pengusiran dan memerangi dirinya dan pengikutnya oleh suku dan kerabatnya sendiri.
Latar belakang berperang untuk mempertahan diri inilah relevansinya ayat (QS. 2-191)
Kalo kita mau memriksa sedikit sebenarnya ayat ini mulai dari (QS 2. (190-192)) namun orang yang dengki hanya memenggalnya sbb;
“Quran memerintah Muslim agar membunuh orang yang tidak percaya pada Islam di mana mereka ditemui (Q. 2:191), bunuh mereka dan perlakukan mereka secara kasar.
berikut lengkapnya penjelasan saya
“Dan Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka Telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka Bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 191, 192).
Sekilas dari ayat ke 191 mempunyai penafsiran bahwa diperintahkan memerangi orang kafir ketika menemui mereka. Namun, sebenarnya tidak demikian. Karena itu, ayat ini sangat erat kaitannya dengan ayat sebelumnya, 190. Untuk itu saya ketengahkan ayat 190 nya agar menjadi lebih jelas dan nyambung.
Ayat ke 190 berbunyi:
Artinya: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-Baqarah: 190).
Dari ayat ini ada satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa diperbolehkan berperang dengan orang-orang kafir, apabila mereka telah memerangi kita. Jadi apabila tidak memerangi kita, maka tidak diperbolehkan kita memerangi mereka.
Apabila terpaksa harus memerangi mereka (karena mereka memerangi kita), Allah mengatakan, jangan malampau batas ketika perang nanti. Maksud melampau batas -adalah tidak diperbolehkan membunuh, anak-anak, wanita, pendeta, laki-laki tua, membunuh hewan, menebang atau membakar pohon sembarangan, juga membunuh mereka yang tidak ikut berperang. Apabila hal ini dilakukan, maka Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat seperti ini karena orang seperti ini dinilai oleh Allah sebagai orang-orang yang melampaui batas.
Ayat berikutnya Allah menegaskan, ketika peperangan itu telah terjadi, bunuhlah mereka orang-orang kafir yang ikut perang ketika didapati mereka hendak membunuh kalian. Namun, apabila mereka menyerah, atau tidak ikut berperang, maka tidak diperbolehkan membunuhnya.
Juga usir mereka dari tempat mereka (ketika berperang) sebagai balasan (kisas) atas apa yang telah mereka lakukan. Hal ini sangat diperlukan, agar orang-orang kafir jera, dan melihat bahwa Islam (Pencinta ketaatan kepada Hukum Tuahan dan Kecintaan terhadap kemurnian penyembahan kepada Tuhan yang Maha Esa) itu punya kekuatan dan kemampuan hebat, sehingga mereka ke depan tidak berlaku semena-mena dan tidak memerangi ummat Islam (Pencinta ketaatan kepada Hukum Tuahan dan Kecintaan terhadap kemurnian penyembahan kepada Tuhan yang Maha Esa) lagi. Namun, sekali lagi ayat ini berbicara dalam konteks perang, bukan dalam konteks damai. Kalau dalam keadaan damai seperti sekarang, tidak diperbolehkan kita memerangi mereka atau mengusir mereka. Bahkan, menyakiti dengan kata-kata tidak dibenarkan sedikitpun.
Dalam Islam, di antara sebab bolehnya perang adalah devensive (untuk bertahan) bukan offensive untuk menyerang. Kita boleh berperang, kalau diserang dan diperangi, kalau dalam damai, tentu tidak diperkenankan.
Kemudian, Allah berikutnya mengatakan: “Fitnah itu lebih jahat dari pada pembunuhan”. -maksudnya bahwa yang dimaksud dengan kata ‘fitnah’ di sini adalah syirik (penyembah selain Tuhan yang Maha Esa / Allah swt).
Kemudian berikutnya Allah menegaskan, kita tidak diperbolehkan beperang di tanah haram, di masjidil haram
Ini mempunyai maksud bahwa tanah haram tidak diperbolehkan untuk berperang. Namun, dalam kelanjutan ayat dimaksud, hanya saja boleh berperang di tanah haram, kalau mereka orang-orang kafir menyerang. Dalam hal ini diperbolehkan berperang dengan mereka, demi membela diri dan kehormatan.
Kejadian ini dibenarkan Karena mereka orang-orang kafir menyerang terlebih dahulu. Karena itu, dalam ayat berikutnya, apabila mereka–sekalipun di tanah haram–, tetap menyerang kalian, maka perangilah mereka (boleh berperang di dalamnya), sebagai balasan atas kejahatan, dan serangan orang-orang kafir tersebut.
Dalam ayat ke 192, Allah menegaskan, akan tetapi kalau orang-orang kafir itu tidak menyerang (berhenti menyerang) atau bertaubat, dan ingin bergabung dengan orang muslim, maka Allah maha pengampun dan maha penyayang, sekalipun mereka telah banyak membunuh orang-orang Islam. Allah tetap akan mengampuni segala dosa mereka, dan sekaligus ummat Islam tidak diperkenankan berperang dengan mereka yang telah bertaubat atau yang berhenti menyerang (dalam arti yang sesungguhnya).
Inilah penjelasan saya tentang maksud ayat (QS 2. (190-192)) dan begitu pula Ayat ayat lain yang anda kutip itu adalah tuduhan keji dan penyelewengan maksud terhadap Ayat-ayat Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah semoga bermanfaat
Damai selalu lebih baik
efendi
Dear all
Wah menghangat lagi ya topik ini. Pembahasan dan diskusi yang sangat menarik, terutama penjelasan bro efendi. Namun saja juga memiliki pertanyaan mendasar mengenai apa yang disampaikan bro efendi dan yang dikutip den_bagus. Buat temen-temen muslim, apakah yang dimaksud oleh bro efendi sebagai orang yang tunduk dan patuh kepada Allah, menempuh jalan keselamatan dan kesejahtraan Allah, berhati dan bersuci bersih dan pecinta ketenangan dan kedamaian hanyalah orang yang “berbaju” Islam? Apakah orang Hindu yang taat akan ajarannya sudah saya paparkan dalam artikel ini tidak memilikinya?
Sepertinya masalah ini harus diperjelas lagi. Kalau jawabannya memang hanya orang yang “berbaju” Islam yang memiliki kualifikasi seperti yang dimaksud bro efendi, maka tuduhan pak Darmawan memang mungkin ada benarnya. Tetapi kalau kualifikasi dimaksud ada pada agama lain tanpa harus “berbaju” Islam maka saya rasa teman-teman non muslim juga tidak akan mempermasalahkannya karena mereka tidak harus dipanggil “kafir”.
Bagaimana teman-teman? ada ide?
Salam,-
dear efendi,
penjelasan yg sangat positif, namun seharusnya penjelasan2 seperti itu lebih banyak anda sampaikan pada penganut islam itu sendiri, karena pada kenyataannya di masyarakat sedikit yg memiliki pemahaman dan kecerdasan dalam menafsirkan ayat2 itu seperti anda. ide negara islam..terorisme.. tdk akan pernah timbul…sehingga hidup damai dalam karunia Tuhan/Allah/ Hyang Widhi/Krishna/GOD bisa terwujud.
rupanya sorga hanya akan diisi oleh org2 yang berbaju islam ya? hehehe….bahkan orang2 mulia sebelum ajaran islam lahir atau yg tdk menganut islam tidak akan ada jatah sorga 🙂 tp nggk usah khawatir..bagi orang2 yg bercita2 ingin hidup mulia, akan mendapat kesempatan jatah hidup di alam tuhan yang kekal abadi, penuh pengetahuan, dan penuh kebahagiaan dan……. tidak memerlukan pendamping puluhan bidadari cuantikkk….;)
Dear Prabu Ngarayana
Sungguh sangat mengesankan respon anda dan saya melihat masa depan pergaulan antar penganut keyakinan juga dikontribusi oleh Blog ini, saya sangat berharap diskusi-diskusi ini mengantar kita pada satu saling pengertian dan saling memahami dan memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan kedamaian.
Islam bukan nama benda atau sekelompok orang yang tetap apalagi nama baju, Islam adalah sifat/karakter dari individu ataupun golongan yang memenuhi kreteria yang diberikan Oleh Sang Yang Widhi Wase/ Allah Swt.
Siapa yang Islam dan yang tidak adalah Allah Swt –lah yang menentukan bukan Manusia.
Ada dua hal yang harus dicomply oleh umat manusia unuk mendapat Klaim Islam dari Allah swt.
1. Tidak kafir terhadap Ayat-ayat Kauniyah / Hukum Alam (baca Hukum Allah)
Allah menetapkan Hukum-hukum nya (Baca Ayat-ayat NYA)
Sebagai Contoh sebuah Gunung Meletus ini ketetapan/ayat/hukum yang ditetapkan Allah maka segala makhluk yang berada pada radius bahaya harus menyelamatkan diri baik secara suka rela maupun terpaksa jika dia memenuhi ayat ini maka dialah yang Islam, bagaimana dengan orang yang mengaku Islam namun tidak mau menyelamatkan diri maka dia mendapat siksa atas kafir nya terhadap ayat Allah berupa terkena bencana dan binasa dan disisi Allah orang yang menantang Hukum Allah ini adalah kafir.
Islam : Selamat
Kafir : Binasa
Ayat-ayat tentang orang kafir
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan.(Qs 3: 4)
Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.(Qs 2: 11-12)
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh (Hukum alam?, saya menduganya seperti itu), dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi .
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?(Qs 2: 27-28)
Orang-orang yang mengupayakan usaha untuk keselamatan,kedamaian, kesejahteraan dan Keadilan untuk kehidupan didunia ini maka Dialah Islam didunia dan dia kan mendapat balasan kebaikan kesejahteraan dan kedamaian didunia ini.
Akal kita memiliki kemampuan untuk mempelajari Hukum Allah ini dan kita selalu diperintahkan untuk segera menguasainya.
2. Tidak kafir dengan hal yang goib /ayat-ayat Allah yang tidak terjangkau oleh akal manusia.
Disinilah terjadi perbedaan yang sangat tajam, bila dalam Islam umatnya Nabi Muhammad harus comply ayat Allah sbb:
– Iman, Allah Tuhan Yang Ahad (indonesia: Esa)
– Iman, La Ilaha Ilallah (memurnikan Penyembahan)
– Iman, Adanya Malaikat
– Iman, Pada Kitab Al-Quran dan Kitab-kitab terdahulu yang Original dari Allah
– Iman, Muhammad Rasul Allah dan Rasul-Rasul terdahulu
– Hari Kiamat dan Hari Pembalasan/Perhitungan
– Jannah dan Annar (Surga dan Neraka)
– Iman kepada Qada dan Qadar
Iman pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (perhitungan-Nya).
Kemudian jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab(Abrahamik) dan kepada orang-orang yang ummi(selain abrahamik): “Apakah kamu Islam”. Jika mereka Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Qs 3: 19-20)
Saya kira ayat terakhir ini menjadi pengetahuan kita bahwa Allah menyuruh Muhammad hanya menyampaikan Islam (lihat makna islam saya diatas) bukan menyuruh membunuh dan kalaupun anda tidak mau Islam maka seharusnya kita damai dalam perbedaan ini.
Demikianlah semoga bermanfaat
Damai selalu lebih baik
efendi
@efendi
Penjelasan yang sangat menarik dan pemikiran anda sepertinya dapat menjadi secercah harapan dalam mengatasi masalah saling kafir-mengkafirkan, salah-menyalahkan dan sesat-menyesatkan baik antar agama maupun dalam agama bersangkutan. Tafsir yang anda sampaikan pada dasarnya juga mirip dengan apa yang disampaikan oleh Veda mengenai “kebenaran”. Kebenaran tidak bisa dipandang hanya dari “baju”-nya saja. Identitas/ “baju” apapun yang seseorang pakai, kalau melakukan dasar moral (sebagaimana saya singgung dalam artikel Raja Yoga tanpa Bhakti, nonsense) dan juga prinsip-prinsip spiritualitas yang benar, maka dia juga bisa disebut ada dalam jalan Dharma.
Mengenai penjabaran anda, saya jadi teringat dengan pola pikir Gus Dur (KH. Abdul Rahman Wahid) dengan The Wahid Institute-nya dan Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif dengan Maarif institute-nya. Saya harap semakin banyak orang-orang yang berpikir seperti anda dan bisa meneruskan pemikiran Gus Dur dan juga Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif.
Semoga hasil penelitian Maarif institute yang mengatakan Islam pundamentalis di Indonesia bertambah besar tidak benar-benar terjadi agar Indonesia tetap utuh dan tidak menjadi Timur Tengah kedua.
Ulasan anda layak dibaca oleh seluruh bangsa Indonesia bro Efendi.. Salut buat anda.
Salam,-
Ngarayana
“Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia, beliau diutus menjadi Rahmat bagi alam semesta….”
Pernyataan ini menyesatkan banyak orang. Manusia disebut mulia diukur dari perbuatannya di dunia dan bukan karena darahnya bangsawan atau mengaku utusan Tuhan. Anak raja pun tidak mulia kalau melakukan perampokan, jadi jangan terkecoh dengan pemberitaan bahwa Muhammad diangkat oleh Awlih menjadi nabi maka Muhammad adalah orang Mulia, harus diluhat apa yang dilakukan Muhammad di dunia ini dan itu tetulis atau ada jejaknya di dalam al-Quran.
Muhammad merampok sukunya sendiri sehingga terjadi perang Badar, Muhammad merampok suku Yahudi di Madinah, Muhammad membantai suku Yahudi lainnya di Madinah, Muhammad melakukan pelecehan sekaual dengan menyetubuhi gadis di bawah umur, Muhammad melakukan perbuata asusila dengan mempunya 11 istri dan disebutubhui semuanya secara bergiliran. Diukur dari apa yang dilakukan Muhmmad jelas bukan orang mulia dan lebih tepat manuisa berakhlak bejat.
wah bakalan seru lagi nih… pak Darmawan sudah muncul kembali… tapi tak tunggu-tunggu kok ga ada komentar saudara Muslim lagi ya? 😀
om swasti astu pak Darmawan???
apakah pak darmawan juga orang hindu or yanga lain .
kalo nma nya orang jawa mungkin bisa bali???
gini pak dar ya andai kata kita tau muhamad nabi kalukuannya kaya gaitu apa perlu kita mengucapkan apalagi menulis kaya yang bapa tulis ,
apakah dari sekian pengalaman hidup kita jika sudah mengerti atau mendnegar sesuatu yang belawanan dengan kita, lantas kita balas balik ???
saya kira dalam ajaran hindu pun ga ada ya pak dar , apalgi jika kita tekun dengan weda, pekiran kita nyimpang dikit aja udah pelanggaran disiplin itu namanya ya???
biarkan lah diluar sana orang bersuara semaunya , katanya sekarang jaman kali yuga ,jaman kemerosotan , pakah kita juga mau ikut merosot dengan mengumpat orang lain ?? bukanya kita malah tersenyum melihat orang 2 yang banyak kliru mneurut kita ??
monggo pak dar salam hrmat dan bhakti saya dari lampung ini pak ???
ini pak kalo sampean berkenan berkunjung saya menemukan web yang khusus untuk adau kemmapuan spiritual umum ga ada batasan (http://gantharwa.wordpress.com/)
monggo berkujung pak ya
sahnti rahayu???
@ utsukushi
bang utsukushi… belum pernah baca buku kontroversi-nya pak Darmawan ya?
Dia seorang Islam murtad dan menjadi Katolik… makanya baca dulu bukunya baru komentar… beruntung sekali pak Darmawan bisa ikut berbagi pengalaman di sini…
Salut akan keberaniannya menggunakan nama asli dalam menulis buku kontroversi tanpa takut “digorok” FPI.. jarang ada orang seperti pak Darmawan.
begini bli made ????
saya ini jga masih belajar ,mungkin kalo urusan baca buku termasuk kitab hindu sendiri saya mungkin ga bisa bilang apa 2 karena karena apa sampe sekarang saya lom pernah liat namanya reg weda , yajur dll, tapi ekarang kita belik kedalam diri kita sendiri ya ,
dalam konteknya kita baca buku 2dan kitab , wejangan orang tua , ataupun guru spiritual, agar kita bisa lebih dewasa dalam hal spiritual , bukan malah kita merosot dalam spiritual ,
cnth kalo kita baru baca yang kita tahu dikit sekali ,tapi disisi lain diri kita udah menggangap udah tau , tap i kao kita bisa melhat keluar dari diri kita sendiri , apakah diluar sana enggak ada orang yang lebih hebat lagi ???
nah dari situ kita trs baca dan baca yang semua yang ada sehingga kita bisa mencapai suatu tahap ngerti ,lalu tahap berikutnya aplikasi pada diri sendiri untuk mebuktikan seberapa jauh pengatahuan yang kita dapat tadi membuat perubahan pada mutu spiritual kita ,( ini jalanya seperti tapa brata, meditasi dll), dari perubahan sepeitual kita akan memperolah tingkat kesadaran yang meningkat. naha mulai level ini lah orang akan berada pada posisi yang rawan , dimana orang akan dengan mudah melihat keganjilan 2 trutama yang menyangkut keyakinan kita, kita dengan mudah akan mengerti hal2 yang ada pada ajaran orang yang sangat berlawanan dengan kita , karena kita sudah paham dengan keyakinan kita , dari situ kita kadang akan sering terseret oleh ego kita untuk selelu mengomentari punya orang lain yang kita rasa ga betul , lebih 2 dengan kata atau pikiran kita yang ga benar (pengertian ini saya batasi bagi yang mendalami keyakinan bukan menyakut profesi misal pengarang buku atau yang lainya)
jadi kalo kita udah ngerti yang sebenarnya (bukan hasil membaca tapi hasil dari pengalaman spiritual yang betul) apa yang mungkin kita bisa dengan mudah bilang atau mengatai punya lain jelek apa enggak ada kalimat yang lebih halus lagi cermin dari kamjuan spiritual tadii???
itu lo namanya ” budi” ?????/
monggo bli made dilanjuttt???/
Ya alangkah baiknya kalau bisa diskusi dengan kepala dingin dan nalar terbuka. Nada yang agak keras terkadang diperlukan bila berhadapan dengan orang yang nalarnya sudah berkarat oleh dogma, namun… nada keras ini tentunya harus didasari oleh argumen yang terstruktur dan logis yang bertujuan bukan untuk mengkerdilkan yang lawan debat namun untuk menyulut sumbu logika mereka, sehingga berani mematahkan rantai dogma yang selama ini membelenggu. Orang tidur ada yang cukup dibangunkan dengan sentuhan kecil, namun ada juga yang baru terbangun apabila dipukul agak keras atau bahkan disiram air.
kita belajar ,berlatih ,berusaha mencapai pembuktian dari apa yang kita pelajari, sehingga mencapai apa yang kita ingginkan , atau menjadi mengerti dari apa yang kita ingin kan , kalo udah mengerti kita akan berusaha mempresentasikan apa yang kita tahu tadi.
agar orang lain juga bisa mengetahui,tapi disini bukan hal mutlak agar orang lain itu ikut /harus dijadikan seperti kita, dan juga apa yg kita ketahui bukan harus dibenturkan kepada hal yang berbeda dari cara kita tadi.ingat belum tentu kita tahu ini itu trs orang lain pun sama dengan kita to?
diskusi dalam bidang yg menyngkut spiritual beda ama diskusi yang lain,sebab jika kita makin bisa menghargai jalan orang lain maka kita akan kelihatan lebih dewasanya , kebalikan dari itu maka kita kan dianggap lebih rendah spiritulanya,
disini kita lebih dintuntut kearifan , bukan ugal ugalanya, kalo perlu kita bisa kasih petujuk dari jalan orang lain itu akan sangat membantu bagi mereka , dan mereka akan tambah hormat sama kita ,dan selebihnya bukan hanya itu , kita secara tidak sengaja akan membawa jalan yg kita yakini tadi menuju suatu hal yang positif , bagamana tidak ?? kita yang lain jalan bisa memberi petunjuk dan nasehat bagi orang lain apakah orang lain bisa seperti kita ???
heheheeh ingat nilai budi lebih berperan dari pada akal??
agama dengan kandungan budi yang tinggi akan membawa keagungna bagi pembawa dan nama dan isi ajaran itu?
orang yang pengetahuan agamnay tiggi belum tentu mengerti tetang budi , tapi sebalik nya kita dengan budi yang tinggi bisa dengan mudah mempelajari agama apapun jika kita mau?
monggo kita berdikusi untuk kebersamaan bukan untuk menujukan kecongkakan di hati yang ga pernah ngerti akan kearifan ??
monggo,bli lanjut lagii???
melihat para komentator memberikan komentar, disini saya mendapat pelajaran baru, ternyata melewati penganutnya agama bisa dilihat baik dan buruknya, dibuktikan dari cara, sikap dan tindakan penganutnya dalam menanggapi suatu hal.
melihat para komentator memberikan komentar, disini saya mendapat pelajaran baru, ternyata melewati penganutnya, agama bisa dilihat baik dan buruknya,walaupun kita semua setuju, bahwa semua agama baik, dan hal ini dibuktikan dari cara, sikap dan tindakan penganutnya dalam menanggapi suatu hal. maka berhati-hatilah dalam menanggapi suatu hal, karena disini setiap orang bisa menghasilkan buah atas dari pohon yang dimiliknya, bila pohon itu diyakini baik, maka orang tersebut harus bisa membutikan dengan berbuah yang baik, bukan sebaliknya.
banyak jalan untuk mencapai tujuan ,seperti orang jalan menuju suatu t4 ada yg dari timur,selatan,barat ,bahkan dari udara sekalipun,
tapi setelah sampe tujuan semua apakah harus di ributkan maslah jalan tadi ???
bukankah lebih baik lagi kalo kita lebih melihat perkembangan spiritual kita terhadap diri kita sediri ,selama kita menmpuh jalan yg kita jalani???
kalo jalan yang kita jalani tadi bisa mengubah kemampuan spiritual menjadi lebih baik , lebih dewasa , maka patutlah kita trs mendalami dan trs menggalinya.
tapi jika malah berada pada posisi lebih menyedihkan ( gak pernah menemukan titik temu dalam hati , selalu merasa jalan kita yg paling benar, selalu memandang tidak benar jaln orang lain , selalu ingin memberi tahukan kebenaran jaln kita kepada orang lain, gak pernah mersakan kedamain hati, spiritualnya tambah tumpul) maka patutlah kita lekas tanya pada diri kita sendiri , apa yang telah saya pahami selama melawati jalan ini( sekedar lewatkah , sekedar identitaskah, sekedar mendalami ajaranya tanpa penjiwaan atau sekedar pengen membandingkan ajaran ini dan itu????? kalo udah dalm posisi sepeprti itu siapa yang salah jaln yg ditempuh apa manusianya yg salah dalm melewati ???
ingatlah kata para pendahulu kita yg arif ( jangan jadikan jaln sebagai tujuan tapi jadikan jaln itu sebagi arah untuk mencapai tujuan , kalo sudah sampe tujuan nanti, baru kita akan tau apakh jaln itu berguna lagi atau tidak ??)
kalo kita belum tau kita belajar kalo udah tau mau kemana kita mengarahkan hasil dari belajar tadi??
mau kita pake kekiri atau kekanan , itu terserah manusianya , gak ada yang membatasi , yg bisa membatasi adalh manusianya sendiri .
semua ajarn hanya memberi tahukan ,kalo kita kekiri ini lo hasilnya , kalo kita kekanan itu lo hasilnya , ga ada to tulsan yg mengatakan he kamu jangan mencuriiii itu salah??, yg ada cuma mencuri tidak benar to??
nah kalo mencuri itu tidak benar apakah tidak boleh dilakukan ???
hehehe kembali ke manusia nya ya tooo ??
bukan ajaranya?
pohon mangga sekalipun kalo tidak dirawat mungkin saat berbuah bisa ada ulatnya atau rasanya akan lain ???
nah monggo poro mudo kembangkanlah nilai ” budi” kita sebelum menapak jaln masing 2 berjalan tanpa diikuti budi yang dewasa akan timbul kekerdilan jiwa yg mengarah pada kefanatikan yg membuat kemampuan spiritual kita makin merosot??
ingat kita semua masih makan nasi belum mencapai level ” WAREG TANPO DAHAR SEGER TANPO NGINUM” /KENYANG TANPA MAKAN SEGAR TANPA MINUM AIR.
monggo dilanjutt bli ???
shanti rahayu
om Swastyastu
@UTSUKUSHI mas saya mau bertanya gimana cara kita mengukur kita berbudi atau tidaknya di forum ini???? bukan alahkah baiknya kita diskusi yg berlandasan dengan kitab suci??
OSSO
pagi …
cuma sumbang suara saja dari saya yang sangat awam ..
melihat dari comment beberapa rekan di atas untuk apa meributkan masalah2 mengenai ‘jalan yang kita pilih’ ??
saya hanya mengutip tulisan dari bp. AGus Sunyoto
bahwa untuk seorang Sannyasin .. dia sudah tidak terikat lagi dengan tatyaga .. (mohon maaf kalau salah) sudah tidak terikat lagi dengan bhakti..
Bahwa sesungguh nya setiap mahluk hanyalah percikan2 api dari BUNGA API ABADI .. dan yang paling mulia ialah percikan bunga api yang paling dekat dengan BUNGA API ABADI
bagi kami orang muslim .. muhammad ialah sang Avatar Agung yang mengajarkan kesempurnaan melalui jalan yang di sebut dengan islam melalui bhakti2 yang tertentu
sama dengan bli2 .. bahwa sang Maha Rsi Agstya ialah avatar agung yang menyampaikan & menyusun kitab suci Weda sebagai panduan dalam menjalankan Bhakti2
semua bertujuan untuk menuju sang BUNGA API ABADI , menuju DIA yang MAHA TUNGGAL , yang MAHA KEKAL(NITYA), yang MAHA WUJUD (BHAWO), yang MAHATAHU (WIDHI)
hanya jalan yang dipilih untuk menuju NYA saja yang berbeda-beda sesuai dengan nurani, suara hati ..
setiap orang pasti berpendapat bahwa jalan yang dipilihnya sudah benar ..jadi so what? kalau memang jalan yang dipilih sudah benar & sesuai dengan suara hati . ya monggo tinggal menjalani ‘jalan’ itu .. kurang tepat rasanya jika mengomentari bahwa ‘jalan’ yang dipilih orang lain sesat & tidak benar ..
toh semua ‘jalan-jalan’ yang ada sekarang semua akan menuju’NYA ..
bagi yang setia dengan siwamrga .. akan kembali menuju Siwapada ..
bagi yang setia dengan syariat .. akan kembali menuju Kelanggengan ..
toh KEBENARAN yang Mutlak hanya milik yang MAHA BENAR ..
Seperti Brahma, Siwa, Wisnu ialah manifestasi dari sang BRAHMAN .. yang MAHA ESA .. yang MAHA TUNGGAL …
TUHAN yang di sebut dengan berbagai NAMA .. karena DIA lah yang MAHA MUTLAK .. YANG MAHA RAHMAN & RAHIM .. sang CHANDRA SHANKARA .. yang menguasai semua mahluk … dan kepadanya jua kita akan kembali ..
monggo …
orang bingung
Posted April 23, 2010 at 8:55 AM
om Swastyastu
@UTSUKUSHI mas saya mau bertanya gimana cara kita mengukur kita berbudi atau tidaknya di forum ini???? bukan alahkah baiknya kita diskusi yg berlandasan dengan kitab suci??
salam kenal mas ???
kita mau belandarskan apa saja boleh mas ,tapi yang jadi masalh apakah yang kita udah mendalami ( dalam arti tidak sekedar hafal , udah tau arti sesungguhnya yang bisa kita buktikan dari melalui tapa brata , meditasi ,dan yg lain singkat nya pembuktian yg melibatkan diri kita pribadi kepada pribadi ( buana alit ), kepada alam ( buana agung) .
contoh kalo kita bilang swastika , kita jangan cuma swastika adalah… carilah aplikasi yng lain , apa kaitanya dengan 4 arah mata angin , apa kaitanya dengan raga , apa kaitanya dengan dewa , apa kaitanya dengan cakra sudarsana, apa kaitanya dengan jantra trs apa kaitanya dengan peleburan , atau mantra sangkala , trs apa kaitanya dengan pengembalian unsur pancamaha buta dalam raga kita ,
semua kitab akan lebih hidup didalam hati jika udah dibongkar isi dan menmpatkan isi tersebut pada t4 nmya kalo petunjuk dalam kitab bisa dit4 kan di buana agung lantas apakah di buana alit tidak ada t4 nya .
tapi belajar yg ga pernah membongkar isi dan bagaimana mebongkarnya maka kita cuma pada level ngerti bunyi. dan tujuan didalm kitab itu ga akan pernah bersinar sama sekali.
yg bisa membikin bersinar ajarn dalm kitab apapun bukan kitab nya tapi manusianya , udah jelas to bagi semua kitab apapun ga ada yang salah ,tinggal sekarang kita pada posisi yg mana jadi tukang ngafal isi kitab apa mau jadi orang yang mengerti dan memahami dan menjiwai isi kitab sebagai jalan untuk menemukan jati diri??
kali mau pada sisi tukang hafal isi kitab monggo membaca tiap hari dan jika anda ditanya oleh orang anda akn lansung tulis demgam cepat tetang ini tentang itu ,persis sesuai yg ada pada kitab tersebut,
tapi kalo kita mau disisi dimana sepiritual kita mau naik ya monggo dudukan jiwa dan pikiran kita dalam posisi yg netral tanpa beban ini itu ,trs tenggelamkan seluruh cipta kita kedalam ajaran yng kita tempuh tadi.biarkan seluruh yg kita ketahui masuk dalam diri kita sampai pada darah dan jiwa masing2 jangan timbul suatu keraguan apapun sampai anda sekalian mencapai suatu kesimpulan sendiri?
jadi untuk mencapai hal semua itu bukan ego atau modal akal sehat aja , tapi ada yg lebih halus lagi yaitu budi , dengan budi yg baik kita bisa membangun diri kita menjadi seorang yg punya karakter bukan menjadi orang yg ga punya aturan?
apalagi jika kita di dampingi seorang guru spiritual yg betul , maka akan memprmudah bagi kita untuk mencapai tujuan masing 2.
nah setelah itu kembali pada manusia nya lagi to kalo udah tau mau mbok bawa kemana ???
heheheh monggo mas bingung
jangan terlalu kita memusatkan yg ada diluar diri kita , cobalah barang sedikit kita lebih memusatkan diri pada diri masing 2.
shanti rahayu
Diskusi tentang Islam selalu panjang dan panas ya! Heran juga gue, kok pada tertarik amat sih?
@mbob
Anda mengatakan; “bp. AGus Sunyoto
bahwa untuk seorang Sannyasin .. dia sudah tidak terikat lagi dengan tatyaga .. (mohon maaf kalau salah) sudah tidak terikat lagi dengan bhakti..”
Ngerti apa pak Agus Sunyoto tentang Veda? Coba deh cermati Patanjali Yoga Sutra, sepertinya sudah di singgung juga oleh bung Ngarayana di artikel “Raja Yoga tanpa Bhakti, nonsense”. Seorang tidak bisa lepas dari pondasi penyerahan diri pada Tuhan (Bhakti).
anda juga mengatakan; “sama dengan bli2 .. bahwa sang Maha Rsi Agstya ialah avatar agung yang menyampaikan & menyusun kitab suci Weda sebagai panduan dalam menjalankan Bhakti2”
Hmmmmmmm… sangat kelihatan anda tidak mengerti Hindu. Yang mengkodifikasi Veda kan Bhagavan Vyasa. Ya kan?
Kesalahan anda sebagai muslim adalah disaat anda mengatakan bahwa anda yang paling benar, hanya muhammad satu-satunya nabi penyempurna dan terakhir. Yah maklumlah memang begitu watak agama-agama yang lahir pada jaman Kali Yuga he..he… 🙂
@ utsukushi
Apa yang anda katakan benar, tetapi kalau suatu pertapaan yang hanya didasarkan angan-angan pikiran anda dan tidak dikendalikan oleh sastra agama apakah juga benar? Dari mana anda tahu kata hati anda akan sejalan dengan kitab suci?
Anda tidak bisa lepas dari kitab suci, penerapan apa yang anda baca, bimbingan orang-orang suci dan rasa tunduk hati. Jika anda merasa anda yang paling benar, maka itu tanda anda tidak tunduk hati dan anda juga pada prinsipnya tidak mengerti siapa itu Jiva dan siapa itu Tuhan.
😀
anak_cerik
Posted April 26, 2010 at 12:06 PM
“Anda tidak bisa lepas dari kitab suci, penerapan apa yang anda baca, bimbingan orang-orang suci dan rasa tunduk hati. Jika anda merasa anda yang paling benar, maka itu tanda anda tidak tunduk hati dan anda juga pada prinsipnya tidak mengerti siapa itu Jiva dan siapa itu Tuhan”
heheheh anak cerik
jika anda lebih bijaksana mungkin akan lebih tau makna yag saya tulis , kemana arah dan tujuan tulisan saya , mungkin butuh sedikit rasa netral untuk lebih bisa anda pahami ?
monggo ???
shanti rahayu
Om Swastiastu
Dear all
Wah topik diskusinya sudah mulai melenceng lagi nih dari topik artikel ini. Sepertinya untuk diskusi mengenai Veda bisa dilanjutkan di “Pustaka Suci Veda“.
Veda bearti pengetahuan, jadi semua hal di dunia ini baik vidya (pengetahuan rohani) maupun aparavidya (pengetahuan material) tercakup sebagai Veda. Namun yang dimaksud sebagai pustaka suci Veda bukan segala-galanya. Dalam Bhagavata Purana 1.4.17-25 sendiri dijelaskan kenapa dan siapa penyusun pustaka suci Veda. Disana dikatakan:
“Sang Rishi mulia yang berpengetahuan penuh, dengan penglihatan rohaninya bisa melihat merosotnya segala sesuatu yang material karena pengaruh buruk Kali-Yuga …… Beliau juga melihat orang-orang yang tidak percaya (pada Veda) jadi pendek usia dan mereka tidak penyabar karena kurang memiliki sifat-sifat bajik …… Untuk menyederhanakan proses (belajar Veda), beliau membagi Veda yang satu (Yajur Veda) itu menjadi 4 bagian untuk diajarkan diantara manusia …. Demikianlah, Rishi Paila menjadi sarjana Rg-Veda, Rishi Jaimini menjadi sarjana Sama-Veda, Rishi Vaisampayana menjadi akhli Yajur-Veda dan Sumantu Muni dipercayakan mengajar Atharva-Veda. Mereka mengajarkan bagian-bagian Veda itu kepada para muridnya masing-masing ….. Kemudian karena kasihan (kepada orang-orang kurang cerdas), Vyasa menyusun Mahabharata agar para wanita, sudra dan dvija-bandhu bisa mencapai tujuan hidup tertinggi”.
Lebih lanjut dikatakan dalam Bhavisya-Purana (sebagaimana dikutip oleh Madhvacarya dalam ulasannya atas sloka Vedanta-Sutra 2.1.6) dikatakan: “Rg yajuh samatharvas ca bharatam pancaratrakam mula ramayana caiva veda Iti eva sabditah … Puranani ca yaniha vaisnavani vido viduh (rg, yajur, sama dan atahrva-veda, mahabharata, pancaratra dan ramayana dan juga kitab-kitab purana serta vaisnava tergolong pustaka veda. Demikian juga dalam Chandogya-Upanisad (7.1.4) dan Srimad Bhagavatam (1.4.20); “itihasa puranah pancamah vedanam vedah (kitab-kitab itihasa dan purana termasuk veda kelima). Dalam Mahabharata (bagian Moksa-Dharma 3.40.11) dikatakan pula; “itiihasa puranam ca pancamo veda ucyate (kitab-kitab itihasa dan purana disebut veda kelima). Disamping keempat Veda (Rg, Yajur, Sama dan Atharva), kitab-kitab Itihasa (Ramayana dan Mahabharata) dan Purana, Veda memiliki pula Upanisad, kitab yang memuat uraian filosofis tentang Tuhan. Ringkasan seluruh Upanisad adalah Vedanta-Sutra. Jadi bagian-bagian Veda adalah:
1. Keempat Veda (Rg, Yajur, Sama dan Atharva-Veda),
2. Itihasa (Ramayana dan Mahabharata),
3. ke 18 Purana dan
4. 108 Upanisad beserta ringkasannya yaitu Vedanta-Sutra.
Bagaimana dengan ajaran yang tertulis di luar kitab-kitab yang disebutkan sebagai pustaka suci Veda ini? Menyetir sloka kitab Veda Shiddhanta, Bhagavad Gita 15.15 dimana Sri Krishna, “Vedais ca sarvair aham eva vedyah, suluruh pustaka Veda dimaksudkan untuk mengenal diri-Ku” mengindikasikan bahwa ajaran apapun dan tertulis dimanapun ataupun tidak ditulis sama sekali jika pada intinya bertujuan untuk mengenal dan mencapai Tuhan (Sri Krishna), maka itu layak untuk di jalankan. Tetapi jika ajaran-ajaran itu bertentangan dengan ajaran-ajaran dalam pustaka suci veda, terutama sekali Veda Shiddhanta, maka ajaran itu tidak layak di jalankan dan artinya orang yang menjalankan ajaran yang bertentangan tersebut tidak mengikuti Veda dan tidak dapat dikatakan sebagai pengikut Sanatana Dharma/Hindu.
Demikian menurut pandangan saya, mohon dikoreksi.
Dan untuk diskusi lebih lanjut masalah kitab suci Veda, mohon dilanjutkan di “Pustaka Suci Veda“.
Salam,-
@ utsukushi
Bro utsukushi, mending mana belajar melakukan segala tindakan berdasarkan kitab suci dari pada tidak menggunakan pegangan?
Kalau orang hafal dan koar-koar memaksa orang untuk ini dan itu tetapi dia sendiri tidak menjalankan kitab suci yang dia hafal, itu namanya orang munafik.
Kalau ada orang yang tidak tahu kitab suci tetapi menganggap dirinya benar, namanya orang oon
Kalau belajar kitab suci dan melakukan perintah kitab suci, itu baru namanya jempolan
😀
om swasti astu
sebelumnya saya menghaturkan banyak trimakasih kirimanya udah nyampe kami semua merasa mendapatkan harapan yg besar dan semangat yg lebih kuat lagi , sekali lagi trimkasih bli (rd)
@ utsukushi
“Bro utsukushi, mending mana belajar melakukan segala tindakan berdasarkan kitab suci dari pada tidak menggunakan pegangan? ”
oh ya bli sebenar kita sebagai penganut ajaran weda tidak dituntut untuk pandai dalam mempelajari weda, tapi yang dituntut adalah sikap yag sederhana sekali untuk mendalami weda sendiri, weda tidak akan dapat kita selami kalo kita masih punya kepentingan ini dan itu terhadap weda , weda hanya dapat kita pahami jika kita bisa befikir sederhana , yang penuh jiwa keluguan tanpa embel2 apapun ,kita semua yakin bahwa semua yg berada dalm weda mengandung kekuatan agung dari sang pencipta, cuma apakah kita nanti bisa menemukan itu semua kalo kita tidak bisa mengerem diri kita agar selama memepelajari weda tadi pikiran kita tetat lurus .
banyak to yg belajar weda untuk tujuan tertentu , misal , karena mersa diejek oleh orang lain trs dendam trs timbul niat belajar lebih keras lagi , semua mantra dan isi kitab dia hafal , agar bisa menjawab jika ketemu orang yg mengejek tadi atau bahkan lebih parah lagi .
lain hal nya dengan orang yg ga ngerti apa 2 trs timbul keinginan tuk blejar weda , walaupun orang ini ga pernah ngerti weda sama sekali sebelumnya , saya bisa jamin kemmpuan orang ini bisa lebih dari orang yg cnth atas tadi , karena apa karena orang ini datang ke weda bukan dari keinginan terhadap weda semata ,tapi hal tertentu dari orang sisi lain yang orang ga pernah ngerti ??? sehingga selama belajar seluruh jiwa dan pikiranya trs terjaga dalam kesedehanaan dan keluguan , tanpa melihat apa hasilnya nanti , kerana pada dasarnya tanpa kita harap weda sendri yag menuntun kita kepada hasil yg sebenarnya ?
nah kembali pada pertnyaan bli nak_bagus , saya setuju pada belajar weda janglah hafal aja , belajar weda jangan untuk tujuan perbandingan , tapi utamakalah penjiwaan dan setelah itu aplikasikan pada hidup masing 2 kepada alam sekitar .
udah banyak to conth disekeliling kita : kita liat sekarang para penganut ajaran selain weda , mereka semua hebat 2,semua kitab nya hafal , tapi kalo kita cermati ada yang ga imbang antara kemampuan yg udah hafal kitab sama perkembangan spiritualnya , sehingga jika ada yg nyenggol dikit aja seperti kena pukul jadinya ?
nah apakah kita semua penganut weda juga pengen jadi seperti itu ?
kalo ya monggo ?
kalo tidak ya mbok yoo sellu berilah penceraahan kpeda semua orang di sekeliling kita , termasuk temen2 di web ini , belum tentu to semua yg berkunjung disni udah tau weda ,
jujur kacang ijo saya sendiri sampe detik ini belom tau itu kitab weda berpa jumlanya apa bagian2nya , saya cuma hafal gayatri mantra.
cuma ituuuuu aja yg saya andalkan ga ada lain , saya ga pernah berharap apa2 terhadap gayatri mantra , saya hanya bisa memeprsembahkan diri saya ini kepada gayatri mantra mau diapakan saya ini kalo saya melantun kan gaytri mantra , saya ga pernah mau tau ? saya cuma tetep kokoh pada keyakinan sayasampai detik ini, bahwa gayatri mantra adalh nyawa dalm hidup saya .
nah para bli saudara yg lain tujukan mana hasil kita mempelajari jalan weda jika ada yng bertanya sesuai dengan kemampuan masing2 , mungkin itu akan lebih baik dari pada kita selelu menimpah coment temen 2 yg mau dan pengen ngerti weda ??
udah kita nyempai hal seperti itu ???
heheheheh monggo ???
bli nak_bagus shanti rahayu selalu
<Buat Pak efendi..Thanks penjelasan yang bijak tentang Islam, dan memang seharusnya demikian menyampaikan kebenaran,.. Buat Pak Darmawan, tolong benar2 pahami Islam dengan benar, bukan dari buku2 orientalis yang memang benci dengan Islam, menghina Muhammad, saya meragukan anda semula beragama Islam, karena pemahaman dasar Islam saja udah salah, atau kalo Islam mungkin kualitasnya diragukan (?).. Teringat perkataan Cahyono-pelawak temennya Jojon; seorang nasrani yang masuk Islam ketika ditanya temen gerejanya :..kamu nggak takut, kalau nanti Nasrani yang benar?.. Jawab Cahyono,..Tidak..Kalau Nasrani benar,,aku tidak akan disiksa..karena dalam Islam Yesus (Isa) dimuliakan pada derajat yang tinggi..tapi kalau Islam yang benar..maka kamu akan disiksa..mengapa? karena Engkau menghina Nabi Muhammad, menuduhnya dengan tuduhan yang keji dan rendah… Saudaraku.. Dalam Islam jelas sekali.."Tidak ada paksaan dalam beragama"(Al Baqoroh:256.. Alloh memberi kebebasan dan kemerdekaan kepada manusia apakah ia memilih jalan yang benar atau yang salah.. Apakah menyembah Alloh atau selainnya… Jelas sekali konsep toleransi dalam Islam..Lakum diinukum waliyadin.. Ini bukan jawaban pungkas..tapi ini merupakan slogan kebebasan kepada manusia tanpa pemaksaan.. Karena Tujuan yang disembah berbeda.. maka Agama adalah berbeda..tidak sama.. Tidak mungkin Umat Islam menyembah Sri Kresna, atau Yesus atau berhala, kan?.. Terakhir, tolong bedakan umat Islam dengan Islam.. Karena banyak umat Islam yang tidak berprilaku Islam.. lihat ajarannya sebagaimana Dr.Roger Geraudy- Muallaf mengatakan:.. Alhamdulillah, aku mengenal Islam sebelum mengenal umat Islam… Matur nuwun Mas..
Saya setuju sama bung tau-ah bahwa agama itu beda, agama itu cara memandang beliau yg maha. Tapi mungkin perlu diketahui bersama bahwa setiap sosok pasti mempunyai 2 sisi untuk kita pandang. Jadi wjar bila ada sekelompok yg menghujat Nabi Isa, Muhamad, Kresna, dll…. Jadi g usah kebakaran jenggot lah… mereka akan terselamatkan dengan sendirinya kok. Sehingga marilah kita berpikir secara bijak.
Bung utsukushi, “gini pak dar ya andai kata kita tau muhamad nabi kalukuannya kaya gaitu apa perlu kita mengucapkan apalagi menulis kaya yang bapa tulis,”
Jika Anda berkendaraan di jalan raya, Anda tidak bisa hanya memastikan diri Anda dapat mengemudikan kendaraan dengan benar dan mengikuti aturan lalu lintas. Anda juga harus berupaya agar semua orang yang ambil bagian dalam berlalulintas dapat mengemudikan kendaraan dengan benar dan mematuhi aturan lalu-lintas bukankan juga terjadi orang yang mengemudikan kendaraan dengan baik dan mengikuti aturan lalu lintas menjadi korban lalu lintas disebabkan ada orang yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Tentau dalam mengupakakan agar semua orang mematuhi aturan lalu linta Anda tidak bisa sendiri paling tidak Anda mendukung upaya pemerintah ke arah itu. Sama dalam hal ada ajaran yang menyesatkan orang sehingga ada orang mau berteriak-teriak di pagi buta menjalankan yang katanya kewajiban kepada Awloh, bukankan kita yang tidak berkepentignan dengan ajaran itu juga menjadi korban dan sudah sepantasnya kita sama-sama menyadarkan orang yang salah jalan tersebut mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah memerintahkan orang melakukan kegiatan yang menyusahkan orang lain.
“Buat Pak Darmawan, tolong benar2 pahami Islam dengan benar”
Bung tau-ah! Yang tidak paham Islam yang benar justru mayoritas orang yang mengaku Islam termasuk Anda. Banyak orang mengatakan contoh Islam a.l. Gus Dur, SBY dll. Sama sekali salah. Gus mungkin tahu Islam yang benar tapi tidak mau menjalankannya sehingga Islam yang ditampilkan Gus Dus berbeda dengan yang asli. Anda mengutip al-Quran mengattakan tidak ada paksaan dalam Islam, Anda juga tertipu oleh al-Quran karena ayat yang tertulis itu tidak mencerminkan Islam yang benar.
Dari mana kita dapat mengetahui Islam yang benar dan asli dan tidak salah, hanya ada satu jalan yaitu melihat apa yang dilakukan Muhammad. Muhammad merampok orang sebangsanya untuk bertahan hidup di Madinah bersama pengikutnya, itulah Islam yang asli dan benar. Muhammad punya 11 istri yang semuanya disetbuhi setiap hari secara bergiliran, itulah Islam yang asli dan benar. Muhammad menggulingkan kekuasaan suku Quraisy terhadap Madinah dan merampas Kabah untuk dijadikan tempat suci Islam dan memaksa orang sebangsanya masuk Islam, itulah Islam yang asli dan benar.
Bagi yang mau belajar Islam yang benar silahkan klik http://memahamiperbedaanagama.blogspot.com ada bebarapa tulisan menarik.
dr pd ribut mslh agama,mending damai ja. klo mslh sapa nabi n mana agama yg bnr mah ga akan sampe krn manusia hny b’pqr dgn hawa nafsu emosi egois ga utk k’bersamaan, kedamaian, kerukunan, kasih sayang sesama.
apapun dokma tow doktrin suatu agama tergantung manusia penganut agama itu sendiri,baik buruk agama dan kitab suci tergantung sikap, ucapan, perbuatan umat itu sendiri.
menghina agama orang lain berarti menghina agama sendiri,perbedaan itu indah dan seni kehidupan tinggal qt menyikapi dan menciptakan jd lbih indah dan penuh kebersamaan,kedamaian,kerukunan sehingga tercipta kasih sayang antar hubungan sesama manusia. Karena itu Tuhan menciptakan perbedaan untuk saling mengisi di dalam kekurangan dalam agama maupun diri manusia itu sendiri.
jangan mengibarkan bendera perang ats suatu agama tp kibarkan perang untuk iblis dan setan juga hawa nafsu dalam diri sendiri.
ok bro,smoga itu b’manfaat. introspeksi diri sendiri dan jgn menyalahkan org lain,agam,kitab suci bahkan Tuhan. bisa kualat kalian!. Tuhan pasti tertawa melihat dan mendengar perdebatan kalian yg hny di beri pengetahuan sedikit tp sombong dan tdk pakai akal hanya hanya nafsu amarah,sombong dan takabur. jalani dan tingkatkan keimanan juga keyakinan menurut keyakinan kalian masing2 ja. bukan manusia yg menilai benar salah tapi TUHAN!!!!.
surat Ibrahim
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji.
QS. Ibrahim (14) : 1
Dia-lah Allah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang pedih.
QS. Ibrahim (14) : 2
(Yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
QS. Ibrahim (14) : 3
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
QS. Ibrahim (14) : 4
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah”. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
QS. Ibrahim (14) : 5
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Firaun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu”.
QS. Ibrahim (14) : 6
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
QS. Ibrahim (14) : 7
Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
QS. Ibrahim (14) : 8
Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, Aad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang Rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata:” Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya Kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya “.
QS. Ibrahim (14) : 9
Berkata Rasul-rasul mereka:” Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan) mu sampai masa yang ditentukan? “Mereka berkata:” Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata “.
QS. Ibrahim (14) : 10
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka:” Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang bertawakkal.
QS. Ibrahim (14) : 11
Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri “.
QS. Ibrahim (14) : 12
Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka:” Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami “. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka:” Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu.”
QS. Ibrahim (14) : 13
“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.”
QS. Ibrahim (14) : 14
Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala.
QS. Ibrahim (14) : 15
Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.
QS. Ibrahim (14) : 16
Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat.
QS. Ibrahim (14) : 17
Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
QS. Ibrahim (14) : 18
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti (mu) dengan makhluk yang baru.
QS. Ibrahim (14) : 19
Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.
QS. Ibrahim (14) : 20
Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”.
QS. Ibrahim (14) : 21
Dan berkatalah syaithan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.
QS. Ibrahim (14) : 22
Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah “Salaam”.
QS. Ibrahim (14) : 23
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.
QS. Ibrahim (14) : 24
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
QS. Ibrahim (14) : 25
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
QS. Ibrahim (14) : 26
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
QS. Ibrahim (14) : 27
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?
QS. Ibrahim (14) : 28
Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
QS. Ibrahim (14) : 29
Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka”.
QS. Ibrahim (14) : 30
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.
QS. Ibrahim (14) : 31
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
QS. Ibrahim (14) : 32
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
QS. Ibrahim (14) : 33
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
QS. Ibrahim (14) : 34
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata:” Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
QS. Ibrahim (14) : 35
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. Ibrahim (14) : 36
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
QS. Ibrahim (14) : 37
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.
QS. Ibrahim (14) : 38
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
QS. Ibrahim (14) : 39
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
QS. Ibrahim (14) : 40
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat) “.
QS. Ibrahim (14) : 41
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
QS. Ibrahim (14) : 42
Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.
QS. Ibrahim (14) : 43
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul “. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?
QS. Ibrahim (14) : 44
Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan “.
QS. Ibrahim (14) : 45
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.
QS. Ibrahim (14) : 46
Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada Rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan.
QS. Ibrahim (14) : 47
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
QS. Ibrahim (14) : 48
Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.
QS. Ibrahim (14) : 49
Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka.
QS. Ibrahim (14) : 50
Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.
QS. Ibrahim (14) : 51
(Al Qur’an) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
QS. Ibrahim (14) : 52
halaman depan cetak ayat sajdah indeks al-Qur’an pergi ke bawah
@ cevy
Copas ayat yang anda sampaikan:
“QS. Ibrahim (14) : 3
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
Berarti Qur’an yang berbahasa Arab hanya untuk orang Arab… ya ga bro…:D
Kalau begitu jangan di bawa ke Indo… nek aku ning jowo yo Kejawen…. yo gama tirtha…. Sanatana Dharma
waduh la gmn ini la wong cermah alquran kok di tengah media weda opo yo nyambung to yo , lambok mendingan diceritain ke yang labih berkepentingan sesama penganut quran , la kalo penganut weda diceritain quran la susah ngertinya ,soalnya belom pada belajar bahasa arab
heheheh mas cevy hotmat selalu ,yg lebih bijaksana ya cara coment nya ????
aduuh..pusing aku baca bli @_@
salam Santih aja deh 🙂
wah.. seru !! lawan terus de !! Islam memang begitu.. bealiran keras !! sehingga banyak tumbuh teroris !! Teroris dianggap pembela Islam untuk memerangi orang kafir ( pengertian kafir versi Quran sdh jelas adalah orang yang tidak manganut Islam (non Islam). sehingga orang kafir berhak dihina dibunuh karena dianggap penghuni Neraka !! jadi timbulah banyak teroris Islam, yang memaksakan orang untuk masuk islam !! sehinga wajarlah oleh Salman Rusdi dianggap ayat-ayat setan !! hahahhahaaaa !!
Jadi Penghuni Sorga itu hanyalah orang orang Islam. apalagi Teroris hehehehe Pasti mendapakan Sorga Nomor satu !! karena dianggap paling getol membela Islam !! weleh , weleh… !!! begitu khan !! WAH… PASTES AJA banyak tumbuh berkembang Teroris di Indonesia, karena ayat, ayat Alquran yang seperti itu !! hihihihiii
Membaca semua yang ditulis semua penulis di sini, saya menjadi banyak wawasan dan terus terang membuka mata hati saya, bahwa trenyata,… tidak ada agama yang munafik, tp, kita semua yang munfik. Semua berkoar-koar tentang kejelekan agama yang lain, semua mengaku agamanya paling benar, tapi sudahkah anda mengamalkan ajaran agama anda dengan benar??? Yang anda debatkan masih hal yang pada tingkatan rendah, emosi tak terkendali, nafsu, iblis, dll. Apa gunanya, jika anda sendiri tak pernah berbuat kebaikan??? Saya bertanya, apakah anda yang semua merasa benar pernah sekalipun tidak berbuat dosa dalam satu hari??? Jangan debatkan kitab suci, padahal anda tidak perbah melihat dengan mata kepala sendiri, siapa yang menerima wahyu, caranya gimana, yang memberi siapa, isinya apa, ditulis kapan, tujuan politisnya apa, dan saya yakin anda tidak tahu Tuhan itu seperti apa,tidak terfikirkan bukan???Surga seperti apa?? neraka seperti apa?? akhirat seperti apa??? Jika anda sudah pernah travelling ke akhirat, ke surga, keneraka, anda foto-foto disana, anda upload di sini biar kita semua tahu, barulah saya yakin anda memang benar. Yang anda semua debatkan itu kan kata kitab, yang bisa ditulis, mungkin klo saya lahir zaman itu, saya tulis kitab, saya sebarkan, mungkin anda jadi pengikut saya, toh gak ada diantara anda menerima langsung wahyu itu. Kitab kan cuma kata sipengarang, tapi jika isinya baik, anda jalankan, itu bagus. Apapun bukunya, entah weda, entah alquran, entah alkitab, isinya baik, jangan anda cari buruknya, tapi jadikan suri teladan baiknya. Kita gak perlu kitab, gak perlu pengakuan kasta, kafir, mukmin, dll, tp kita perlu menjalankan kebenaran hingga kita mencapai kemapanan moral. Sesungguhnya, tidak ada yang lebih indah, seimbang, sempurna, baik dan benar, daripada warisan kebajikan dari nenek moyang kita yang made in Indonesia. Buat apa kita bela orang arab, buat apa kita debat demi orang israel, buat apa kita saling panas-panasi demi orang India???? Kita orang Indonesia, kita punya kepercayaan, kebenaran, yang jauh lebih baik dari semua negara itu. Pernahkah anda perhatikan, betapa harmonis, indahnya Bali, yang mebuat orang iri???? India, lihat betapa kumuh, sering bencana, sering perang, lihat israel, perang ga ada habisnya, lihat arab, kering, panas seperti neraka, Bali??? so wondeful. Apakah mungkin ajaran Tuhan dijalankan dengan benar, hingga ketiga negara itu seperti dikutuk??? Apakah warisan nenek moyang kita di Bali salah??? Hingga Tuhan menganugrahkan keindahan bagaikan surga????
Bai rusak??? Banyak gaid yang terjerumus ke lembah maksiat???? Coba anda perhatikan, sejak kapan itu terjadi??? sejak banyak fansnya orang arab bernama muhamad datang kemari, sejak banyak fansnya orang israel bernama jsus datang kemari, asal anda tahu, penjual maksiat di daerah Bali adalah 90% fansnya muhamad, orang Bali asli??? No way, paling yang udah kena pengaruh fans muhamad. tapi dulu sebelu itu, Bali is the greatest place in this world. Ubud, diakui dunia sebagai “kampung dunia”, the best vilage, tempatnya di Bali, bukan Inda, bukan Israel, apalagi Arab, ahhhhh Tuhanqu yang maha segalanya, cuman jadi Krisna, jadi Allah, jadi Jesus, itu gampang bagi Tuhan, karena Tuhan maha segalanya.
Bli Ngara, saya pernah dengar (mohon maaf ni kalau salah) ketika berhasil menaklukkan mekkah, nabi mencium batu Hajjar aswad dan pengikutnya yang mengikutinya dengan agak sedikit heran/ragu2. mengingat nabi sebelumnya tidak pernah mengajarkan yang seperti itu. dan ini sangat bertentangn bagi umatnya. maka pengikutnya(lupa namanya) mencium batu itu tetapi juga berkata dalam hati pada batu itu kira2 “sebenarnya saya tidak percaya melakukan ini tetapi saya melakukan ini hanya karena nabi melakukan ini”
mohon ditelusuri kisah ini bli, mungkin bisa menjadi referensi tambahn untuk tulisan ini. untuk didiskusikan, bukan untuk diperdebatkan
kalian sesumbar semua……….sok tahu…….sok paling bener….
buktikan kalau kalian paling benar yg nyata……mana dewa….berantem ma gw……wisnu brahma shiva berantem ma gw…..gw pengen lihat neraka dan syurga buatan mereka……kalu kalian bangga dengan kebudayaan india…..silahkan angkat kaki dari negri indonesiaku tercinta ini…….ga jelas kalian membenarkan budaya orang lain yg belum tentu benar….walaupun kalian punya paham…jangan menjelekan budaya orang lain….sok bener bgt…..!indonesia yg sidah memberikan kalin napa tollllooool………
“Abandon all varieties of religion and just surrender unto Me. I shall deliver you from all sinful reaction. Do not fear.”
Bg.18.66
nambahin ya: saya rasa bro-bro ini belajar veda tapi sayang tidak mempraktikkannya, veda mengajarkan argumentasi tapi yang ada dalam kommen ini caci maki, veda mengajarkan cara berpikir deduktif malah cara berpikir yang dipraktikkan dalam forum ini induksi. Kalau ada reaksi keras dari non hindu hal itu wajar dalam hukum aksi reaksi tetapi kalau cara seperti ini dibiarkan maka hal itu akan memicu kekerasan.
nambahin ya: saya rasa bro-bro ini belajar veda tapi sayang tidak mempraktikkannya, veda mengajarkan argumentasi tapi yang ada dalam kommen ini caci maki, veda mengajarkan cara berpikir deduktif malah cara berpikir yang dipraktikkan dalam forum ini induksi. Kalau ada reaksi keras dari non hindu hal itu wajar dalam hukum aksi reaksi tetapi kalau cara seperti ini dibiarkan maka hal itu akan memicu kekerasan.
Tambahan: kalau mengutip terjemahan sumber pihak lain biasakan mengutip dari terjemahan yang diakui (standar)saya rasa bro-bro semua pun akan keberatan kalau kitab-kitab suci anda dikutip dan diterjemahkan dan diinterpretasi seenaknya tanpa mengacu interpretasi para guru.
saya ingin tanya siapakah yang menulis kitab Bhavisya-Purana itu dan pada tahun berapa, apakah kitab ini diakui oleh semua golongan hindu atau hanya di kalangan vaisnava saja?
Menurut wikipedia, Bhavisya Purana termasuk dalam Maha Purana aau 18 purana utama dan tergolong Rajasika Purana dan ditulis oleh Maha Rsi Vyasa dan sudah barang tentu diakui oleh semua golongan Hindu. Hanya saja setahu saya kitab Bhavisya Purana yang otentik hanya berkembang dan masih dipelajari di beberapa garis perguruan saja. “pengerusakan” kitab ini terjadi pada saat masukkan kaum indologis yang melakukan usaha penerjemahan dan pendistorsian makna kitab tersebut ke dalam bahasa Inggris. Jadi kalau mau menemukan kitab yang otentik mending langsung baca kitab berbahasa sansekertanya saja dari perguruan-perguruan Veda yang masih eksis.
artikel panjang,waktu sempit jadi gak usa baca deh…hahahaha…
1.apabila anda islam dan salah,jangan kuatir jadilah pengikut budha atau hindu pada kehidupan berikutnya.
2.jika anda islam dan salah,jangan kuatir dosa anda telah ditebus dan anda tetap masuk surga.
3.jika anda bukan islam dan salah,ketahuilah islam tidak mengenal reinkarnasi,penebusan dosa yang ada cuma nikmat dan siksa yang kekal.
jadi pendapat anda?
walah bro………trims ya………piss piss piss
dulu saya mari belajar,masih belajar dan mari&masih belajar
@ ALL
Dari Abdullah bin Amru berkata, Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat di mana Jibril datang kembali untuk membawa batu tersebut ke tempat semula. .
Bagaimanapun juga Hajarul Aswad adalah batu biasa, meskipun banyak kaum muslimin yang menciumnya atau menyentuhnya, hal tersebut hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Umar bin Al-Khattab berkata, Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberi madharat maupun manfaat. Kalalulah aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan melakukannya.
Umat Islam meyakini bahwa mengikuti perbuatan Rasulullah SAW adalah bentuk kecintaan mereka kepada beliau.Mohon tidak diartikan lebih jauh kecuali setelah memperoleh pengetahuan yang terang dan tidak subyektif.
Umar mengatakan demikian namun beliau tetap mencium karena kecintaannya pada pemberi contoh.
semoga bermanfaat………
@osamah
terima kasih atas penjelasannya.
“Umat Islam meyakini bahwa mengikuti perbuatan Rasulullah SAW adalah bentuk kecintaan mereka kepada beliau.Mohon tidak diartikan lebih jauh kecuali setelah memperoleh pengetahuan yang terang dan tidak subyektif.”
saya akan menunggu sampai anda atau siapa saja dapat menjelaskan lebih lanjut. karena saya sadar anda lebih tau dengan ajaran anda daripada saya ataupun Ngarayana. Kalaupun kami/umat non muslim lain berspekulasi pastilah sedikit banyaknya ada saja unsur subyektifnya.
Kenapa saya menunggu?karena saya ingin tau lebih dalam, itu saja. Capek lihat orang2 berkomentar untuk mencari kebanggaan terhadap agamanya dengan melecehkan agama yang lain. yang kita butuhkan kan ilmu pengetahuan, kalau kita melecehkan saja kan tidak dapat belajar ilmunya. saya harap bisa belajar banyak tentang agama anda dari anda saudara osamah, semoga anda memberikan saya petunjuk dan mohon tidak menanggapi saya seperti yang lain yang mencari perdebatan saja.
mari sama2 belajar
@sutha…..
sederhana bro,jika ada suatu perbuatan dilakukan Rasulullah SAW kemudian ditiru oleh yang melihat (sebut aja pelihat 1) kemudian disebarkan ke yang lain (kan akhirnya ada pelihat 2,penjiplak 4 dll) maka semua orang dari pelihat 1 hingga muslim siapapun sampai saat ini akan mendapat pahala.
Perbuatan Umar mencium karena melihat sudah dapat 1 kebaikan/pahala dan semua yang menirunya memperoleh ganjaran yang sama (kembali lagi kepada niat ya bro,kalo niat pencium mengkultuskan hajar aswad maka dia tersesat.kalo mengikuti perilaku Rasulnya maka dia bisa digolongkan orang yang mencintai rasulnya).Cuma predikat mencintai bukan sebatas mencium hajar aswad….
Inilah yang saya cemaskan bro,masalah ganjaran adalah masalah dogma dan urusan internal.Susahnya banyak orang masuk ke wilayah internal padahal berbicara tuhan kita semua ada perbedaan dengan motivasi mencibir….
@ngarayana……saya br baca tulisan diatas
anda menulis ; 2. Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengungkapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat yang sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb. “Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza dan Al Manat yang ketiga selain itu? Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia. Perantaraan mereka di harapkan wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan”.
Lalu Nabi Muhammad sujud telungkup mengakhiri pengajaran (dakwah) nya dan para hadirin pun ikut sujud telungkup.
Nabi Muhammad sesungguhnya mengakui bahwa menyembah gambar, lukisan atau arca (patung) Tuhan (Allah) adalah cara bonafid untuk mengingat, menghormati dan melayani Allah. Namun Muhammad tidak mengungkapkan tentang wujud pribadi Allah, sebab penduduk berada pada tingkat moral kehidupan yang begitu merosot. Dan mengajarkan pengetahuan tentang Allah pribadi kepada mereka akan sangat berbahaya dan merusak. Nabi Muhammad berkata, “Bicaralah kepada rakyat sesuai tingkat kemampuan intelektual mereka. Sebab, jika engkau bicara banyak hal kepada mereka, banyak dari mereka tidak akan bisa mengerti dan dengan demikian menjadi salah mengerti”.
Itu saja yang saya kutip.Pertanyaan saya apakah anda sudah melakukan uji kelayakan terhadap referensi yang anda pakai mengenai kisah diatas?
Kenapa saya bertanya demikian?
Buku atau tulisan yang berisi Pemojokkan/penyudutan/mendiskreditkan Muhammad SAW saya sudah baca berulang kali sejak SMP (1987) dan topik yang sama akan berulang terus sampai kiamat termasuk tuduhan Muhammad itu pfedofilia,doyan kawin dll.Saya tdk marah karena,maaf dan kebetulan ,hal semacam itu sudah saya alami sejak SMP cuma saya sarankan belajarlah sejarah dengan baik karena sejarah adalah multi tafsir,tergantung subjektifitas penulis/peneliti dan yang berkepentingan lainnya.Pakailah pembanding dari penulis yang netral.bersikap lebih bijak dalam membahas tokoh sentral (bila bicara agama).
@sutha
anda tahu kenapa saya memberi komen pedas diatas tanpa membaca?
membaca judulnya saya sudah menangkap isinya karena tulisan yang mirip sudah saya baca sejak SMA.Tulisan lebih kejam lagi saya temui semasa SMP.Jadi sekarang sudah kenyang dengan makanan menu “hina muhammad”
ok para bro…lanjut diskusinya karena padanya ada kebenaran dan pengetahuan.
@osamah
hal seperti itu(penghinaan thd tokoh agama) biasa terjadi pada setiap agama mas. kalau umat lain menghina hindu, biasanya saya tidak terlalu pedulikan. saya tau itu salah, kalaupun ada yang menurut saya ada benarnya (kritik2 dari non hindu itu) saya tinggal tanyakan pada orang2 pandai Hindu. Maka jelaslah sudah, apakah mereka salah atau benar. Bukan tidak mungkin kritik dan cemoohan orang itu berguna bagi kita. kadang berguna sebagai introspeksi. tidak perlu kita membuang tenaga untuk berdebat. mending cari kebenarannya, bukan untuk mereka agar mereka berhenti mencemooh(biarlah mereka tetap berkicau) tetapi untuk kita, jadi kita tau apa sebenarnya yang tersirat dari perilaku tokoh agama kita itu.
ambil saja contoh seperti yang anda katakan:
ketika orang lain berkata Muhammad paedofil(maaf), biasanya umat islam langsung memikirkan kata2 untuk mendebat, tetapi coba emosi itu di tahan, lalu kita coba cari kebenaran/makna dari hal tersebut dari sumber2 yang lebih kompeten. maka kita tau yang sebenarnya seperti apa, entah mereka yang salah atau kita yang salah. yang kita cari dalam beragama kan kebenaran, kalau kita tau kita salah apakah kita tetap bertahan pada yang salah itu hanya karena itu bawaan dari lahir? banyak ahli berdebat tetapi takut punya nyali seperti itu. mereka cuma bisa membela kepercayaannya mati2an. maka tidak akan ada upaya introspeksi, padahal itu yang paling penting.
kalau kita sudah tau kebenarannya, malah keinginan mendebat yang awalnya menggebu2 itu bakal sirna sendirinya. kita paling hanya tersenyum dalam hati.
Saya bicara seperti ini bukan berarti menyalahkan agama anda ya, ini hanya analogi saja. teman2 Hindu juga saya tekankan seperti ini kok. supaya tidak terlalu membanggakan agamanya sehingga malah keluar dari jalur yang sebenarnya.
mohon maaf jika kurang berkenan bagi anda
salam
@ sutha…
hahaha…memang seperti itulah kehidupan.ada yang berakal ada yang tidak.ada yang bijak,ada yang bodoh.semua berpasangan..tulisan saya di blog pun tidak sepenuhnya netral dalam memandang agama lain karena pemilik rumah lebih tahu isi rumahnya daripada tamu/org lewat.
cuma saya lebih mengedepankan konsep ketuhanan saja dalam memandang agama lain,di luar itu sebisa mungkin menahan diri (termasuk bicara tokoh sentral,orisinalitas kitab suci dll).karena bila tema tuhan aja gak ketemu yang lainnya pasti berbeda (pokok keyakinan).kalo hubungan antar makhluk jelas sama.adil,jujur dan sejenisnya.
ai lof yu bro…….
@ osamah
Menurut saya kalau mendekati agama dengan diskusi masalah Tuhan, itu sangat berat bro. paling mudah mendekatinya dengan hal-hal yang real yang ada di lapangan aja.
hemmm……..
Sungguh..
Perdebatan yang tidak ada manfaatnya..
Hajar aswad di bilang Siwa? GYAHAHAHAHA…. maaf cuma bisa ketawa.
He..he.. menganai batu hitam ini perlu pembuktian dulu yang panjang bro… kira-kira batu apakah itu sehingga harus dicium? Yang pasti bukan berhala kan? 🙂
Comment ke website yang baru di https://www.narayanasmrti.com ya..
Bli narayana, semoga article berikutnya bisa lbh baik sumbernya. Krn kalau sumbernya buku karangan (manuskrip) tentu validitasnya tidak jelas. Lbh baik merujuk ke Al Quran dan Al Hadist langsung. Krn sy lihat ditulisan ini banyak yg tidak sesuai dg islam. Utk mengerti islam kita tidak bisa lihat pemeluknya, atau buku ciptaan pemeluknya yg mana buku tersebut tidak mereferensikan Ayat Al Quran dan Hadist yg valid.
kemudian, ada baiknya tidak menyimpulkan terlalu cepat. Jika ada hal yg sama. Dimana satu diantaranya lbh dahulu dibandingkan yg lain. bukan berarti yg lbh belakang adalah dduplikasi/serapan dari yg lbh dahulu. bisa saja keduanya memiliki sumber yg sama. oleh krn itu poin pentingnya bukan apa yg lbh dahulu ada, tp mana yg lbh benar. ini harus dikaji lbh dalam diantaranya apakah isi nya benar secara ilmiah atau tidak. atau mana yg lbh sesuai dg keadaan di bumi.