Jalan Panjang Mempertahankan Ekseistensi Hindu
Sudah merupakan pengetahuan umum bagaimana perjuangan Panjang pulau Bali khususnya dalam mempertahankan tradisi dan adat istiadat leluhurnya. Pasca runtuhnya Majapahit dari Islam yang disamarkan dengan istilah “runtuh karena dikerubuti semut”, para punggawa, prajurit dan seluruh rakyat yang tidak mau tunduk dan memeluk Islam melarikan diri ke berbagai daerah terpencil termasuk di antaranya ke Gunung Kidul, Gunung Bromo, Banyuwangi dan sebagian besar diantaranya menuju Bali. Bali menjadi pilihan utama karena sejumlah kerajaan Hindu yang masih memiliki kekerabatan erat dengan keluarga kerajaan Majapahit masih berdiri kokoh di pulau tersebut.
Meski pulau Bali dipisahkan lautan dan relative lebih aman dari gempuran, namun bukan berarti telah berada pada posisi aman. Pulau Bali tidak hentinya mendapat serangan bertubi-tubi baik dari sisi Barat, Timur dan Utara. Pasang surut perluasan kekuasaan akibat pertempuran yang tiada hentinya dengan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah Jawa Timur dan Lombok merupakan salah satu bukti sejarah kegigihan tersebut. Pasca masuknya Belanda melalui VOC sekitar tahun 1846, pertempuran antara kerajaan beda basis agama tersebut mulai berkurang akan tetapi usaha mempertahankan eksistensi Hindu di Bali menjadi semakin berat dengan masuknya para misionaris Kristen yang melakukan konversi agama dengan pendekatan berbeda. Untungnya sejumlah warga negara Belanda seperti misalnya kepala departemen arkeologi Batavia F.D.K. Bosch dan stafnya R. Goris yang menyadari keunikan adat istiadat Bali dan kekhawatiran kehancuran budaya akibat ulah misionaris memberikan simpatinya sehingga menggoalkan kebijakan pelarangan kristenisasi yang dimulai sekitar tahun 1933.
Pasca kemerdekaan, usaha mempertahankan eksistensi Hindu Bali juga tidaklah mudah. Meski Soekarno sang proklamator kemerdekaan terlahir dari seorang ibu berdarah Bali asli, namun faktanya pengakuan Hindu sebagai salah satu agama resmi di Indonesia juga tidak berlangsung mulus. Hal tersebut terutama pada saat tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Wahid Hasyim menjabat Menteri Agama dan membangun pemisah tegas antara agama dan aliran kepercayaan. Peraturan Menteri Agama 9/1952 Bab VI, aliran kepercayaan diartikan “suatu faham dogmatis, terjalin dengan adat istiadat hidup dari berbagai macam suku bangsa. Sedangkan Agama didefinisikan seturut garis pemahaman Judaeo-Kristiani-Muslim yang monoteistik. Dengan kata lain, jika Hindu saat itu ingin diakui sebagai sebuah agama maka harus memiliki nabi dan kitab suci. Untungnya setelah perjuangan Panjang banyak pihak melalui sejumlah petisi, pada tahun 1959 seksi Hindu Bali untuk pertama kalinya dapat dibentuk di kementerian agama dan kemudian berubah menjadi Parisada Hindu Dharma pada tahun 1963. Menyadari banyak orang-orang di Jawa Tengah, Jawa Timurm Bugis, Karo, Ngaju dan lain sebaginya juga merasa memiliki kesamaan keyakinan dengan orang Bali, pada akhirnya Parisada Hindu Bali dirubah menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia sekitar tahun 1986.
Kekuatan Hindu di Bali yang mampu membangkitkan kembali kehinduan di wilayah nusantara merupakan mimpi buruk bagi musuh lamanya terlebih dengan munculnya ramalan kutukan Jayabaya mengenai akan kembalinya ajaran Hindu setelah 500 tahun penanggalan kuno saka. Salah satu cara untuk melenyapkan kemungkinan bangkitnya Hindu tidak lain adalah dengan melenyapkan eksistensi Hindu di Bali. Banyak usaha yang telah ditempuh dalam usaha tersebut, seperti misalnya penguasaan media penyiaran dan Pendidikan. Penggunaan undang-undang penistaan agama yang hanya tajam ke satu sisi serta munculnya “cyber army” atau buzzer yang menyebarkan informasi yang telah direkayasa guna mempengaruhi masyarakat yang sudah mulai kecanduan media social.
Topik lama yang kembali hangat
Cyber army yang membanjiri ranah maya saat ini tidak hanya didominasi oleh instansi pemerintah, melainkan juga telah dipenuhi oleh partai politik, ormas dan bahkan beberapa diantaranya merupakan orang bayaran. Cyber army memiliki tugas yang beragam mulai dari spionase sampai pada asymetric champing termasuk dinataranya yang sangat aktif melakukan social engineering terhadap masyarakat Bali sebagaimana dengan mudah dapat ditemukan di group-group terbuka di media social. Salah satu topik lama yang kembali hangat adalah mengenai ramalan kemunculan Muhammad dalam kitab Veda. Narasi yang dikembangkan oleh para buzzer tersebut adalah bahwasanya Muhammad dalah perwujudan Kalki Avatara. Kali Avatara sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak Avarata atau penjelmaan Tuhan khususnya yang diyakinan akan turun di akhir Kali Yuga. Dengan menyamakan Muhammad sebagai Kalki Avatara kaum buzzer tantara agama tersebut ingin menggiring opini bahwa kitab suci Veda sendiri membenarkan keberadaan Muhammad sebagai seorang nabi yang membawa agama termuktahir yaitu Islam. Sehingga dengan demikian mereka berharap bahwa seluruh pengikut Veda sudah seyogyanya menjadi pengikut Muhammad sebagai Avatara pada akhir kali Yuga.
Celakanya, harus diakui bahwa sebagian besar umat Hindu sangat buta akan kitab sucinya. Jangankan membaca kitab suci Veda, melihat bagaimana wujud dari kitab Veda saja sepertinya merupakan hal mahal. Disamping karena kitab Veda sendiri sangat-sangat tebal dengan jutaan sloka sehingga tidak dapat ditenteng hanya dalam satu buku seperti halnya Quran dan Injil, proses transfer ajaran Hindu yang didominasi oleh tradisi juga merupakan salah satu penyebabnya. Sebagian besar umat Hindu sudah cukup puas dengan pengetahuan kehinduannya hanya dari symbol-simbol upacara keagamaan atau melalui media kesenian. Hanya segelintir umat Hindu yang umumnya didominasi oleh para pemimpin agama itu pun yang sudah memasuki tahapan hidup sannyasi yang mulai aktif membaca kitab suci. Meski pun rajin baca kitab suci belum tentu juga bisa mengetahui semuanya mengingat banyaknya jumlah kitab-kitab Veda. Sehingga tidaklah mengherankan jika sebagian besar umat Hindu akan kebingungan jika ditanya mengenai isi kitab Veda. Hal tersebut memberi celah lebar bagi para buzzer untuk melakukan pembodohan dan bahkan penyimpangan tafsir atau kutipan keliru sloka-sloka Veda.
Rendahnya kualitas Pendidikan agama Hindu mulai dari tingkat keluarga, sekolah formal dan juga desa pakraman berdampak pada tingkat militansi yang rendah. Sehingga cukup banyak diantaranya setelah merantau dan belajar kitab suci lain merasa tercerahkan dan akhirnya meninggalkan Hindu. Celakanya, mereka-mereka yang sebenarnya tidak pernah baca kitab Veda ini lah yang pada akhirnya dijadikan pion-pion utama guna megoyahkan keyakinan umat Hindu dengan menyampaikan testimoni-testimoni keliru. Sebut saja salah satunya muncul dari video Dewa Putu Sutisna. Menurut informasi tetangganya, pak Dwa Putu Sutisna menikah dengan wanita muslim dan kita menjadi Islam yang taat. Terlepas dari berita negative mengenai pribadinya yang juga tersebar di dunia maya, namun sejalan dengan maksud dari artikel ini adalah bahwasanya beliau mengeluarkan testimoni mengenai kesaksian bahwa Muhammad telah diramalkan dalam Veda sebagai Kalki Avatara yang menyebabkan beliau semakin yakin memeluk Islam. Pertanyaannya, benarkah narasi yang dibangun dalam testimonial beliau tersebut?
Muhammad adalah Kalki Avatara?
Sebelum membahas mengenai ramalan Muhammad dalam kitab suci Veda, pertama-tama ada baiknya kita memahami bahwa upaya pendistorsian Hindu sudah berlangsung sejak lama. Usaha pendistorsian terbesar muncul dari para misionaris Kristen di India yang berusaha menterjemahkan kitab-kitab Veda ke dalam Bahasa Inggris seperti misalnya yang dilakukan oleh Max Muller. Sayangnya usaha penerjemahan tersebut dilakukan bukan sebagaimana mestinya, tetapi juga dibumbui dengan upaya-upaya pendistorsian makna dan bahkan mungkin sejumlah sloka. Permasalahan selanjutnya adalah kitab-kitab terjemahan tersebutlah yang lebih mendominasi perpustakaan-perpustakaan Barat karena lebih mudah diakses dalam bentuk Bahasa Inggris.
Bhavisya Purana merupakan kitab yang paling menarik bagi sebagian besar orang termasuk para kaum misionaris dan kaum dakwah. Bhavisya purana merupakan salah satu dari 18 Purana utama dalam khasanah kitab-kitab Veda. Bhavisya berarti “masa depan” dan Purana berarti “kisah atau sejarah atau legenda”. Sehingga secara literistik Bhavisya Purana dapat dipahami sebagai kitab yang memiliki kisah-kisah mengenai legenda masa depan, atau dengan kata lain mengandung ramalan-ramalan. Ramalan-ramalan masa depan yang diungkap oleh kitab ini memang sangat menarik karena banyak juga membahas mengenai kemunculan agama-agama lainnya. Tidak hanya ramalan tentang kemunculan sang Buddha, kehadiran Sankaracharya atau agama-agama Timur yang serumpun, tetapi juga menyinggung mengenai kemunculan Yesus dan ajaran Islam.
Dari sekian versi Bhavisya Purana yang beredar, kajian akademis mengatakan bahwa terdapat sejumlah upaya revisi atau perubahan-perubahan yang telah dilakukan di sejumlah bagian. Apa lagi kalau membandingkan versi terjemahan misionaris dengan sejumlah kitab yang ditemukan di kalangan masyarakat Hindu di India. Sayangnya, kitab Bhavisya Purana dalam bentuk buku yang yang paling banyak beredar saat ini berasal dari era penjajahan Inggris atau dengan kata lain merupakan hasil terjemahan dari para kaum misionaris. Kitab Bhavisya Purana dari perguruan Hindu sendiri sulit diakses sehingga menyebabkan originalitas sloka-sloka yang beredar dengan mengutip kitab ini sangat debatable tidak terkecuali sloka mengenai ramalan kemunculan Yesus dan Muhammad.
Terlepas dari keabsahan sloka-sloka Bhavisya Purana, mari kita recall kembali apakah benar Muhammad adalah perwujudan Kalki Avatara? Sebenarnya artikel mengenai ini sudah dibahas secara Panjang lebar di sini. Yang pada intinya tidak benar bahwa Muhammad adalah Kalki Avatara karena beberapa alasan. Alasan pertama, penjelasan mengenai Kalki avatara tervalidasi oleh banyak kitab-kitab Veda yang lain dan dinyatakan sebagai perwujudan Tuhan langsung di akhir Kali Yuga. Seperti misalnya dalam Bhagavata Purana 12.2.18 dikatakan “śambhala-grāma-mukhyasya brāhmaṇasya mahātmanaḥ bhavane viṣṇuyaśasaḥ kalkiḥ prādurbhaviṣyati, Kali Avatara akan muncul di rumah seorang brahmana yang agung bernama Visnuyasa di desa Sambhala”. Pada Bhagavata 12.2.23 dikatakan “yadāvatīrṇo bhagavān kalkir dharma-patir hariḥ kṛtaṁ bhaviṣyati tadā prajā-sūtiś ca sāttvikī, Ketika Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa muncul sebagai Kalki, pemelihara Dharma, Satya Yuga akan dimulai dan masyarakat manusia akan melahirkan keturunan dalam sifat kebaikan”. Muhammad sebagaimana keyakinan umat muslim adalah seorang manusia, bukan Tuhan. Kali Yuga berlangsung selama 432.000 tahun dan pada saat kelahiran Muhammad baru berlangsung sekitar 3500 tahun. Sehingga dengan fakta-fakta ini pernyataan yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Kali Avatara sudah terbantahkan.
Mahamada adalah Muhammad?
Meski pun demikian, fakta menariknya adalah Bhavisya Purana yang kontroversial juga menyebut nama Mahamada dalam sejumlah slokanya. Pada Bhavisya Purana Parva 3, Kanda 3 Adyaya 3 Sloka 5-27 dengan kutipan sebagai berikut:
mahamadh ithi khayat, shishya-sakha-samniviyath
……. mahadev marusthal nivasinam.
mahadevthe snanya-pya punch-gavua samnivithya
tripurarsur-nashav bahu-maya pravathiney
malech-dharma shav shudhaya sat-chit-anandaya swarupye,
thva ma hei kinkare vidhii sharanaghatham
suta uvacha: ithi shurthiya sthav deva shabadh-mah nupaya tam,
gath-vaya bhojraj-ney mahakhaleshwar-sthale
malech-shu dhushita bhumi-vahika nam-vishritha
arya dharma hi nav-vathra vahike desh-darunya
vamu-vatra maha-mayi yo-sav dagdho myaa pura
tripuro bali-daithyane proshith punaragath
ayoni sa varo math prasava daithyo-vrudhan
mahamadh ithi khayath , paishacha-kruthi thathpar
nagathvaya thvya bhup paisachae desh-vartake
math prasadhayane bhupal tav shudhii prajayathe
thi shruthva nupshav svadesha-napu maragmath
mahamadh toi sdhav sindhu-thir mupaye-yav
uchav bhupati premane mahamadh-virshad
tva deva maharaja das-tva magath
mamo-chit sabhu jiya-dhatha tatpashya bho nup
ithi shruthya ththa hata para vismaya-magath
malechdhano mathi-shasi-tatsaya bhupasaya darutho
tucha tva kalidas-sthu rusha praah mahamadham
maya-thei nirmithi dhutharya nush-mohan-hethvei
hanishyami-duravara vahik purusha-dhamum
ityak va sa jidh shrimanava-raja-tathpar
japthya dush-sah-trayach tah-sahansh juhav sa
bhasm mutva sa mayavi malech-dev-tva-magath
maybhithashtu tachya-shyaa desh vahii-kamayuuah
guhitva svaguro-bhasm madaheen tva-magatham
swapiit tav bhu-ghyot-thro-shrumadh-tathpara
madaheen puro jath thosha trith sayam smurthaum
rathri sa dev-roop-shav bahu-maya-virshad
paisacha deha-marathaya bhojraj hi so trivith
arya-dharmo hei to raja-sarvoutham smurth
ishapraya karinayami paishacha dharma darunbhu
linga-chedri shikhaheen shamshu dhaari sa dhushak
yukhalapi sarva bhakshi bhavishyat jano maum
vina kaul cha pashav-thosha bhakshava matha maum
muslanav sanskar kushariv bhavishyat
tasman-musal-vanto hi jathiyo dharma dhushika
ithi pishacha-dharma mya kruth
Dari kutipan sloka di atas, secara singkat dikatakan bahwa Suta Gosvami menceritakan bahwa pada saat kekuasaan raja Shalivahana terdapat 10 raja yang akan segera memasuki planet surga setelah masing-masing memerintah selama sekitar 50 tahun (total 500 tahun lebih) yang setelahnya terjadi kemerosotan moralitas di bumi. Dikisahkan bahwa pada pemerintahan raja terakhir sebelum Shalivahana, yaitu raja Bojaraja dengan dipimpin oleh Jenderal Kalidasa berusaha memperluas kekuasaannya melewati sungai Sindhu [sekarang dikenal sebagai sungai Indus] ke sebelah utara di wilayah gandharas [sekarang Afghanistan], mlecchas [saat ini menjadi wilayah Turki dan wilayah Arab], shakas, Kashmiris [Kashmir dan Pakistan], naravas, dan sathas. Singkat cerita, Raja Bojaraja akhirnya berjumpa Mahamada yang di sloka yang lain disebutkan sebagai perwujudan raksasa Tripura (Tripurasura) sebagai pemimpin mleccha-dharma atau agama mleccha. Selanjutnya di sloka 5-6 dikatakan bahwa Mahamada berkata kepada Raja Bhojaraja sebagai berikut: “Oh raja, agamamu tentu saja dikenal sebagai agama terbaik di antara semuanya. Namun, saya akan membangun agama yang mengerikan dan kejam atas perintah Tuhan. Ciri-ciri dari pengikut saya adalah bahwa mereka pertama-tama akan memotong bagian alat kelamin mereka, tidak memiliki shikha, tetapi memiliki janggut, menjadi jahat, membuat suara keras dan memakan segalanya. Mereka harus makan binatang tanpa melakukan ritual apa pun. Ini pendapat saya. Mereka akan melakukan tindakan pembersihan dengan musala atau alu disaat Anda menyucikan barang-barang Anda dengan kusha. Karena itu, mereka akan dikenal sebagai musalman, yang melenceng dari dharma. Dengan demikian agama iblis akan saya dirikan”.
Jika temen-teman umat muslim ingin membenarkan keberadaaan Muhammad dalam kitab-kitab Hindu, sepertinya kutipan sloka di atas jauh lebih masuk akal dari pada menyamakan Muhammad dengan Kalki Avatara bukan? Namun demikian sebagaimana saya sebutkan dalam paragraph sebelumnya, saya tidak berani menjamin bahwa kutipan sloka di atas adalah yang paling sahih dan terbebas dari kepentingan gubahan para misionaris. Sehingga dengan demikian, jika anda benar-benar tertarik pada kebenaran dan tidak hanya mencari pembenaran, mari kita lebih dalami lagi kitab-kitab Veda. Veda adalah ilmu pengetahuan, panduan yang diturunkan Tuhan untuk mengarungi alam semesta material ini. Banggalah menjadi pengikut Veda.
Om Tat Sat
Ulasan yg sngt bermanfaat.
Sebaiknya kurikulum Agama Hindu yg dipelajari oleh murid2 Hindu di sekolah dasar,di SMP. SMA, & jg di universitas sdh seharus direvisi spt :1. Ketika belajar
tentang
etika Hindu,
wajib
mencantumkan
dg.tanda kurung,
sumber dari
ajaran kitab suci
Weda apa?, sloka
berapa?
contoh : Panca
Yama
Bratha&bagian2nya (*spt tercantum dlm Kitab Weda/sloka
Carasamuscaya, sloka…ayat..)
Dg demikian sec. otomatis para pelajar hindu akan tau klo ajaran2nya itu dikutip dari kitab suci Weda. Seingat sy dulu belajar agama(biasanya para pelajar /murid kebanyakan diajarkan tentang etika hindu spt :Sad Dripu, Panca&Dasa Yama /Nyama, Sapta Timira, Catur Paramita, dll & sy sama sekali tidak tau bhw semua ajaran tsb jg bersumber dlm Kitab suci Weda krn tdk pernah dicantumkan, gurunya pun tdk pernah menyinggung nya. Mungkin itu sebabnya bnyk orang hindu tdk pernah belajar mengenal kitab sucinya sendiri.
Paling tdk para pelajar hindu tdk akan berpikiran klo weda itu hanya boleh dipelajari oleh orang2 tua sj.
2. Disamping
diajarkan
belajar
mejejahitan/bikin
canang,penjor,
mekidung,dll,
sebaiknya ada jg
kurikulum dasar2
yoga,unt para
pelajar SD, SMP,
SMA. Om Santih
Kalau kutipan di atas dari veda atau purana versi apa, dan veda yang otentik itu yang versi apa dan dalam bahasa dan aksara apa…
suksma.pencerahannya mantap, kadang sy amati komen2 netizen di youtube tentang kesaksian mualaf dewa putu tisna ini kebanyakan percaya atas klaimnya tsb, mereka sptnya menganggap benar klaim pembenaram oleh zakir naik atas ramalan tentang kenabiannya, disatu sisi Zakir naik mengkritik cara2 pemujaan hindu dan tdk percaya dgn kitab hindu, jg ada yg menganggap sbg agama penyempurna dari agama2 sblmnya, tapi anehnya mereka kok memanfaatkan otoritas kitab hindu utk hal ini, apakah ini artinya mereka ragu dgn apa yg dimilikinya shg membutuhkan kitab lain utk membuktikan kebenarannya? katanaya hindu dsbt agama bumi/ agama buatan manusia krn bukan wahyu tuhan dan mereka mengklaim diri sbg agama langit ktn brsl dari wahyu tuhan, tapi kenapa maka kitab hjndu yg buatan manusia utk tujuan spt ini ia , aneh sekali
Itulah kenapa mereka di sebut mlecha darma, coba anda bayangkan setelah melewati 8 juta jenis kehidupan tumbuhan dan hewan mereka menjadi manusia di jaman Kaliyuga, itulah sebabnya Tuhan menurunkan ajaran mlecha agar mereka tidak shock dengan tata cara veda, andaikata mereka mengikuti sungguh2 nabi Muhamad maka pemahaman mereka akan terangkat mengenai veda di kehidupan berikutnya.
Trs coba kalian lihat, itu di awal ada kalimat “atas perintah tuhan”, lalu di akhir kalimat ada kata “agama iblis”
Apa mnrt kalian tuhan itu iblis? Kalo iya, berarti smw dewa dan tuhan yg kalian sembah itu iblis donk
Jgn tersinggung, ini saya hanya merespon
Silakan kalian renungkan
Klo di artikel ini ditulis klo kaum yg (katanya) Muslim tu makan semua makanan, tp di web lain yg juga menuduh Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam adalah jelmaan iblis dikatakan kami makan smw jenis hewan kecuali babi, trs itu dituduhkan ke kami
Tanggapan:memang bnr babi adalah haram dlm ISLAM, lalu knp? Apa klo tdk makan babi itu berarti ajaran iblis? Apa kalian ga tw betapa mudharat ny makan babi? Lah mana mgkn iblis koq tw makanan yg berbahaya? Sedangkan “dewa” dan “tuhan” koq malah ngebolehin makan babi dan minum arak yg itu ngebahayaain???
Dan harus kalian ingat, wahai musyrik kafir harbi penyembah patung, kami umat ISLAM bukan hny haram makan babi, tp smw yg memudharatkan, spt darah, anjing, bangkai, binatang buas, minuman keras dlsb
Dan smw itu memang SANGAT BERBAHAYA bagi yg mengkonsumsinya
Silakan kalian renungkan, sebaik itukah ajaran iblis sampai menghindarkan manusia dari bahaya??? Sebegitu pintar kah iblis mengetahui makanan dan minuman yg berbahaya yg sampai “dewa” dan “tuhan” saja tdk tw klo smw makanan dan minuman itu berbahaya???
Lalu kalian sebut klo umat ISLAM suka meninggikan suara, lah lha wong salah satu ciri Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam itu TIDAK MENIGGIKAN SUARA di pasar2, dan tdk mbalas kejahatan dgn kejahatan. Yg spt ini kah yg kalian sebut jelmaan setan???
Lalu yg kalian sebut dan disebut bhavisya purana itu siapa donk???
lah koq smw ciri2 “jelmaan iblis”itu koq bagus semua???? koq bermanfaat semua???? Koq baik semua??? Mana mgkn iblis mengajarkan kebaikan dan kebenaran???
S
Koq ini agak berbeda tentang mahamada yang pernah saya baca.. Tentang ciri ciri kaum musalman.. Yaitu pertama tama dengan ciri kulit kelamin yang d potong, brjanggut mereka disebut kaum musalman..
Koq agak berbeda mengatakan tidak berjanggut..
Trs ada kata “menjadi jahat”, kpn ya Tuanku Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam menjadi jahat??? Saya tantang anda,kpn Beliau menadi jahat??? Yg ada, Beliau adalah org yg baik bahkan sangat baik. Klo bnr Beliau adalah org jahat, knp koq dari awal bahkan sblm diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Beliau digelari Al Amin, dan knp Beliau begitu memaafkan siapaun yg menyakiti Beliau(lihat saat Fathu Makkah)
Lalu terkait penyucian diri, lagi2 kalian aneh, super aneh
Sejak kpn penyucian diri dengan air mengalir koq malah dikatain ajaran setan. Apa kalian ga tw klo setan itu dari api? Dan kalian tw apa ga klo api itu -Biidzillaahi Ta’ala- mati ny pake air??? Trs klo kalian nuduh agama kami adalah agama iblis, itu artinya kami membunuh ajaran kami sendiri dgn cara bersuci gt??? Aneh
Satu kali ke sangat aneh an agama kalian, kalian mengatakan bahwa mahamada mengatakan ini (ritual penyucian diri dengan air) akan berlaku setelah jaman bhojaraja. Lah kalian tw ga sih klo ritual ini juga sudah ada sejak semua Nabi dan Rasul ALLAH ‘Alaihimus Sholaatu wa Sallam? Artinya ritual penyucian diri dengan washilah atau media air ini sudah ada JAUH RIBUAN TAHUN sblm lahirnya Sang Kekasih ALLAH, Muhammad Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam
Trs yg makin tambah aneh, kalian menuduh klo menyucikan diri dgn air itu ajaran iblis, sedangkan kalian sendiri suka mandi kotoran sapi(liat tu di india wkekwkeke). Makin aneh kan, coba buka hati kalian, buka pikiran akal sehat kalian, sejak kapan iblis koq malah pintar mengajarkan cara bersuci (dengan air), sedangkan para “dewa”yg kalian anggap bnr malah pake kotoran sapi??? Na’udzubillaahi min dzaliik. Dan klo air yg kalian katakan dari ajaran reinkarnasi setan dan iblis, yakni air suci kami umat ISLAM,air zam zam, adalah air setan, koq malah suci dan menyehatkan ya? Sangat beda 180 derajat ama sungai kebanggaan kalian di india itu udh kotor, bau, trs jd cluster covid jenis baru lagi hahahaha
Artikel ini ditulis adalah untuk menyangkal klaim bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki awatara dalam Bhavisya Purana. tujuannya adalah untuk membantah klaim cocoklogi tsb.
Mengenai anda adalah seorang muslim, jika menurut anda agama anda adalah baik, ya silahkan jalankan keyakinan anda dengan baik.
Sedangkan keyakinan kami adalah hindu dan semua agama tidak sama, yang sama hanya 1 yaitu sama-sama mengajarkan nilai-nilai kebaikan.
dan kami sebagai orang hindu menjalankan keyakinan kami sendiri yang menurut kami cocok, yaitu
1. dalam keyakinan kami memang tidak ada pantangan dalam hal makanan, sehingga makan daging apapun boleh, namun hanya ditekankan bahwa apa yang kita makan mempengaruhi watak karakterk kita hanya sedikit. oleh karena itu ada makanan yang bersifat satwik, rajasik dan tamasik. jika ingin badan sehat dan karakter jadi lebih baik, maka makanlah yang baik-baik dan secukupnya.misalnya 4 sehat 5 sempurna. sehingga manfaatnya karena tidak ada pantangan dalam hal makanan kami tidak terlalu sulit cari makan saat bepergian ke luar(ke luar negeri misalnya)
2. Dalam agama kami menganut konsep ketuhanan bukan monotheisme, tapi pantheisme yaitu satu tuhan yang bermanifestasi jadi banyak sesuai fungsinya dan ada dimana-mana. sehingga dengan adanya manifestasi-nya dan juga leluhur sehingga menjadikan kami menjadi semakin dekat dengan-Nya seolah-olah beliau berbaur bersama kami disini bersama kami dan memahami keadaan kami.
Dan masih banyak lagi,
Terimakasih
Sabar pak..anda tau bhavisya purana turun jauh sbelum alquran..
Dan bhavisya berarti masa depan.
Sperti itulah bunyi nya tentang mahamada.
Bhavisya purana tidak menuduh islam. Kebetulan aja ciri ciri yang d sebutkan sama akan ada agama dengan sentuhan iblis.. Kalo di lihat realitanya kesini smakin mirip Dngan kaum musalman suka bunuh orang katanya halal darahnya, sudah jelas jelas membunuh perbuatan jahat..
Tapi gak salah sih nama nya agama pasti akan dpandang baik dari penganutnya apalagi nabinya..kan gak mungkin anda bilang nabi sendiri jahat…
Saya mau tanggapi komen ini.
Trs coba kalian lihat, itu di awal ada kalimat “atas perintah tuhan”, lalu di akhir kalimat ada kata “agama iblis
Bapak kalo mau lebih jelas baca buku aslinya..
Itu banyak yang keliru..
Yang sebenarnya adalah..
Mahamada berkata kepada raja bahwa dia akan menciptakan agama dngan sentuhan iblis, sperti yang tuhan pernah katakan kepada sang raja sbelumnya..
Jadi sebelum mahamada datang menemui raja, Raja sudah tahu duluan karna dapat wahyu dari tuhan.
Ajaran agama samawi adalah sama dari dulu sejak nabi adam…tuhan itu satu…tuhan tidak bisa digambarkan juga tidak bisa di patungkan tidak bisa disamakan dengan mahluk baik manusia apalagi hewan…menutup aurat memakai kerudung/penutup kepala…tidak ada musik…tidak boleh minuman keras/yg memabukan itu semua ajaran islam se
jak nabi adam yg temurun terus melalui nabi nabi nuh noah, sulaiman solomon,ibrahim abraham brahma,yakub jacob israel,musa moses,isa jesus,muhammad ahmad mahatma mahamada magomed solallohu alaihi wassalaam
apa kalian ga nemuin kejanggalan dalam kitab “suci” kalian wahai kafir hindu?
Coba renungkan, di situ ditulis adanya frasa “kekerasan”
Apa agama ISLAM itu agama kekerasan? Memang benar ada ajaran Jihad di Jalan Gusti ALLAH, dan ada perang di dalamnya, namun apakah kalian tdk tahu bahwa dalam Jihad Fii Sabilillaah itu ADA AKHLAQ dan ADAB yg sangat tdk diajarkan oleh selain agama ISLAM, baik agama lain maupun isme2 lain??? Apa kalian lupa kejadian “hadza yaumul marhamah”saat Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam memaafkan org2 kafir??? Apa ya mgkn iblis koq sebegitu memaafkannya??? Apakah ini agama mengerikan dan kejam???
Kemudian klo di situs ini dikatakan bahwa musalman makan semua hal, apa kalian lupa bahwa kami tdk makan babi??? Apalagi dikatakan kami tdk melakukan ritual apapun sblm makan? Loh apa kalian ga tw klo sblm motong hewan qurban atau sembelihan, kami wajib utk melakukan bnyk sekali ritual,baik dengan bacaan basmalah dan kami wajib menjaga agar hewan sembelihan tdk tersakiti. Apakah ini suatu kekejaman? Apa ini agama mengerikan? Apa iya lha wong thd binatang aja musti ga nyakitin koq thd manusia malah nyakitin???
Apa ini artinya kita menyetujui bahwa mahamada adalah seperti yg dimaksud. Dan apa ini artinya kita tidak menyakiti sesama dengan komen2 ini.
Menyembah itu selalu kepada Ilahi Yang Satu. Yang Maha.
Bijaklah. Menghormati.
🙏
Abu ubaidah al jawi mulutmu yg kafir.
Elo ga sadar ya hanya Tuhanmu yg kamu sembah itu yg mengajarkan mulut umatmu utk mengkafirkan, mengharamkan, Tuhan umat lain ga ada tuh yg begitu.
Berarti sdh terbukti 100% persen yg kamu sembah bukan Tuhan melainkan iblis.
Karena Jika yg kamu sembah itu Tuhan. Tuhan tdk akan mengajarkan bicara kotor seperti itu.
Ibarat antara Dewa dan iblis pasti lebih banyak iblis.
Antara baik dan jahat pasti lebih banyak yg jahat.
Antara agama dharma dan agama iblis, ya pasti pengikut agama iblis yg kebih banyak.
Trs selanjutnya terkait memotong alat kelamin (khitan) dan memanjangkan jenggot, maaf apa kalian pikir khitan itu baru ada di jaman Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam??? Kalian apa buta sejarah klo namanya khitan itu sudah ada sejak jaman Nabi Ibrahim ‘Alaihis Sholaatu wa Sallam? Kalian tw itu jaman kpn? Ribuan tahun sblm lahirnya Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam, nabi yg paling kami cintai. Karena itulah makanya yahudi juga berkhitan. Lah trs itu si bhavisya purana ngarang dongeng soal bhojaraja taun brp??? Lha wong khitan udh ada ribuan tahun “sblm masehi”, koq malah dikatakan khitan baru mw ada setelah si bhojaraja (sktr 450 “masehi”), makanya klo mw hoax ati2 dunkz, jgn malah jd senjata makan tuan gn. Malu
Dan saya makin heran sama agama kalian, menuduh agama kami penjelmaan iblis, tp koq dgn menggunakan khitan sbg propaganda memfitnah kami. Kalian tw ga sih klo khitan tu manfaatnya besar bgt. Apa iya iblis mengajarkan hal bermanfaat? Apa iya khitan itu kejahatan???
Yg sbnrny adalah ajaran kalian lah yg sbnrny sesat dan salah. Kalian lah yg bodoh
Kalian juga lah yg nyata2 disebut Gusti ALLAH dlm Kitab Suci AL QUR’ANUL KARIM dan Hadits Qudsi, juga oleh Rasulullaah Shollallaahu ‘Alaihi wa Sallam dlm Hadits Nabawi bahwa kalian itu penyembah berhala alias patung yg tdk bs memberikan apa2, tdk bs mengajarkan apa2 yg baik utk kalian
Dan itu tdk multitafsir spt “kitab suci” kalian, dan tdk pula jadi bumerang spt serangan kalian ini
Tes tes
Cukup kak, jangan gitu… Saya juga Muslim, saya malu bacanya… Cukup jangan diteruskan, argumen anda ini malah bisa jadi pertengkaran. Mereka dengan agama mereka udahlah kak, itu kepercayaan mereka & kewajiban mereka yang utama itu mengimani, percaya + membenarkan kitab²nya sama kok kayak agama lainnya. Diskusi ok gapapa, cumaa gausah seperti mengolok² + merasa paling benar. Kita benarkan saja iman masing².
Saya minta maaf kpd kawan² yang beragama Hindu kalau memang kurang nyaman dengan ucapannya 🙏🙏
Ya begitulah kalau saling klaim. Yg akan diperoleh adalah pertengkaran, bukan solusi dan tidak akan pernah ada solusi. Karena agama yg berbeda diciptakan utk manusia yg memang beragam, beragam budayanya, beragam pemikirannya, beragam karakternya, dll. Setiap agama baik untuk masing-masing pengikutnya. Cukuplah perdalam keimanan masing-masing.
sebelum menilai keyakinan orang lain atas dasar pembenaran keyakinan sendiri dan sebelum menyebutkan bahwa agama lain menyembah patung berhala ciptaan sendiri.
Dalam hal ini kita berbeda konsep. kenapa islam mengatakan hindu menyembah berhala dan patung yang merupakan ciptaannya sendiri sedangkan di Islam tidak?
Karena dalam islam “Tiada Tuhan Selain Allah” pokoknya tuhan itu mutlak hanya satu tidak berpribadi dan tidak bermanifestasi menjadi apapun. pokoknya 1 ya 1. ibaratnya 1×1=1 sehingga islam tidak membuat dan tidak membutuhkan patung-patung ataupun dewa-dewi dan gambar-dewa-dewi sebagai objek doa.
Sedangkan di Kekristenan yang juga agama samawi juga menyembah tuhan yang satu, namun tuhan yang satu memiliki 3 pribadi yang berbeda, yaitu sebagai bapak/allah bapak, sebagai roh kudus dan sebagai tuhan anak/yesus kristus. kenapa tuhan yang 1 memiliki firman tuhan dan memiliki 3 pribadi yang berbeda? karena agar bisa sampai ke allah bapa, harus mengenal roh kudus dulu dan agar mengenal roh kudus harus melalui Tuhan Yesus dulu. sehingga 3 pribadi yang berbeda dalam 1 kesatuan tuhan.
Kekristenan sendiri muncul dimana yesus memprotes dan sebagai penyempurna agama yahudi, namun agama yahudi menolaknya sehingga akhirnya menyalib yesus di kayu salib.
lalu bagaiana dengan Hindu?
Hindu adalah konsepnya pantheisme, bukan monotheisme. dalam konsep ketuhanan pantheisme itu adalah 1 tuhan yang menjadi banyak/bermanifestasi menjadi banyak.. kenapa?
Karena tuhan hanya satu namun orang bijak menyebut-nya dengan banyak nama sesuai fungsinya.
1 kita lihat dalam hindu ada keberagaman nama-nama tuhan, di bali disebut Ida Sang Hyang Widhi, di Jawa disebut Gusti Sang Hyang Widhi dan di India disebut Brahman. Sehingga hindu mengizinkan menyebut Tuhan sesuai bahasa daerah masing-masing karena menyadari bahwa bahasa daerah di tiap peradaban bahkan di setiap daerah adalah berbeda-beda.
2. Dikatakan bahwa Tuhan itu luas tanpa batas dan Tuhan disebut dengan banyak nama sesuai fungsi-nya. dalam hal ini ada beragam fungsi tuhan dan beragam fungsi tuhan itu digambarkan dalam berbagai nama dan rupa/wujud secara simbolis, sehingga semua dewa-dewi sejatinya adalah personifikasi/penggambaran tuhan sesuai fungsinya masing-masing. dan dari beragam dewa-dewi tsb ada 3 dewa utama yang sebagai dewa utama atau realitas ketuhanan yaitu tri mutri: brahma, wisnu dan siwa. karena Tri Murti: Brahma, WIsnu dan SIwa adalah yang menjalankan fungsi utama kehidupan yaitu sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur sehingga disebut sebagai yang menjalankan fungsi utama kehidupan adalah realitas ketuhanan yang utama simbol dari AUM yang dilafatkan menjadi “OM” mantra. sehingga ketuhanan dalam hindu adalah ketuhanan yang satu bermanifrstasi jadi banyak dewa-dewi sesuai fungsinya masing-masing dan dewa-dewi ketika sebagai pelinding beliau disebut sebagai “Bhatara” yaitu pelindung. selain dewa, semua entitas yang memiiki jasa melindungi adalah bhatara, yaitu raja-raja zaman dulu,
tokoh-tokoh pahlawan dan leluhur adalah bhatara karena beliau pernah berjasa dalam melindungi sehingga setelah beliau tiada, beliau disembah, dipuja, dikenang dan dimuliakan.
Karena tuhan yang satu bermanifestasi jadi banyak dan digambarkan dalam aneka nama dan rupa secara simbolis yang kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar-gambar, relief-relief candi hingga akhirnya arca-arca secara simbolis sebagai media untuk mewujudkan rasa bhakti kepada tuhan.
kelihatannya memang kami tidak masuk akal dan kelihatan berhala karena menyembah benda buatan sendiri, namun bila diibaratkan seperti, kami tahu gambaran wilayah Indonesia karena kami membaca peta, peta itu bukanlah Indonesia, tapi peta itu hanyalah simbol.medua yang menggambarkan indonesia yang menyebabkan kami tahu gambaran wilayah Indonesia sehingga kami tahu wilayah indonesia karena kami sudah baca peta. bagaimana bisa tahu gambaran dan luas wilayah Indonesia klo tidak dengan cara membaca peta, kecuali dengan cara terbang ke atas langit pakai helikopter??
begitupun juga dalam agama kami hindu dharma kami menyembah ketuhanan dalam bentuk manifestasinya dan kami menyembah ketuhanan yang bermanifestasi jadi beragam dewa-dewi/bhatara-bhatari dan dengan demikian kami bisa mewujudkan rasa bhakti kami kepada beliau melalui pratima-pratima beliau dan menyembah dewa-dewi/bhatara-bethari seolah-olah beliau terasa sangat dekat dan berbaur bersama kami di bumi dan mengerti keadaan kami, sehingga kami merasa energi ketuhanan itu begitu terasa meresapi segala ciptaannya dan lebih dekat lagi sebelum menuju ketuhanan yang bermanifestasi menjadi beragam dewa-dewi, lebih dulu kami menyembah leluhur dulu karena leluhur adalah perantara awal mencapai tuhan beserta manifestasi-nya, karena leluhur lebih dekat dengan tuhan daripada kita yang masih hidup.
Ketuhanan dalam hindu ibaratnya seperti sebuah matahari dengan sinarnya, inti matahari itu satu, bersinar dan sinarnya begitu banyak yang diwujudkan dalam aneka nama dan rupa secara simbolis sehingga semua itu semakin mendekatkan kami kepada “Hyang”/Ketuhanan.
Ketika kami sembahyang di depan pohon, batu, dan arca oknum agama samawi mengatakan kami berhala, musrik,nyembah jin karena menyembah benda atau menyembah ciptaannya sendiri dan dianggap menyembah setan dan jin. ya itu wajar, karena konsep mereka adalah monotheisme tulen, sehingga tidak mengenal apa itu ketuhanan yan pantheisme. Lalu benarkah kami yang hindu menyembah berhala, menyembah setan dan jin seperti tuduhan oknum-oknum itu yang menganggap kami tidak mengenal tuhan?
Jika seandainya benar, selama ini kami sembahyang di depan pohon, batu dan arca namun tidak pernah terjadi masalah bahkan jin-jin yng mereka tuduhkan tidak pernah mengajarkan kami untuk jadi orang yang barbar dan tidak pernah mengajarkan kami yang tidak baik. lalu mengapa jin yang kami sembah begitu baik kepada kami? apakah benar yang kami sembah adalah jin?
dalam hal ini, kami yang Hindu meyakini bahwa ada suatu energi yang Maha ada yang telah mengadakan alam ini dan energi yang maha ada itu meresapi segala ciptaannya, sehingga ada di pepohonan, ada di bebatuan dan ada di arca dan tugu batu dan sembah bhakti kami adalah kepada enegeri yang maha ada yang telah menciptakan alam ini beserta isinya yang meresapi dan menjiwai alam ini beserta isinya yang energi itu berada juga di bumi dan disebut dengan aneka nama dan dipersonifikasikan dalam aneka rupam. dan sembah bhakt kiami ditujukan kepada enegeri yang maha ada yang telah mengadakan alami ini dan meresapi segala ciptaanya tsb dan pertanyaannya adalah siapakah sejatinya enegeri yang maha ada yang telah mengadakan alam ini yang telah meresapi segala ciptaanya tsb? tiada lain adalah “Hyang”/Paramasiwa/Ketuhanan itu sendiri dalam wujud Nirguna Brahman dan Saguna Brahman
Ketika kita yang hindu sembahyang di hadapan pohon, batu dan arca namun pikiran kita tertuju kepada enegeri yang maha ada yang telah mengadakan alam ini dan meresapi segala ciptaannya, maka pikiran, bhakti dan bathin kita akan tertuju kepada dia yang maha ada yang meresapi segala ciptaannya tsb yang meresapi segala pepohonan, bebatuan dan arca-arca tsb.
Namun ketika orang lain sembahyang di hadapan pohon, batu dan arca namun menganggap bahwa di pohon, batu dan arca itu adalah rumah setan dan jin maka segala sembah bhakti dan doa mereka akan sampai kepada setan dan jin dan akhirnya beneran ketemu setan, jin dan roh halus karena pikirannya sendiri yang menciptakan setan, jin dan roh halus, tsb..
pikiran ibaratnya medan magnet yang memiliki kemampuan tarik menarik, klo mindset sembahyangnya ke tuhan, dewa dan leluhur atau bhataraya akan sampai kesana
Tapi klo mindsetnya ke setan dan jin ya akan sampai kepada setan dan jin karena pikiran sendiri yang menarik setan dan jin tsb.
Kira-kira segitu bisa dipahami kah???
silahkan direnungkan bersama-sama dan semoga mindset anda terbuka dan menjadi lebih tercerahkan dalam memandang hal ini
Salah anda menafsirkan Tuhan itu satu berdasarkan fikiran anda.
Yang dikatakan satu adalah keberadaannya, yaitu satu2nya Tuhan tidak bersekutu dengan siapapun.
Kalo asmaul husna ada 99, sifat2 beda lagi ada 20, itu yang wajib diketahui manusia awam kalo sekelas ma’rifat.
Intinya jangan berbicara apa yang tidak kamu ketahui.
Itu seperti menceburkan dirimu kedalam suatu lubang yang kamu kira dangkal padahal dalamnya tidak mampu kamu ukur walaupun seujung kukunya.
Hati2
Koq bapak ini ngoceh sendiri.. Padahal kitab hindu tidak ada menuduh islam..
Koq merasa terhina ya..
Bagaimana bisa disebut aneh..sedangkan ramalan bhavisya purana.. Di tulis jauh sbelum ada agama islam..
Otak anda yang aneh..
Dngan anda mnyangkal berarti anda Merasa sebagai kaum musalman.
Ada yang keliru..bukan atas perintah tuhan…
Mahamda berkata pada raja boja raja bahwa dia akan mendirikan agama dengan sentuhan iblis sperti yang tuhan katakan kapadamu (raja) karna yang menyuruh raja pergi ke tempat orang orang mlecha adalah tuhan.. Dan sudah dceritakan bahwa mahamada akan datang mmbawa agama dengan sentuhan iblis..kaum mereka bernama Kaum Muslimin.. Ee salah musalman mksud saya
Halo saudara sebangsa dan setanah air
Saya punya pandangan sendiri mengenai Sanata Dharma.
Saya sebagai muslim, tidak merasa kalau ajaran Hindu sepenuhnya salah.
Beberapa sloka Bhagavad Gita juga ada yg sama dg Quran
Ada seorang nabi yang disebutkan dalam Quran, yg menurut pandangan saya, itu merupakan nabi dalam Hinduism, yaitu nabi Hud
Nabi Hud sendiri hidup di antara jaman Noah dan Abraham. Dia di utus kepada kaum ‘Ad, kaum pertama yg berjaya setelah peristiwa banjir besar nabi Noah.
Dalam tradisi Hinduism, banjir tersebut diceritakan juga dg tokoh Vaivasvata Manu. Lalu salah satu keturunannya mendirikan dinasti Ikshvaku yang beribukota di Ayodhya / Oudh.
Nabi Hud dalam Quran sulit untuk diidentifikasi siapa tokoh tersebut, karena Nabi Hud tidak disebut dalam kitab Bible Kristen dan Yahudi.
Namun, dalam kitab Yahudi berbahasa Hebrew, daerah India disebut dengan kata Hodu. Dan itu cukup mirip dg kata Hud dalam bahasa Arab yang kemungkinan merujuk pada India. Kemungkinan Nabi Hud = Nabi India.
Nabi Hud diutus pada kaum ‘Ad, kaum pertama setelah banjir besar. Kaum ‘Ad yg dimaksud kemungkinan adalah ‘Ayodhya/Oudh, yang mana merupakan dinasti pertama setelah banjir besar Vaivasvata Manu.
Kemungkinan nabi yg dimaksud adalah Lord Rama. Beliau lahir di Ayodhya. Dalam text Ramayana juga diceritakan bahwa Lord Rama menciptakan sebuah gurun (Thar desert) karena masyarakat disana bengis. Nabi Hud juga disebutkan membawa Adzab di padang pasir pada org yg bengis (Al-Ahqaf).
Dan dalam Quran, kaum ‘Ad disebut “Irama dzatil imad”
Artinya “Irama” yang memiliki bangunan tinggi.
Kata irama terdiri dari huruf a-r-m
Karena A dalam bahasa sanskrit merupakan tidak, maka kaum tersebut A-rama, tidak Rama. Mungkin tidak menerima ajaran Rama.
Mungkin itu pandangan saya, mohon maaf kalau salah menginterpretasikan dan mengganggu iman saudara. Itu hanya pandangan saya.
@Alvian btw nama FB mu apa bg? Tolong dijawab dong
Semakin mencari permasalahan maka permasalahan yang kalian dapatkan. Jika semakin mencari kedamaian. Maka kedamaianlah yang kalian dapat.
Hahahaha… Lucu komen komennya, ada yg ngasih penjelasan dan ada yg merasa dihina/dituduh/difitnah, bikin panas yaahh???
begini aja untuk saudaraku “abu ubaidah al jawi” saya kasih pemahaman sedikit dr sudut saya sebagai sesama,
Ini gambaran saya, Pada Bhavisya Purana Parva 3, Kanda 3 Adyaya 3 Sloka 5-27 itu adalah suatu gambaran kearah masa depan yg jauh sekali (mungkin setelah kita meninggal), kenapa disini anda tersinggung dgn bahasan kitab ini, mohon maap nih, coba sinkronkan mengenai pembahasan akhir jaman, akan muncul kan propaganda dan paham” Dajjal nanti.. harusnya kenapa anda gak menggambarkan kearah sana, barangkali anda lebih paham, mengenai khitan/potong ujung dr kulit kelamin itu bisa saja proses (menuju ke) jaman itu akan muncul, kenapa yaah… Anda itu tidak melihat suatu proses awal sebab akibat, tp kesannya anda hanya ingin menafsirkan dr sudut satu sisi saja.
Pada bagian isi dr kitab Bhavisya Purana ini juga tidak ada yg menyudutkan/menyebut suatu paham/agama lain, buat saya ini merupakan suatu ramalan/gambaran masa depan yg harus kita renungkan mengenai suatu gambaran yg akan menakutkan sebelum kiamat tiba. Sama hal nya kalo anda tau/dengar tentang ramalan jayabaya,
mau bahas kutipan Pada Bhavisya Purana Parva 3, Kanda 3 Adyaya 3 Sloka 5-27 yg anda protes lalu anda membalik menjelekan hindu, Jangan begitu…
Sama aja anda ngga mercerminkan sebagai muslim yg baik walau penjelasan anda sangat bagus, coba kita bayangkan kalo kita mau bahas ttg agama, pada akhir jaman (kiamat) hanya umat beliau yg selamat/masuk syurga (Pengikut Nabi Muhammad) sedang yg lain tidak 😁, apa yg lain protes ttg isi itu?? Ngga kan 😁, lalu bagaimana dengan pengikut Nabi sebelum Nabi Muhammad? Nahhh kan, coba kita sama” diskusi bukan jd jelek”in yg lain, kenapa anda protes dgn isi dr kutipan kitab Bhavisya Purana Parva 3, Kanda 3 Adyaya 3 Sloka 5-27 yg jelas” belum tentu tertuju pada ajaran agama kita, kalo anda merasa yaa itu masalah anda,
Kadang melihat/mendengar/membaca jangan dr satu sisi aja tp liat dr berbagai macam aspek/sisi.
Salam Rahayu, Salam Nalar & Salam Toleransi 🙏
Maaf ikutan, dalam kitab yg kami yakini yakni Al Qur’an terdapat ayat yg berbunyi “lakum diinukum wa liadiin”, yang artinya “bagimu agamamu, dan bagi kami agama kami”. Saya pribadi tidak pernah membaca kitab Veda, tapi agama kami sudah sangat jelas memberikan batasan antar umat beragama.
Mohon maafkan saudara kami yang mungkin “mengusik” kenyamanan kalian atas komentarnya.
Satu hal yg ingin saya sampaikan, karena saya tidak pernah membaca KitaVeda, maka saya sampaikan bahwa Kitab kami tidak memiliki versi apapun. Dimanapun dan kapanpun teks, bacaan, dan maknanya akan tetap sama tanpa ada pengurangna atau penambahan sehingga tidak memerlukan revisi.
Kalaupun ada upaya untuk merubah (menambah/mengurangi) satu huruf saja, maka para penghafalnya (Hafidz) akan segera mengetahui bahwa terdapat kesalahan dalam penulisannya.
Sekali lagi, Lakum diinukum waliadiin. “Salaamun ‘ala manittaba’al huda”
Yg emosi menanggapi artikel ini tidak perlu ditanggapi. Fokus saja pada isi kitab suci ….
Yg penting produk dr keyakinan itu
… menghasilkan jiwa² penuh dg kebaikan
Maaf saudara” klw kalian menemukan salah satu dari kami “umat Islam/muslim yg tidak bijaksana (keras) tutur katanya dan perbuatannya dan buruk akhlaknya dipastikan mereka masih jahil/bodoh suka menjelekkan agama /paham yang tidak sesuai
Dan dalam memahami dan mendalami agama sesuai hawa nafsu mereka dan mereka merupakan fitnah/ujian dalam agama kami,jadi sesungguhnya mereka tidak layak dicontoh dan ditiru karena tidak mencerminkan pribadi muslim yg sesungguhnya,dan kebanyakan mereka hanya belajar syariat islam dengan kaku dan belum sampai belajar pada kerohanian Islam (ikhsan) /tasawuf
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti ulama” terdahulu yg masyhur dan disepakati dan diakui sanad kelilmuan dan akhlaknya yaitu dari 4 madzhab
(Maliki,Hanafi,Syafi’i Hambali)
Dan mereka ini disebut kelompok ” WAHABI” yg sangat kaku dan keras dan bahkan ada yang bisa jadi sangat ekstrim dan kebanyakan dari mereka orang” awam yg baru belajar agama
Jadi untuk dijadikan panutan dan cerminan untuk muslim di Indonesia bisa dicontoh dari ulama” NU(Nahdlatul ulama) yg didirikan untuk melawan gerakan WAHABI ini dan di NU punya sanad keilmuan dan akhlak yang jelas dari imam 4 madzhab untuk syariat aqidah ikut imam Asy’ari /maturidi tasawuf imam Ghozali
Insyaallah bisa mencerminkan kepribadian perilaku pemahaman yg benar
udah masukin aja yesus, muhammad, yhwh, kristen, yahudi, islam ke hindu biar puas, dan jangan lupa suruh penjajah buat merevisi kitab hindu buat masukin itu semua
kapan kisahnya mahamada bertemu dgn raja boja..?
sloka2 hindu emng bisa bngt ngarangnya..
hahhaa..