Ada berbagai versi mengenai teori penciptaan alam semesta yang telah diajarkan sampai saat ini. Mulai dari teori dentuman besar (Big bang), Matahari ganda dan lain sebagainya baik yang memang murni berdasarkan analisa ilmu pengetahuan ataupun untuk kepentingan pembenaran kitab suci tertentu.
Menurut penulis yang memiliki nama besar dari kalangan Muslim, dengan nama samarannya Harun Yahya. Teori penciptaan menurut Al-Qur’an sangat sesuai dengan teori penciptaan dentuman besar (big bang). Menurut beliau Alam semesta dimulai dari satu titik energi-materi yang akhirnya pecah dan terbentuk berbagai susunan planet dengan tatasuryanya. Al-Qur’an dan Injil menyebutkan bahwasanya alam semesta beserta isinya ini diciptakan oleh Allah hanya dalam waktu 1 minggu (7 Hari). Teori ini juga menjelaskan kenapa alam semesta ini mengembang dan jarak antara tatasurya semakin menjauh. Beberapa tafsir Al-Quar’an dan Harun Yahya sendiri menyatakan di seluruh alam semesta ini, hanya bumilah yang memiliki kehidupan.
Bagaimana menurut Hindu? Apakah sama dengan teori-teori agama abrahamik? Dan dapatkah dijelaskan secara ilmiah?
Secara global menurut Veda alam semesta terdiri dari dua bagian utama, yaitu 2/3 alam rohani dan 1/3-nya alam material. Alam rohani sering disebut dengan istilah alam Moksa dimana kondisinya adalah sat cit ananda (kekal, penuh dengan ilmu pengetahuan dan penuh dengan kebahagiaan). Di alam moksa terdapat jutaan planet yang ditempati oleh roh-roh yang telah mencapai pembebasan dan sesuai dengan rasa yang dimiliki oleh roh bersangkutan. Sebagai contohnya, seorang pemuja Krishna akan mencapai planet Vaikunta, Pemuja Narasimha akan hidup bersama Narasimha, pemuja Narayana akan hidup bersama Narayana di planet rohani yang masing-masing terpisah. Sedangkan di alam material tersusun atas jutaan alam semesta. Dimana dalam satu alam semesta terdiri dari jutaan galaksi. Kita sendiri menempati salah satu alam semesta dalam galaksi Bimasakti. Dalam sebuah galaksi terdiri milyaran tatasurya yang berpusat pada 1 bintang, dan dalam satu tatasurya terdiri dari beberapa planet. Seperti pada tempat kita tinggal di planet bumi yang terletak pada tatasurya dengan pusat bintang matahari.
Penciptaan alam semesta diawali dari Tuhan sendiri yang berbaring di lautan penyebab yang mungkin bisa dikiaskan sebagai pondasi seluruh alam semesta sebagai Karanodakasayi Visnu yang maha besar. Dari setiap pori-pori Karanodakasayi Visnu muncullah Garbhodakasayi Visnu yang memunculkan sebuah alam semesta. Dari sini bisakah kita membayangkan betapa besarnya Tuhan? Yang hanya dari 1 pori-porinya memunculkan 1 alam semesta yang terdiri dari jutaan galaksi.
Secara Ilmiah munculnya alam semesta dari pori-pori Tuhan dalam wujud Karanodakasayi Visnu ini diistilahkan dengan White Hole (Lubang Putih). Fenomena White hole sempat diamati oleh beberapa ilmuan yang merupakan area tempat terjadinya perubahan dari Energi menjadi Materi. Kenyataan ini dibenarkan dalam sloka Rgveda bab II.72.4 disebutkan “Aditer dakso ajayata, daksad uaditih pari” artinya : Dari aditi (materi) asalnya daksa (energi) dan dari daksa (energi) asalnya aditi (materi). Perubahan dari energi menjadi materi diistilahkan dengan White Hole, bagaimana dengan perubahan dari materi menjadi energi? Dalam konsep penciptaan Veda, perubahan ini dapat diistilahkan dengan Black Hole yang juga sangat sesuai dengan penemuan para ilmuan saat ini. Jadi Veda memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana alam semesta diciptakan bukan dengan konsep big bang seperti yang diakui oleh Al-Qur’an, melainkan dengan teori yang baru mulai dilirik oleh para ilmuawan setelah ditemukannya fenomena Black Hole, yaitu teori Black Hole – White Hole.
Lebih lanjut Veda menjelaskan bahwa setelah munculnya Garbhadakasayi Visnu dari pusar beliau muncul bentuk yang menyerupai bunga padma. Di atas bunga padma inilah Tuhan menciptakan mahluk hidup yang pertama, yaitu Dewa Brahma. Dewa Brahma diberi wewenang sebagai arsitek yang menciptakan susunan galaksi besarta isinya dalam satu alam semesta yang dikuasainya. Kanapa penulis menjelaskan Dewa Brahma menjadi arsitek dalam alam semesta yang dikuasainya? Hal ini karena Menurut Veda alam semesta ada jutaan dan tidak terhitung banyaknya yang muncul dari pori-pori Karanodakasayi Visnu dan setiap alam semesta memiliki dewa Brahma yang berbeda-beda. Ada Dewa Brahma yang berkepada 4 seperti yang dijelaskan menguasai alam semesta tempat bumi ini berada. Dan ada juga Brahma yang lain yang memiliki atribut yang berbeda, berkepala 8, 16, 32 dan sebagainya. Yang jelas dapat disimpulkan bahwa Brahma adalah merupakan kedudukan dalam sebuah alam semesta dan di seluruh jagad material terdapat sangat banyak dewa Brahma, bukan saja dewa Brahma yang telah biasa dibicarakan oleh umat Hindu saat ini. Hal pertama yang diciptakan Brahma dalah susunan benda antariksa, planet, bintang dan sejenisnya mulai dari tingkatan paling halus sampai dengan yang paling kasar. Dalam penciptaan ini dijelaskan bahwa Tuhan menjelma sebagai Ksirodakasayi Visnu dan masuk kedalam setiap atom dan partikel terkecil sekalipun. Inilah kemahahebatan Tuhan sebagai maha ada dan menguasai setiap unsur dalam ciptaannya. Setalah itu Dewa Brahma menciptakan berbagai jenis kehidupan mulai dari para dewa, elien, mahluk halus, binatang, tumbuhan sampai pada virus yang berjumlah 8.400.000 jenis kehidupan. Veda juga memberikan penjelasan siapa manusia pertama. Tidak seperti halnya kitab suci Abrahamik yang menyebutkan hanya ada 1 manusia pertama yaitu adam, Tapi Veda menjelaskan ada 14 manusia pertama yang muncul dalam jaman yang berbeda dalam 1 siklus penciptaan. Manusia pertama dalam Veda diciptakan oleh dewa Brahma dan disebut dengan Manu dan sampai saat ini sudah mencapai generasi manu ke-7.
Jika anda mengaku sebagai manusia tetapi menolak otoritas manu sebagai manusia pertama, maka anda adalah orang bodoh. Manusia berasal dari bahasa sansekerta, dari urat kata manu dan sia, sia diartikan sebagai keturunan. Karena itu seluruh keturunan manu disebut sebagai manusia. Jadi anda salah besar jika memanggil diri anda sebagai manusia tetapi mengakui adam sebagai leluhur pertama anda.
Veda menolak akan adanya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin, Tetapi Veda mengemukakan akan adanya Devolusi, atau terjadinya degradasi atau penurunan kualitas kehidupan, mulai dari semakin kacaunya susunan tatasurya, kepunahan mahluk hidup, penurunan kualitas kehidupan manusia seiring dengan berjalannya waktu. Terus bagaimana Veda dapat menjelaskan tentang terjadinya berbagai ras manusia? Dalam kitab suci agama abrahamik yang dengan tegas mengakui hanya adam adalah manusia pertama dan berusaha menjelaskan bahwa mutasi dan evolusi genetislah yang menghasilkan ras berbeda. Hawa sebagai pasangan adam tercipta dari tulang rusuk adam. Dengan demikian secara ilmiah, gen yang dimiliki adam seharusnya sama dengan gen yang dimiliki hawa. Jika kedua pasangan ini kawin dan menghasilkan keturunan, maka sudah barang tentu keturunan yang dihasilkannya seharusnya memiliki gen yang sama. Hanya saja kenapa saat ini ada banyak ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda? Agamawan dari kalangan Abrahamik menjelaskan bahwa perubahan itu akibat adanya evolusi karena mutasi. Hanya saja Ilmu pengetahuan modern saat ini menjelaskan bahwasanya mutasi tidak akan pernah menghasilkan keturunan yang bersifat menguntungkan bagi mahluk hidup bersangkutan. Sebagai contoh semangka yang dimutasi dapat menghasilkan semangka tanpa biji dimana selanjutnya semangka bersangkutan tidak akan mampu berkembangbiak secara normal.Demikian juga dengan sapi yang diradiasi untuk menghasilkan sapi yang memiliki ukuran besar juga tidak sanggup bertahan hidup dan berkembang biak secara normal. Bukti lain yang membantah pernyataan agamawan abrahamik yaitu jika orang asia hidup ditengah-tengan orang bule di eropa dalam waktu yang sangat lama dengan kebudayaan eropa tetapi mereka tidak pernah melakukan perkawinan silang dengan orang bule, apakah postur tubuh mereka berubah menjadi orang bule atau campurannya? Tentu tidak bukan. orang dengan ras asia tetap sama dimanapun mereka berada.
Nah, jika teori adam-hawa ini salah, bagaimana otoritas Veda menjelaskannya? Menurut Veda yang menjelaskan bahwa sampai saat ini di bumi ini telah muncul 7 manu dengan gambang menyatakan bahwa ras-ras yang berbeda yang ada saat ini berasal dari ke-7 manu yang memiliki genetik yang berbeda dan perkawinan silang diantara mereka. Jadi keturunan dari manu saat ini adalah kombinasi dari 7 dan dapat merupakan kombinasi dari keturunanya lagi. Tentunya secara Ilmiah teori ini dapat diterima dengan baik dan jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan konsep adam-hawa. Jadi yakinkah bahwa leluhur anda adalah adam dan hawa?
Seringkali pula kita mendengar bahwa kiamat sudah dekat. Benarkah kiamat sudah dekat? Veda menjelaskan bahwa kiamat akan terjadi pada saat Brahma yang merupakan arsitek alam semesta meninggal dunia pada usia beliau yang ke-100 tahun dalam satuan waktu alam Jana loka. Sebelum ke penjelasan selanjutnya, sebaiknya harus dimengerti terlebih dahulu bahwa waktu di bumi, berbeda dengan waktu di planet lain ataupun di dimensi lain sesuai dengan hukum relativitas ruang dan waktu. jika kita dapat mengerti bahwa 1 hari di sorga akan sama dengan 6 bulan di bumi, 1 hari di dimensi alam jin akan sama dengan 3 hari di dimensi kita di bumi. Demikian juga dengan alam / dimesi ruang yang lainnya. 100 tahun dewa brahma jika dikonversikan dalam satuan waktu kita akan sama dengan 311,04 triliun tahun manusia. Umur alam semesta yang sepanjang ini dapat dibagi-bagi lagi seperti dalam gambar berikut.
mas,,, mbak,,, jangan terlalu pusing mikirin penciptaan bumi ini, jelas yang ciptakan Allah SWT, “dialah yang maha besar dan maha pencipta”, tinggal giliran kita sekarang bagaimana kita bisa memahami kebesarannya dan melaksanakan segala hal yang Dia perintahkan. janganlah kita manghabiskan waktu kita dengan itu semua,!! keculai dengan tujuan penkajian ilmu!!! jk anda ingin semua ini untuk membuktikn kebesaran Allah, maka anda buang-buang waktu, Allah maha besar percaya itu!!! buatlah diri kita sayang dan cinta ma Allah,,,!!! wasslakm,,,
hormatku,,
surya
Salam kenal mas surya, Benar, saya sangat setuju dengan apa yang anda sampaikan. Sejauh-jauhnya dan selama-lamanya kita mengkaji ilmu maka ujungnya hanya satu, mengerti akan Tuhan yang maha esa, yang maha kuasa. Mencintai dan mengabdi pada beliau. Masalahnya di dunia ini ada banyak ajaran agama, banyak aliran dengan dasar-nya masing-masing.
Bagaimana saya bisa tahu suatu ajaran itu benar?
Kepercayaan/keyakinan merupakan suatu konsep penggambaran/imajinasi yang didasarkan pada suatu kondisi tertentu. Kepercayaan dapat tumbuh dalam diri seseorang melalui kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi yang umumnya tidak dapat divalidasi kebenarannya. Kepercayaan juga dapat muncul akibat pengalaman metafisik pribadi sehingga memunculkan imajinasi dalam bentuk-bentuk tertentu atau karena ketidak mampuan akal pikiran menjawab fenomena-fenomena alam sehingga muncullah penggambaran-penggambaran yang berada di luar rasionalitas alam pikiran.
Kepercayaan mungkin sudah ada sejak awal sejarah manusia. Setiap kepercayaan memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan kondisi humaniora dan geografisnya. Masing-masing kepercayaan umumnya memiliki landasar dan budaya tersendiri dan tidak jarang saling bertentangan dengan kepercayaan yang lainnya.
Di dunia saat ini ada ratusan bahkan mungkin ribuan agama dan kepercayaan. Beberapa agama-agama dengan populasi pengikut yang besar antara lain Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Disamping itu juga terdapat banyak agama-agama dengan pengikut relatif kecil ataupun agama-agama suku seperti agama Yahudi, Sinto, Sikh, Jaina, Kejawen dan sebagainya. Dari sekian banyak agama tersebut ternyata juga dapat dikelompokkan lagi. Meskipun mereka memiliki dasar ajaran dan sejarah yang sama, tetapi ternyata “keyakinan” yang muncul dalam diri pemeluknya dapat berbeda-beda sehingga memunculkan banyak aliran-aliran yang bertentangan secara fundamental, meskipun masih dalam satu agama.
Suatu permasalahan yang menarik dan rumit bilamana kebenaran kepercayaan-kepercayaan ini dibandingkan dan divonis benar salahnya. Meski kebenaran adalah relatif, bisakah kita mengklaim kebenaran suatu ajaran? Cukupkah kita percaya dan meyakini kebenaran itu berdasarkan dalil-dalil dari dalam kitab suci agama/kepercayaan bersangkutan?
Dewasa ini muncul banyak kepercayaan-kepercayaan baru di masyarakat, baik yang berupa aliran dari suatu ajaran agama, sinkritisme/penggabungan beberapa agama ataupun ajaran “baru” atas klaim pemimpin agamanya yang menyatakan diri sebagai penerima wahyu.
Dengan adanya fenomena ini, dapatkan kita mengklaim ajaran-ajaran yang muncul tersebut adalah ajaran sesat yang harus dimusnahkan? Apakah hanya dengan dalil Al-Quran yang menyatakan Islam adalah agama terakhir dan Nabi Muhammad adalah nabi terakhir kita bisa memvonis setiap ajaran baru yang muncul di masyarakat adalah sesat?
Jika anda adalah seorang Muslim, tentu anda akan mengklaim seperti itu karena anda “percaya” pada Al-Quran. Tapi yang akan kita ungkap saat ini adalah bagaimana mengvalidasi kebenaran rasa “percaya” tersebut? Jika “percaya” ini divalidasi dengan sikap “kepercayaan” juga, apakah akan menghasilkan hasil yang logis?
Agama memang terdiri dari ajaran-ajaran yang di luar nalar manusia, tetapi tentunya dalam setiap ajaran agama juga menguraikan hal-hal yang bisa diekspoitasi oleh pikiran manusia. Bukankah semua agama mengajarkan tentang bagaimana alam semesta, bumi, manusia dan seluruh mahluk hidup diciptakan? Bukankah hampir dalam semua ajaran agama terdapat hal-hal ilmiah yang disinggung? Nah, dengan demikian jika benar agama tersebut bersumber dari Tuhan yang maha mutlak, tentunya ajaran-ajaran yang bersifat “ilmiah” ini bisa kita validasi dengan ilmu pengetahuan modern saat ini yang memang sudah proven dan terbukti kebenarannya. Penemuan-penemuan arkeologi yang dapat mengungkap secara ilmiah sumber, penyebaran dan berkembangnya suatu ajaran agama juga bisa kita jadikan patokan penilaian.
Buku Life after life [kehidupan setelah kehidupan], karya Raymond Moody, MD., yang menuliskan hasil interviewnya terhadap orang-orang yang berasal dari berbagai agama yang secara kedokteran telah dinyatakan wafat dan bangun kembali, mengalami pengalaman memasuki dunia lain dan balik kembali yang secara statistik hasilnya adalah konsisten merupakan sebuah kajian ilmiah yang membenarkan adanya kehidupan diluar badan ini.
Jadi, kebenaran suatu ajaran agama/kepercayaan dapat dinilai secara mudah melalui dua cara, yaitu:
1. Validasi ajaran-ajaran kitab suci dengan ilmu pengetahuan modern saat ini; dan
2. Menelusuri kebenaran sejarah sesuai dengan yang diungkapkan oleh kitab suci dan membandingkannya dengan penemuan-penemuan arkeologi.
Coba anda telusuri ayat-ayat berikut:
Oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-’Utsaimin rahimahullah
Dhohir dalil-dalil syar’I menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah yang menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam dipermukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhohir dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk mentakwilkan dari dhahirnya. Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut:
1.Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman tentang Nabi Ibrahim akan hujjah-nya terhadap orang-orang yang menentang Rabb, firman-Nya:
…فَإِنَّ اللّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ …(258) سورة البقرة.
“…sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia (matahari) dari barat…” (QS. Al-Baqoroh: 258).
2.Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman tentang Nabi Ibrohim:
فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَآ أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ (78) سورة الأنعام.
“Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata:’Inilah Rabku, ini yang lebih besar’, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata:’Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan” (QS. Al-An’am: 78).
Jika Allah menjadikan bumi mengelilingi matahari, niscaya Allah akan berfirman:”Ketika bumi itu hilang darinya (matahari, pent)”.
3.Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ … (17) سورة الكهف
“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari arah gua mereka ke sebelah kanan dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu…” (QS. Al-Kahfi: 17).
Dalam ayat di atas Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu berasal dari bumi, maka niscaya Allah akan berfirman:”gua mereka condong darinya (matahari)”. Begitu juga bahwa penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah (matahari) yang berputar meskipun dilalah-nya sedikit dibandingkan dengan dilalah firman-Nya:”condong dan menjauhi mereka”.
4.Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (33) سورة الأنبياء.
“Dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya” (QS. Al-Anbiya’: 33).
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata:”Berputar dalam satu garis edaran alat pemintal”. Penjelasan itu terkenal darinya.
5.Allah Azza wa Jalla berfirman:
…يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا…(54) سورة الأعراف
“Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat…” (QS. Al-A’rof: 54).
Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.
6.Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ (5) سورة الزمر
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Az-Zumar: 5).
Firman-Nya:”Menutupkan malam dan siang” artinya memutarkannya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang di atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berfirman:”Dia menutupkan bumi atas malam dan siang”. Dan makna firman-Nya:”…matahari dan bulan, semuanya berjalan” menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berputar dengan putaran yang semestinya, karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.
7.Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا. وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا (1-2) سورة الشمس
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya…” (QS. Asy-Syams: 1-2).
Makna “mengiringinya” adalah datang setelahnya, dan itu adalah dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengelilingi keduanya tidak akan bulan itu mengelilingi matahari, akan tetapi kadang-kadang bulan mengelilingi matahari dan kadang-kadang matahari mengiringi bulan, karena matahari kedudukannya lebih tinggi daripada bulan. Dan untuk menyimpulkan ayat ini membutuhkan penelitian.
8.Allah Azza wa Jalla berfirman:”Dan suatu tanda (kekuasaan Allah Yang Maha Besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapn Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya” (QS. Yaasiin: 37-40).
Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Menunjukkan bahwa hal itu adalah jalan yang sesungguhnya dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang dan malam dan batas-batas waktu. Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi, maka penetapan garis edar itu untuknya bukan untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan, malam dan siang.
9. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Dzar r.a dan matahari telah terbenam. Artinya:”Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia (Abu Dzar) menjawab:’Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’. Beliau bersabda:”Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah Arsy, kemudian minta izin lalu diizinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu dia tidak diizinkan. Kemudian dikatakan kepadanya; Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari arah barat (tempat terbenamnya)” atau sebagaimana sabdanya1).
Firman-Nya:“Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat terbenamnya” sangat jelas sekali menunjukkan bahwa matahari itulah yang berputar mengelilingi bumi. Dengan putarannya itu terjadinya terbit dan terbenam (siang dan malam).
10. Banyak hadits-hadits yang menerangkan tentang penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari, maka maka jelaslah bahwa hal itu terjadi dari matahari bukan dari bumi.
Boleh jadi disana masih banyak dalil-dalil lain yang tidak saya hadirkan sekarang, namun apa yang telah saya sebutkan sudah cukup. Wallahu Muwaffiq.
Dinukil dari: Majmu’ Fatawa Arkanil Islam, soal no: 16.
Dalam uraian diatas Al-Quran meyakini bumilah pusat tata surya, tapi di Hindu dan Juga Buddha dinyatakan bahwa Mataharilah pusat tata surya,
Bumi TIDAK PERNAH dinyatakan diam ataupun menjadi pusat Tata surya:
* Rig Veda [8.12.30]: O Yang Maha Perkasa! Ketika engkau menstabilkan Sinar yang benderang ini, Matahari di Langit, Planet-planetMu kau letakan bergerak
* Yajur Veda [23.9-10]: Siapa yang lebih berputar pada porosnya? Siapa yang memutari yang lainnya? Matahari berputar pada sumbunya dan bulan memutari Bumi dan Matahari
* Rig Veda [1.103.2], [1.115.4] dan [5.81.2]: Efek Gravitasi matahari membuat bumi stabil.
* Rig Veda [10.189.1]: Bulan ini, menjadi satelit bumi, berputar di planet Ibunya (Bumi) dan mengikutinya ber-revolusinya mengitari Matahari, ayah planet yang bercahaya sendiri.
* Rig Veda [1.169.9], [1.190.7]: Bumi berputar dan mengitari Matahari seperti anak sapi mengikuti Induknya.
* Rig Veda [1.164.2]: Garis edar bulat lonjong yang dilalui oleh benda angkasa adalah kekal dan tidak berkurang
* Rig Veda [1.164.29]: perputaran bumi tidak berkurang dan bumi terus berputar pada sumbunya
* Sama Veda [121]: Matahari tidak pernah terbenam ataupun terbit karena bumi yang berotasi
Rig Veda
Ia membuat bumi stabil/diam/tetap dengan berbagai macam alat seperti bentuk bukit-bukit dan gunung-gunung sebagai pasak namun tetap berotasi Matahari tidak pernah terbenam; Di semua bagian bumi tidaklah tetap dalam kegelapan”
Banyak Matahari di seluruh penjuru arah, langit malam penuh dengannya
Banyak planet di seluruh penjuru arah, namun hanya terlihat di gelapnya langit
Bahkan, untuk tata surya, pemikiran tradisi India berkembang lebih jauh lagi, sebagaimana diterangkan oleh Buddha tentang tiga Lipat Sistem jagad raya (tri-sahasra-mahasahasra-dhatu):
1. Sahassi Culanika lokadhatu yang berisi 1000 matahari, bulan dan tempat tinggal para mahluk (sampai termasuk 1000 alam Brahma)
2. Dvisahassi Majjhimanika lokadhatu, yang berisi 1000 sahassi culanika lokadhatus
3. Tisahassi Mahasahassi lokadhatu, yang berisi 1000 dvisahassi majjhimanika lokadhatus or 1000 x 1000 x 1000 lesser worlds.[1]
Dalam beberapa tempat di Kanonikal teks Pali dan kitab komentar, terdapat pula dasasahassi lokadhatu, yang berarti 10 lipat system jagad, tidaklah terbayangkan seperti apa.[2]
1. Anguttara-nikaya, vol. i, p. 226, P.T.S., London; Samyutta-nikaya Atthakatha, vol. ii, p. 525, P.T.S., London.
2. Buddhavansa Atthakatha, p. 158, P.T.S., London.
tri-sahasra-mahasahasra-dhatu:
In Buddhist terminology the Universe is referred to as a Tri-sahasra-mahasahasra-dhatu. This describes a Universe consisting of galaxies of (1000)3 x 1000 world-systems with an almost unimaginable event horizon. In every direction these world-systems stretch out, some circling distant uninhabited hot stellar nebula, others rich in sentient beings. When we gaze upwards at the stars, we are gazing toward countless civilizations spanning across the shoreless ocean of the night sky. And yet what we see is only a fraction of the Universe as such.
Bulatnya bumi adalah sebab-sebab musim yang cukup jelas di sebutkan di literature Vedic:
Aitareya Brahmana [3.44] menyatakan:
“Matahari tidaklah pernah terbenam maupun terbit. Ketika manusia berpikir bahwa matahari tengah terbenam (tidak persis seperti itu). Setelah sampai di penghujung siang. Itu sendiri menghasilkan dua efek yang berlawanan. Membuat malam pada sisi yang dibawahnya dan siang pada sisi yang lain…Ketika mencapai penghujung malam itu. Itu sendiri menghasilkan dua effek yang berlawanan. Membuat siang pada sisi yang dibawahnya dan malam untuk sisi yang lainnya. Sebenarnya Matahari tidak pernah tenggelam”
Aitareya Brahman [4.29]:
Matahari tidak pernah terbenam atau terbit. Karena bumi dengan rotasi pada sumbunya menyebabkan matahari Tenggelam-terbit, siang dan malam,
Wisnu Purana:
Bumi atas kehendak Brahma melakukan rotasi dengan dua cara, pertama berotasi pada sumbunya dan kedua berotasi mengelilingi Matahari. Siang dan malam dibedakan ketika berputar pada sumbunya musim berganti ketikan berotasi mengelilingi Matahari
Rig Veda [1.33.8]:
Cakrācāsaħ pariņaham pŗthivyā
Orang-orang berdiam di sekeliling permukaan bumi
Surya Sidhantha [12.32]:
Madhye samantāņđasya bhūgolo vyomni tisthati
Di tengah-tengah jagat (Brahmanda), Bumi yang Bulat berdiam kokoh di ruang angkasa
Dua hal yang berbeda ini sudah barang tentu tidak “sama-sama benar”. Pasti ada yang salah, nah yang manakah yang salah? Mari kita kaji bersama. Jangan sampai kita tertesat dalam dogma keyakinan kosong.
Maaf kalau seandainya ada analisis saya yang salah dan mohon diluruskan.
Salam hormat,
Ngarayana
anda memang seorang ahli2 kitab yang terus membuat sesuatu yang benar menjadi salah, yang hitam menjadi putih, dan yang jelas menjadi kabur…
tak pernahkah kalian bertanya.. Mengapa tuhanmu ada banyak?? Lalu siapa kah yang menuliskan kitabmu veda itu?? Tuhan yang mana yang menuliskan itu jika terlalu banyak tuhan yang diakui.. Tanyakan kepada hati nurani anda yang paling dalam.. Jangan sampai semua terlambat, segeralah beriman kepada Allah SWT.. Tiada Tuhan selain Allah…!!!
Tuhan kok banyak sih ? Dalam agama kami, Hindu. Tuhan itu cuma 1 aja kok
Dalam quranmu sendiri tuhannya ada banyak.makanya banyak kata “kami” dalam quran
Kalau tuhanmu tunggal, kenapa gak pakai kata “ia” atau kata “dia” atau “beliau”
Golongan kalian memang sok tau dan ngejudge tanpa membaca isi kitab umat lain sebelumnya.. di kitab suci hindu gk ada sama sekali bilang tuhan itu banyak.. yg ada adalah tuhan melingkupi semua alam semesta.. roh makhluk hidup termasuk roh2 anda adalah bagian2 kecil dari tuhan termasuk para dewa.. makanya orang bodoh dan kaku seperti kaum anda menganggap tuhan hindu banyak..
@pemikir bijak
ha3jtx,ngapaen beriman pada allah swt yg ga jelas,yg pencemburu,ga toleran,ga mengakui kbmaran di kpercayaan lain,mending gw jadi orang kafir krena di surganya islam ga ad mahatma gandhi,bunda teresa,swami vivekananda,Tapi yg ada amrozy dkk!!MUNAFIK SOK AGAMA PALING BENAR!!..GUA TANTANG LO,DMANA LTAK KBNARAN ISLAM LO,WONG KENYATAANNY BOM SANA SINI,DARAH KAFIR HALAL,amit amit deh gue masuk islam!!!
@Wira
bro,ga usah marah,biarkan anjing menggong2,itu contoh seorang yg mngtas namakan driny islam yg sudah termakan dogma ajarannya!!sok suci,tp knyataannya?!MEMALUKAN!!
@Pemikir bijak
apanya yg dpkrin bjak bro,tp sblkny pkran anda picik,menilai agama hindu TANPA DASAR..saya akan menjawab sebisa saya,anda@kenapa tuhanmu ada bnyak,saya@ darimana anda tahu bro?!Tuhan Hindu bersabda,ekam sat viprah bahuda wadanti,hanya ada satu Tuhan,tp para bijak menyebutny dgn berbagai nama..bijak kan sabdanya Tuhan hindu…eko narayanad na dvityo ‘sti kascit,sucilah Tuhan(narayana) ,ia hanya satu ga ada yg kedua,dan msh bnyak lagi,gw mw nanya blk knapa agama ada 99 nama allah??cuma 99,kq dkit amat allah pnya nama,bndingkan dgn Tuhan hindu,vishnu sahasranama,1000 nama sri Hari(HYANG Vidhi),anda@lalu siapakah yg menuliskan ktab vedamu itu..saya@ya jelas Tuhan,bhkan bhagauad gita sendiri mrupakan sabda lngsung kepribdian Tuhan..anda@tuhan yg mana yg menuliskan itu jika bnyak tuhan yg diakui..saya@saya tmy blk ke anda,apakah yakin alquran adlh wahyu allah??trus knp ada kta kami dll d alquran??apakh ykin jibril perantaranya??jngan2 mlaikat jibril setan,kan kmungknan az!!dlam Hindu,Tuhan itu mahakuasa,jadi seribu kek,jadi triliunan kek,apa masalahnya coba?!,klo ga bisa memperbnyak diri,ga maha kuasa jdinya!!!satu lagi HYANG WIDHI GA PERLU DI BELA!!tpi allah anda,sampai hri gni msh perlu di bela,amrozy cz cntohny yg ktanya sbgai tangan2 allah di dunia.!!ORGIL TU NAMANYA TAU!!hax3jtx,mw az di boongin ma kitabnya sendiri!!
Kenapa hindu nama tuhannya banyak.. karena tuhan hindu itu luwes gk kaku makanya toleran.. gk harus disebut dengan satu nama.. cuma orang dari kalangan bocil yg bodoh menyebut tuhan hindu banyak hanya karena namanya banyak.. sama seperti kita punya banyak nama panggilan bukan berarti kitanya yg banyak.. bocil oh bocil
@Pemikir bijak
saya sudah menanyakan hal ini pada hatiku yg terdalam,dan malah saya semakin yakin dgn agama Hindu,tanya knapa?
Karena Hindu tanpa dogma,penganut Hindu ga harus takut akan neraka abadi,dan seperti yg tlah d postingkan oleh saudara dhr..singkatnya,aku bangga beragama Hindu,yg menawarkan ajaran2 luhur tntang bgaimana sharusnya kita bersikap terhadap tempat di mana kita hidup.Terbukti kini konsep Hindu diterima secara universal karena Hindu mengajarkan keharmonisan dgn alam,lhatlah cntoh the silent day yg diangkt dri knsep nyepi di bali,cntoh lain seperti ilmu yoga dan vegetarianisme yg trbukti dapat meningkatkan umur dan kshatan manusia jauh melampaui obat2 manapun..
@umat sedharma
mari qt smua kembali kpada jati diri qt,dlami veda,dan jngan hiraukan manusia2 yg sudah trmakan dogma agmanya seperti si pemikir bijak,toh jika mereka merasa beragama langit,itu artinya mereka msh di awang awang!!
Satyam eva jayate,kbenaran pasti menang
@ Pemikir bijak… dan juga tembusan buat Lucky
nah orang seperti “Pemikir bijak” inilah yang membuat website ini ada… anda bisa mengerti maksud saya kan bro Lucky? 🙂
@pemikir bijak
Jangan menghakimi orang kalau kita tidak mengerti, dari buahnya sebenarnya orang tahu darimana pohonnya berasal. Kalau pohon anda baik maka yang anda keluarkan untuk semua orang juga kebaikan bukan caci maki atau penghakiman.
salam sejahtera
salam sejahtera dan salam kenal kepada semua yang diberi kesehatan hati, raga, dan kesehatan pikiran sehingga kita masih bisa berkumpul di forum yang bermanfaat ini untuk saling share mengenai ilmu tentang alam dan seisinya.Ilmu pengetahuan yang kita pelajari sifatnya tidak mutlak, masih bisa kita sanggah kalau kita mau berfikir, seperti contoh : teori Atom Dalton. Dalton menjelaskan bahwa molekul yang paling kecil adalah Atom, tapi disanggah oleh salah satu penemu berikutnya yang menjelaskan bahwa di dalam atom masih ada yang paling kecil lagi yaitu proton, elekron dan neutron. dari mana kita tahu bahwa proton,elekron dan neutron adalah yang paling kecil?apakah kita sudah melakuakan sebuah analisa? dan mengenai peredaran bumi, dari mana anda tahu bahwa bumi yang beredar?dan dari man pula tahu bahwa matahari lah yang mengitari bumi bukan bumi yang mengitari matahari?apakah sudah di buktikan dengan analisa yang pasti?Ilmu yang di keluarkan manusia itu tidak permanen kawan. So, jika mau tahu yang pasti, lakukanlah analisa yang pasti.
banyak yang harus kita dalami dalam kehidupan ini,
Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan,bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal.
ga akan ada habisnya jika kita memperdebatkan tentang agama karena yang berbicara adalah hati yang paling dalam.
mereka akan mempertahankan apa yang mereka yakini dan ajarkan.untuk merubah keyakinan itu sangatlah sulit karena itu sudah sangat mendalam dan mendasar,butuh perdebatan yang panjang dan akan menghabiskan banyak waktu, dan ga akan sebanding dengan melakukan perubahan untuk bumi yang harus dilindungi dan di jaga dari orang-orang yang akan merusak bumi kita ini.banyak peperangan yang datang sejak lahirnya bumi ini,amrozi contohnya, dan mungkin sejak tahun sebelum masehi yang saya tidak ketahui. dan yang saya ketahui waktu saya ketahui waktu saya SMA dulu adalah Adolf Hittler, dia adalah pencetus perang Dunia II. sejarah Hittler sangat menarik, dia mempunyai dendam yang mendalam kepada orang2 yahudi dikarenakan semasa kecilnya dia tidak dapat keadilan dari orang yahudi. Ibunya pun meninggal akibat kekejaman orang2 yahudi yang pada saat itu menguasai Jerman. makanya, dia membunuh 6 juta orang2 yahudi yang tak bersalah. Hittler bukan dari Islam, tapi dia membuat kerusakan di muka bumi.
Oleh karena itu kita ga berhak mengklaim agama itu bersalah oleh karena ulah-ulah salah satu orang dari agama tersebut.karena pada dasaranya manusia itu selalu di iringi oleh kebaikan dan keburukan. agama itu tak bersalah!!!! Manusianyalah yang bersalah!!! dia tak memegang penuh tanggung jawab untuk memperbaiki alam ini.
dulu pun Indonesia di kuasai oleh kerajaan Hindu dan Buddha, banyak ketidakadilan didalamnya, peperangan terjadi oleh kerajaan2 hindu dan buddha oleh karena itu agama kristen dan Islam bisa masuk ke Indonesia karena pada saat dipimpin oleh kerajaan2 hindu dan budha masyarakat mengalami kesenjangan sosial yang mendalam.masyarakat sudah bosan dengan ketidakadilan tersebut,ole karena itu ketika agama kristen dan islam masuk ke Indonesia sangat di terima dengan baik oleh masyarakat.
dan sekarang masanya negara2 eropa dan amerika yang memegang penuh kekuatan di dunia ini mulai dari politik,ekonomi, sosial dan budaya tapi apakah keadilan itu sudah ada? saya belum merasakannya. apakah negara2 eropa dan amerika itu islam?bukan! apakah negara2 eropa itu pemeluk agama Hindu atau Budha?BUkan! banyak peperangan yang terjadi yang dipelopori oleh negara adhidaya(amerika) dan sekutu-sekutunya.
dan yang saya tau waktu belajar sejarah semasa SMA,lahirnya agama budha karena buah pemikiran Sidharta Gautama, dia merasa ada yang janggal dengan yang dia yakini sebelumnya, banyak ketidakadilan dan kesenjangan sosial dengan agama yang dia anut sebelumnya.makanya, dia bertapa di gua untuk mendapatkan keyakinan yang sesungguhnya.munculah agama budha yang dicetuskan oleh Sidharta Gautama.
Ayo kawan berfikir LOGIS! renungkan setiap apa yang terjadi, lalu lakukanlah yang tebaik untuk diri kita sendiri dan untuk kebaikan orang2 di sekeliling kita. semoga Tuhan selau memberikan jalan yang tebaik untuk kita dan bumi yang kita pijak.
Trims.
Irfan Fadillah..
salam……dahsyat…….om loka smasta sukino bhawantu….. semoga semua makhluk bahagia…..mari kita sama2 tingkatkan kwalitas hidup..kalo bisa kita adakan penelitian bersama atas pola pikir yang baik,jernih,tanpa ada permusuhan….! wahai pemikir2 yang hebat anda akan tidak dikatakan orang bijak bila kita tidak bisa menjaga perdamaian dunia…..bahkan.. serukanlah…perdamaian..keseluruh..lapisan alam semesta….mudah2an alam menjadi harmonis….! kebenaran belum bisa diungkap ketika pemikiran manusia masih gelap dan miskin terhadap pegetahuan!rahayu damai damai damai….salam semuanya
Bli-bli dan mas-mas semua… setuju….
peradaban yang baik adalah peradaban yang penuh kedamaian.
Masyarakat yang beragama apapun, jika tidak mengedepankan perdamaian maka itu bukan masyarakat yang beradab.
Hindu mengajarkan bahwa semua mahluk bersaudara “Vasudaiva kutum bakam”, so, kalau ada orang yang ngaku Hindu tapi tidak mengedepankan perdamaian dan penghormatan pada semua mahluk hidup, bukan hanya manusia, maka status kehinduannya masih perlu dipertanyakan.
Semua yang ada dialami material ini tidak kekal, yang kekal adalah perubahan, demikian juga dalil yang ditemukan oleh manusia suatu saat melalui perkembangan ilmu pengetahuan, mungkin juga bisa terbantahkan oleh ditemukannya dalil baru,demikian juga kemajuan peradaban dan kepercayaan yang dianut oleh suatu bangsa ada masa jaya dan juga masa kemundurannya kemudian lenyap meninggalkan jejak jejak peradaban masa lampau,tapi SANATANA DHARMA (kebenaran abadi) tetaplah kebenaran,yang hidup sepanjang masa karena bersumber dari TUHAN YANG MAHA ESA yang diturunkan melalui pengalaman SPRITUAL,kontemplasi tingkat tinggi kepribadian mulia para MAHARSI. (Satyam Eva Jayate/kebenaran pasti menang)
Dear Ngara…… sudah jelas sekali penjelasan anda…. yang saya tanyakan siapa yang anda maksud dengan ‘kita’ yang menikmati buah karma itu. jiwa? atma? atau tubuh?
Dear hendri
“kita” sebagai penikmat tentu saja jiva atau atman ini melalui media badan material. Tanpa badan material, kita tidak akan bisa menikmati apapun di dunia material ini bukan?
Ngarayana Agama Hindhu itu paling susah dipelajari karena paling rumit dan lengkap, dari mantram, gita, hal-hal gaib yg ada d semesta ini, ilmu pengobatan , astronomi dan apalagi? rasanya mempelajarinya 100 thn tak cukup