Teori Big Bang (Dentuman Besar) pertama kali diciptakan oleh seorang pendeta Belgia, Georges Lemaitre pada tahun 1972. Landasar teori Big Bang adalah seluruh jagat raya berasal dari ledakan dari bola raksasa yang padat pada tingkat suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Kemudian alam semesta mengembang dan mengalami pendinginan. Para pendukung teori Big Bang menjelaskan bahwa pada beberapa tahapan pengembangan tersebut terwujudlah berbagai partikel sub-atom. Kemudian elemen-elemen ringan seperti Hidrogen dan Helium terbentuk dan di ikuti juga oleh pembentukan atom-atom berat lainnya. Dengan terbentuknya elemen-elemen tersebut menyebabkan tidak terdapat elektron bebas yang tersisa dan memancarkan foton cahaya sehingga jagat raya ini bersifat transparan terhadap radiasi yang saat ini kita amati sebagai landasan kosmis.
Dengan keberhasilan teori Bing Bang ini menjelaskan beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan oleh teori-teori penciptaan sebelumnya, seperti teori Steady State dan teori Oscillating Universe menyebabkan Big Bang diakui sebagai teori ilmiah yang paling banyak diakui saat ini. Uniknya, dengan pesatnya pengakuan teori Big Bang, banyak agamawan berusaha mempropagandakan ajarannya dengan mengatakan bahwa kitab sucinya menjelaskan kosmologi penciptaan alam semesta sebagaimana teori Big Bang yang sedang naik daun.
Dalam Islam, pencetus utama yang menyatakan bahwa ajaran Al-Qur’an mengenai penciptaan adalah sangat sesuai dengan teori Big Bang adalah “Harun Yahya”. Namun, apa benar teori penciptaan Al-Qur’an sama dengan teori Big Bang? Kenapa baru sekarang propaganda ini muncul setelah Big Bang naik daun? Kenapa Al-Qur’an yang sudah ada 1500 tahun lalu tidak mengemukakan teori kosmologinya sejak awal? Apakah teori Big Bang dapat secara sempurna menjelaskan penciptaan dan keberadaan alam semesta? Apakah ketenaran teori Big Bang hanya dijadikan tunggangan untuk propaganda agama?
Menurut sebagian besar ahli kosmologi modern, Big Bang menandai saat dimana jagat raya terbentuk. Mereka juga menarik suatu kesimpulan berdasarkan teori waktu Planck dimana sejarah jagad raya dimulai sejak 10^-43 detik saja setelah terjadinya Big Bang. Namun, ternyata teori Big Bang mengalami permasalahan singularitas dan semuanya menjadi semakin sulit dan rumit setelah teori mekanika kuantum diterapkan kedalamnya karena bertentangan dengan teori relativitas umum. Oleh karena itu ilmuan dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan teori gravitasi kuantum yang merupakan teori terpadu antara mekanika kuantum dengan teori relativitas umum. Sehingga J. V. Narlikar menyatakan “Saat ini tujuan berfungsinya teori gravitasi kuantum nampaknya masih sangat jauh”
Banyak ilmuan telah berusahan untuk menjelaskan berbagai fenomena yang berkaitan dengan materi, interaksi antara materi dan radiasi serta interaksi antara partikel-partikel yang disebabkan oleh elektromagnetik, gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah yang menggunakan model standar dan juga merupakan sebuah model mekanika kuantum dengan cara mengabaikan gaya gravitasi. Dalam teori model standar terdapat partikel-partikel dasar berikut:
1. Partikel-partikel materi (Fermion); adalah partikel-partikel yang membentuk materi dan dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Quarks dan Leptons. Setiap golongan memiliki enam partikel dan anti partikel yang sesuai.
2. Partikel-partikel Boson; adalah partikel yang merupakan partikel-partikel penyebab gaya atau interaksi antara partikel-partikel materi. Partikel-partikel pengangkut gaya ini adalah: Gulon, Foton, Boson W dan Boson Z. Partikel –partikel Boson ini dianggap sebagai partikel yang menyebabkan interaksi kuat dan lemah, serta interaksi elektromagnetik.
Namun, model standar bukanlah teori terakhir untuk menjelaskan teori Big Bang karena model standar tidak memperhitungkan gaya gravitasi yang sangat diperlukan untuk menjelaskan teori Big Bang secara ilmiah. Dan ditambah lagi tidak adanya jaminan bahwa dengan model standar tidak akan ditemukan lagi partikel-partikel fundamental yang tingkat energinya lebih tinggi yang ditemukan melalui instumen sejauh ini. Hal ini sangat penting untuk menjelaskan Big Bang, karena energi yang bekerja pada Big Bang adalah energi yang sangat tinggi.
Charles Townes juga mensyaratkan adanay suatu kemungkinan gaya-gaya selain empat gaya yang telah dikenal dalam sains. Ia mengatakan “Tidaklah beralasan jika mengetahui dunia alamiah tanpa merasa yakin terhadap totalitas gaya-gaya”.
Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk menemukan teori terpadu dan teori segala sesuatu (Theory of Everythink/TOE) yang diperlukan untuk menjelaskan fenomena Big Bang. Pada jaman Einstein gaya kuat dan gaya lemah belum ditemukan, bahkan ia sangat dipersulit oleh adanya dua gaya yang berbeda, yaitu gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik. Selama 30 tahun Einstein berusaha memecahkan teori terpadu (Unified Fields Theory) yang diharapkannya akan mampu menunjukkan dua gaya ini benar-benar merupakan manifestasi dari sebuah prinsip dasar yang utama. Usaha-usaha paling populer yang dilakukan oleh ilmuan akhir-akhir ini untuk menemukan teori segala sesuatu adalah gaya gravitasi kuantum loop, teori String dan teori M.
Teori gravitasi kuantum loop (Loop Quantum Gravity) adalah hasil usaha dalam merumuskan sebuah landasan teori kuantum yang independen. Dalam teori ini, struktur ruang dan waktu merupakan sebuah jaring menyerupai kumpulan gelembung yang terdiri dari lengkungan ruang-waktu yang saling berinteraksi. Secara sistematis digambarkan oleh jaringan momentum angular intrinsik (spin). Lengkungan ruang dan waktu ini berukuran sekitar 10^-35 meter yang disebut sebagai skala Planck.
Teori String adalah merupakan model fisika yang partikel penyusunnya berupa objek-objek yang diperluas seperti tali, membran dan objek berdimensi tinggi lainnya.
Sedangkan teori M adalah teori yang muncul dari revolusi super string kedua yang menyatukan lima teori super string sebelumnya menjadi satu kerangka acuan tunggal yang mencakup seluruh teori. Teori ini melibatkan sebelas dimensi ruang dan waktu yang sampai saat ini banyak perumusannya masih belum dimengerti.
Meskipun demikian, ternyata teori-teori ini juga belum berhasil menjelaskan gambaran yang lengkap mengenai Big Bang. Stephen Hawking menyatakan:
“Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat secara implisit telah beranggapan bahwa terdapat sebuah teori utama yang pada akhirnya akan ditemukan. Sebenarnya saya sendiri telah berasumsi bahwa kita aan segera menemukannya. Akan tetapi, teori M telah membuat saya bertanya-tanya apakah hal ini benar. Dengan sejumlah pernyataan yang terbatas tidaklah mungkin untuk merumuskan teori alam semesta….. kita dan model kita merupakan bagian jagat raya yang sedang kita jelaskan. Demikianlah suatu fisika menerangkan dirinya sendiri seperti halnya teori Godel. Oleh karena itu, orang akan menganggap tidak tepat dan tidak lengkap…… Teori-teori yang kita miliki hingga saat ini, tidak konsisten dan tidak sempurna. Jika tidak terdapat teori umum yang dapat dirumuskan sebagai sejumlah prinsip, beberapa orang akan merasa kecewa. Dahulu saya termasuk dalam golongan itu, namun saya telah berubah pikiran. Kini saya berbahagia karena pencarian untuk suatu pemahaman kita tidak akan pernah berakhir dan akan selalu mendapatkan tantangan dari penemuan baru. Tanpa hal ini kita akan terhenti. Teorema Godel meyakinkan akan selalu terdapat pekerjaan bagi para ahli matematika. Saya rasa teori M akan melakukan hal yang sama bagi para ahli fisika. Saya yakin Dirac pasti akan menyetujuinya”
Teori terpadu adalah hambatan utama dalam menjelaskan alam semesta yang didasarkan pada teori Big Bang sebagaimana yang dinyatakan oleh Stephen Hawking. Implikasinya, teori Big Bang akhirnya menyisakan banyak pertanyaan-pertanyaan yang antaralain sebagai berikut:
1. Bagaimana formasi bintang-bintang dan galaksi-galaksi terbentuk?
2. Apa yang terjadi sebelum Big Bang?
3. Apakah terdapat hukum-hukum fisika, ruang dan waktu sebelum terjadinya Big Bang?
4. Kapan, bagaimana dan akankah jagat raya ini berakhir?
5. Apa hakekat dari pendistribusian materi yang tidak homogen di dalam dan antar galaksi?
6. Apa sumber benda hitam (Black Hole) dan dari apakah dia terbentuk?
Dan masih terdapat segudang pertanyaan lain yang diakibatkan oleh kekurangan teori dalam model Big Bang ini.
Dengan demikian, masihkan Islam dan Kristen bersikukuh mengatakan bahwa kosmologi dalam ajaran kitab suci mereka sama dengan teori Big Bang? Bagaimana jika ternyata teori Big Bang ini runtuh akibat permasalahan diatas? Akankah mereka merevisi pernyataannya ataukah malah merevisi kitab sucinya agar sesuai dengan teori kosmologi modern yang baru?
Okay, sekarang kita coba menengok klaim para propaganda agama yang memanfaatkan teori Big Bang yang sedang naik daun. Kita akan bahas secara berturut-turut dari ajaran Kristen dan kemudian ajaran Islam.
Kaum Kristen memiliki dua legenda penciptaan, keduanya tercatat di Al-kitab.
Yang pertama,
Allah menciptakan Langit dan Bumi, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Allah menjadikan cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air. Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Allah menamai cakrawala itu langit, itulah hari ke dua.
Segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji di bumi, itulah hari ke tiga.
Matahari dan bulan serta bintang-bintang pada hari ke empat, semua burung dan hewan laut pada hari ke lima, Binatang ternak, melata, liar dan laki-laki dan wanita pertama pada hari ke enam [Kejadian 1, 1-31].
Pada tahun 1951, Paus Pius XII menghubungkan Kata “Jadilah terang.” dengan hipotesis Big Bang. Sejak saat itu Big Bang, meledak besar sebagai ‘teori’ asal mula semesta.
Yang kedua,
Tuhan membuat bumi, lalu laki-laki pertama, lalu tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, lalu terakhir seorang wanita [Kejadian 2, 4-22].
Frase kata ‘jadilah..’ terdapat dalam setiap kehendak yang Allah lakukan.
Paus Pius XII sangat bersemangat untuk menghubungkan frase ‘jadilah terang’ di ayat pertama dengan Big Bang, rupanya beliau sangat memahami terdapat kemuskilan logika bahwa
- Bagaimana mungkin, Terang dinamakan siang dan gelap dinamakan malam terjadi di hari pertama, sementara Matahari dan bulan baru ada di hari ke 4
- Bagaimana mungkin, tumbuhan yang berbiji dan buah-buahan yang berbiji dapat tumbuh semetara Matahari dan Bulan baru diciptakan keesokan harinya, dimana satu hari Allah setara 1000 tahun di bumi.
Beberapa pendapat kalangan nasrani menghubungkan terang dan gelap sebagai kebaikan dan kejahatan, namun pendapat itu juga tidak relevan mengingat obyek kejahatan belum tercipta.
Diatas telah disebutkan bahwa Frase “Jadilah terang” dilakukan sebelum penciptaan. Semua penggunaan Frase “Jadilah terang” ternyata dilakukan setelah ada Air yang menutupi samudera raya! Tidak ada bukti dari Alkitab yang menyatakan bahwa Air yang menutupi samudera raya juga diciptakan oleh Allah.
Di hari pertama, Tidak diceritakan bagaimana air tercipta karena tidak didahului dengan kata “Jadilah terang”. Air dan Allah sudah ada. Bentuk bumi saat itu hanyalah air yang menutupi seluruh BUMI. Dari atas air tercurah dan dibawah juga ada air, di mana-mana hanyalah Air.
Alkitab pada kitab Kejadian 1 hanya bercerita mengenai Bumi disaat Banjir besar, Ia tidak berbicara mengenai pembentukan Tata surya apalagi Pembentukan Semesta, Petunjuk mengenai hal itu, dilihat di hari ke dua dan ketiga, ketika Banjir itu reda, Langit mulai terang, Air hanya dibawah Langit, beberapa mulai surut, daratan terlihat dan sisanya berupa Lautan.
Jadi jelas bahwa Alkitab hanya menceritakan surutnya banjir besar daripada kisah mengenai penciptaan semesta dengan ledakan yang luarbiasa! Sama sekali tidak ada relevansinya dengan hipotesis Big Bang.
Terus bagaimana halnya dengan konsep penciptaan menurut Al-qur’an?
Al Qur’an ternyata lebih maju dengan menutup lubang logika awal terciptanya Langit dan bumi dengan menggunakan Frase kata ‘jadilah..’ yang sama!
Frase kata yang sama yaitu ‘jadilah..’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan frase ke-MahaKuasa-an, Itu tercantum pada 8 ayat [Al Baqarah 2:117, Ali Imran 3: 47, Ali Imran 3: 59, Al Anaam 6: 73, An Nahl 16: 40, Maryam 19: 35 Yasin 36: 82, dan Al Ghafir 40: 68] yaitu saat penciptaan langit dan Bumi, Penciptaan Adam & Isa, serta penciptaan lainnya yang dikehendaki Allah:
[2:117] Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
[3: 59] Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.
[36: 82] Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.
Apakah frase kata ‘jadilah..’ atau ‘kun fayakoonu’ merupakan Big Bang?
Qur’an ayat 51: 47 menyatakan bahwa “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”.
Beberapa orang menterjemahkan kata ‘kami benar-benar berkuasa’ menjadi ‘’kami meluaskannya’. Tafsiran ‘kami meluaskan’ dikemukakan oleh Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja ketika hipotesis Big Bang dan alam semesta yang terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang ‘jadilah!’ maka samasekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam semesta yang terus mengembang.
Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur’an terdapat di surat [7:54, 10:3, 11:7, 21:30, 25:59, 32:4, 57:4, 41:9-12 dan 79:27-33].
Surat Al Anbiyaa’ 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula:
Al Anbiyaa’ 21:30, Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Tafsir Ibn Kathir atas ayat 21:30:
…Tidakah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah..
Saidbin Jubayr mengatakan :
‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kemudian Langit dinaikkan dan bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur’an’
Al hasan dan Qatadah mengatakan,’Mereka Dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini’
Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
- Pertama, (41:9) Bumi di ciptakan dalam dua masa
- Kedua, (41:10) Segala isi Bumi diciptakan total dalam empat masa
- Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan Bumi dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan terlebih dahulu, diselesaikan baru kemudian Allah menyelesaikan Langit dan itu dibuktikan di ayat selanjutnya
- Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
TAFSIR Ibn Kathir untuk surat 41:9-11 juga menyatakan bahwa:
Penciptaan Bumi dan Penciptaan langit dibicarakan secara terpisah Allah berkata bahwa Ia menciptakan Bumi terlebih dahulu, karena itu adalah Fondasi, dan Fondasi harus dibangun terlebih dahulu baru kemudian atap..
Berkenaan dengan penciptaan Bintang-bintang di ayat Fushshilat 41:12 maka terdapat 3 (ayat) lain di Al Qur’an yang memberikan konfirmasi pasti bahwa bintang- bintang diciptakan untuk menghiasi langit dan sebagai alat untuk melempar setan-setan ketika mereka mencuri dengar berita dari Allah/langit [Ash Shaaffaat 37: 6, Al Mulk 67: 5, Al Hijr 15:16-18 dan juga ‘Al Buruj sebagai bintang besar pada ayat Al Furqaan 25:61]
Surat Al Mulk 67:5, Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
Tafsir Ibn Kathir surat 67:1-5
Ayat ini merujuk pada bintang-bintang yang telah di letakan di langit, beberapa bergerak dan beberapa diam.
Qatadah berkata, ‘Bintang-bintang diciptakan hanya untuk tiga kegunaan, yaitu: Hiasan di langit, Alat pelempar setan dan petunjuk Navigasi, Jadi siapapun yang mencari interpretasi lain tentang bintang selain ini maka itu jelas merupakan opini pribadi, Ia telah melebihi porsinya dan membebani dirinya dengan hal-hal yang ia sendiri tidak punya pengetahuan tentang ini. [Ibn Jarir dan Ibn Hatim merekam riwayat ini].
Kegunaan ‘Al Buruj’ (Bintang besar) juga sama sebagai Benteng penjaga untuk melempar setan yang mencuri dengar [riwayat dari Atiyah Al-`Awfi, lihat: Tafsir Ibn Kathir surat 15:16-19]
Surat An Naazi’ aat 79:27-33, juga menyajikan urutan pengerjaan penciptaan yang dilakukan Allah!
Allah menyatakan bahwa penciptaan Manusia itu jauh lebih mudah daripada penciptaan Langit. Ia meninggikan Bangunannya lalu menyempurnakannya (79:28). Kemudian ia Menciptakan siang dan malam. Kemudian bumi dihamparkannya (diisi) Caranya: memancarkan Air dan menumbuhkan tumbuhan, gunung-gunung dipancangkan teguh (79:31-32). Untuk apa? Untuk kesenangan Manusia dan binatang ternak milik manusia (79:33)
tafsir Ibn Kathir untuk surat 79:27-33:
It already has been mentioned previously in Surat Ha Mim As-Sajdah that the earth was created before the heaven was created, but it was only spread out after the creation of the heaven.
Di Tafsir Ibn Kathir untuk surat 79:27-33, terdapat satu riwayat menarik mengenai kebingungan seseorang akan hubungan surat [41:9-12] dan surat [79:27-33] yaitu mana yang diciptakan terlebih dahulu: Bumi atau Langit.
Sa’id Bin Jubayr berkata, ‘Seseorang berkata pada Ibn ‘Abbas: Saya menemukan di Qur’an yang membingungkan ku:…Allah berkata (79:27-33):
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Jadi Dia menyatakan bahwa Penciptaan Lagit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, Namun kemudian Allah berkata (41:9-12):
Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Di sini Allah menyatakan Penciptaan Bumi dahulu baru kemudian Penciptaan Langit. Kemudian Ibn ‘Abbas menjawab:
- Allah menciptakan Bumi dalam dua hari (masa),
- kemudian menciptakan Langit, kemudian (Istawa ila) meninggikan langit dan membentuknya dalam dua hari lagi.
- Kemudian membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benta tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.
Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata, ‘Ia ciptakan bumi dalam dua hari’, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala isinya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari. Di rekaman Al Bukhari.
- Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin.
- Dia meletakan Gunung-gunung yang kokoh di atasnya, menumbuhkan yang bermanfaat, menakar untuk perlengkapan yang dibutuhkan manusia, artinya pada Selasa dan Rabu, jadi dengan dua hari sebelumnya menjadi empat hari
- Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih merupakan asap..melengkap dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat
Pada rekaman Hadis Muslim, Book 039, Number 6707, Abu Huraira melaporkan bahwa Nabi menggenggam tanganku dan berkata: Allah yang Maha Agung dan Mulia menciptakan:
- Tanah pada hari Sabtu dan
- Gunung pada hari Minggu dan
- Pepohonan pada hari Senin dan
- Segala yang berkaitan kelengkapan pekerjaan pada Selasa dan
- cahaya pada hari Rabu dan
- Dan menyebarkan Binatang pada hari Kamis dan
- Adam setelah ashar pada hari Jum’at, ciptaan terakhir pada hari Jum’at antara Sore dan Malam
Tiga laporan mengenai penciptaan langit dan bumi di atas, sudah menegaskan bahwa: Bumi diciptakan terlebih dahulu baru kemudian langit.
Masih mengenai Surat 41:11
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu..”
Dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:1-4,
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Riwayat Abu Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi SAW. dan berkata: “Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu.” Rasulullah SAW tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.
Dari hadis di atas, kita ketahui bahwa tidak ada penolakan mengenai asal muasal Langit, Adam, Iblis dan Bumi.
Terdapat fakta menarik yang disebutkan di surat 41, yaitu setelah penciptaan Bumi, Langit masih beberbentuk kabut kemudian hadis mengisyaratkan pernyataan yang sama dari kaum yahudi bahwa langit diciptakan dari kabut sehingga penciptaan semesta dari agama-agama Abrahamik lebih mendekati hipotesis kabut daripada hipotesis Big Bang.
Surat 41, 51, 21 dan 79 termasuk golongan Almakiyah (sebelum Hijrah ke Medinah, 620 M) dan urutan turunnya surat adalah tertera demikian. Ayat 112, ada yang mengganggap sebagai Al Makiyyah, sementara As suyuti menganggap sebagai Al Madaniyya
Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79. Di surat Al Baqarah 2:29, Muhammad dan Jibril bersabda bahwa:
“Ia yang menjadikan segala sesuatunya untukmu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”
Setelah semuanya siap, di dilanjutkan dengan penciptaan Adam di Al Baqarah 2:30-36, surat itu memperkuat surat-surat penciptaan manusia yang turun sebelumnya yaitu di 7:10-24, 15:26-33 dan 38:71-84. Disebutkab bahwa Adam diciptakan dari tanah kemudian Allah berkata, ‘Jadilah!’ [3:59]
Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian langit plus 7 langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar“
Ada pendapat yang mengatakan bahwa 7 langit adalah 7 lapisan Atmosfir. Di jaman awal Islam, Mujahid, Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir untuk tafsir surat 13:2-4 , dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit adalah 500 tahun [jadi sekitar 3500 tahun]. Jelas sudah bahwa 7 langit adalah bukan atmosfir, sesuai dengan bunyi surat di qur’an maka langit yang dimaksudkan adalah ‘surga’:
Surat Al Najm 53:14-15, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal..
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu:
- sungai yang berisi cahaya yang berkilauan;
- sungai yang bermuatan salju putih berkilauan;
- sungai yang penuh dengan air; dan
- sungai yang berisi api yang menyala kemerahan.
Para malaikat berdiri di setiap sungai tersebut sambil bertasbih kepada Allah. Hadis yang menyebutkan 7 langit adalah Surga:
- Sahih Bukhari pada Vol.1, Buku 9, No. 608, yang dinarasikan Anas Bin Malik, yaitu saat perjalanan Isra’ Mira’j naik hingga kelangit ke 7 dikatakan oleh Nabi Muhammad bahwa Ia dibawa keliling langit dan kemudian Ia lihat ditepi Sungai, Ia lihat Istana yang dibangun dari Mutiara dan Jamrud..
- Sahih Bukhari Vol.1 Buku 8 no.345, diriwayatkan Abu Dhar, Muhammad berkata, saat ia mencapai Langit pertama. Ia berjumpa Adam bersama jiwa-jiwa anak cucunya pada sisi kanan dan kiri Adam, dimana yang dikanannya merupakan penghuni Surga dan dikirinya adalah penghuni neraka..
- Sahih Bukhari Vol.4 Buku 54 no. 426, diriwayatkan Malik Bin Sasaa, Muhammad berkata ketika Ia mencapai langit ke 7, Ia bertemu Abraham disana dan melihat Bait-Al-Ma’mur (Rumah Allah) yang didalamnya 70.000 malaikat yang berbeda yang melakukan sholat setiap harinya. Ia lihat pula Sidrat-ul-Muntaha, Buah Nabk, daun seperti telinga gajah, dan empat sungai….sungai Nil dan Euphrate…[Abas Malik meriwayatkan…dan 4 Sungai mengalir, dua terlihat dan dua tidak..yang terlihat adalah Nil dan Euphrates (Hadis Bukhari Vol. 5 Buku 58 No.227); Abu Huraira meriwayatkan Nabi berkata: Saihan, Jaihan, Euphrates dan Nil adalah nama-nama sungai di Firdaus (Sahih Muslim 040 no 6807)]
Kesimpulan penciptaan menurut Al-Qur’an adalah;
- Penciptaan dalam Al-Qur’an hanya menjelaskan dalam lingkup penciptaan bumi dan langit yang kedudukannya sederajad, bukan penciptaan tata surya dan alam semesta.
- Fungsi Bintang-bintang dan Bintang besar bukanlah seperti Matahari, namun sebagai Penghias langit, Pelempar setan dan Petunjuk navigasi.
- Bumi diciptakan duluan baru kemudian langit dan segala isinya. Penciptaan Manusia dilakukan setelah penciptaan Langit dan segala isinya selesai.
Jelas sudah bahwa penciptaan versi Qur’an tidak ada relevansinya dengan Big Bang. Bahkan jauh lebih tidak masuk akal dari teori Big Bang. Tetapi kenapa orang Islam ngotot bahwa kosmologinya sesuai dengan Big Bang?
Bagaimana halnya teori penciptaan menurut Veda? Penjelasan kronologi penciptaan menurut Veda sudah saya singgung dalam artikel-artikel sebelumnya yang memiliki korelasi dengan prinsip Lubang Hitang (Black Hole) dan Lubang putih (White Hole). Teori waktu dalam Veda juga sudah saya ulas berdasarkan prinsip teori relativitas umum yang dapat anda temukan dalam website ini.
Sebenarnya dengan teori Black Hole dan White Hole yang saya lemparkan dalam artikel sebelumnya harus digaris bawahi bahwa White Hole dan Black Hole itu sendiri adalah pori-pori Tuhan. Jadi Teori yang saya kemukakan tersebut tidak terlepas dari adanya sang pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Agung. Lebih lanjut T. D. Singh, P.hD. seorang ahli dalam kimia organik yang juga merupakan seorang guru kerohanian dalam garis perguruan/parampara Gaudya Vaisnava dengan nama “Bhaktisvarupa Damodara Swami” mencetuskan sebuah istilah yang menandakan adanya campur tangan Tuhan dalam penciptaan ini, yaitu istilah “Big Vision”
Kenyataan ini didukung oleh para ilmuan-ilmuan besar yang entah karena kebetulan atau bukan pernah bersentuhan dengan konsep kosmologi Veda dan mereka mendukung akan adanya pengendali dari semua hal ini. Terdapat Big Vision dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Albert Einstein mengatakan:”Berusahalah untuk menembus rahasia-rahasia alam dengan cara kita yang terbatas maka anda akan menemukan bahwa, dibalik seluruh rangkaian yang terlihat jelas, terdapat sesuatu yang halus, yang tidak dapat diraba, dan dipahami”.
John Eccles juga mengatakan: “Terdapat misteri mendasar dalam pribadi saya, yang berada di luar perhitungan bilogi mengenai perkembangan tubuh dan otak saya”.
Sedangkan Isaac Newton mengatakan:”Sususnan matahari, planet-planet, dan komet-komet yang paling indah ini, hanya bisa berjalan atas perintah dan kuasa dari suatu Mahluk yang cerdas dan perkasa”.
Roger Penrose berkata: “Saya ingin mengatakan bahwa jagat raya ini memiliki suatu tujuan. Ia tidaklah diciptakan secara kebetulan”.
Profesor George Wald, peraih nobel dalam bidang biologi menyatakan: “Perbedaan yang besar antara massa nukleon dan elektron merupakan salah satu keadaan yang diperlukan bagi kehidupan. Hampir seluruh massa sebuah atom terletak pada nukleusnya dan hal itu diperkirakan bertujuan untuk mempertahankan kedudukannya terlepas dari bagaimana elektron-elektron bergerak di sekelilingnya. Itulah satu-satunya penyebab kenapa segala sesuatu yang terdapat di dunia ini tetap pada posisinya. Jika proton dan neutron hampir sama massa-nya dengan elektron, baik berat maupun ringan, akan saling mengelilingi satu sama lain sehingga semua materi di jagat raya ini berupa cairan”
Sedangkan Charles Townes, peraih nobel dalam bidang fisika menyatakan bahwa terdapat konstanta-konstanta fisika yang unik di alam semesta ini. Jika seandainya nilai konstanta-konstanta ini berbeda sedikit saja maka jagat raya ini akan sangat jauh berbeda.
Dari sekian banyak artikel-artikel saya sebelumnya mengenai penciptaan, maka poin-poin penting kosmologi penciptaan Veda adalah sebagai berikut;
1. Alam semesta ini adalah alam semesta yang tertutup
2. Terdapat banyak alam semesta yang tak terhitung jumlahnya dan alam semesta kita hanyalah salah satunya.
3. Masing-masing alam semesta berbentuk seperti oval / bulat telur.
4. Setiap alam semesta memiliki awal dan akhir yang muncul dari pori-pori Tuhan (White Hole) dan akan lenyak tertarik lagi kedalam pori-pori yang sama (Black Hole) pada waktu pralaya / kiamat total.
5. Usia alam semesta kita adalah 155,522 x 10^12 tahun (lebih tua 10^4 tahun dari prediksi teori Big Bang)
6. Penciptaan dan peleburan alam semesta berlangsung dalam suatu siklus sebagaimana siklus siang dan malam yang terjadi secara bergantian.
7. Alam semesta kita ini akan berakhir / kiamat total pada 155,518 x 10^12 tahun yang akan datang.
8. Selama masa waktu hidup suatu alam semesta, secara periodik terjadi penciptaan dan peleburan sebagian alam semesta.
9. Terdapat 8.400.000 jenis kehidupan dalam alam semesta ini.
Seorang ilmuan terkemuka, Penrose menyarankan agar dicari sains baru untuk menjelaskan prinsip-prinsip sifat tertentu seperti kesadaran yang diungkapkan dalam kosmologi Veda, sehingga perkembangan sains baru ini adalah merupakan gabungan spiritual dengan pandangan dan pengetahuan ilmiah dan sepertinya kosmologi Veda sangatlah sempurna untuk hal ini.
Sumber : Vedanta & Science Series, Life and Origin of the Universe by His Holiness Bhaktivedanta Damodara Swami
(T. D. Singh, P.hD.), The Bhaktivedanta Institute, Kolkata.
tolong berikan pengertian yang jelas tentang teori big bang permukaan bumi!
Maaf mbak/mas Mila, maksud pertanyaannya apa? Pengertian tentang teori Big Bang atau teori pembentukan bumi menurut Big Bang?
narayanasmrti.com to GoogleReader!
Have a nice day
Joker
Super post, Need to mark it on Digg
untuk mengambil kesimpulan dalam AlQuran kita juga harus paham bahasa Arab pula…
Dalam bahasa Arab ada kaitan logis yang maknawi antara istilah dengan bendanya. Ambillah misalnya telur, rumah, dan burung, egg, house dan bird (Inggeris), ei, huis dan vogel (Belanda), tamango, uci dan tori (Jepang). Dalam bahasa-bahasa itu betul-betul kata-kata itu hanya sekadar untuk identifikasi saja, tidak lebih dari itu.
Bagaimana dalam bahasa Arab? Telur dalam bahasa Arabnya adalah baydh. Istilah itu menyatakan bahwa benda yang dimaksud putih warnanya dan lonjong bentuknya,sebab putih dalam bahasa Arab adalah abyadh (mudzakkar, jantan) atau baydha-‘ (muannats, betina), sedangkan lonjong dalam bahasa Arabnya ialah baydha’. Rumah bahasa Arabnya ialah bayt. Istilah itu menyatakan bahwa benda yang dimaksud berfungsi untuk tempat bermalam, sebab bermalam dalam bahasa Arabnya ialah baata. Burung bahasa Arabnya thayr. Kata ini menunjukkan sesuatu yang dapat terbang, sebab terbang dalam bahasa Arabnya thaara.
Demikianlah dalam adat-isitiadat berbahasa. Walaupun ternyata istilah yang dipergunakan untuk suatu benda atau pemahaman sebenarnya salah, akan tetap dipakai, apabila istilah itu telah memasyarakat.
WaLlahu a’lamu bishshawab
PENGERTIAN LANGIT DALAM AL QURAN
1.Langit berarti Atmosfir, contoh :
QS Al Baqarah 2 : 22
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.
(*) Yang menjadi “atap” planet Bumi adalah Atmosfir. Tempat turun hujan adalah Atmosfir, bukan angkasa luar.
QS Ar Ruum 90 : 48
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
(*) Tempat awan dibentangkan adalah Atmosfir, bukan angkasa luar.
QS Al Mulk 67 : 5
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-
bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
(*) Meteor disebut juga bintang jatuh, yang sangat indah menghiasi angkasa bila kebetulan kita lihat di malam hari. Langit yang dekat adalah atmosfir, dan meteor terjadi karena benda langit yang jatuh tertarik bumi bergesekan dengan atmosfir. Meteor terlihat bagai bintang yang dilemparkan.
QS Fushshilat 41 : 9 – 12
Katakanlah: “Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan
bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi
orang-orang yang bertanya.
kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan
pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui.
(*) Atmosfir terdiri dari beberapa lapisan : 1.Troposfer, 2.Stratosfer, 3.Ozonosfer, 4.Mesosfer, 5.Termosfer, 6.Ionosfer, 7.Eksosfer
Ayat ini juga menjelaskan bahwa Atmosfir bumi diciptakan setelah adanya Bumi.
2.Langit berarti Luar Angkasa ( seluruh alam semesta ), contoh :
QS 2. Al Baqarah 2 : 255
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at (pertolongan) di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (kekuasaan) Allah
meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
QS 35. Faathir 35 : 44
dan Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana
kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu
adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS 34. Saba’ 34 : 1
segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
QS 11. Huud 11 : 123
dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Mas Ivan,
Terus kesimpulannya Langit itu semua hal yang berada di luar bumi atau hanya atmosfir? dan kaitannya dengan Big Bang yang selama ini digembar-gemborkan apa bro?
hahaha…umat hindu yg ngiri akan kebenaran al-Quran mencoba untuk mencari2 kesalahan, penafsiran al-Quran tanpa iman dan ilmu memang bisa menyesatkan, apalagi kalo penulisnya udah dengki:D
COBA PERHATIKAN AYAT INI
” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak”(QS.55:37)
SEKARANG LIHAT GAMBAR INI
http://news.nationalgeographic.com/news/2009/09/photogalleries/week-in-space-pictures-58/index.html?source=link_fb0902
DAN GAMBAR INI
http://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_741.html
@Bro dreamie;
Langit yang mana yang membelah bro? warna langit yang merah merona itu dapat diamati dengan mata telanjang pada pagi atau sore hari. jadi tidak ada hal yang luar biasa di sini kan?
Nah sekarang saya tanya, konsep penciptaan yang sejati dari Al-Qur’an seperti apa? Mohon dijelaskan ya bro… 🙂
Dreami@
siapa yg ngiri!!!ajaran kya islam dibangga2in,emang dmana letak ksempurnaan quran anda??
Gambar nebula tadi ma ayat yg ente sbutkan,apa hubungannya??apa karena bntuknya sperti mawar??
Lucu bnget,mlahan gua ktawa ngakak ne,,ayat yg ente sbutin’maka apabila langit terbelah’ prtanyaannya,apa mungkin langit bisa ‘terbelah’ ha50jtx…IMPOSIBLE!!!
damai az dah,,ga ada gunanya jga,,mendng hdup tentram…gwa,wlaupun hindu,ga pernah menyatakan agama gua paling benar,paling sempurna,karena Tuhan gua mngjarkan ‘apapun kepercayaan yg diyakininya,Aku perlakukan sama,wahai putra partha(arjuna) orang orang mencariku dengan berbagai jalan..
Maaf,klo ada kata2 saya yang sdikit kasar..
Damai,shantih..
Om Shantih3x Om
hahaha…dapat diamati dgn mata telanjang???!!!itu aja baru ketauan baru2 ini pake teleskop huble..
kalaupun saya menjelaskan menurut sudut pandang saya yg gak bertentangan dgn science modern ataupun al-Quran, anda akan tetap mencari2 kesalahan. krn itu percuma saja..
” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak”(QS.55:37)
kalau pagi hari, bukannya langit juga merah merona? kalau sore hari bukannya mera merona juga?
Lagian nebula yang tampak oleh teleskop itu bukan peristiwa pembelahan langit kan? 🙂
@dreamie….
aya-aya wae sampean ini. plis dong ah.
hahaha… makanya mendingan saya gk usah menjelaskan kpd anda ttg penciptaan alam semesta yg tdk bertolak belakang dgn science atopun al-Quran, wong saya kasih bukti yg jelas ttg langir berwarna merah dan seperti mawar aja anda masih ngelak gmn mo nerima penjelasan saya yg lbh rumit???hehehe..
mungkin ada yg berpikir bahwa langit itu hanyalah atmosfer bumi??:D
@dreamie;
Bukankah penjelasan anda sebelumnya mengatakan bahw langit dalam Al-Qur’an dapat berarti atmosfer dan juga yang terdapat di luar bumi dan atmosfer-nya kan?
Nah, warna merah yang kasat mata yang saya katakan adalah yang di atmosfernya. Apa itu salah?
Coba anda berdebat dengan premis yang benar. Bukan untuk saya, tapi banyak orang yang berkunjung ke web ini yang akan membacanya. Jadi biarlah orang lain yang menilainya bro… 🙂
Wah semuanya udah mulai terbawa suasana panas nih….
@Dreamie
silahkan postingkan bagaimana konsep penciptaan alam semesta menurut Qur’an yang tidak bertolak belakang dengan science, dan kita bisa membahasnya disini secara baik dan sesuai dasar.
Silahkan sdr. Dreamie postingkan saja…..
Untuk rekan yang lain harap menahan diri dan juga harap memberikan kesempatan kepada sdr. Dreamie, nah jika sdr. Dreamie telah selesai baru kita bahas postingan tsb, dan kita uji apakah memang sesuai dengan science seperti sdr. Dreamie bilang.
Silahkan sdr. Dreamie, saya menunggu postingan anda….
Terima Kasih.
@ari_bcak
buat apa kalo pd akhirnya kita hanya ngotot2an???masing2 dari kita sudah terdogma oleh agama kita bahwa agama kitalah yg benar. kalo saya bilang begini, anda bilang begitu, bgini-bgitu, bgini-bgitu, akhirnya kita cm menciptakan permusuhan, mk dari itu saya gk akan memaksakan pemahaman saya ini kpd anda..
wassalam ^^v
@dreami: ini namanya diskusi, siapa bilang orng Hindu ngeyel… kmi cm brtanya.. krn dlm dskusi atau debat itu kdua blah pihak hrs mmberikan argumen sjelas2ny, seakurat2ny, n klo bs lngkap… g hbs masalahny klo anda brhnti krn pndapat sbyektif anda sprti comment anda di atas..
klo gini thok…jdny g ad kjelasan….
skali lg jgn dianggap tmpt ejek mngejek… tmpt mncari ksalahan… tp ini tmpt utk kjelasan, pmahaman brsama, kesadaran, dan prdamaian… ayolah… kami tunggu jwbn anda….
apa anda tdk tahu jwbnny??
God Love Us…. 😀
@Dreamie:
apa ini sebuah “ketakutan” anda jika ayat yang nantinya anda sodorkan akan dikupas pemahamannya??????
saya harap tidak karena jika memakai dasar dan anda yakin bahwa Qur’an memang seusai dengan science yang seperti anda bilang maka bisa didiskusikan dan saya rasa pemilik web (sdr. Ngarayana) dan rekan-rekan yang lain juga ngomong pasti pake dasar (dengan mengupas dari ayat yang anda sodrokan tsb) dan bukannya asal ngomong doang jadi ayo kita masing-masing belajar, dan jangan malu-malu ya…..
Silahkan sdr. Dreamie postingan anda, nah jika memang anda bisa membuktikan pendapat anda bahwa Qur’an sesuai dengan science maka saya mungkin bisa “mempertimbangkan” ajaran Islam, tapi jika anda tidak bisa membuktikannya nah apa anda mau juga “mempertimbangkan” ajaran Hindu?????
Silahkan Sdr. Dreamie, ayo kita diskusi pake fakta dan dasar dan juga ingat bahwa kita tidak bisa “ngibul” disini krn banyak yang membaca postingan kita,
Terima kasih,
wah, bakalan rame neh.
ikut duduk dipojokan ah, ndengerin ulasan dr bro dreamie ttg konsep penciptaan menurut quran yg sesuai dgn sains modern.
manstabz!!!!
mudah2an bisa menambah wawasan.
@Dreamie
wah ni kn tem diskusi..coba ja sampaiin proses penciptaan mnurut islam gmana…sekedar pengen tahu ja,,,,gak salahkan? to sampean emang ga tau? hehehe
salam damai
@ngarayana
hahahaha… itu justru saya yg bertanya kpd anda, emangnya langit atmofer bumi doank???hihihihihi..
Kan dalam teori penciptaan dan seputar kosmologi Veda sudah saya jelaskan bro? Belum baca? 🙂
@ngarayana
hahahaha… itu justru saya yg bertanya kpd anda, emangnya langit atmofer bumi doank???hihihihihi..
soalnya saya baca pernyataan anda seolah2 langit itu hanya atmosfer bumi doank.hihihihihi…
@ngarayana
truss apa yg aneh ketika ada ayat al-Quran yg bilank gini:
” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak”(QS.55:37)
DGN BUKTI INI
http://news.nationalgeographic.com/news/2009/09/photogalleries/week-in-space-pictures-58/index.html?source=link_fb0902
DAN INI
http://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_741.html
toh nebula itu jg bagian dari langit kan?:D
Nebula terletak di langit bro…. jadi begini. Jika di lautan terdapat kapal dan kapal itu membelah, apakah itu artinya laut membelah?
hahahaha.. kalo cm sgini doank kemampuan anda memahami, ya susah..
kalo ketika itu Allah menyebutkan kata nebula yg pada saat itu gk dimengerti manusia, apakah itu adalah hal yg bijak???
emanknya kapan manusia tau kyk komet, nebula dll, aneh gk kalo saya bilank kepada anda “dan ketika rekitoto telah terbelah menjadi mawar merah”
jd aneh gak?? anda gk tau kan apa itu “rekitoto”??tar kalo Tuhan bilank sesuatu yg aneh manusia jd mikir “nih tuhan ngomong apa sih??kok aneh??ngaco bener..” yg ada malah gk percaya & di anggap aneh..
Dreami@ uji material keabsahan klaim kalangan islam terhadap kalki avatara :
# apakah muhammad adalah than?? Tidak, muhammad hanyaklah utusan, sedangkan kalki adalah Tuhan itu sendiri “yada-yada hi dharmasya glanir bhavati bharata abhyutthanam adharmasya tadatmanam sadhunam vinasaya dusktram dharma samsthapanarthaya sambavami yuge yuge. (BG 4.7_8) yang artinya manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela, pada saat itulah Aku menjelma ke dunia wahai keturunan bharata(arjuna) untuk menegakkan kebenaran dan menyalamatkan dunia dari kejahatan
#* Apakah Muhammad Menyatakan Reinkarnasi(Punarbawa/Tumimbal Lahir)? Tidak
* Apakah Muhammad menyatakan ada hukum Karmaphala(Kamma)? Tidak
* Apakah Muhammad menyatakan ada Nirwana(nibbana) selain Surga dan Neraka? Tidak
* Apakah tahun kehidupan Muhammad berada di dekat tahun-tahun yang diramalkan akan hadirnya Kalki Avatara dan/atau Buddha Maitreya didunia? Tidak
o Kalkiy Avatara akan muncul didunia pada kisaran 352.981 Masehi atau tahun 424.981 Masehi dan Buddha Maitreya akan hadir di 56.000.000.000 tahun lagi.
o Kalky avatar lahir pada bulan Baisakha 12 hari setelah bulan penuh (purnama), berarti 12 hari setelah tanggal 14/15 yaitu tanggal 26/27 akhir bulan Baisakha.
o Sementara itu kepastian tanggal lahir Muhammad pun tidak diketahui saat dulu maupun sekarang. Pendapat para Ulama berbeda-beda dalam hal ini. Phillip K. Hitti berkata bahwa dia dilahirkan sekitar 571 AD (History of the Arabs, hal 111). Abdullah Yusuf Ali berkeras, “tahun yg selalu diberikan utk kelahiran sang Nabi adalah 570 AD, meski tanggalnya harus dikira-kira, jadi angkanya adalah antara 569 dan 571, kemungkinan batas paling ekstrim.” (Quran, V.2, hal 1071).
o Walau tahun kelahirannya Muhamad misterius, Muslim tetap menetapkan bahwa dia lahir dijam2 awal pada hari Senin, hari ke-29 bulan Agustus, 570 AD (Lihat Ghulam Mustafa, Vishva Nabi, hal 40). – Sebuah perayaan yg mereka rayakan dg pawai riuh. Namun faktanya tetap: tahun kelahiran Muhamad tidak ditetapkan berdasarkan bukti2 sejarah yg dapat dipercaya. Perayaan kelahiran Muhammad, dengan begitu, ini tidak berdasarkan sumber2 kuat Islam namun hanya berdasarkan tradisi.
* Apakah Muhammad yang mengajarkan sendiri ajarannya? Tidak, ia diberitahukan melalui perantara yang bernama Jibril yang diyakini sebagai malaikat (mungkin dapat disamakan dengan Dewa). Buddha Maitreya tidak memerlukan perantara untuk mengajar, bahkan Buddha Maitreya adalah guru para Dewa. Sedangkan Kalki, adalah Pemilik para Dewa sehingga Dewapun tunduk dan patuh padaNya.
* Apakah Muhammad memiliki 6 Abbhina/kekuatan Gaib? Tidak. Para Buddha mempunyai 6 kekuatan Gaib, Kalki avatar digambarkan memiliki 8 kekuatan Gaib yang melekat padanya dan dapat digunakan kapanpun Ia mau.
* Apakah Muhammad menguasai penjuru dunia? Tidak, Sewaktu Muhammad hidup lingkup daerah kekuasaan yang berhasil ditaklukannya bahkan tidak sampai keluar dari Jazirah Arab
* Apakah Muhammad mempunyai banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh? Tidak, Semua anak laki-lakinya telah mati muda, Dari Khadijah (Qasim dan Abdullah) meninggal selagi bayi, dari Budaknya Maria al-Qibthiya (Ibrahim) meninggal saat usia 4 tahun. Yang tersisa hanya berasal dari putrinya Fatimah yang menikah dengan Ali (Hasan dan Husain) yang juga tewas sekeluarga dibantai pada masa Bani Umayah dan Bani Abbas. Menurut sumber yang masih harus diuji keabsahannya dikisahkan bahwa masih ada keturunan Muhammad yang selamat dan lari ke maroko.
* Apakah Muhammad mempunyai ciri2 32 Manussa Agung/Maha Purisa? Tidak
* Apakah Muhammad menaklukan tidak dengan pedang tapi dengan kebenaran? Tidak, ia berperang dengan menggunakan Pedang. Ini sangat jauh berbeda dengan Buddha dimana saat Beliau di cacimaki, diserang Gajah dan hendak dibunuh tetap dalam keadaan diam tidak menyerang dan hanya menyampaikan kebenaran melalui ucapanNya saja dan semua yang menyerangnya menjadi Pengikutnya. Sementara Kalki dikisahkan bersenjatakan Petir(Bajra) yang menyerupai Pedang yang dapat menghanguskan sebuah Kota (ini lebih menyerupai senjata masa depan daripada sebuah pedang jaman dulu)
* Apakah Muhammad mempunyai kuda putih sebagai tunggangannya setiap saat? Tidak, Ia tidak mempunyai tunggangan yang sama yang dipakainya setiap saat dan tidak pernah tercatat bahwa Muhammad mempunyai kuda berwarna putih sebagai tunggangannya.
* Apakah Buraq adalah Kuda putih? Tidak, Buraq adalah suatu mahluk menyerupai hewan berwarna putih berbadan lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari Bagal (MuslimBook 001, Number 0309, Buchari, Vol 5, Book 58, Number 227:) bermuka Manusia dan berekor merak (The Haj, Leon Uris’s dan Gambar Buraq dari literatur abad 16). Buraq tidak ditunggangi Muhammad setiap saat namun hanya satu kali yang konon terjadi pada peristiwa Isra’ Mir’aj [AQ 17:1; Bukhari vol 9, buku 63 no.608; Tisdal, W., “Original Sources of Islam”, hal. 78] pada tanggal 27 Rajab tahun ke-11 kerasulan Muhammad. Buraq tidak pernah disebut dalam Al Qur’an dan hanya muncul di Hadis sahih Muslim dan Buchari dan itupun tidak pernah disebutkan sebagai Kuda berwarna putih. Peristiwa Isra’ Miraj menyatakan:
o Muhammad pergi menaiki Buraq ( Buraq tidak pernah ada di dalam Qur’an dan hanya tercatat di hadist itupun tidak pernah dikatakan sebagai Kuda Putih).
o Saat Isra’ Mir’aj, Nabi berada dirumah seorang sepupunya (wanita) yang baru kehilangan suami(sampai tengah malam), ini tidak lazim menurut adat istiadat setempat, sementara Nabi belumlah diterima secara luas di Mekkah (2 tahun sebelum Hijrah dan hampir 1 tahun setelah ditinggal istri dan pamannya),
o Pada AQ 17:1 disebutkan Nabi mengunjungi Mesjid Aqsa yang justru baru dibangun setelah Nabi Meninggal oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H (56 tahun setelah Nabi Muhamad Wafat)
o Merupakan awal mula Shalat 5 waktu. Pada peristiwa Isra’ Mi’raj awalnya diperintahkan 50 x shalat satu harinya dan Nabi berhasil menawar kepada Allah menjadi 5 x (jadi, sampai dengan 11 tahun masa ke rasulan tidak ada perintah Shalat)
* Apakah Muhammad tidak pernah Membunuh dan/atau anti pembunuhan? Tidak, Ia membunuh dan memerintahkan Pembunuhan dan pembantaian.
* Seorang Buddha setelah mencapai Buddha tidak akan menikah lagi untuk alasan Apapun, apakah Muhammad juga tidak menikah lagi setelah menjadi Rasul? Tidak, setelah menjadi Rasul, Paling tidak Muhammad beristri 15 orang, 2 (dua) diantaranya diceraikan.
* Apakah Istri Muhammad ada yang bernama Padma? Tidak, Selain dari Khaddijah, istri-istri Muhammad lainnya adalah Saudah, Aisyah, Hafshah, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah, Juwariyah, Zainab binti Jahsyi(Mantan istri anak angkat Muhammad-Zaid ibn Haritsah), Raihanah(Budak milik Muhammad), Syafiyyah, Maemunah, Maria Qibthiyyah(budak milik Hafshah), Arkian dan masih banyak lagi(Sumber:Biografi Rasullulah, Dr. Mahdi Rizqullah Ahmad, Penerbit Qisthi press, Januari 2006, hal.887: Seandainya Rasulullah s.a.w berkehendak untuk memiliki ribuan budak perempuan dan selir, tentu saja Rasulullah s.a.w. tidak akan mengurangi haknya untuk mengambil hal tersebut. Apalagi….)
* Apakah maksud dari arti kata Ayahanda Kalki (Vishnuyasha), Ayahhanda Buddha Maitreya (Subrahma) sama artinya dengan nama ayahanda Muhammad (Abdullah)? Tidak, Vishnuyasha berarti Pengikut Wisnu, Subrahma adalah Brahma yang baik sedangkan Abdulah berarti Pengikut Allah,
o Kata Allah pada jaman Pra-islam Allah berkonotasi dengan dewa bulan. Pada jaman sebelum islam orang Arab menyembah dewa(i). Di Mekah, “Allah” adalah dewa tertinggi bangsa Quraish, sukunya Nabi. Allah memiliki 3 puteri: Al Uzzah (Venus); Manah, dewi nasib dan Al Lat, dewi tumbuh2an. Mereka dianggap paling kuasa dan campur tangan mereka atas nama pemuja sangat penting.
o Pernyataan Albert Hourani: “Nama Islam bagi Tuhan adalah “Allah”, yang sudah dipakai utk dewa2 setempat “(bahkan dipakai orang Yahudi dan Kristen yg berbicara Arab–lihat A history Of Arab people by Albert Hourani, 1991, page-16, Belknap press of Harvard University, USA).
* Apakah Arti dari Kalky, Maitreya dan Muhammad sama? Tidak, Kalky= Abadi/ pejuang yang perkasa, Maitereya adalah nama Suku beliau dan nama sebelum menjadi Buddha adalah Ajita = pemenang, tidak tertaklukan (Buddha Gautama, Gautama adalah nama suku, nama sebelum menjadi Buddha adalah Sidharta=tercapai semua maksudnya), Sedangkan Nama asli Muhammad adalah Kothan Halabi…Aminah menyebut bayinya Kothan, tapi kakeknya mengubahnya menjadi Muhammad dikemudian hari (lihat Buku R.V.C. Bodley “The Messenger”, hal 6). Arti Muhammad adalah yang terpuji namun apakah arti Kothan?
* Apakah Ayahanda Muhammad kepala suku, atau keluarga kaya atau keluarga terpandang? Tidak,
o Muhammad bukanlah orang kaya, bukan anak kepala suku dan bukan dari keluarga terpandang, ia lahir di Bakka (Quran 3:96) dan kemudian dikenal sebagai Mekah. Suku Quraish adalah penghuni aslinya, mengingat fakta bahwa suku merekalah yg memiliki kontrol atas pengawasan dan ritual religius dari rumah Tuhan tsb.
o Anggota2 dari suku Quraish terdiri dari tiga kelompok. Satu adalah kelompok pendeta, yg mengontrol rumah Tuhan dan mendapatkan pemasukan dari para peziarah. Kelompok kedua terdiri dari sejumlah kecil orang Quraish yg melakukan perdagangan. Kelompok ketiga adalah yg paling besar, dan terdiri dari mereka yg menopang hidupnya dg menyediakan air dan pelayanan2 lain bagi para peziarah.
o Pekerjaan ini tidak menjamin pemasukan yg tetap bagi mereka; ketika mereka menerima peziarah dalam jumlah yg banyak, mereka mendapat pemasukan yg besar, tapi ketika jumlah peziarah kecil pendapatan merekapun kecil. Orang2 ini spt pekerja zaman kita sekarang; mereka dibayar kalau ada pekerjaan. Lebih dari 1400 tahun yg lalu, tinggal di Mekah seorang laki2 bernama Abdullah. Dia termasuk kelompok ketiga dari kaum Quraish. Istrinya bernama Aminah. Karena dia tidak mempunyai pendapatan yg tetap, keuangan rumah tangganya selalu kempas kempis. Seringkali keduanya harus tidur tanpa makan. Kemiskinan yg terus menerus akhirnya sampai pada puncaknya, mereka sering bertengkar dan bertengkar mengenai kondisi keuangan mereka dan juga mengenai masa depan mereka.
o Kalki adalah orang terpandang begitu pula dengan Maitreya, tidak pernah seorang Avatar dan Buddha lahir dikeluarga tidak perpandang.
* Detail lebih lanjutnya ada pada satu artikel bagus yang menjawab dengan tegas dan lugas kekeliruan-kekeliruan yang dipaksakan untuk mengatakan bahwa Muhammad adalah Kalky Avatara mohon
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari uji material klaim diatas, didapatkan kesimpulan bahwa:
* Tidak ada seorang yang bernama Profesor Pundit Vaid Parksah di Universitas Allahabad
* Kemunculan Kalky Avatara dan Buddha Maitreya tidak berada dijaman Muhammad bahkan tidak juga untuk beberapa ratus tahun kedepan.
* Kalki Avatara tidak sama dengan Buddha Maitreya dan juga jelas bahwa kemunculan mereka tidak pada kisaran Jaman yang sama.
* Terdapat perbedaan Pondasi dasar yang sangat besar antara Ajaran Islam dibandingkan dengan Ajaran Hindu dan Buddha.
* Uji klaim tersebut juga membuktikan bahwa nama-nama besar dan situs-situs tersebut ternyata 0 (nol) besar sehingga sangat jelas terlihat bahwa hal ini merupakan propaganda pembodohan dan sebuah metoda Syiar yang bernilai rendah.
@ Hindu all: lihat,,si dreami merasa paling benar,,dan GA TAHU MALU,,mengklaim secara sepihak bahwa kalki adalah muhammad,,,jadi siapa yang munafik saudara dreami?????????????
@Dreamie:
anda nulis:
truss apa yg aneh ketika ada ayat al-Quran yg bilank gini:
” Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak”(QS.55:37)
DGN BUKTI INI
http://news.nationalgeographic.com/news/2009/09/photogalleries/week-in-space-pictures-58/index.html?source=link_fb0902
DAN INI
http://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_741.html
toh nebula itu jg bagian dari langit kan?:D
saya:
anda tetap, memakai ayat QS.55:37 dan telah saya telusuri dan juga sesuai dengan komentar anda agar membaca sebuah ayat secara keseluruhan maka saya telah membaca secara keseluruhan dari ayat tsb di:
http://transliteration.org/quran/WebSite_CD/MixIndonesian/055.asp
nah ketika saya membaca keseluruhan dari ayat tsb saya kok menemukan banyak kejanggalan (bagi saya) yang saya akan kutip satu aja:
خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ صَلْصَال ٍ كَالْفَخَّار
Khalaqa Al-‘Insāna Min Şalşālin Kālfakhkhāri
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
nah bisakah anda menjelaskan bahwa manusia itu terbuat dari tanah kering padahal tubuh manusia terdiri dari 5 unusr dan ini telah dibuktikan secara modern?????
ini juga ada:
رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ
Rabbu Al-Mashriqayni Wa Rabbu Al-Maghribayni
Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya. (QS. 55:17)
nah bagaimana bisa matahari punya dua tempat terbit dan tenggelam, bisakah anda menjelaskannya?????
dan juga ayat yang anda berikan,
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.” (QS. 55:37)
kok merujuk pada neraka yaitu dijawab pada:
“Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.” (QS. 55:43)
jadi apa bisa dipahami bahwa QS. 55:37 itu menjelaskan tentang neraka????
Terima Kasih.
Buat Bro Dreamie:
Mengenai warna langit lagi.
Bukankah anda yang mengklaim bahwa ayat Qur’an yang anda kutip menunjukkan bahwa yang membelah itu adalah benda yang sekarang di sebut “medula” kan? what ever-lah apa namanya di Qur’an, saya tidak mempermasalahkan nama. Tapi saya tanya lagi ke anda, yang anda maksud membelah dan berwana memerah itu benda yang ditunjukkan oleh teleskop hubble kan?
Gugus adalah kelompok bintang dan bukan kelompok galaksi. Gugus dibedakan atas dua macam yaitu gugus bola (globular cluster) dan gugus galaksi (galactic Cluster). Gugus adalah kumpulan bintang yang jumlahnya bisa ribuan atau bahkan hanya puluhan saja, sebagian besar anggotanya adalah bintang muda yang letaknya tersebar dan tidak simetris. Oleh karena itu gugus galaksi sering juga disebut sebagai gugus terbuka (open cluster). Sedangkan gugus bola diperkirakan adalah evolusi lanjut dari gugus galaksi, karena anggotanya sebagian besar adalah bintang-bintang tua dan bentuknya lebih simetris (menyerupai bola) serta padat jarak antar bintangnya relatif pendek).
sedangkan nebula hanya sebagian kecil dari penyusun gugus2 itu. jadi anda bayangkan, betapa kecilnya nebula itu dibandingkan dengan alam semesta yang maha luas.
Dengan demikian bagaimana anda dapat mengatakan bahwa fenomena nebula adalah fenomena membelahnya langit?
jangan-jangan anda tidak punya dasar eksakta ya? 🙂
@love n peace
Hahaha.. Anda tmpak emosi sekali. Kalo anda tdk mngakui sy tdk memaksa kok..^^
Tp kyknya anda gk baca cuma copy paste doank. Itu ciri2nya udah kecampur dgn ciri2 budha.hehe…
Sbaiknya anda bc ciri2 kalki avatar n nubuat Muhamad yg ad di web ini. Jd anda tahu persis ap yg mmbuat muhamad ditolak sbg kalky avatar..
@ari
Ttg manusia dr tanah itu mrpkn awal mulanya manusia pertama trbntuk, toh sampai skrg pun science tdk tau bgaimana awal mula trbentuknya kehidupan..
Gimana kalo gini: meteor yg mengandung dna/rna jatuh k tanah lalu trbntuklah manusia. Hehe.. Toh ttp gk mnyalahkn trbentk manusia dr tanah kn?
Ttg 2 tmpt terbit n tnggelmnya matahari. Justru itu adlh bukti kbenarn. Krn trnyata kutub bumi yg skrg tdk sm dgn kutub bumi yg dlu. Artinya bumi prnah mngalami perubhn kutub. Silahkn anda cari di google
Mslh langit spti warna merah mwar kmudian anda tafsirkn spti itu ya trserah aja..
@ngarayana
Hahaha… Tmpk anda tdk mngerti mksd sy. Trserah anda saja..
@dreamie
kalau berdebat dengan logika dan premis dong bro.. kalau tidak kan bisa jadi debat kusir…
huft … sepertinya suasana bener2 memanas…
@ buat temen2 yang sabar y… emank susah klo mo nyatuin satu pemikiran apalagi menyangkut agama…
@ buat saudara dreamie : apa anda seorang ilmuan astronomi ??? apa anda seeorang sejarawan ??? atau anda emank da hidup dizaman itu ??? TIDAK kan ??? anda cuma mempelajari dan memahami dari para pendahulu… anda jangan munaf klo anda membuat web nie cuma ingin orang2 yang membaca tahu dan yakin atas semua pernyataan anda… ya kan anda juga mengaitkan semuanya dengan agama anda… so, tolong jaga hati se2orang, belajar lah hidup bertoleransi… makasih
salam senyum… 🙂
@Dreamie:
anda nulis:
Ttg manusia dr tanah itu mrpkn awal mulanya manusia pertama trbntuk, toh sampai skrg pun science tdk tau bgaimana awal mula trbentuknya kehidupan..
Gimana kalo gini: meteor yg mengandung dna/rna jatuh k tanah lalu trbntuklah manusia. Hehe.. Toh ttp gk mnyalahkn trbentk manusia dr tanah kn?
Ttg 2 tmpt terbit n tnggelmnya matahari. Justru itu adlh bukti kbenarn. Krn trnyata kutub bumi yg skrg tdk sm dgn kutub bumi yg dlu. Artinya bumi prnah mngalami perubhn kutub. Silahkn anda cari di google
Mslh langit spti warna merah mwar kmudian anda tafsirkn spti itu ya trserah aja..
saya:
sudah seharusnya anda menelaah apa yang ingin anda tulis terlebih dahulu, jika tentang manusia anda sepertinya “kurang’ memiliki pengetahuan akan science dan sok mengkait-kaitkan dengan Qur’an.
Jadi sangat jauh sekaliiiiiiiii bro…….
Dan juga tentang ada perubahan kutub trus apa hubungannya dengan 2 tmp terbitnya matahari, tolong dijelakan donk saya kagak mudenk nih….
Langit seperti mawar merah….
hehehehehehhhhhh….. terlalu pemaksaan sekali bro…..
Veda malah lbh lngkap.. badan material trbuat dr air, tanah, api, udara, dan eter….
🙂 … Kesimpulannya :
Langit itu bisa berarti atmosfir, bisa berarti seluruh alam semesta.
Coba kita lihat lagi kesimpulan dari artikel anda
Jawaban kesimpulannya menurut saya :
Nomor 1 : bisa jadi begitu, sebab informasi penciptaan langit dan bumi dalam Al Quran kebanyakan mengacunya kepada penciptaan bumi dan atmosfir bumi.
Nomor 2 : Kurang tepat…. Bila kita lihat Al Quran, yang diterjemahkan menjadi kata “bintang” itu asal kata nya berbeda-beda, ada yang dari kata “buruj”, “najm” dan “mashobiha”.
Yang diartikan “bintang” sebagai pelempar setan adalah dari kata “mashobiha” bukan dimaksudkan bintang dalam arti sesungguhnya.
Nomor 3 : Kurang tepat…. Langit di sana langit yang berarti Atmosfir…
Namun karena Proses penciptaan bumi dan langit (atmosfir) masih termasuk dalam paket penciptaan Tuhan Sang Maha Pencipta saat menciptakan seluruh alam semesta, tentunya akan ada persamaan di sana sini… Misalnya tentang seluruh alam semesta dalam prosesnya melewati bentuk semacam asap terlebih dahulu.
Jadi umat Islam bukan ngotot, tapi mencoba mempelajari Informasi dari Al Quran dengan ilmu dan teknologi yang sudah ada.
@ ivan
Jadi menurut mas ivan, apakah teori penciptaan dalam Al-Qur’an sesuai dengan teori Big Bang?
Al Quran adalah Wahyu Tuhan Sang Maha Pencipta yang merupakan Informasi dari DiriNya melalui utusanNya (Nabi Muhammad saw) untuk seluruh manusia.
InformasiNya itu ada yang bisa dengan mudah dipahami, ada yang tidak. Informasi yang mudah dipahami adalah seperti Informasi Perintah dan LaranganNya.
Sedang InformasiNya yang tidak mudah dipahami diantaranya adalah Informasi tentang PenciptaanNya. Kita bisa mencoba memahaminya hanya bila ada tambahan informasi yang lain, misalnya hasil penemuan manusia yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, itu pun terbatas sebab Ilmu Manusia dibandingkan dengan Ilmu Tuhan bagaikan setetes air di samudera yang luas.
Teori Big Bang adalah Teori buatan ilmuwan hasil penelitian, tentunya karena hasil penemuan manusia Teori ini pasti ada kekurangannya.
Petunjuk Al Quran tentang Penciptaan :
1. Seluruh Alam Semesta ini diciptakan Tuhan Sang Maha Pencipta dari asalnya tidak ada menjadi ada.
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia. [QS. Al Baqarah 2 : 117]
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. [QS. Az Zumar 39 : 62]
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata [QS. Al Qamar 54 : 49 – 50]
2. Bumi dan Atmosfir asalnya bersatupadu lalu Alloh memisahkan keduanya.
dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? [QS. Al ‘Anbiyā’/21 : 30]
3. Langit (atmosfir) melewati tahapan berbentuk semacam asap terlebih dahulu.
kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.[QS. Fuşşilat/41 : 11]
Dari Petunjuk-petunjuk Al Quran tadi maka bisa diambil kesimpulan bahwa Proses Penciptaan alam semesta itu :
1. Dari tidak ada menjadi ada (dentuman besar ?)
2. Ada proses pemisahan dari sesuatu yang awalnya bersatu padu, Al Quran mencontohkannya antara Bumi dan Atmosfir bumi.
3. Melewati proses berbentuk semacam asap terlebih dahulu, Al Quran mencontohkannya proses pembentukan atmosfir bumi.
@ Ivan;
Okay mas Ivan… saya mengerti, jadi intinya teori penciptaan Al-Qur’an tidaklah sama dengan teori Big Bang dan juga sangat berbeda dengan penciptaan yang dinyatakan dalam Veda (Hindu. Satu hal yang menyamakan hanyalah informasi yang menyatakan bahwa dunia ini tercipta oleh Tuhan dan akan dilebur/dihancurkan oleh Tuhan juga.
Tapi ada satu hal yang ingin saya tanyakan lagi mas, kenapa dalam ayat Al-Qur’an disebutkan kata “kami” dan juga “langit dan bumi”? Bukankah bumi hanya salah satu planet yang sangat kecil di jagad raya ciptaan Tuhan ini? Apakah itu adalah indikasi bahwa menurut Al-Qur-an kehidupan hanya ada di Bumi?
Thanks bro…!
Tuhan Sang Maha Pencipta dalam memberi wahyu kepada UtusanNya dalam Al Quran, menggunakan gaya bahasa yang berbeda-beda, itulah sebabnya mengapa orang-orang Arab yang sangat ahli dalam berpuisi menjadi takjub saat mendengarkan Al Quran.
Terkadang الله menyebut DiriNya sebagai pihak ke satu (Aku, Kami), terkadang menyebut DiriNya sebagai pihak ke dua (Engkau) dan terkadang menyebut DiriNya sebagai pihak ke tiga (Dia).
Kata ganti “Kami” digunakan الله bukan menunjukkan bahwa Dia itu lebih dari satu, buktinya tidak ada kata ganti “Mereka” untuk الله . Ada hikmah di balik penggunaan kata itu, sebagian Ulama berpendapat bahwa kata itu digunakan الله saat menginformasikan tentang PerbuatanNya yang melibatkan makhlukNya, yaitu para Malaikat…
Ketika Al Quran menginformasikan “langit dan bumi”, apakah itu indikasi bahwa kehidupan hanya ada di Bumi atau ada yang lain lagi… Saya tidak tahu… Yang saya tahu Tuhan Sang Maha Pencipta memberi informasi kepada kita adalah yang relatif mudah dipelajari. Sesuatu yang mudah dipelajari itu adalah bila ada hubungannya dengan kita dan ada di sekitar kita. Itulah sebabnya informasiNya tentang penciptaan alam semesta adalah tentang penciptaan bumi dan langit bumi (atmosfir).
Penciptaan bumi dan atmosfir relatif lebih mudah diteliti dan dipelajari dibandingkan dengan penciptaan alam semesta secara keseluruhan. Penciptaan bumi dan atmosfir bila sudah mampu dengan optimal diteliti dan dipelajari akan menjadi jalan pembuka bagi manusia untuk memahami bagaimana keseluruhan alam semesta diciptakan. Sampai saat ini pun para ilmuwan hanya bisa meneliti secara habis-habisan lapisan-lapisan atmosfir, sedangkan bagaimana proses terbentuknya lapisan-lapisan atmosfir itu secara mendetail belum diketahui secara pasti…
______________
Mas Ngarayana, ada kepercayaan di masyarakat Indonesia zaman dulu yang percaya bahwa Bumi terletak di tanduk seekor sapi yang sedang berdiri di atas punggung ikan besar dan juga ada kepercayaan bahwa gerhana matahari disebabkan ada Raksasa yang sedang mencoba menelan matahari… Apakah itu berasal dari kepercayaan Hindu ?…
cuma sekedar share, di kutip dari artikel tetangga..
Bhagavad Gita 5.4:
Hanya orang bodoh membicarakan bhakti (karma-yoga) sebagai hal yang berbeda dari mempelajari dunia material secara analisis (sankhya). Orang yang sungguh-sungguh bijaksana mengatakan bahwa orang yang menekuni salah satu di antara kedua jalan tersebut dengan baik akan mencapai hasil dari kedua-duanya.
Sudah jelaskan? Hanya org bodoh yg membedakan agama dan logika. Agama yg asli dr Tuhan adalah agama yg ajarannya logis.
Sy adalah salah satu org Hindu yg mencintai sains. Di sini, sy ingin sekali minta bantuan pd teman2 Hindu tambahkan sloka2 ttg sains dr Veda.
Selama ini, hanya ini sloka2 yg sy temukan pd Veda:
Atharva Veda bab III.13.5 yang menyebutkan “Agnisomau bibhratiapa it tah” artinya air terdiri atas Oksigen dan Hidrogen. Ingatlah, Hindu itu ada sejak kapan? Veda yang lebih dulu tahu unsur pembentuk air dibanding ilmuwan modern……………………………………………
Lebih lanjut tentang postingan ini dan jika ingin menanggapi silahkan baca di link ini.
proud to be HINDU
tambahan,,pendapat western terhadap VEDA
Max Muller: Veda akan terus dikagumi dan dihargai selama samudera dan gunung masih ada di atas bumi.
Ralph Waldo Emerson: Veda memuliakan hidup kita. Seluruh filsafat dan ilmu pengetahuan Barat tampak kecil dan tak berarti di hadapan Veda. Seluruh manusia di bumi ini harus kembali ke Veda.
Pall Thema: Veda adalah dokumen mulia, dokumen yang tidak saja bernilai dan menjadi kebanggaan India tetapi bagi seluruh umat manusia, karena di dalamnya kita melihat manusia berupaya untuk mengangkat dirinya di atas keberadaan dunia ini.
Arthur Schoupenhour: Ini meyakinkan orang banyak bahwa Veda adalah abadi dan tidak dapat dijawab oleh manusia dan bahwa Veda berasal dari Brahman, yang adalah penciptanya.
Prof. Heeren: Veda berdiri tegak sendirian dalam kemegahannya sebagai mercusuar cahaya suci bagi gerak maju kemanusiaan.
Lord Morley: Apa yang ditemukan dalam Veda, tidak ada di tempat lain.
Leo Tolstoy: Agama Veda tidak hanya agama yang tertua tapi juga agama yang paling sempurna. Ia menempati posisi pertama dan yang paling utama di antara agama-agama dunia.
Gerald Heard mengatakan, ”Wedanta sangat ilmiah tentang – hukum-hukum yang mengatur alam semesta.”
Dr. Kenneth Walker yang menyanjung kebijaksanaan Weda dan mengatakan, ”Wedanta merupakan suatu usaha untuk meringkas seluruh pengetahuan manusia dan membuat manfaat seluruh pengalaman manusia. Pada suatu saat ia adalah agama, pada saat lainnya filsafat dan saat lainnya lagi ilmu pengetahuan.” Dengan kata lain 3 pilar ilmu pengetahuan dunia, terdapat di dalam kitab suci Hindu (Weda) yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Sarvepalli Radhakrishnan: Setelah musim dingin selama beberapa abad, kita sekarang berada pada periode kreatif dari agama Hindu. Kita mulai melihat pada agama kita yang telah berusia berabad-abad dengan pandangan mata segar.
Albert Enstein: Ketika saya membaca Bhagavad Gita lalu merenungkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini, segala hal lain terasa begitu tidak bermakna.
10 dari mereka non-Hindu. Belum pernh sy temukan org Hindu yg demikian di daerah saya.
Mohon tmn2 lain tambahkan jg ya, spy sradha dan bhakti kita smakin kuat pd Hyang Widhi.
PROUD TO BE HINDU THE FOLLOWER OF VEDA ( SANATANA DHARMA )
Comment/Postingan alasan-alasan kenapa menjadi Hindu di move ke satu topik baru. Untuk membacanya, silahkan click link ini.
Thanx Bro dharma….jadi ceritanya veda versus sains nie ya…ha ha..veda memang luar biasa…
sory tyang ga bisa tambahin,,maklum ilmu masih cetek…mngkin bli ngara ntar yang tambahin???!!!!
proud to be hindu______>>>>>setuju banget…
hehehehe…..
bro dharma, bagus copasannya.
tp apa ya relevansinya copasan bro dgn judul artikel ini. bagusnya klu copasan itu dimasukkan ke dalam artikel/komentar artikel yg membahas vedic science.
mungkin ini jg skedar masukan u bro ngara, u membuat artikel yg membahas vedic science ato rediscovering vedic science.
eh, bro dharma, di forum tetangga pake nick name apa …..
suksma n peace
@dharma
wow… luar biasa… salut dengan anda, trimakasih banyak ulasannya bli…
@ivan
pernyataan anda yang mengatakan “ada kepercayaan di masyarakat Indonesia zaman dulu yang percaya bahwa Bumi terletak di tanduk seekor sapi yang sedang berdiri di atas punggung ikan besar dan juga ada kepercayaan bahwa gerhana matahari disebabkan ada Raksasa yang sedang mencoba menelan matahari… Apakah itu berasal dari kepercayaan Hindu ?…” saya rasa tidak 100% asli dari Hindu. Mengenai gerhana yang digambarkan sebagai sosok raksasa yang menelan bulan memang benar ada dan pernah saya dengar ceritanya namun belum pernah membaca sumbernya dari Veda dan menghayatinya, apakah itu adalah kata kiasan atau pernyataan “nyata”, tapi mengenai bumi di atas tanduk sapi, baru kali ini saya dengar. Apakah memang ada cerita seperti itu di Jawa ya?
@all…
kalau ada yang mau submit artikel/topik baru disini silahkan email saya ke ngarayana@gmail.com, semoga ide dari teman-teman yang lain dapat kita bahas dan menjadi tambahan wawasan buat kita semua.
@dharma
Bli Dharma, saya minta ijin memasukkan comment anda kedalam satu artikel ya… biar bisa didiskusikan lebih lanjut, namun bahasanya akan sedikit saya sesuaikan lagi.
@ngarayana
silahkan bro ngara….mari diskusikan bersama
Apakah anda pernah dengar TM (Teori Minimalis) ? Cari lewat mesin pencari google: teori minimalis.
@ ibnusomowiyono
Thanks bro infonya…….
sebenarnya yang paling tepat dan tidak bisa di bantah oleh pemeluk agama manapun adalah teori T.D Singh P.hD, yaitu teori “Big Vision” yang menyatakan bahwa Tuhan yang agunglah arsitek di balik semua ciptaan ini.
he..he… (tapi tentunya proses dari Big Vision inilah yang perlu kita perdebatkan mengingat teori penciptaan dalam setiap kitab suci berbeda-beda)
khusus buat dreamie sory kata2 saya… coz saya salah orang, maklum gak ngebaca ampe tuntas jadi saya salah… jadi saya mohon maaf yang sebesar2nya… sumpah w salah orang…
@ Buat yang laen, slow biarkan ANJING MENGGONGGONG… website nie cuma buat kepentingan agama nya juga… alias PROMISI GITU….
semoga web ini membuka hati banyak orang sehingga megetahui kebenaran dalam kita suci weda…
saya sendiri merasakan banyak ilmu yang saya dapat dari web ini, sejarah pengetahuan saya cetek…
tetapi coment teman2 itu masukan positif bagi saya kalo gak ada tantangan maka kita tidak akan dewasa.
hanya orang yang kurang dewasa( 87 ) merasa tersingung dengan coment2 ini…
lanjutkan saudaraku
maz ngarayana? mau tanya kenapa dalam agama hindu hanya kaum brahmana saja yang boleh membaca weda????????????
@ pum
Anda dapat informasi salah itu dari mana? Pasti dari sloka Manu Smrti yang diterjemahkan secara keliru dan dijadikan kata pengantar di dalam Al-Qur’an atau Al-Kitab ya?
Setiap orang boleh membaca Veda… andapun boleh…
oh.. gitu yah?? jadi kalo teori penciptaan big vision di atas menurut veda bagaimana? boleh posting kutipannya dr veda?
@ pum
coba tengok dan search postingan saya sebelumnya di bagian “vedic science” disana sudah saya ulas dan tuliskan sloka-sloka Veda yang terkait dengan itu. Hipotesa Black hole dan White hole yang saya sampaikan dapat dikatakan pengalan dari teori Big Vision yang dikemukakan T. D. Sing, P.hD, meskipun hipotesa tersebut hasil “karangan” saya sendiri karena T. D. Sing, P.hD tidak menekankah akan adanya white hole. namun saya menyatakan white hole itu ada akibat teori GTR (general theory of gravity) dan pernyataan beberapa sloka Veda, yaitu antara lain brahma samhita 13 yang menyebutkan bahwa dari 1 pori-pori tuhan muncullah 1 alam semesta yang mengembang dan terus mengembang. dan pada sloka berikutnya dikatakan bahwa pada saat kiamat, alam semesta itu akan semakin memampat dan kembali terserap kedalam pori-pori tersebut. nah, dengan menggunakan GTR saya mengaitkan relativitas ruang dan waktu dan adanya pelengkungan kurva ruang dan waktu ke arah infinit positif atau infinit negatif yang memicu adanya black hole dan white hole.
Atau jika ingin membaca teori ilmiah dan petikan sloka-sloka Vedanya secara lengkap,silahkan baca buku Vedanta & Science series.
Beberapa buku yang lain yang sebagian sudah tersedia dalam bahasa Indonesia karya T. D. Sing, P.hD, yaitu antara lain;
1. The scientific basis
2. Nobel laureates, “science and spirituality”
3. Karma dan reinkarnasi
4. Kehidupan berasal dari kehidupan
5. life and spiritual evolution
6. Scientist and saint
7. God is a person
8. Fith and values
9. Hinduism and sains
dan masih banyak lagi sumber-sumber bacaan yang mungkin dapat anda baca lebih dalam lagi.
duh, mau bagi2 ilmu pengetahuan ko malah jadi nyinggung2 SARA ya….. sangat tidak bijak dan tidak mendidik sama sekali
@ hamba
Maaf sobat… pengetahun yang saya sampaikan di sini tidak murni atas dasar fisika kuantum semata, tetapi juga atas dasar ajaran Veda, ajaran agama Hindu. Jadi wajarlah bersinggungan dengan Agama, tapi bukan SARA (Suku, Agama, Ras dan Golongan). Cukup Agamanya ajah…. 🙂
Beli ngarayana, benarkah tuhan agama hindu ada 3, bisakah dikutipkan di veda mengenai ketuhanan pd agama hindu. terima kasih
@ efendi : menjawabnya cukup dengan satu seloka aja
“ekam evan adityam brahman” (sorry kalo nulisnya salah…maklum bukan ahli bahasa sansekerta)
artinya : Tuhan hanya satu tetapi para cerdik pandai memnyebutnya dengan banyak nama
Beli Ngarayana,
Terima kasih penjelsannya, Tentang Ketuhanan Hindu, Hanya Mengakui Tuhan yang Esa, tidak ada yang berkuasa selain Dia dan Tidak memiliki Sekutu dalam Kekuasaanya tidak beranak pinak dan tentu tidak beristri seperti sifat Ciptaanya.
Beli Ngarayana, bagaimana beli memanggil/menyebut Nama Yang maha Kuasa ini, kami di Islam menyebutnya dengan Allah.
Terima kasih sebelumnya Pada penjelasannya.
Damai selalu lebih baik…
Effendi
@ Efendi
Tuhan maha tidak terbatas…. Baik kekuasaannya, wujud maupun nama-nama beliau…
Oleh karena itu dalam Veda tidak ada pembatasan akan “nama” dalam penyebutan siapa itu Tuhan…
Mengenai hal ini sedikit saya singgung di artikel “Tuhan, Nama-Mu siapa?”
Mohon masukan dan sanggahannya ya bro…
Salam,-
@toshiya…..
sloka yg bli sbutkan itu artinya “hanya ada satu Tuhan yg disebut Brahman, tidak ada duanya”
tp klu arti yg bli sebutkan itu, sloka sanskritnya berbunyi “ekam eva sat viprah bahuda vadanti”. maaf klu tulisan sanskritnya salah.
suksma
Teori Big Bang menyatakan alam semesta terbentuk dari adanya ledakan dahsyat dari titik tunggal yang ”bervolume nol” dan ”kerapatan tak terbatas”. Semua materi di alam semesta berasal dari titik tunggal yang meledak ini.
Teori ini berlandaskan beberapa hal yang menyokong kebenarannya, antara lain :
– Meluasnya alam semesta
Penemuan astronom Amerika Edwin Hubble ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa di Observatorium California Mount Wilson pada tahun 1929, bahwa cahaya-cahaya dari bintang terlihat berubah ujung spektrumnya menjadi merah. Ini artinya bintang-bintang tersebut menjauh dari pengamat.. Menurut teori fisika yang sudah diakui, spektrum cahaya berkelip-kelip yang bergerak mendekati tempat observasi tersebut cenderung mendekati warna lembayung, sedangkan spektrum cahaya berkelip-kelip yang bergerak menjauhi tempat observasi itu cenderung mendekati warna merah. Lebih jauh lagi, Hubble menemukan ternyata bintang dan galaksi bergerak menjauhi bukan hanya dari kita, tetapi juga saling menjauhi diantara mereka. Hal ini menunjukkan bahwa alam semesta ”bertambah luas” secara tetap.
Fakta bahwa alam semesta ini meluas menunjukkan arti bahwa pada mulanya (jika waktu dirunut kebelakang) alam semesta ini berasal dari ”titik tunggal”. Hal ini sesuai dengan teori Big Bang dimana pada mulanya alam semesta terjadi karena adanya ledakan dari titik tunggal.
– Radiasi Latar kosmos
Pada tahun 1965, dua peneliti, Arno Penzias dan Robert Wilson, secara kebetulan menemukan gelombang-gelombang yang dinamakan radiasi latar kosmos pada ruang angkasa. Radiasi latar kosmos ini tampaknya tidak dipancarkan dari sumber tertentu tetapi merambati seluruh ruang angkasa. Penemuan ini diperkuat oleh satelit Cosmic Background Explorer (COBE) milik NASA yang mengangkasa untuk meneliti radiasi latar kosmos pada tahun 1989. Hanya membutuhkan delapan menit, scanner-scanner satelit ini menguatkan pengukuran dari Penzias dan Wilson. Dalam hubungan dengan teori Big Bang, gelombang panas yang diradiasikan secara merata dari sekeliling ruang angkasa itu (radiasi latar kosmos) adalah sisa yang tertinggal dari tahap awal Ledakan dahsyat dari Teori Big Bang.
Teori Big Bag dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an pada empat belas abad yang lalu, ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta, menerangkan tentang penciptaan alam semesta.
”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Qur’an Surat Al-Anbiya’ : 30)
Ayat tersebut cocok dengan teori Big Bang. Bahwa langit dan bumi (alam semesta) pada mulanya adalah satu padu, lalu terpisah. Bila dikaitkan dengan teori Big Bang, pemisahan tersebut adalah melalui ledakan dahsyat.
Al-Qur’an juga menerangkan bahwa alam semesta meluas. Hal itu tercantum dalam ayat:
”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (Qur’an Surat Az-Zariyat : 47).
@Skepis
dari ayat Quran yg anda kutip di atas mengapa kata “kami” yg dipakai,kok bukan aku/saya.Siapa “kami” yg dimaksud??
menyimpang dikit,kalimat syahadat”tiada Tuhan selain Allah dan Muhamad utusan Allah”(tlng koreksi jk salah)ini siapa yg berkata?
mohon penjelasannya.
Maksih
@wawan
menanggapi pertamnyaan wawan. Perlu diketahui, bahwa dalam Alquran kadangkala Allah menyatakan diri-Nya dengan kata ganti Kami dan kadangkala juga dengan kata ganti Aku. Perbedaan makna antara kedua kata ganti ini: Perbuatan Tuhan yang hanya dapat dilaksanakan oleh-Nya, tanpa keterlibatan makhluk-Nya maka digunakan kata “Aku” sebagai subyeknya. Akan tetapi, jika suatu perbuatan perlu melibatkan pihak lain dari makhluk-Nya, maka Dia gunakan kata ganti “Kami”.
@ Skeptis
Teori Big Bang, selama beberapa dekade, dipercaya memberikan penjelasan paling masuk akal tentang kelahiran alam semesta. Teori ini menerangkan bahwa semesta lahir sekitar 14 miliar tahun lalu lewat dentuman besar entitas zat dan energi.
Segera setelah ledakan pertama tersebut, semesta meluas dengan cepat, dalam sebuah fenomena yang disebut para astronom sebagai inflasi. Proses perluasan semesta berlanjut dengan periode sangat singkat dan pendinginan sangat cepat, diikuti dengan ekpansi yang lebih tenang. Big Bang menjadi awal pembentukan ruang dan waktu.
Tapi model tersebut, dalam kaca mata Steinhardt dan Turok, memiliki beberapa kekurangan. Model tersebut tidak dapat menerangkan apa yang terjadi sebelum Big Bang dan menjelaskan hasil akhir dari semesta.
Akhir Teori Big Bang
Steinhardt dan Turok dari Cambridge, dalam laporan di jurnal Science, menguraikan bahwa Big Bang hanyalah salah satu bagian dari pembuatan semesta, tapi bukan pelopor dari kelahiran semesta. Ia hanya bagian kecil dari proses pembentukan semesta yang tidak memiliki awal dan akhir.
Sehingga penentuan umur semesta, yang muncul dari teori Big Bang, merupakan kesimpulan mengada-ada. Penambahan dan penyusutan semesta terjadi secara terus-menerus, berlangsung bukan dalam miliar tapi triliunan tahun.
“Waktu tidak mesti memiliki awal,” ujar Steinhardt dalam wawancara telepon dengan Associated Press. Ia mengatakan bahwa teori waktu sebenarnya hanya transisi atau tahap evolusi dari fase sebelum semesta ada ke fase perluasan semesta yang ada saat ini.
Para ilmuwan yang menyokong teori Big Bang melihat ekspansi semesta ditentukan oleh sejumlah energi yang memperlambat dan mempercepat ekspansi. Energi yang memperlambat ekspansi ini kemudian bergerombol dalam galaksi, bintang dan planet. Energi yang mempercepat ekspansi ini diistilahkan sebagai “energi gelap”.
Namun Steinhardt dan Turok melihat bahwa materi semesta tidak sekadar terdiri dari energi biasa dan “energi gelap”, tapi juga “spesies ketiga”. “Kami melihat rasio energi yang membentuk semesta adalah 70 persen materi unik dan 30 persen materi biasa,” ujar Steinhardt.
Materi biasa yang dimaksud Steinhardt adalah materi yang membuat ekspansi semesta lebih pelan, yang mengijinkan gravitasi menciptakan galaksi, bintang dan planet, termasuk bumi.
Sementara percepatan ekspansi didorong oleh “energi gelap” yang menyatukan sejumlah zat dan energi. “Energi ini, sekali mengambil alih semesta, mendorong segala seuatu pada pusat percepatan. Sehingga semesta akan berukuran dua kali lipat setiap 14 hingga 15 miliar tahun sepanjang ada energi gravitasi yang mendominasi semesta,” ujar Steinhardt.
Dentuman besar muncul ketika “energi gelap” mengubah karakter ini. Dengan alasan inilah, kedua ilmuwan fisika tersebut menolak menerima argumen bahwa Big Bang merupakan penyebab kelahiran alam semesta. Karena semesta sudah ada sebelum dentuman itu terjadi.
Penulis kosmologi Marcus Chown Concedes mengakui pembuktian model semesta memang rumit. Ia bahkan mengatakan sejarah semesta adalah sejarah kesalahan kita sebagai manusia.
Karena kita hendak menyelidiki materi yang luar biasa besar, sementara kita hanya bisa duduk di sebuah planet kecil yang menjadi bagian dari materi tersebut.
[Sinar Harapan (29 April 2002) dan juga dicantumkan di web LIPI]
Nah bagaimana jika ternyata teori Big Bang salah bro? Apakah anda akan mengakui bahwa Al-Qur’an juga salah? 😀
Lagian kok pernyataan bahwa langit dan bumi itu awalnya bersatu dijadikan pembenaran? Kenapa Al-Qur’an menjadikan Bumi sebagai sentral penciptaan? Tidakkah Tuhan tahu bahwa Bumi hanya salah satu dari milyaran planet di alam semesta ini?
Salam,-
Diskusi tentang Big Bang memang sangat menarik. Saya yang Islam dan awam ingin ikut nimbrung. Secara pribadi saya tak setuju ayat-ayat penciptaan Al Qur’an ditafsirkan sesuai dengan teori Big Bang dan digunakan untuk menjustifikasi kebenaran Al Qur’an. Rasa-rasanya kita umat manusia sejauh ini tidak menyadari diadu domba oleh iblis yang tidak ingin manusia dapat menguak rahasia penciptaan alam semesta. Pasalnya dengan terkuaknya rahasia alam semesta berarti manusia dapat mengenal Tuhan yang obyektif, yang bisa dipahami oleh semua orang apa pun agamanya.
Untuk itu masing-masing umat beragama (utamanya yang ahli) sebaiknya berusaha mengeksplore informasi penciptaan menurut Kitab Suci nya masing-masing, tanpa saling menjelek-jelekkan. Menemukan Tuhan yang obyektif adalah titik tolak untuk memecahkan teori penciptaan.
ass.wr.wb.dari semua comment baik yg dari sdra kita hindu maupun muslim ,,sy salut dan setuju dengan dengan comment anda,andai ini terungkap seluruhnya berarti Tuhan ditemukan secara materi,,,berarti sama dengan konsep faham materialist ,,sy sdh baca teory2 big bang dll atau semacamnya,,ujung2nya membuat kita terombang ambing dan skeptis namun utk menambah khasanah keilmuan kita boleh2 saja yg, manis memang adalah kembali pada induk kita masing2 [kitab kita masing2]kl mengatakan agama ini/itu yg paling benar pasti gk ada abisnya ,bro. ..peace !!
“dan matahari berjalan (beredar) ditempat peredarannya. demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lg Maha Mengetaui”QS:36
@ loex
Emangnya Matahari beredar kayak bumi bro? kedudukan matahari relatif terhadap bumi adalah diam… ya nggak? he..he..he..
@loex
ada bagusnnya cek kembali maksud anda bro… setahu saya matahari itu diam.
Matahari itu beredar mengelilingi Inti Galaksi…
Belajar lagi ya Mas… 😀
kok jd bwa” TUHAN yaa…??
tlong klo sedang bahas sains ya sains saja jgan meluas kemana”…..
klo setahu saya matahari itu tdk diam tpi dy berputar ditempat…tlong bnyakin cari referensi yg bener ya mas & jgn suka bwa” TUHAN gk etis soalna….key hhahahaii !!!
Wah arah diskusinya kemana nih?
Seperti apa yang disampaikan oleh Made, ” kedudukan matahari relatif terhadap bumi adalah diam”
“relatif diam” artinya tidak mutlak diam. Matahari dapat dikatakan diam jika kita “asumsikan” bumi yang berevolusi terhadapnya. Tetapi Matahari memang benar juga bergerak relatif terhadap galaksi sebagaimana yang disampaikan oleh saudara Ivan. Matahari juga berotasi pada porosnya sebagaimana yang disampaikan oleh rio…
Jadi sepertinya dalam diskusi selanjutnya kita harus menyatakan aspek diam/bergerak relatif dan absolut… he..he..he.. 🙂
saya ingin bertanya kepada bung ngarayana. apakah penciptaan alam semesta yg anda kutip diatas itu hanya pendapat anda atau emang ada di kitab anda? klw ada coba sebutkan dengan lengkap beserta surah dan ayatnya. dan satu lagi kata anda bahwa:7. Alam semesta kita ini akan berakhir / kiamat total pada 155,518 x 10^12 tahun yang akan datang. hebat sekali anda tahu kapan hancurnya alam semesta. kami umat muslim tidak ada yang tau kapan kiamat. karena itu rahasia Tuhan agar umatnya mau berfikir sebelum berbuat dan terus mengingat mati. ya karena semua yang hidup pasti mati dan setelah mati itu kita mempertanggung jawabkan perbuatan kita di dunia. klw saya jadi orang yang hidup terakhir saya bakal protes karena hidup di akhir kenapa ngga dia awal.kemudian jika anda bisa tahu kapan alam semesta ini yang luas dan besar ini akan hancur. anda bisa tahu ngga kapan ajal menjemput anda? dan menurut kita para manusia harus selalu ingat mati karena mati adalah guru terbaik kita. terima kasih (:
@ fikri
Menganai penciptaan dan peleburan dalam Veda itu sudah pasti dan kesimpulan ini berasal dari kitab suci Veda. Saya lebih banyak mengambil sumber dari Bhagavata Purana dan Brahma Samhita. bagaikan siang dan malam, semuanya sudah ada waktunya. Kita terbangun di pagi hari dan kita bisa prediksikan kapan matahari akan tenggelam di upuk barat. Seperti itulah lengkapnya Veda menjelaskan keberadaan alam semesta ini.
Salam,-
satu lagi saya mau nambahin. klw ngga salah itu tuhan anda itu ada gambarnya y?(mksud saya boleh digambar atw dipatungkan dan semacamnya). masalahnya kita tahu bahwa tuhan itu adalah makhluk yang sempurna tiada tara. dan kesempurnaan itu klw tercoreng oleh makhluk yang tak sempurna maka tak sempurnalah dia. jadi menurut saya biar hati kita yang berbicara kepadaNya yang Maha Sempurna. yang saya takut ketika kita menggambar atw mematungkan ada kesalahan dari kita hingga menghilangkan wujud yg sebernarnya dari Tuhan karena kita yang tidak sempurna.
@ fikri
Tentunya menggambarkan beliau yang maha tidak terbatas tidak bisa sesuka hati kita, tetapi harus berdasarkan kitab suci. Orang yang menggambarkan Tuhan sesuka hatinya maka hasilnya adalah berhala. Tetapi penggambaran Tuhan berdasarkan kitab suci, maka hasilnya adalah Arca… mohon bedakan arca dengan patung atau berhala ya.. 🙂
Sama seperti saya menggambar wajah anda. Jika saya menggambarnya sesuai dengan realita keadaaan anda, maka saya sebut itu adalah lukisan anda. tapi jika saya menggambarnya asal-asalan sesuka hati saya tanpa melihat realita, maka saya tidak layak menyebut lukisan itu sebagai lukisan anda kan?
salam,-
@ Fikri
Kata anda:
“masalahnya kita tahu bahwa tuhan itu adalah makhluk yang sempurna tiada tara. dan kesempurnaan itu klw tercoreng oleh makhluk yang tak sempurna maka tak sempurnalah dia.”
____________________________________
Tuhan itu tidak hanya sempurna, tetapi Maha Sempurna. Kata “Maha” menunjukan bahwa KesempurnaanNya tidak akan pernah habis atau tercoreng. Tuhan tentu juga dapat mengatur agar diriNya tidak akan pernah tercoreng oleh makhluk yg tak sempurna. Itu kalau Ia benar2 Maha Kuasa lho…
Salam Damai ___/|\___
@ngarayana ya saya mengerti klw anda melukis wajah saya. karena saya makhluk yang tidak sempurna. tpi yang kita bahas ini tuhan. logisnya ya semua yg dibuat manusia pasti ada kesalahan. tetapi tuhan tidak. ya pasti kita ini tidak sebanding dengan tuhan. menurut saya biar hati kita yang dekat. walaupun saya pernah mendengar simbol dari arca itu agar kita lebih khidmat tapi yang saya takutkan tangan kita yang penuh dosa ini ngga pantas menggambarkan tuhan yang Maha Sempurna. terimakasih
@ngarayana saya minta ayat-ayat penciptaannya dari veda
@Dawkintz saya tahu itu maka dari itu saya ingin ngebahas
@ Fikri
Saudara Fikri, Kemahasempurnaan Tuhan dan ketidaksempurnaan mahluk-mahluk seperti manusia sebagai mana yang anda sampaikan sangat tepat sekali. Dan Tuhan sudah tahu bahwasanya dengan ketidaksempurnaan manusia tersebut mengakibatkan manusia sangat sulit mengerti dan mengetahui apa dan bagaimana Tuhan tersebut. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan dalam kitab suci yang beliau turunkan untuk memuja “Arca/Murti” beliau. Kita mahluk yang tidak sempurna, makanya kita memerluka media “yang tidak sempurna” untuk dapat selalu menjadi media penghubung kita dengan Beliau yang maha sempurna.
Kalau menurut anda, kenapa ada tulisan Asma Allah? Kenapa ada batu hajar al-aswat yang selalu disentuh dan diciumi oleh para jemaah haji? Bukankah Islam mengajarkan hanya memuja Allah? Kenapa tidak mencium Allah langsung? Kenapa harus mencium batu tersebut?
Mengenai sloka-sloka alam semesta sangat banyak dalam Veda, dan pada posting ini saya hanya akan mengutip sebagian dari Brahma Samhita, yaitu sebagai berikut:
Brahma-samhita Sloka 1
Sri Krishna, Govinda, adalah perwujudan keabadian, pengetahuan dan kebahagiaan. Sri Krishna adalah Personalitas tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, sang pengendali semua pengendali bawahan lainnya, dan merupakan sumber semua penjelmaan Tuhan. Krishna tidak memiliki asal mula atau sumber, melainkan Krishna adalah sumber segalanya dan sebab dari segala sebab.
Brahma-samhita Sloka 6
Dengan demikian nampak bahwa Bhagavan Gokulesvara adalah sosok bercahaya sendiri yang patut dipuja, kebenaran mutlak tertinggi dan perwujudan kebahagiaan abadi. Dia sibuk dalam kegiatan percintaan rohani bersama potensi internal-Nya di tempat tinggal kekal-Nya sendiri dan Dia tidak memiliki hubungan langsung dengan alam material yang bersifat mati.
Brahma-samhita Sloka 12
Maha-Visnu ini diagungkan di dunia maya dengan nama Narayana. Air lautan penyebab memancar dari purusa yang abadi ini. Dia adalah Bhagavan, Sang penguasa tertinggi, pemilik ribuan bagian paripurna (berkuasa penuh), walau Dia sendiri adalah satu bagian paripurna dari Sankarsana di alam Paravyoma. Paripurna yang abadi ini berada dalam keadaan tidur gaib dan berbaring di lautan Viraja yang luas.
Brahma-samhita Sloka 13
Benih-benih transendental (anti materi) Sankarsana muncul dari pori-pori kulit Maha-Visnu dalam bentuk telur emas yang tak terhitung jumlahnya sambil Maha-Visnu berbaring di lautan penyebab, semua telur tersebut tetap tertutupi oleh unsur material besar.
Brahma-samhita Sloka 14
Maha-Visnu ini masuk ke dalam setiap satuan alam semesta sebagai bagian paripurna-Nya yang individual, yang mana masing-masing lengkap dengan segala kemewahan gaib-Nya. Dengan kata lain, di dalam masing-masing alam semesta tersebut Maha-Visnu mengambil wujud jiwa semesta yang memiliki ribuan kepala.
Brahma-samhita Sloka 18
Ketika Garbhodakasayi Visnu berkeinginan mencipta, dari pusar-Nya muncul setangkai bunga padma keemasan lengkap dengan tangkainya adalah tempat tinggal dewa Brahma dan dikenal sebagai Brahmaloka atau Satyaloka.
Brahma-samhita Sloka 20
Ketika Sri Bhagavan menggabungkan realitas-realitas esensial yang individual, Dia memanifestasikan alam-alam semesta material yang jumlahnya tiada terbatas. Setelah itu Dia sendiri masuk ke dalam tempat tinggal-Nya yang tersembunyi, yakni wilayah terdalam di masing-masing alam semesta tersebut. Pada saat itu, semua mahluk hidup terbangun dari keadaan tidurnya di mana mereka telah melewati masa peleburan alam semesta.
Brahma-samhita Sloka 21
Para jiwa mahluk hidup bersifat kekal, dan mereka memiliki hubungan yang kekal dengan Bhagavan yang meluas sepanjang waktu, tanpa awal maupun akhir. Menurut kedudukan dasarnya, secara intrinsik para mahluk hidup adalah energi-Nya yang superior.
Brahma-samhita Sloka 22
Bunga padma yang muncul dari bagian pusar Sri Visnu memuat konsep jasmani gabungan dari semua mahluk hidup. Brahma yang bermuka empat yang mengetahu keempat kitab suci Veda, terwujud dari bunga padma tersebut.
Brahma-samhita Sloka 26
Setelah mendengar pesan rohani ini, dewa Brahma tekun dalam pertapaan selama jangka waktu yang sangat panjang untuk memuaskan Givinda, penguasa Svetadvipa, yang berada di Goloka Vrindavana. Meditasi Brahma adalah sebagai berikut; “Di negeri itu, yang terbuat dari permata-permata rohani pengabul keinginan, terdapat setangkai bunga padma dengan ribuan kelopak dan jutaan filamen. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah singasana agung, tempat Sri Krishna duduk, wujud kekal pengetahuan dan kebahagiaan yang cemerlang. Dengan bibir padma-Nya Krishna meniup seruling yang suaranya mengandung semua mantra Veda, dan Krishna di kelilingi oleh para Gopi yang sibuk dalam kegiatan-kegiatan kesenangan bersama-Nya. Krishna disertai oleh bagian paripurna-Nya sendiri yang merupakan ekspansi diri-Nya sendiri untuk melaksanakan lila, dan Mereka tekun dalam memanjatkan puji-pujian kepada-Nya. Dari luar tempat tinggal Krishna, Maya yang mengambil wujud berupa tiga sifat alam material yaitu kebodohan, nafsu dan kebaikan juga memuja Dia.
Nah dari penjelasan sumber-sumber yang lain, terutama dari Astrologi Veda (salah satu pembahasannya ada di artikel ini), maka didapat penggambaran alam semesta sebagaimana di poster ini.
Kalau anda ingin sloka-sloka yang berkaitan langsung ada di bagian “Vedic Science”
Menjustis salah dan benar antara kitab suci yang diturunkan secara deduktif dengan sains yang dihasilkan secara empiris induktif memang sangat sulit. Teori penciptaan juga pada dasarnya sangat spekulatif dan penuh dengan angan-angan teori yang sampai saat inipun sangat susah ditelaah kebenarannya. Mungkin yang paling mudah disandingkan antara agama dan sains adalah di bidang-bidang yang memang sudah pasti sangat eksak seperti bentuk bumi, rotasi dan sebagainya. Sebagai informasi saat ini ilmuan sedang berusaha membuat sebuah akselerator partikel super besar yang bertujuan memecah muon, lepton dan sebagainya (yang merupakan partikel yang lebih kecil dari proton/neutron/inti atom) dalam usahanya menguak keberadaan suatu partikel yang disebut sebagai “God Particle) dan ilmuan berharap dengan mengungkap misteri ini, mereka akan bisa memperkirakan bagaimana jagat raya ini tercipta. Kita tunggu aja bagaimana hasil dari usaha mereka 😀
Salam,-
@Mleccha dimuka bumi ini
Fikri yg baik itulah salah satu kbijaksanaan Hindu. Siapa pun boleh mngajukan pertanyaan walau prtabyaan itu kebliger, karena itu brtujuan untuk proses pncerahan yang lbih lanjut. tanpa takut di bilang murtad atau orang yg ragu dgn agamanya. buat apa jalani kalau kita masih ragu atau ssuatu itu gk masuk akal. buat apa saya koar2 bhwa bumi itu datar, atau matahari mengelilingi bumi sdang sluruh manusia di bumi ini dh tau bhwa tdk demikian
ttg manusia bisa salah melukis, bikin patung Tuhan itu 1 Triliun % benar. tapi ini bukan manusia smbarang, Tuhan kami mnyamar mnjadi manusia, dia seorang Rishi yg agung. Tuhan tahu kita mahluk yg maha Goblok makanya kita ditunjukkin bgaimana rupa Tuhan sesungguhnya
@LIMBAH KALIYUGA saya hanya pengen tahu saja. kok di bilang saya ragu. saya ingin ngebandingkan, emangnya ngga boleh? anda takut klw ke buka kedok atw semacamnya? agama buat umat bukan buat anda saja loh.ingat itu. justru anda gembira klw ada yg masuk agama anda bukan takut.
loh kawan logika aja ya. Tuhan itu maha suci. klw di islam untuk melihat dengan mata kita yg penuh dosa saja aja ngga bisa. kecuali nabi dan rasulnya yg agung.manusia ini bisa apa? menciptakan ngga bisa cuma bisa memanfaatkan yang ada. ya logika aja tuhan yg Maha Suci dilihat dengan mata yg busuk mana bisa. justru bukan wujud yg kita cari2. apa dayanya wujud klw hati kita tetap busuk kawan. yang penting keiman kita ke dia. kita percaya ngga adanya tuhan? kita percaya ngga kita ini hidup sementara. kita percaya ngga ada alam kubur. disini masalah kepercayaan kita. justru kita harus percaya. dan klw kita udah percaya wujud ini ngga perlu asal hati kita percaya dengan-NYA.
saya beragama hindu, tetapi menurut saya tidak sepantasnya ada pembahasan mengenai konsep ilmiah mana yg lebih tepat dari sisi agama tertentu. kalaupun ingin menyatakan bahwa ada konsep ilmiah tertentu yang lebih valid dalam agama tertentu dibandingkan agama lainnya, jangan digunakan perbandingan beberapa agama.
Bahkan, diskusi lintas agama juga tidak sepantasny ada. apalg di web milik salah satu univ ternama.
dari post ini saja udah keliatan kalo anda menonjolkan hindu dan dari posting comment yg beragama islam membela agamanya.
ga akan ada habisnya..
pendapat saya tentang agama adalah selalu ada propaganda di dalamnya dan/atau salah tafsir dari orang2 yang belum siap membaca kitab suci tapi merasa sudah siap
@lolman: Saya setuju dengan Anda. Masalah keyakinan adalah hal yang tidak akan pernah selesai diperdebatkan. Apalagi disertai dengan debat konsep dari masing – masing Agama.
Yang perlu menurut saya di diskusikan dan dipertanyakan adalah, bagaimana konsep – konsep tersebut bisa tercipta dan maksudnya apa? sehingga setiap individu bisa menilai mana konsep yang menurut mereka paling cocok sesuai dengan hati nurani mereka.
Lakukanlah perbadingan dengan menanyakan maksudnya terlebih dahulu, sehingga setiap pribadi bisa menelaah dengan akal budi mereka.
Suksma
@ngarayana pertama saya ingin menjawab mengenai Asma Allah, banyak pertanyaan yg dapat timbul salah satunya apakah Allah hanya memiliki 99 nama? seperti dalam hadist dari Abu Hurairah ra. Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama (Asmaul Husna), barang siapa yang menghitung (menghafal) nya maka ia akan masuk Surga”. Sama sekali tidak ada keterangan dalam hadits ini kalo nama Allah hanya 99. Hadits ini hanya menyebutkan pengkhususan ke-99 nama itu untuk Allah, tapi tidak menunjukkan nama-Nya hanya 99. Makna haditsnya: Sesungguhnya Allah punya nama yang tidak terbatas jumlahnya, di antara semua nama Allah itu ada 99 di antaranya barangsiapa menghafalnya maka akan masuk surga. dan apakah anda tahu? jika anda melihat telapak tangan anda akan terlihat angka dalam arab 81 dan 18 jika dijumlah 99. disitu terdapat kekuasaanNya dengan tangan kita, kita berdoa dihadapanNya dan berjuang d jalanNya.(http://andrikur88.files.wordpress.com/2009/04/hand_asmaul-husna.jpg) dan masalah Hajar Aswad, saya ada link untuk menjawab pertanyaan anda silahkan di klik http://suprichusnul.multiply.com/journal/item/742
dan dari tadi saya melihat pada kitab anda tidak di jelaskan sama sekali mengenai penciptaan alam semesta serta bumi. apakah ada ayat di kitab anda yg menjelaskannya?
terima kasih
Bro fikri
Ini gue copaskan dari ebook-nya Ngarayana yang ada di sini: https://narayanasmrti.com/?file_id=24
———————————————
Dalam Matsya Purana 2.25-30, penciptaan diceritakan terjadi setelah Mahapralaya, leburnya alam semesta, kegelapan di mana-mana. Semuanya dalam keadaan tidur. Tidak materi apapun, baik yang bergerak maupun tak bergerak. Lalu Svayambhu, self being, menjelma, yang merupakan bentuk diluar indra. Ia menciptakan air/cairan pertama kali, dan menciptakan bibit penciptaan di dalamnya. Bibit itu tumbuh menjadi telur emas. Lalu Svayambhu memasuki telur itu, dan disebut Visnu karena memasukinya.
Chandogya Upanisad 3.14.1 menyatakan bahwa semuanya adalah Brahman.
Tidak ada neraka abadi karena bahkan neraka pun tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bahkan, tidak ada surga atau neraka pada akhir jaman. Semesta hanyalah manifestasi dari Yang Kuasa, dan akhir dari siklus semesta yang sekarang disebut “Mahapralaya” saat semua kembali pada Purusa. Di akhir jaman, tidak ada surga, tidak ada neraka dan tidak ada jiwa.
Rg. Veda tidak menjelaskan sejarah manusia, tapi menjelaskan evolusi semesta. Ayat- ayat/sloka mantram tersebut memberikan penjelasan yang padat, efektif dan sederhana atas apa yang dinyatakan Rg.Veda.
Rg. Veda menjelaskan bahwa sebelum penciptaan Alam semesta dalam bentuk tak berwujud yang disebut rahim emas, rahim dari semesta atau Hiranyagharba.
“Sebelum penciptaan adalah rahim emas, ia adalah tuan dari segala yang lahir. Ia memegang bumi.” –Rg. Veda 10.121.1
Saat Penciptaan Semesta, Purusa/Prajapati/Brahman menciptakan dua kekuatan yang disebut Purusa yaitu kekuatan hidup (batin/nama) dan Prakerti (pradana/rupa) yaitu kekuatan kebendaan. Kemudian timbul “cita” yaitu alam pikiran yang dipengaruhi oleh Tri Guna yaitu Satwam (sifat kebenaran/Dharma), Rajah (sifat kenafsuan/dinamis) dan Tamah (Adharma/kebodohan/apatis). Kemudian timbul Budi (naluri pengenal), setelah itu timbul Manah (akal dan perasaan), selanjutnya timbul Ahangkara (rasa keakuan). Setelah ini timbul Dasa indria (sepuluh indria/gerak keinginan) yang terbagi dalam kelompok;
Panca Budi Indria yaitu lima gerak perbuatan/rangsangan: Caksu indria (penglihatan), Ghrana indria (penciuman), Srota indria (pendengaran), Jihwa indria ( pengecap), Twak indria (sentuhan atau rabaan).
Panca Karma Indria yaitu lima gerak perbuatan/penggerak: Wak indria(mulut), Pani (tangan), Pada indria (kaki), Payu indria (pelepasan), Upastha indria (kelamin).
Setelah itu timbullah lima jenis benih benda alam (Panca Tanmatra): Sabda Tanmatra (suara), Sparsa Tanmatra (rasa sentuhan), Rupa Tanmatra (penglihatan), Rasa Tanmatra (rasa), Gandha Tanmatra (penciuman). Dari Panca Tanmatra lahirlah lima unsur-unsur materi yang dinamakan Panca Maha Bhuta, yaitu Akasa (ether), Bayu (angin), Teja (sinar), Apah (zat cair) dan Pratiwi (zat padat).
Keadaan Sebelum Penciptaan
Keadaan sebelum penciptaan disebut dalam Nasadiya sukta yang mengisahkan asal mula alam semesta di Rg.Veda 10.129:
1. Tiada yang termanifestasikan atau tak termanifestasikan. Sehingga tiada debu dan tiada langit di luarnya. Apa yang melingkupinya, di mana naungannya? Apa suara yang dalam dan tak-terjelaskan itu?
2. Tiada kematian. Tiada perbedaan antara siang dan malam. Hanya Ia atas kehendak-Nya sendiri tanpa udara. Tiada apapun selain itu.
3. Sebelumnya hanya ada kegelapan, semuanya ditutupi kegelapan. Semuanya hanya cairan yang tak terpisahkan (Salila). Apapun itu, ditutupi dengan kekosongan. Yang satu lahir dari panas.
4. Sebelum itu (sebelum penciptaan) keinginan (untuk mencipta) bangkit dari diri-Nya, lalu dari pikiran-Nya bibit pertama lahir. Manusia yang bijak dalam berpikir menemukan yang termanifestasikan terikat dengan yang tak- termanifestasikan.
5. Cahayanya menyebar menyamping, ke atas dan bawah. Ia menjadi pencipta. Ia menjadi besar atas kehendaknya sendiri ke bawah dan atas.
6. Siapa yang tahu, siapa yang akan memberitahu dari mana dan mengapa penciptaan ini lahir, karena dewa-dewa lahir setelah penciptaan ini. Sehingga, siapa yang tahu dari siapa semesta ini dilahirkan.
Sebelum penciptaan yang ada hanya kosong. Belum ada ruang maupun waktu. Tak ada materi.
“Pada mulanya sama sekali tiada apapun. Tiada surga, tiada bumi dan atmosfer.”
-Taittiriya Brahmana 2.2.9.1
“Seluruh semesta termasuk bulan, matahari, galaksi dan planet-planet ada didalam telur. Telur ini dikelilingi oleh sepuluh kualitas dari luar.” -Vayu Purana 4.72-73
“Di akhir dari ribuan tahun, Telur itu dibagi dua oleh Vayu.” -Vayu Purana 24.73 “Dari telur emas, alam material diciptakan.” -Manusmrti 1.13
Ketika alam semesta berekspansi, Ia juga diberi nama Virata yang diturunkan dari akar kata ‘Vr’ yang artinya untuk menutupi yang juga berarti ‘sangat besar.
“Vrtra menutupi kesemua tri loka.” -Taittiriya Samhita 2.4.12.2 “Vrtra berada jauh di atas di Antariksa.” –Rg.Veda 2.30.3
Tri loka melukiskan alam semesta, jadi disini Vrtra menutupi alam semesta. Jika Vrtra ada dibatas alam semesta, ia bisa dikatakan berada ditempat yang jauh sekali.
Dalam Rg.Veda 1.32 dilukiskan bahwa Vrtra (sang ular) menahan air, dimatra 12 dijelaskan menjelaskan bahwa kekalahan Vrtra dari Indra membebaskan tujuh sungai untuk mengalir. Pembebasan tujuh sungai (sapta sindhu) oleh Indra bukanlah disebutkan hanya satu kali, tapi berulang-ulang kali dalam Rg.Veda. Ide dimana ular menahan air juga ditemukan dalam manuskrip yang berbeda-beda diseluruh dunia.
Mitos dari Quiches, suku Indian di Amerika Selatan, bisa ditemukan di Popol Vuh. Suku Quiches percaya bahwa pada mulanya adalah air dan ular berbulu.
Dalam Rg.Veda 4.17.13 Indra disebut sebagai Asanimana yang artinya Ia yang menguasai petir. Lebih lanjut dalam Kausitaki Brahmana 6.9, Indra disebut sebagai Asani (petir). Satapatha Brahmana mengatakan:
“Siapakah Indra dan siapakah Prajapati? Petir adalah Indra dan Yajna adalah Prajapati.” -Satapatha Brahmana 11.6.3.9
Teori penciptaan Veda lebih jauh dijelaskan dalam Bhagavata Purana/ Srimad Bhagavatam;
Srimad Bhagavatam (3.11.41) menjelaskan: “Lapisan-lapisan unsur yang menutupi alam semesta, masing-masing sepuluh kali lebih tebal dari lapisan sebelumnya, dan kumpulan seluruh alam semesta bersama-sama kelihatan bagai atom-atom dalam kombinasi yang besar.”
Srimad Bhagavatam (5.20.43-46): “Matahari berada di pertengahan alam semesta, yaitu di wilayah ruang (antariksha) antara Bhurloka dan Bhuvarloka”
Sementara itu pada Srimad Bhagavatam skanda 5 bab 24 mengatakan munculnya alam semesta dari pori-pori Tuhan dalam wujud Karanodakasayi Visnu, dari sini muncul Garbhadakasayi Visnu yang berikutnya dari pusar beliau muncul bentuk yang menyerupai bunga padma. Di atas bunga padma inilah Tuhan menciptakan mahluk hidup yang pertama, yaitu Dewa Brahma. Dewa Brahma diberi wewenang sebagai arsitek yang menciptakan susunan galaksi besarta isinya dalam satu alam semesta yang dikuasainya. Alam semesta berjumlah jutaan dan tidak terhitung banyaknya yang muncul dari pori-pori Karanodakasayi Visnu dan setiap alam semesta memiliki dewa Brahma yang berbeda-beda. Ada Dewa Brahma yang berkepala 4 seperti yang dijelaskan menguasai alam semesta tempat bumi ini berada. Dan ada juga Brahma yang lain yang memiliki atribut yang berbeda, berkepala 8, 16, 32 dan sebagainya. Yang jelas dapat disimpulkan bahwa Brahma adalah merupakan kedudukan dalam sebuah alam semesta dan di seluruh jagad material terdapat sangat banyak dewa Brahma, bukan saja dewa Brahma bermuka empat yang telah biasa dibicarakan oleh umat Hindu saat ini. Hal pertama yang diciptakan Brahma dalah susunan benda antariksa, planet, bintang dan sejenisnya mulai dari tingkatan paling halus sampai dengan yang paling kasar. Dalam penciptaan ini dijelaskan bahwa Tuhan menjelma sebagai Ksirodakasayi Visnu dan masuk kedalam setiap atom. Inilah kemahahebatan Tuhan sebagai maha ada dan menguasai setiap unsur dalam ciptaannya. Setalah itu Dewa Brahma menciptakan berbagai jenis kehidupan mulai dari para dewa, elien, mahluk halus, binatang, tumbuhan sampai pada virus yang berjumlah 8.400.000 jenis kehidupan.
Lebih lanjut dalam Rg.Veda bab II.72.4 disebutkan “Aditer dakso ajayata, daksad uaditih pari” artinya : Dari aditi (materi) asalnya daksa (energi) dan dari daksa (energi) asalnya aditi (materi).
Mengakomodir pemaparan ayat-ayat Veda tentang penciptaan alam semesta, Veda mengajukan teori baru yang berbeda dengan teori penciptaan yang umum dikenal sekarang.
Secara garis besar Veda mengatakan bahwa alam semesta muncul dari pori-pori Tuhan yang merupakan energi maha besar dan berikutnya berkembang dan terus meluas membentuk materi yang memenuhi semesta raya.
Lebih lanjut, Srimad Bhagavatam dalam skanda yang sama menjelaskan pada akhir peleburan suatu alam semesta, alam semesta akan kembali masuk ke dalam pori-pori Tuhan.
Sementara itu pada akhir abad ke-20 para ilmuan mengamati adanya lubang hitam yang memiliki medan gravitasi sangat besar dan bahkan menarik cahaya masuk ke dalamnya, benda inilah yang disebut sebagai Black Hole. Jadi dikaitkan dengan fenomena tertariknya materi termasuk cahaya kedalam lubang hitam ini, penulis mengajukan hipotesa dengan nama baru sesuai dengan konsep penciptaan dan peleburan alam semesta versi Veda, yaitu konsep Black Hole – White Hole. Meskipun pada kenyataannya saat ini belum satupun ilmuan yang mengamati keberadaan White Hole, White Hole barulah sebuah teori yang dihasilkan dari pemodelan Relativitas umum.
Black Hole adalah sebagai lubang tempat materi (aditi) kembali berubah menjadi energi (daksa) dan White Hole adalah lubang tempat energi (daksa) berubah menjadi materi (aditi). Dari satu White Hole akan terbentuk gelembung besar yang pada akhirnya membentuk satu alam semesta yang antara satu alam semesta dengan alam semesta lainnya masing-masing dibatasi oleh tegangan permukaan/lapisan yang sangat kuat [lihat Srimad Bhagavatam (3.11.41)]. Dalam satu alam semesta sendiri juga terbentuk gelembung-gelembung (phena) yang memberi jarak yang tidak merata antara satu susunan galaksi dengan yang lainnya [lihat Satapatha Brahmana 6.1.3.2] Sementara itu di jagad raya terdapat jutaan White Hole yang masing-masing memunculkan satu gelembung alam semesta. Akankah fenomena White Hole belum teramati oleh teleskop tercanggih, Hubble sampai saat ini? White Hole muncul saat awal lahirnya alam semesta material.
Oh ya.. disana km juga bisa lihat bagaimana penciptaan menurut Qur’an;
——————————————–
Al Qur‟an ternyata lebih maju dengan menutup lubang logika awal terciptanya Langit dan bumi dengan menggunakan Frase kata „jadilah..‟ yang sama!
Frase kata yang sama yaitu „jadilah..‟ atau „kun fayakoonu‟ merupakan frase ke- MahaKuasaan, itu tercantum pada 8 ayat [Al Baqarah 2:117, Ali Imran 3: 47, Ali Imran 3: 59, Al Anaam 6: 73, An Nahl 16: 40, Maryam 19: 35 Yasin 36: 82, dan Al Ghafir 40: 68] yaitu saat penciptaan langit dan Bumi, Penciptaan Adam & Isa, serta penciptaan lainnya yang dikehendaki Allah:
[2:117] Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
[3: 59] Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.
[36: 82] Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.
Apakah frase kata „jadilah..‟ atau „kun fayakoonu‟ merupakan Big Bang?
Qur‟an ayat 51: 47 menyatakan bahwa “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”.
Beberapa orang menterjemahkan kata „kami benar-benar berkuasa‟ menjadi „‟kami meluaskannya‟. Tafsiran „kami meluaskan‟ dikemukakan oleh Harun Yahya yang muncul hanya baru-baru ini saja ketika hipotesis BigBang dan alam semesta yang terus mengembang sedang populer-pupulernya. Namun berdasarkan 3 ayat di atas tentang „jadilah!‟ maka samasekali tidak menunjukan kecocokan apapun dengan hipotesis Big Bang maupun Alam semesta yang terus mengembang.
Detail penciptaan Langit dan Bumi menurut Al Qur‟an terdapat di surat [7:54, 10:3, 11:7, 21:30, 25:59, 32:4, 57:4, 41:9-12 dan 79:27-33].
Surat Al Anbiyaa’ 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula:
Al Anbiyaa’ 21:30, Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Tafsir Ibn Kathir atas ayat 21:30:
…Tidakkah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah…
Saidbin Jubayr mengatakan : „Langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, kemudian Langit dinaikkan dan
bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur‟an‟
Al hasan dan Qatadah mengatakan; ‟Mereka dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini‟
Surat Fushshilat 41: 9-12, menyajikan urutan pengerjaan, Bagaimana penciptaan yang dilakukan Allah:
Pertama, (41:9) Bumi diciptakan dalam dua masa Kedua, (41:10) Segala isi Bumi diciptakan total dalam empat masa Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan Bumi dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan terlebih dahulu, diselesaikan baru kemudian Allah menyelesaikan Langit dan itu dibuktikan di ayat selanjutnya
Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Tafsir Ibn Kathir untuk surat 41:9-11juga menyatakan bahwa:
Penciptaan Bumi dan Penciptaan langit dibicarakan secara terpisah Allah berkata bahwa Ia menciptakan Bumi terlebih dahulu, karena itu adalah Fondasi, dan Fondasi harus dibangun terlebih dahulu baru kemudian atap.
Berkenaan dengan penciptaan Bintang-bintang di ayat Fushshilat 41:12 maka terdapat 3 (ayat) lain di Al Qur‟an yang memberikan konfirmasi pasti bahwa bintang-bintang diciptakan untuk menghiasi langit dan sebagai alat untuk melempar setan-setan ketika mereka mencuri dengar berita dari Allah/langit [Ash Shaaffaat 37: 6, Al Mulk 67: 5, Al Hijr 15:16-18 dan juga „Al Buruj sebagai bintang besar pada ayat Al Furqaan 25:61]
Surat Al Mulk 67:5, Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
Tafsir Ibn Kathir surat 67:1-5
Ayat ini merujuk pada bintang-bintang yang telah di letakan di langit, beberapa bergerak dan beberapa diam.
Qatadah berkata; „Bintang-bintang diciptakan hanya untuk tiga kegunaan, yaitu: Hiasan di langit,
Alat pelempar setan dan petunjuk Navigasi, Jadi siapapun yang mencari interpretasi lain tentang bintang selain ini maka itu jelas merupakan opini pribadi, Ia telah melebihi porsinya dan membebani dirinya dengan hal-hal yang ia sendiri tidak punya pengetahuan tentang ini. [Ibn Jarir dan Ibn Hatim merekam riwayat ini].
Kegunaan „Al Buruj‟ (Bintang besar) juga sama sebagai Benteng penjaga untuk melempar setan yang mencuri dengar [riwayat dari Atiyah Al-`Awfi, lihat: Tafsir Ibn Kathir surat 15:16-19]
Surat An Naazi‟ aat 79:27-33, juga menyajikan urutan pengerjaan penciptaan yang dilakukan Allah!
Allah menyatakan bahwa penciptaan Manusia itu jauh lebih mudah daripada penciptaan Langit. Ia meninggikan Bangunannya lalu menyempurnakannya (79:28). Kemudian ia Menciptakan siang dan malam. Kemudian bumi dihamparkannya (diisi) Caranya: memancarkan Air dan menumbuhkan tumbuhan, gunung-gunung dipancangkan teguh (79:31-32). Untuk apa? Untuk kesenangan Manusia dan binatang ternak milik manusia (79:33)
Tafsir Ibn Kathir untuk surat 79:27-33:
It already has been mentioned previously in Surat Ha Mim As-Sajdah thatthe earth was created before the heaven was created, but it was only spread out after the creation of the heaven.
Di Tafsir Ibn Kathir untuk surat 79:27-33, terdapat satu riwayat menarik mengenai kebingungan seseorang akan hubungan surat [41:9-12] dan surat [79:27-33] yaitu mana yang diciptakan terlebih dahulu: Bumi atau Langit.
Sa‟id Bin Jubayr berkata, „Seseorang berkata pada Ibn „Abbas: Saya menemukan di Qur‟an yang membingungkan ku:…Allah berkata (79:27-33):
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Jadi Dia menyatakan bahwa Penciptaan Lagit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, Namun kemudian Allah berkata(41:9-12):
Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Di sini Allah menyatakan Penciptaan Bumi dahulu baru kemudian Penciptaan Langit.Kemudian Ibn „Abbas menjawab:
Allah menciptakan Bumi dalam dua hari (masa), kemudian menciptakan Langit, kemudian (Istawa ila) meninggikan langit
dan membentuknya dalam dua hari lagi. Kemudian membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak
saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benta tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.
Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata, „Ia ciptakan bumi dalam dua hari‟, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala isinya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari. Di rekaman Al Bukhari.
Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin. Dia meletakkan Gunung-gunung yang kokoh di atasnya, menumbuhkan yang bermanfaat, menakar untuk perlengkapan yang dibutuhkan manusia, artinya pada Selasa dan Rabu, jadi dengan dua hari sebelumnya menjadi
empat hari Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih
merupakan asap..melengkap dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat
Pada rekaman Hadis Muslim, Book 039, Number 6707, Abu Huraira melaporkan bahwa Nabi menggenggam tanganku dan berkata: Allah yang Maha Agung dan Mulia menciptakan:
Tanah pada hari Sabtu dan Gunung pada hari Minggu dan Pepohonan pada hari Senin dan Segala yang berkaitan kelengkapan pekerjaan pada Selasa dan Cahaya pada hari Rabu dan Dan menyebarkan Binatang pada hari Kamis dan Adam setelah ashar pada hari Jum‟at, ciptaan terakhir pada hari Jum‟at antara
Sore dan Malam Tiga laporan mengenai penciptaan langit dan bumi di atas, sudah menegaskan bahwa:
Bumi diciptakan terlebih dahulu baru kemudian langit. Masih mengenai Surat 41:11 “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu..”
Dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:1-4,
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Riwayat Abu Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi SAW. dan berkata: “Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu.” Rasulullah SAW tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan sifat Allah.
Dari hadis di atas, kita ketahui bahwa tidak ada penolakan mengenai asal muasal Langit, Adam, Iblis dan Bumi.
Terdapat fakta menarik yang disebutkan di surat 41, yaitu setelah penciptaan Bumi, Langit masih beberbentuk kabut kemudian hadis mengisyaratkan pernyataan yang sama dari kaum yahudi bahwa langit diciptakan dari kabut sehingga penciptaan semesta dari agama-agama Abrahamik lebih mendekati hipotesis kabut daripada hipotesis Big Bang.
Surat 41, 51, 21 dan 79 termasuk golongan Almakiyah (sebelum Hijrah ke Medinah, 620 M) dan urutan turunnya surat adalah tertera demikian. Ayat 112, ada yang mengganggap sebagai Al Makiyyah, sementara As Suyuti menganggap sebagai Al Madaniyya.
Penegasan terakhir mengenai penciptaan Bumi dan Langit adalah melalui surat Al Baqarah yang diturunkan Allah di 2 H (624 M). Surat ini termasuk golongan surat Al Madaniyya yang turun lebih belakangan dari surat Al Makiyya lainnya yaitu 41, 51, 21 dan surat 79. Di surat Al Baqarah 2:29, Muhammad dan Jibril bersabda bahwa:
Ia yang menjadikan segala sesuatunya untukmu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Setelah semuanya siap, dilanjutkan dengan penciptaan Adam di Al Baqarah 2:30-36, surat itu memperkuat surat-surat penciptaan manusia yang turun sebelumnya yaitu di 7:10-24, 15:26-33 dan 38:71-84. Disebutkan bahwa Adam diciptakan dari tanah kemudian Allah berkata, „Jadilah!‟ [3:59]
Pernyataan di surat Al Baqarah 2:29-36 sangat jelas, terstruktur dan ada urutannya! yaitu menciptakan Bumi, kemudian Langit plus 7 Langit dan terakhir Penciptakan Manusia. Jadi, saat manusia diciptakan maka penciptaan langit sudah final, tidak ada pengembangan langit lagi. Bukti itu ada di ayat 2:31
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada- Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”
Ada pendapat yang mengatakan bahwa 7 langit adalah 7 lapisan Atmosfir. Di jaman awal Islam, Mujahid, Qatadah and Ad-Dahhak dalam tafsir Ibn Kathir untuk surat 32:4-6 yang di kutip lagi oleh Ibn kathir untuk tafsir surat 13:2-4 , dinyatakan bahwa jarak Bumi dan lapisan langit serta antar lapisan langit adalah 500 tahun [jadi sekitar 3500 tahun]. Jelas sudah bahwa 7 langit adalah bukan atmosfir, sesuai dengan bunyi surat di qur‟an maka langit yang dimaksudkan adalah „surga‟:
Surat Al Najm 53:14-15, (yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada syurga tempat tinggal..
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut. `Arsy dikelilingi oleh empat buah sungai, yaitu:
1. 2. 3. 4.
Sungai yang berisi cahaya yang berkilauan; Sungai yang bermuatan salju putih berkilauan; Sungai yang penuh dengan air; dan Sungai yang berisi api yang menyala kemerahan.
Para malaikat berdiri di setiap sungai tersebut sambil bertasbih kepada Allah. Hadis yang menyebutkan 7 langit adalah Surga:
Sahih Bukhari pada Vol.1, Buku9, No. 608, yang dinarasikan Anas Bin Malik, yaitu saat perjalanan Isra‟ Mira‟j naik hingga kelangit ke 7 dikatakan oleh Nabi Muhammad bahwa Ia dibawa keliling langit dan kemudian Ia lihat ditepi Sungai, Ia lihat Istana yang dibangun dari Mutiara dan Jamrud..
Sahih Bukhari Vol.1 Buku 8 no.345, diriwayatkan Abu Dhar, Muhammad berkata, saat ia mencapai Langit pertama. Ia berjumpa Adam bersama jiwa- jiwa anak cucunya pada sisi kanan dan kiri Adam, dimana yang dikanannya merupakan penghuni Surga dan dikirinya adalah penghuni neraka..
Sahih Bukhari Vol.4 Buku 54 no. 426, diriwayatkan Malik Bin Sasaa, Muhammad berkata ketika Ia mencapai langit ke 7, Ia bertemu Abraham disana dan melihat Bait-Al-Ma‟mur (Rumah Allah) yang didalamnya 70.000 malaikat yang berbeda yang melakukan sholat setiap harinya. Ia lihat pula Sidrat-ul-Muntaha, Buah Nabk, daun seperti telinga gajah, dan empat sungai….sungai Nil dan Euphrate…[Abas Malik meriwayatkan…dan 4 Sungai mengalir, dua terlihat dan dua tidak..yang terlihat adalah Nil dan Euphrates (Hadis Bukhari Vol. 5 Buku 58 No.227); Abu Huraira meriwayatkan Nabi berkata: Saihan, Jaihan, Euphrates dan Nil adalah nama-nama sungai di Firdaus(Sahih Muslim 040 no 6807)] Kesimpulan penciptaan menurut Agama-agama Abrahamik
Penciptaan versi Al Qur‟an hanya menjelaskan dalam lingkup penciptaan bumi dan langit yang kedudukannya sederajad, bukan penciptaan tata surya dan alam semesta.
Fungsi bintang-bintang dan bintang besar bukanlah seperti Matahari, namun sebagai Penghias langit, Pelempar setan dan Petunjuk navigasi.
Bumi diciptakan duluan baru kemudian langit dan segala isinya!. Penciptaan manusia dilakukan setelah penciptaan Langit dan segala isinya selesai.
Jadi penciptaan versi Al Qur’an tidak ada relevansinya dengan Big Bang yang selama ini di dengung-dengungkan oleh Harun Yahya.
Wah….wah.. bagus mana bro? 😀
Fikri dari link yang anda berikan dikatakan; “Rasulullah SAW mencium hajar aswad karena batu itu mulia dan berasal dari surga. TApi bukan karena kita diajarkan untuk menyembah batu itu.”
Dari mana anda tahu itu batu dari sorga? apakah hanya “IMAN”? 😀
Salam kenal semuanya,
Maaf kalau apa yang akan saya tulis menyinggung semuanya.
Sebenarnya mau tidak mau, suka tidak suka, yang ngerti atau enggak kita berasal dari satu Yang Maha Kuasa.
Tidak ada Tuhan milik orang Hindu, Budha, Islam, Kristen atau sebagainya. Karena Dia cuma satu dan tidak ada yang lain. Kita diciptakan adalah untuk menyembah kepadaNya.
Kita tidak perlu menganggap apa yang kita miliki paling benar, karena yang lainpun mengajarkan kebenaran. Baik itu Hindu, Budha, Islam, Kristen & yang lainnya yang mungkin kita tidak ketahui. Pada dasarnya agama adalah untuk kita sendiri, untuk pribadi kita sendiri. Didalam semua agama apabila kita tilik secara mendalam adalah untuk memperbaiki diri kita sendiri dan petunjuk kita hidup di dunia untuk kembali kepadaNya.
Yang ada disini hanyalah saling menjelekan yang satu dengan yang lain. Hanya bahan olok-olok yang tidak sepatutnya dilakukan oleh mahkluk Tuhan yang lemah dan tidak berdaya.
Apakah dengan mengolok-olok agama yang lain kita merasa paling benar?
Siapa kita?
Pernah bertemu denganNya?
Apa tujuan agama diturunkan?
Apakah kita semua sudah sempurna sehingga berani mengolok-olok orang lain?
Sesempurna apakah kita?
Sehebat apakah kita?
Disemua agama tidak ada perintah untuk mengolok-olok agama lain. Hormati sesama manusia yang beragama.
Apakah salah jika seseorang yang ingin pergi ke suatu tempat melalui jalan lain yang tidak sama dengan kita? sedangkan yang dituju adalah sama.
Kita semua sekarang adalah dalam proses menuju kepadaNya.
Bagaimana kita tahu bahwa yang lain adalah salah?
Padahal sesuatu yang baik hanyalah milik Tuhan semata.
Ada berapakah Tuhan? Cuma ada satu yang kita tuju.
Yang tidak percaya Tuhan itulah yang salah!!!
Yang tidak punya iman itulah yang salah!!!
Jadi, buat apa kita cuplak-cuplik ayat-ayat atau bagian-bagian kitab dari agama yang lain?
Bagaimana kita tahu dan yakin kalau apa yang diajarkan kepada kita adalah yang benar?
Bagi yang beragama Islam, sudah pasti dia akan berpegang teguh terhadap Al Quran & Sunnah Rasulnya.
Bagi yang beragama lain pasti akan berpegang teguh terhadap agamanya sendiri.
Yang bukan beragama Islam, sudah berapa lama mendalami Islam & kitabnya? Apakah sudah sampai terhadap pemahaman yang sebenarnya?
Yang beragama Islam, apakah kalian sudah mendalami Islan & kitabnya secara benar & betul?
Yang beragama bukan Islam, sudahkah mendalami kitabnya dengan baik & benar? Apa-apa makna yang terkandung didalam kitabnya secara baik & benar?
Kita yang berdebat disini, diberi akal untuk berpikir yang positif & bukan untuk mencari kelemahan serta kekurangan antara yang satu dengan yang lain karena kita2 ini adalah makhluk Tuhan yang tidak sempurna.
Cobalah berpikir jernih untuk tidak menganggap kita paling benar.
Karena kebenaran hanyalah milik Tuhan.
Salam damai…
saya ingin menjawab dulu pertanyaan ‘made’ masalah hajar aswad, silahkan anda telusuri link ini terimakasih.
http://citycelljuwana.blogspot.com/2010/06/misteri-hajar-aswad.html
http://mustofa.web.id/benarkah-umat-islam-menyembah-batu.html
@ Ciptaan Tuhan
Salam damai bro. Apa yang anda sampaikan benar. Tuhan memang hanya satu dan menurunkan banyak ajarannya. Tetapi saya berpegang teguh bahwa tidak semua ajaran itu benar karena telah mengalami penyimpangan. Kita bisa lihat dari output terhadap moral pemeluk agama tersebut, dapat juga dari apa yang disampaikan kitab sucinya. Ada agama yang menyatakan dirinya yang paling sempurna. Menyatakan pemeluk agamanya adalah orang mukmin dan yang lain kafir. Meskipun orang yang mukmin berbuat salah, tetap saja dia dianggap lebih baik dari orang kafir. pandangan eneh bin ajaib seperti inilah yang perlu kita luruskan. Andaikan tidak ada orang-orang seperti ini, dunia ini pasti damai bung. Lihat penganut Hindu, Buddha, Jaina, Carvaka dan agama-agama timur lainnya, mereka selalu adem ayem dan saling menghormati karena menerapkan prinsip yang anda katakan. tetapi lihat agama-agama timur tengah yang katanya agama langit, mereka selalu berseteru. Apa penyebabnya?
untuk bro fikri, saya tanya ke anda, apakah batu hajar aswad itu Allah? bukankah anda menyebutkan bahwa tiada hal lain yang patut disembah dan dihormati selain Allah? 😀
Tidak akan nyambung untuk membandingkan teori penciptaan versi islam dengan hindu. Pasti akan bertolak belakang karena islam mengajarkan teori linear di mana alam semesta ini diciptakan di suatu waktu dahulu kala dan akan dimusnahkan pada hari kiamat suatu saat nanti, orang yang dianggap berbuat baik (sesuai standar islam tentunya) akan masuk sorga dan yang jahat akan masuk neraka. Setelah kiamat ini terjadi maka tidak akan ada apa2 lagi, yang di sorga akan menikmati hidup senang selamanya sedangkan yang di neraka akan menderita selamanya.
Sedangkan hindu mengajarkan siklus, dimana penciptaan dan pemusnahan terjadi berulangkali tiada awal dan tiada akhir, yang dikenal dengan siang dan malamnya brahma. Demikian juga makhluk hidup mengalami kelahiran dan kematian berulang kali terus menerus sampai dengan lahir sebagai manusia dan kemudian mampu mencapai moksha melalui olah spiritual. Hal inilah yang membuat seorang Chris dari Inggris memeluk hindu seperti yang diceritakan dalam webnya http://western-hindu.org/2009/02/19/how-i-became-a-hindu-part-one/ :
“…the main reason that we oriented this episode of COSMOS towards India is because of that wonderful aspect of Hindu cosmology which first of all gives a time-scale for the Earth and the universe — a time-scale which is consonant with that of modern scientific cosmology. We know that the Earth is about 4.6 billion years old, and the cosmos, or at least its present incarnation, is something like 10 or 20 billion years old. The Hindu tradition has a day and night of Brahma in this range, somewhere in the region of 8.4 billion years.
As far as I know. It is the only ancient religious tradition on the Earth which talks about the right time-scale. We want to get across the concept of the right time-scale, and to show that it is not unnatural. In the West, people have the sense that what is natural is for the universe to be a few thousand years old, and that billions is indwelling, and no one can understand it. The Hindu concept is very clear. Here is a great world culture which has always talked about billions of years.
Finally, the many billion year time-scale of Hindu cosmology is not the entire history of the universe, but just the day and night of Brahma, and there is the idea of an infinite cycle of births and deaths and an infinite number of universes, each with its own gods.”
Perbedaan lain islam dan hindu adalah islam mengajarkan hanya yang masuk islam yang mungkin mencapai sorga yang di luar islam pasti masuk neraka. Sedangkan hindu mengajarkan seperti yang tercantum dalam kitab Bhagavad Gita yang kurang lebih menyebutkan : jalan apapun yang kau tempuh pada akhirnya akan menuju kepada-Ku. Ini juga dipuisikan dengan indah oleh Swami Ramakhrisna Paramahansa :
“I became a Christian and i found God
Then i became a Muslim and i found God
Next i became a Buddhist and that time too i found God
this went on…till i tried all “religions” and found God
So i decided to become Hindu again as it was Sanathana Dharma only which said ” All paths lead
to the Lord”
Menguatkan Skenario Big Bang
Radiasi benda hitam gelombang mikro dapat diukur dengan akurat. Perbedaan kecil temperatur radiasi menjadi cikal bakal galaksi dan bintang.
Saat masih bayi, demikian teori Big Bang, alam semesta ini mengandung gelombang mikro bersuhu 3.000 derajat celsius. Suhu ini, sejalan dengan perkembangan alam semesta, terus mendingin. Sekarang ini tinggal 2,7 derajat di atas nol mutlak atau minus 271,3 derajat celsius.
Selain suhu menurun, gelombang mikronya juga melemah, menjadi sinyal sayup-sayup. Bahkan nyaris lenyap jika dibandingkan dengan desau bintang-bintang, debu gas antarbintang, dan sumber energi lain di semesta. Meskipun lemah, radiasi latar belakang gelombang mikro adalah sesuatu yang penting dari fase paling awal semesta.
Segera setelah Big Bang, semesta berpijar dengan materi yang memancarkan radiasi. Panjang gelombang radiasi itu berbeda-beda, tergantung temperatur. Materi yang radiasinya hanya tergantung temperatur disebut benda hitam. Sehingga radiasi yang dipancarkan lazim disebut radiasi benda hitam.
Dari energi radiasi gelombang mikro dapat diketahui suhu radiasi benda hitam. Pengukuran terhadap radiasi benda hitam dan anisotropi radiasi gelombang mikro mengantar John C. Mather, 60 tahun, dan George F. Smoot, 61 tahun, memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2006, Selasa pekan lalu. Anisotropi artinya ke arah mana pun melihat semesta, radiasi latar belakang gelombang mikro tampak tidak sama.
George Smoot adalah ilmuwan di Pusat Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, California. Sedangkan John Mather adalah ilmuwan di Pusat Penerbangan Ruang Angkasa Goddard milik NASA. Keduanya akan membagi hadiah ”Top of Form” US$ 1,4 juta. Mereka adalah kepala arsitek satelit NASA yang berjuluk COBE –Cosmic Background Explorer. Diluncurkan dengan roket Delta pada 18 November 1989.
John Mather adalah penanggung jawab utama atas eksperimen yang menunjukkan nilai radiasi benda hitam dari latar belakang gelombang mikro yang diukur COBE. George Smoot penanggung jawab utama pengukuran perbedaan kecil pada temperatur radiasi.
COBE memang bertugas mengukur sisa-sisa radiasi gelombang mikro dari semesta saat masih muda. Kira-kira 380.000 tahun setelah Big Bang. Pengukuran sisa-sisa radiasi gelombang mikro harus dilakukan di angkasa luar, karena radiasi tersebut mengalami penyerapan yang kuat oleh atmosfer bumi.
Smoot dan Mather bergulat dengan biaya yang ketat dan teknik yang menantang. Observasi mereka bahkan sempat ditunda lantaran wahana antariksa Challenger meledak pada 1986. Setelah lebih dari 10 tahun dari pengembangan, satelit akhirnya diluncurkan juga.
Hasilnya, sembilan menit setelah observasi: COBE dapat mencatat dengan sempurna spektrum benda hitam. Hasil pengukuran COBE menunjukkan temperatur latar belakang gelombang mikro sesuai dengan kurva spektrum energi benda hitam. Ketika kurva ini dipresentasikan dalam hasil konferensi astronomi, tepuk tangan takzim pun menyambutnya.
COBE juga menguatkan skenario Big Bang sebagai mula kelahiran semesta. Karena hanya Big Bang yang memprediksi kehadiran radiasi latar gelombang mikro yang dapat diukur oleh COBE. Dengan pengukuran ini, untuk pertama kalinya kosmologi dibuktikan dengan pengukuran secara akurat.
COBE juga bertugas mendeteksi variasi kecil yang menunjukkan perbedaan temperatur pada latar belakang radiasi gelombang mikro. Perbedaan itu berdampak sangat luar biasa –dalam jarak ratusan hingga ribuan derajat– karena merupakan kunci terbentuknya galaksi-galaksi.
Riak-riak temperatur diperlukan untuk terbentuknya galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan pada akhirnya kehidupan seperti kita. Ini juga menjelaskan mengapa semesta bergumpal-gumpal dan bukan merupakan hamparan materi dan energi yang halus merata. Pengukuran juga menunjukkan riak-riak sangat kecil intensitas cahaya yang menggambarkan gumpalan-gumpalan itu.
Sukses COBE merupakan kerja tim yang luar biasa lebih dari 1.000 peneliti, insinyur, dan partisipan. Hasil pengukuran COBE mendapat pujian dari para fisikawan. Antara lain dari Stephen Hawking, fisikawan di Universitas Cambridge, yang mengatakan: “Temuan terbesar abad ini, jika tidak untuk sepanjang masa.”
“Ini menjadi salah satu temuan terbesar abad ini. Saya akan menyebutnya yang terbesar,” kata Per Carlson, Ketua Komite Nobel Fisika. “Dia meningkatkan pengetahuan kita tentang kedudukan kita di alam semesta.”
—————————————————————–
Neraka bagi Penanya
Edwin Powell Hubble, astronom Amerika, mendapat kenyataan bahwa hampir semua galaksi saling menjauhi. Artinya, semula mereka berdempetan. Jika berlarinya galaksi itu dikilas balik seperti memutar film mundur, mereka akan menuju satu titik. Georgi Antonovich Gamow atau George Gamow (1904-1968), fisikawan Amerika kelahiran Rusia, mengemukakan gagasan bahwa seluruh bahan dan energi alam semesta pernah menggumpal menjadi satu.
Bola pejal tak bervolume yang terdiri dari neutron dan energi radiasi itu dijuluki Ylem (EYE lem, baca: ailem). Sekitar 15 milyar tahun silam, tiba-tiba Ylem yang memiliki kepejalan 100 trilyun kepadatan air meledak dahsyat. Ledakan itu disebut Big Bang. Seluruh materinya terlontar ke luar dengan kecepatan luar biasa. Kepadatan materinya berkurang, dan suhunya yang milyaran derajat menurun hingga menjadi jutaan derajat saja.
Ketika suhunya tinggal 60 juta derajat, neutron mulai berubah menjadi proton dan elektron. Proton yang bermuatan positif dan elektron yang negatif mendorong medan gaya elektromagnetik untuk membentuk atom-atom. Di samping itu, juga memberikan saham terbentuknya gelombang elektromagnetik. Seperti terbentuknya hidrogen dari proton dan elektron yang memancarkan foton.
Sementara itu, suhu semesta terus menurun. Dan atom-atom itu mulai menggabung, dengan tetap terus meluncur ke luar dan memamerkan citra sebagai kabut gas. Kabut gas itu merupakan cikal bakal galaksi, bintang, dan juga planet-planet.
Gagasan radikal Gamow itu mengundang berbagai reaksi. Banyak ilmuwan yang terkesan dengan ide itu. Namun tak kalah banyak yang menentangnya. Alasannya, ledakan Ylem hanya bisa menghasilkan hidrogen dan helium. Di kampus-kampus, banyak ejekan yang ditujukan pada ide itu bahwa teori Gamow merupakan cara apik untuk membangun semesta sampai pada helium saja. Pendek kata, teori Gamow saat itu merupakan teori yang paling diremehkan.
Lebih-lebih ketika Gamow tidak dapat menerangkan dari mana asal usul Ylem itu. Dia membalas pertanyaan itu dengan mengutip St. Augustinus, yang mendapat pertanyaan: “Apakah yang dilakukan Tuhan sebelum menciptakan langit dan bumi?” Menurut Gamow, orang suci itu menjawab: “Tuhan membuat neraka untuk orang yang bertanya seperti itu!”
Pendukung Gamow, Ralph Alpher (1921- ) dan Robert Herman (1936- ), mengemukakan bahwa masih ada gelombang mikro sisa Big Bang. Pada suhu super-rendah –sekitar 5 K– radiasi gelombang itu bisa terdeteksi. Sayang, peralatan teleskop saat itu terlalu primitif untuk membuktikan teori tersebut. Sehingga Big Bang menanti waktu lebih lama lagi untuk dibuktikan dan terus menuai cemoohan.
Pada 1965, Arno Allan Penzias (1933- ) dan Robert Woodrow Wilson (1936- ), dua ahli astronom radio dari Bell Telephone Laboratories di New Jersey, Amerika Serikat, sedang bertugas menuntaskan hubungan radio dengan satelit komunikasi Telstar milik Bell Laboratories. Ketika teleskop radio menengadah ke langit, mereka mendapati seluruh langit dipenuhi gelombang mikro sisa ledakan besar.
Radiasi gelombang mikro sisa ledakan besar ini menimbulkan desis pada alat penerima teleskop radio itu. Untuk menghilangkannya, Penzias dan Wilson mendinginkannya dengan helium cair, yang sejuknya hanya beberapa derajat di atas nol mutlak. Keduanya masih menemukan desis yang merata di seluruh langit pada suhu 2,75 K. Nilai akhir desis diketahui sekitar 2,7 K, terpaut 2,3 K dengan dugaan Alpher dan Herman. Untuk temuan itu, Penzias dan Wilson dianugerahi Nobel Fisika pada 1978.
Bro Barnabas, sebelum adanya bola pejal yang akan meledak menjadi Big Bang itu ada apa? lalu setelah kiamat akan ada apa? Apakah yang saat ini memuai akan mengkerut? Ataukah mengembang terus sampai suhunya mendekati 0 drajat Kelvin?
Lalu mana korelasi pembenaran ayat-ayat kitab suci Anda akan apa yang anda sampaikan?
salut dengan forum ini didalam agama juga gk di larang ber hujjah atau pun mudzakarrah.yg terpenting teman2 disini adalah ‘theist”daripada ”atheist”ttg agama kita memeluk apa yg kita yakini masing2.sbg seorang muslim sy tentu sy menganggap agama sy yg paling benar[ namun hal ini bukan utk lantas sy menghina agama lain]cukup pernyataan kebenaran agama sy ini sy simpan,, karena dlm Quran sdh ada garisannya= LAKUM DINUKUM WALIADDIN[ agamamu ,,.agamamu dan agamaku agamaku]..jd kl nurut sy ngapain kita capek2 ngurusi agama lain ,begitu juga agama lain ngapain juga ngurusi agama islam.]kl saya pribadi lebih semangat berdebat kl dengan orang2 atheis..[.salam damai buat negeri kita.].
@mas alvi :saya setuju bgt
@temen2 muslimq:sya seorang muslim dan saya sampai sekarang masih terus belajar tentang islam dr alqur’an.dan itu pun tak ada habisnya.tidak perlu kita terlalu trpengaruh dgn tulisan ini teruslah kita menjalani hidup inidgn terus belajar dr alquran.karena kitapun blum sempurna dan sya yakin islam adalah yang terbaik
@ngarayana dan sdr2 sya yang beragama hindu ataupun yang lain : sya yakin anda semua adalah orang yang beriman terhadap tuhan masing2.dan agama anda jg mengajarkan tentang kebaikan.dan sya yakin jg anda sekalian jg pasti akan selalu mendalami kitab suci anda
jadi sya disini cuma memberikan suatu masukan silakan tulis apa aja di internet,tp please jgn bawa agama,karena hanya akan seperti tanda = yang tidak ada titik temunya.dalam artikel ini jg gak akan ada titik temunya krn kita memakai dasar yang berbeda.
so buat sdr ngarayana jgnlah membawa agama lain dalam pemahaman agama sdr.krn dapat merusak kerukunan umat beragama.mari kita pelajari keagungan agama masing2
salam kerukunan umat beragam
@mas alvi :saya setuju bgt
@temen2 muslimq:sya seorang muslim dan saya sampai sekarang masih terus belajar tentang islam dr alqur’an.dan itu pun tak ada habisnya.tidak perlu kita terlalu trpengaruh dgn tulisan ini teruslah kita menjalani hidup inidgn terus belajar dr alquran.karena kitapun blum sempurna dan sya yakin islam adalah yang terbaik
@ngarayana dan sdr2 sya yang beragama hindu ataupun yang lain : sya yakin anda semua adalah orang yang beriman terhadap tuhan masing2.dan agama anda jg mengajarkan tentang kebaikan.dan sya yakin jg anda sekalian jg pasti akan selalu mendalami kitab suci anda dan meyakini agama anda yg paling benar
jadi sya disini cuma memberikan suatu masukan silakan tulis apa aja di internet,tp please jgn bawa agama,karena hanya akan seperti tanda = yang tidak ada titik temunya.dalam artikel ini jg gak akan ada titik temunya krn kita memakai dasar yang berbeda.
so buat sdr ngarayana jgnlah membawa agama lain dalam pemahaman agama sdr.krn dapat merusak kerukunan umat beragama.mari kita pelajari keagungan agama masing2
salam kerukunan umat beragam
Bro Hindu dan non Hindu semua
Kalau saya sendri menganggap diskusi antar agama itu perlu agar tidak ada lagi pikiran picik dan menganggap agama orang lain itu buruk. Coba kita lihat sinetron di TV-TV kita saat ini. Sangat banyak sutradara yang tidak mengerti agama lain akhirnya mengarahkan penggambaran tayangannya seolah-olah memojokkan orang-orang Kejawen, penganut kepercayaan lokal dan bahkan mereka yang sembahyang menggunakan sajen, dupa atau menyan. Dan dalam sinetron2 itu ditampilkan bahwa yang baik dan benar itu adalah mereka yang berpakaian ala timur tengah. Apa itu adil?
Kalau dialog antar agama dan berdebat didasari oleh kepala dingin dan saling terbuka yang tentunya dengan penuh pengertian, maka hal-hal seperti itu tidak akan terjadi. Kecuali anda tetap memandang rendah kepercayaan lain dan mempercayai dogma secara membabi buta.
Saya sendiri suka berdiskusi di sini dengan tujuan menambah wawasan saya, dan sudah barang tentu bukan untuk menimbulkan kebencian pada umat lain. Apa lagi agama saya mengajarkan bahwa semua mahluk hidup adalah bersaudara. Jangankan anda yang berbadan manusia, semutpun punya hak untuk dihormati.
Salam damai all
@ Mas Ngarayana
Sepertinya Mas salah ngetik. Teori big-bang pertama kali diusulkan tahun 1927 oleh Georges Lemaitre, bukan pada tahun 1972.
Salam 😉
kiamat terjadi di tahun 155,518 x 10^12 dari terciptanya alam raya ini, apakah demikian
Semua yang namanya agama khan bersumber dari Tuhan yang sama , coba kalo Tuhannya berbeda2 , pasti sebutan Tuhan Yang Maha Pencipta tidak berlaku … , nah pasti juga ada suatu titik temu yang akan menghubungkan semua agama dalam satu kesatuan Ke-esa-an Tuhan , seseorang yang betul2 mencintai Tuhan lah , yang mampu merasakan persamaan ini…, hayo gmn…^^
satu pertanyaan , siapa yang membuat veda ? wahyu Tuhan atau hasil pemikiran manusia ? kalau wahyu Tuhan siapa yg pertama mendapatkan wahyu itu ? apakah langsung Tuhan turun ke bumi ? satu hal yg membingungkan saya dalam hinduisme , ” tidak jelas sumber aslinya “
@zulanda
Mohon perhatikan artikel terkait dengankitab suci Veda seperti di “Pustaka suci Veda” dan beberapa artikel yang saya masukkan dalam kategori “Filsafat Veda”.
Veda dibuat dan diturunkan oleh Tuhan pada saat alam semesta material diciptakan. Pertama kali Veda diwahyukan kepada Brahma sebagai mahluk hidup yang pertama. Brahma mewahyukan kepada mahluk-mahluk ciptaannya, kepada maha rsi, dan juga para dewa. Seiring dengan perjalanan waktu yang sangat-sangat panjang pada setiap Kali Yuga, manusia menderita “penyakit” yaitu penyakit pikun dan sehingga tidak memiliki kemampuan dalam menghafal kitab suci sebagaimana halnya pada Satya, Treta dan Dvapara Yuga (perhatikan gambar berikut uktuk siklus waktu dalam Veda)
Karena itu Tuhan dalam expansinya sebagai Maha Rsi Vyasa (Vyasa Deva) menjelma ke dunia untuk menuliskan dan mengkodifikasi kitab suci Veda untuk orang-orang yang tidak beruntung pada jaman Kali.
“Sang Rishi mulia yang berpengetahuan penuh, dengan penglihatan rohaninya bisa melihat merosotnya segala sesuatu yang material karena pengaruh buruk Kali-Yuga …… Beliau juga melihat orang-orang yang tidak percaya (pada Veda) jadi pendek usia dan mereka tidak penyabar karena kurang memiliki sifat-sifat bajik …… Untuk menyederhanakan proses (belajar Veda), beliau membagi Veda yang satu (Yajur Veda) itu menjadi 4 bagian untuk diajarkan diantara manusia …. Demikianlah, Rishi Paila menjadi sarjana Rg-Veda, Rishi Jaimini menjadi sarjana Sama-Veda, Rishi Vaisampayana menjadi akhli Yajur-Veda dan Sumantu Muni dipercayakan mengajar Atharva-Veda. Mereka mengajarkan bagian-bagian Veda itu kepada para muridnya masing-masing ….. Kemudian karena kasihan (kepada orang-orang kurang cerdas), Vyasa menyusun Mahabharata agar para wanita, sudra dan dvija-bandhu bisa mencapai tujuan hidup tertinggi” (Bhagavata Purana 1.4.17-25).
Jadi siapa penerima wahyu Veda pertama? jawabannya Dewa Brahma. Siapa penulis kitab suci Veda? Ada sangat banyak dibawah naungan Maha Rsi Vyasa, yaitu penjelmaan Tuhan sendiri.
Menginsyafi proses penurunan kitab suci Veda memang berbeda dengan kitab suci lainnya. Jika di Islam dikatakan bahwa kiab sucinya diwahyukan untuk menyempurnakan kitab suci sebelumnya sehingga mungkin tidak ubahnya seperti sebuah karya tulis yang dibuat sebelumnya lalu disempurnakan lagi dengan munculnya karya tulis baru, maka Veda bagaikan sebuah buku panduan yang harus ada dalam launching suatu produk. Buku panduan tersebut (Veda) adalah guidance bagi sang mahluk hidup dalam mengarungi kehidupan di alam material.
Salam,-
Salam…..
siiiiip. kita damai kok. tapi bisakah rekan-rekan muslim mengkritisi rekan-rekan anda sendiri dan berani berkata tegas terhadap mereka yg :
1. dalam ceramahnya menghina agama lain. (jelas2 sy denger pas lewat masjid)
2. menentang cara-cara kekerasan seperti yg ditunjukkan FPI (tragedi monas-teman sy korban,tp untung baikan. demo masalah tmpt ibadah lain, padahal warganya biasa saja) berani g mengeluarkan FPI haram. pasti ragu juga kan.
Salam damai.
Setiap awal pasti ada akhir.itulah fisika tetapi energi tdk akan pernah musnah.tp cuma dalam fisika.manusia hannyalah mahluk yg bingung.tapi setiap seluruh kejadian di alam semesta pasti ada awal.ya allah tiadalah ilmu kami kecuali yg sedikit ini.
Saya hanya ingin mengomentari saja..sangat disayangkan bahwa tulisan diatas sangatlah dangkal dan jauh dari suatu karya ilmiah yang sesungguhnya..karena saya melihat bahwa penulis hanya berusaha menepis teori yang sudah sangat mapan hanya berbekal pengetahuan yang sangat dangkal dan hanya mencoba untuk membANDINGkan dengan kitab suci..waduh mas..saya malu mas dengan paparan anda..apalagi saya kira UGM adalah gudangnya ilmuwan..setelah saya baca sampai habis, kemudian di bagian terakhir anda hanya mencantumkan referensi yang sangat minim..waduh..kalau yang baca itu orang awam, mungkin its oke..tapi coba anda berbicara di kalangan ilmuwan fisika..anda akan dibantai..coba anda lihat link dibawah ini ya mas,http://www.faktailmiah.com/2010/07/20/cara-menepis-kebenaran-teori-big-bang.html..
Kalau karya anda seperti tulisan di link tersebut..saya akan dengan sangat hormat memberikan jempol sepuluh saya…walaupun saya tidak setuju atau teori anda meragukan…oke..selamat berkarya..
@ top1
memang benar bahwasanya apa yang saya sampaikan di sini sangat dangkal dan hanya merupakan abstrak. Dan pola yang saya pakai juga tidak 100% ilmiah karena saya membandingkan dengan agama yang memiliki sudut pangal yang berbeda dari sains. Kenapa saya melakukan ini? Saya coba tulis di artikel “Veda dan sains berawal dari titik pangkal yang berbeda” Mohon dikoreksi ya saudara top1… jadi bukan serta merta memojokkan UGM… 😉
Salam,-
karena memang alam semesta diciptakan “sekaligus”, sehingga tiada sesuatu yang tidak tergantung kepada yang lain, melainkan saling terkait dalam “ikatan kewargaan” .Teori Big bang dalam hal ini bertentangan dengan eksistensi sistem inersial.
oi perkataan (arti) al-qur’an nyo ada yang dikurangin toh! waaa parah bangeeet >:S lo nantang umat Islam ye…sori kalo gw bukan ilmuwan alias awam tapi JANGAN SUKA MEMBANDING2 KAN AGAMA! untukmu agamamu dan untukku agamaku
@ Mujahidin
Salam saudara Mujahidin, mohon maaf jika memang ada petikan ayat-ayat baik dari saya atau dari teman-teman yang lain yang salah. Dan saya mohon ke anda untuk mencantumkan ayat-ayat yang benar agar kedepannya tidak ada kekeliruan dan jika saya yang keliru akan saya ralat dan perbaiki ayat-ayat itu. Saya dan juga teman-teman yang lain tentunya tidak ingin menantang apa lagi berkelahi, tetapi kami ingin belajar dan mencoba mengerti dengan berdiskusi dan perdebatan.
Salam,-
@ Mujahidin
Bos, bisa tidak anda belajar untuk tidak melakukan kekerasan? Kalau memang anda pintar dan anda punya pengetahuan, cobalah berdebat dan berdiskusi dengan kepala dingin dengan kami secara terbuka. Yang biasanya merendahkan agama lain itu siapa? Lihat film dan program-program di TV terutama menjelang bulan Ramadan yang selalu mendeskriditkan agama lain. Apa anda sudah ngaca?
bagaimana dengan sloka weda yang mengatakan bulan lebih jauh 800.000 mil daripada matahari?
mohon dijelaskan
@ Sutha
Maaf balesnya kelamaan… maklum beginilah jadi babu.. hampir ga ada waktu 😀
Dalam sebuah kutipan dalam Srimad Bhagavatam 8.10.38 yang ditulis Srila prabhupada memang menyebutkan demikian. Matahari dikatakan berjarak 93,000,000 mil dari bumi dan bulan berjarak 95,000,000 mil dari bumi. Sehingga otomatis dari sini kelihatan bahwa Bulan lebih jauh dari bumi. Saya tidak tahu dari mana sumber pembenran ini, apakah dari Pitamaha-Siddhanta (diajarkan oleh dewa Brahma), Vasistha-Siddhanta (diajarkan oleh Rishi Vasista), Romaka-siddhanta (diajarkan oleh Sri Visnu kepada Rishi Romaka), Paulisa-siddhanta (diajarkan oleh Rishi Pulastya) dan Surya-siddhanta (diajarkan oleh dewa Matahari, Surya). Mengingat kadang kala metode yang digunakan dalam salah satu astronomi ini sering kali berbeda. Dan bukannya tidak mungkin proses konversi dari satuan Veda (Yojana) menjadi satuan mil terjadi proses kesalahan karena setahu saya masih ada perdebatan dan perbedaan pemahaman mengenai konversi besaran Yojana ke satuan jarak kita sekarang.
Kalau kita membandingkan sistem astronomi modern dengan astronomi Veda memang beda jauh. Kita lihat contohnya tentang pandangan mengenai bagaimana terjadinya gerhana matahari dan bulan.
Astronomi modern meyakini bahwa terjadinya gerhana adalah sesuai dengan teori seperti pada gambar di atas. Sementara itu dalam astronomi Veda teori tentang bagaimana terjadinya gerhana sangat jauh berbeda.
Selain bulan, matahari dan bumi, disebutkan adanya planet lain yang tidak/ (belum?) dikenal dalam sistem astronomi modern, yaitu planet Rahu dan Ketu. Jika kita mengikuti teori kuno ini, maka bukanlah hal mustahil jika jarak bulan memang lebih jauh dari Matahari.
Dengan adanya perbedaan teori ini apakah kita bisa mengatakan astonomi Veda salah dan astronomi modern salah? Saya rasa terlalu dini untuk dapat mengatakan itu karena astronomi modern sendiri masih penuh dengan teori-teori belaka. Lihatlah bagaimana penemuan terbaru yang menyatakan pluto yang dulu dianggap sebagai salah satu planet dalam matahari ternyata bukanlah planet yang mengelilingi matahari. Bukannya tidak mungkin jika suatu saat teori terjadinya gerhana dalam astronomi modern ternyata berubah jika ternyata ditemukan indikasi bahwa gerhana tidak disebabkan oleh bumi, bulan dan matahari saja, tetapi juga oleh benda angkasa lain..
Sekali lagi secara pribadi saya tidak bisa men-judge…
Sebagai tambahan mengenai jarak benda langit yang lain mengurut Veda, dapat dilihat di artikel “Astronomi Veda”
Salam,-
disini saya terpaksa terheran-heran,
melihat orang membanding2 kan satu teori penciptaan semesta untuk menyalahkan keyakinan orang lain.
padahal kalo ditanya mana diantara teori2 itu yg sudah diakui sebagai hukum (berkebenaran tetap), saya yakin tidak akan ada yg bisa menunjukkan mana yg paling benar.
bahkan pengetahuan Veda ketika berkata seperti itupun juga belum bisa dibuktikan kebenarannya.
memvonis sesuatu sebagai tidak benar dengan acuan yg juga belum tentu terbukti benar, itu namnaya apa ya ?
kayaknya, hanya orang kurang kerjaan aja yg mau berbetah2 di topic ini.
Wassalam
@ Ardhani
Saya juga heran dengan Anda. Ini diskusi… kalau tidak suka ya jangan ikut. Begitu aja kok repot he he he… Salam
@All Hindu
Setelah terjawab 1 pertanyaan (oleh mas Ari_Bcak) meski tidak tuntas,ada penjelasan yang saya butuhkan dari Manawa Dharma Sastra I,5-8 :
“Ketahuilah, mula pertama alam semesta ini gelap, tak diketahui tanpa ciri²nya, demikian pula tak terpikirkan oleh daya akal, tidak diketahui, sebagai halnya dgn orang yg tidur lelap
“Kemudian dg kekuatan tapanya, IA Yang Maha Ada, menciptakan ini, Maha Bhuta (unsur alam semesta) dll, nyata terlihat melenyapkan kegelapan.
“IA yg hanya terlihat olrh pikiran, suksma(=gaib), tak terbagikan, kekal, CITTA(bersifat pikir),dari padanyalah semua ciptaan ini, yg tak terkirakan banyaknya memancar laksana kemauan sendiri
“IA yg menciptakan berbagai ciptaan, menjadikan dari dirinya sendiri, diciptakannya mahluk² hidup yg beraneka ragam, mulai dengan memikirkannya, diciptakannya air dan meletakkan benih itu kedalamnya.
Adakah penjelasan?Matahari,air atau bumi terlebih dahulu?atau saya kurang paham bagian2 Veda?Krn membaca sloka berikutnya tidak terdapat kata2 tentang matahari atau bumi kecuali sloka 24 :
“Demikian pula waktu, bagian- bagian daripada waktu, pembagian musim dan planet, sungai- sungai, lautan, gunung- gunung, dataran- dataran dan jurang- jurang”.
saya tunggu penjelasan dari anda.
@ngarayana
dari artikel diatas boleh;lah bermain ke sini
http://isyfatihah.blogspot.com/2011/02/penciptaan-alamini-cuma-teori.html
salam
@ abu hanan
Maaf saya jarang bisa comment karena masih disibukkan dengan beberapa hal dan lagi me-move web ini ke https://narayanasmrti.com
Astronomi Veda memang menjelaskan hal yang lebih luas, yaitu penjelasan penciptaan alam material di seluruh alam semesta. Sehingga kronologi penciptaan Veda dimulai dari kondisi alam material ini tidak ada, lalu tercipta bahan-bahan material. Muncul Brahmanda dimana satu brahmanda merupakan cikal-bakal satu alam semesta. Satu alam semesta ada sekian banyak gugus galaksi, dalam gugus galaksi ada banyak galaksi dan dalam galaksi ada satu tata surya. Bumi dengan matahari sebagai pusat tata suryanya hanyalah bagian yang sangat-sangat kecil dari seluruh ciptaan sehingga hanya disinggung sedikit. Mungkin di sinilah letak perbedaan utama penciptaan dalam agama Abrahamik dengan ajaran Hindu disamping ajaran Hindu meyakini penciptaan ini merupakan suatu siklus.
Untuk bagannya bisa di lihat di sini: https://narayanasmrti.com/downloads/Alam-Semesta-Vedanta-7000x9268pixel.zip
Salam,-
Artikel yang bagus, menambah wawasan sy.
I Love Hindu, 4ever
Tidak semua umat Islam ngotot atau membenarkan teori Big Bang.
Salah-satu konsep kosmologi dalam ajaran agama Islam, sejak saat paling awal penciptaan alam semesta, sampai saat berakhirnya (akhir jaman), bisa dibaca cukup lengkap pada seri artikel “teori Big Light vs teori Big Bang”, yaitu:
Pengantar.
Urutan penciptaan alam semesta.
Model alam semesta.
Perbandingan.
Jawab persoalan fisika.
Ada dua versi Bigbang berdasar akal budi manusia, bukan berdasar dogma.
1. Versi Materialistic Science (MS) yang menganggap Alam Semesta hanya terisi oleh materi, bahkan makluk hidup bertubuh organisme (living organisme) dipandang sekedar proses biologi atau bio kimia.
2. Versi Teori Minimalis sebagai penunjang Scientific Spirituality (SS) yang menganggap Alam Semesta terisi oleh berbagai jenis energi yang membentuk macrocosmos.
Kedua teori tersebut menggunakan Axioma, berbeda dengan Bigbang versi Religious Spirituality (RS) yang berdasar dogma.
Ingin menambah wawsan mengenai Bigbang, silakan akses Akungibnu.wordpres.com
Menurut Teori Minimalis Bigbang (Dentuman Besar) adalah kelahiran Sub Alam Fisika. Sebelum Bigbang Alam Semesta sudah tercipta dalam bentuk Alam Super atau Supernatural yang belum mengenal adanya ruang nyata yang terisi oleh materi, namun telah dikuasai oleh dimensi waktu yang membedakan dengan Alam Abadi.
Menurut TM Alam Semesta merupakan sebuah sistem tertutup dimana jumlah energinya tetap yang berubah hanya kesadaran energinya atau dimensinya yang berubah sesuai dengan jalannya waktu.
Menurut Teori Minimalis Alam Semesta terisi terisi oleh berbagai energi yang berbaur secara acak, namun memiliki kesadaran energi berbeda-beda. Alam Semesta dibedakan menjadi Sub Alam berdasar kesadaran energinya.
a.Energi gaib E=-x atau E0 membentuk Sub Alam Metafisika atau Sub Alam fikir.
c.Energi Fisika E=0 karena x=y=q membentuk Sub Alam Nyata atau Sub Alam kebendaan.
d.Energi Transien E = – x + y dengan E#0, y# 0, y#0 membentuk Sub Alam Astral atu Sub Alam Transien.
e.Energi Organisme yang merupakan penggabungan energi fisika dengan simetrical trans wave yang menghasilkan photon.
Dengan memanfaatkan energi yang membangun macrocosmos dapat dijelaskan proses penciptaan Alam Semesta oleh Tuhan Yang Maha Esa (bedakan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa) berdasar keseimbangan akal budi manusia ‘(><)", pengamatan pancaindera dan peralatan fisika "(==)'
Bahkan menurut Teori Minimalis Plus Alam Semesta juga terisi oleh non energi diantaranya soul (z) yang tak mungkin terjangkau oleh kemampuan manusia, tak terakses oleh pancaindera dan peralatan fisika, akal maupun batin, atau kemampuan bawah sadar, namun saat soul melakukan interaksi dengan body yang dibangun oleh energi membentuk microcosmos, maka dapat terakses oleh berbagai kemampuan manusia.
Teori Minimlais dan turnannya merupakan penunjang Spiritual Ilmiah (SS) yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan fenomena seluruh Alam Semesta baik yang berupa macrocosmos maupun microcosmos,
Tertarik: akses Akungibnu di wordpress.com. Beri komentar, khusunya terhadap Teori Bigbank versi Teori Minimalis
Menurut Teori Revolusi Som Wyn manusia adalah hasil revolusi microcosmos di bumi dalam tingkat/jenis living organisme. Manusia merupakan penghuni terbaru di bumi namun sangat cepat perkembangan intelektual nya,peradaban manusia berlangsung tumpang tindih, yang satu belum berakhir telah disusul oleh yang lain. Paling tidak ada 4 tahapan peradaban manusia;
*I.Tahapan Nature Spirituality (NS): manusia takut pada lingkungannya, baik alam maupun living organisme lain.
*II.Tahapan Religious Spirituality (RS) ada dua sub tahapan:
a. tahapan kemampuan berfikir: manusia sanggup membuat peralatan fisika, hingga berani melawan living organisme lain menjadikan manusia tidak takut pada lingkungan dan hanya takut pada manusia yang mengaku wakil dari penguasa alam, misalnya Fir’aun yang mengaku turunan sang penguasa alam,matahari.
Di bawah manusia yang menjadi penguasa rakyat sangat menderita sehingga “memimpikan” terlepas dari penderitaan dunia akibat angkara murka sesama manusia yang berkuasa.
b. manusia mencari yang lebih berkuasa dari manusia atau alam, maka mereka menemukan sang pencipta alam, yaitu Tuhan. Manusia berlindung pada Tuhan berdasar dogma bahwa Tuhan adalah pencipta dan pengatur alam semesta. Tuhan menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi yang patuh pada Nya dan akan menghukum pada yang ingkar. Segalanya berjalan atas kehendak Nya. Tuhan mengatur segalanya, maka Tuhan identik dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
*III.Tahapan Materialistic Science (MS): adalah saat manusia menggunakan akal(bedakan dengan fikiran), sanggup membuat peralatan fisika untuk memperluas pancaindera, sehingga sanggup mengakses alam semesta yang sangat luas dan isinya yang sangat halus.
Pada tahapan ini, manusia tidak mengakui penciptaan Alam Semesta oleh Tuhan Yang Maha Kuasa yang dianggap membelenggu kebebasan berfikir,berkeyakinan dan berbuat. Tuhan Yang Maha Kuasa juga tak dapat terakses oleh pancaindera dan peralatan fisika.
Menurut MS segala yang ada berasal dari yang tidak ada secara kebetulan. Sebagai contoh titik singular yang mengembang dan meledak menjadi Alam Semesta dianggap terjadi secara kebetulan, tidak ada yang menciptakan. Bigbang dipandang permulaan “nongolnya” Alam Semesta tanpa ada yang menciptakan. Fenomena sebelum Bigbang dinisbikan.
Teori Minimalis (TM) menginformasikan bahwa Bigbang adalah kelahiran Sub Alam Fisika, bukan awal terjadinya Alam Semesta tanpa ada yang menciptakan.
*IV. Tahapan Scientific Spirituality (SS) saat manusia telah sanggup memanfaatkan akal budinya dan ingin menyatukan RS yang tercerai berai menjadi agama yang masing masing memiliki iman yang berbeda-beda. SS lebih dekat dengan Agama Bumi, namun bukan berdasar keseimbangan fikiran dan dogma melainkan berdasarkan akal budi untuk mengimbangi iman.
Inilah Teori Bigbang versi Teori Minimalis yang mengungkap fenomena sebelum bigbang.
1.Tuhan YME memberi batas antara Alam Abadi dengan calon Alam Semesta, lalu memberi dimensi waktu (t) pada Alam Semesta sehingga Alam Semesta tidak lagi abadi, selalu berubah sesuai dengan perubahan waktu(t)
2.Alam semesta terisi oleh berbagai jenis energi yang berbaur menjadi satu, namun masing-masing memiliki kesadaran (consciousness) berbeda, hal ini dapat dijelaskan dengan Formula Supernatural Modern (FSW) E = – x + y, dimana E adalah keseimbangan energi, x adalah renergi gaib sedangkan y adalah energi metafisika.
3.Dalam Sub Alam Gaib, dimana y=0, energi gaib x dapat saling bergabung menjadi nx atas dasar penambahan x+x+x ….atau saling menyatu menjadi x^n atas dasar perkalian x*x*x ……….
4.Dalam Sub Alam Metafisika, dimana x=0) energi y dapat saling bergabung menjadi ny atas dasar penambahan y+y+y …. atau menyatu menjadi y^n atas dasar perkalian y*y*y …….
5.Proses tersebut dapat terjadi karena kedua jenis energi tersebut berubah sesuai dengan perubahan waktu. Secara matematika x = F1(t) sedangkan y = F2(t). Formula Supernatural Modern dapat dikembangkan menjadi Formula Supernatural Som Wyn (FSSW) E=- F1(t) + F2(t), dimana F1(t) dan F2(t) adalah fungsi waktu (t) yang malar(continous) dan memiliki nilai batas (boundary value) sehingga dapat diuraikan menjadi fungsi dasar sinusoidal sesuai dengan Deret Fourier.
4. nx dan x^n dapat bergabung membentuk rantai tertutup energi gaib [nx + x^n], demikian juga ny dan y^n dapat membentuk rantai tertutup energi metafisika [ny + y^n].
5. Rantai terutup energi tidak terikat lagi pada Sub Alamnya sehingga dapat memasuki Sub Alam Transie. E = – x + y dengan E#0, y#0 dan x#0.
6. Kesadaran energi x dan energi y dalam Sub Alam Transien berubah: sesama x saling tolak menolak sehingga rantai tertutup [nx+x^n] pecah menjadi nx dan x^n, demikian juga sesama y saling tolak menolak sehingga rantai tertutup [ny+y^n] pecah menjadi ny dan y^n.
7. Dalam Sub Alam Transien sesama x tolak menolak, sesama y tolak menolak sedangkan x dan y akan saling menarik. Sifat ini sesuai dengan sifat kutub magnet, sehingga isi Sub Alam Transien bukan energi gaib dan energi metafisika melainkan kutub magnet selatan dan kutub magnet utara.
8. Kutub magnet x dinamai monopole Weber x, kutub magnet y dinamai monople Weber y. Kedua jenis monople dalam kondisi transisi bergetar menjadi getaran magnet x dan getaran magnet y.
9. Ketiga Sub Alam tersebut belum membutuhkan ruang nyata namum membutuhkan ruang semu, sehingga digolongkan dalam Alam Semu, Alam Super atau Supernatural.
10.Perkembangan Sub Alam Super berlangsung secara lamban,membutuhkan waktu sangat lama, namun aktivitas yang terjadi justru sangat cepat.
Fenomena Supernatural terjadi sebelum Bighbang, sehingga sebelum Bigbang Alam Semesta telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam ujud Alam Semu atau Supernatural.
Sub Alam Transien menghasilkan eteric ( Dasar Energi Transien) dan quantum minimalis ( Dasar Energi Fisika).
Hal ini dapat dijelaskan dengan Formula Supernatural Modern (FSM) E= – x + y
a.jika E#0, pasti x # y yang terjadi adalah monopole magnet Weber yang sepasang kutubnya tidak sama besarnya, yang terjadi adalah eteric (e) yang merupakan fenomena Sub Alam Transien yang hanya terakses oleh kemampuan bawah sadar.
b.jika E=0, pasti x=y=qm, maka akan terjadi dipole magnet Weber yang sepasang kutubnya sama besarnya dan dinamakan quantum minimalis. (qm) merupakan fenomena Sub Alam Fisika , sehingga dapat terakses oleh pancaindera dengan bantuan peralatan fisika.
Qm membutuhkan ruang nyata, menjadikan ruang semu berubah menjadi ruang nyata.
Berdasar axioma Teori Minimalis: jika qm digabungkan dengan bayangan super semitrinya, maka akan terbentuk unsur premordial yang tidak membutuhkan ruangan nyata. Hal ini dapat dijelaskan dengan Matematika Minimalis: (0,q,q) + (0-q-q) = (000), dimana (0qq) adalah quantum minimalis, (0-q-q) adalah bayangan supersemitri qm yang sepadan, (000) adalah unsur premordial.
(000) adalah valid, jadi memenuhi persyaratan energi, namun energinya di “non aktifkan” oleh Tuhan YME dengan tujuan dapat dimuat dalam titik singular yang bermensi ruang nihil (nol).
Titik singular dapat memuat unsur premordial yang jumlahnya sangat banyak dengan tujuan dapat memuat quantum minimalis yang jika ditiadakan bayangan semitrinya akan membutuhkan ruangan nyata sangat besar.
Saat Tuhan YME meniadakan bayangan supersemitri, unsur premordial berubah menjadi quantum minimalis dengan berbagai variable. Titik singular mengembang sangat cepat hingga meledak, isinya bertaburan membentuk Sub Alam Fisika. Inilah yang dinamakan Bigbang versi TM yang menyatakan Bigbang adalah kelahiran Sub Alam Fiskia, bukan nongolnya Alam Semesta versi MS secara kebetulan tanpa ada yang menciptakan. Sub Alam Fisika versi TM berasal dari unsur premordia yang diciptakan oleh Tuihan YME.
Bigbang tidak berpengaruh pada Alam Super, sebab Alam Super tidak membutuhkan ruang nyata, sehingga TM menginformasikan saat ini Alam Semesta bukan hanya terdiri dari Alam Nyata, melainkan masih ada Alam Semu.
Berdasar penjelasan diatas Bigbang versi Teori Minimalis tidak bertentangan dengan agama, baik agama langit maupun agama bumi berdasar meyakini adanya penciptaan Alam Semesta oleh Tuhan, perbedaannya hanya pada “menafsirkan”, RS menafsirkan Bigbang berdasar keseimbangan fikiran dan dogma, atau berdasar logika keyakinan yang tidak mengaitkan antara argumentasi dengan pengambilan kesimpulan, sedangkan TM menafsirkan Bigbang berdasar keseimbangan akal dan batin, atau menggunakan logika fikir yang harus dapat diterima oleh akal/nalar, bukan berdasar dogma melainkan berdasar axioma.
Bigbang versi Teori Minimalis juga tidak bertentangan dengan MS, hanya berbeda namanya: TM menamakan Bigbang kelahiran Sub Alam Fisika sedangkan MS menyatakan Bigbang permulaan terbentuknya Alam Semesta.
Jika Alam Semesta versi MS tak lain adalah Sub Alam Fisika versi TM, maka bedanya adalah MS tak mengakui adanya penciptaan sedang TM bukan hanya mengakui melainkan menjelaskan proses penciptaan tersebut berdasar penggunaan akal budi, bukan berdasar akal dan indera/peralatan fisika.
Setelah Bigbang pada dasarnya TM dan TM sejalan, namun ada beberapa yang perlu dipertanyakan:
1.Latar belakang gelombang cosmik yang merata di seluruh Alam Semesta terbentuk sebelum atau sesudah Bigbang?
2. Apakah ruangan hampa partikel (vacum) identik dengan ruang semu?
3. Alam Semesta terjadi secara kebetulan atau ada yang menciptakan?
4. Apakah quantum fisika sama dengan quantum minimalis?
5. Yang mengembang Alam Semesta atau Sub Alam Fisika?
6. Apakah anti matter versi fisika sama dengan anti matter berdasar TM?
7. Kemana “larinya” hasil interaksi matter dengan anti matter yang berupa gelombang yang saling tolak menolak?
8. Bagaimana terjadinya gaya gravitasi dan gaya tarik menarik massa menurut MS? Apakah radiasi Hawking identik dengan Elementer Clear Wave?
9. Benarkah kecepatan photon = kecepatan gelombang electro magnet? Jika sama dapatkah MS menjelaskannya?
10.Jika terbukti ada partikel yang dapat bergerak melebih kecepatan vahaya, misalnya nutrinos bagaimana MS menjelaskannya?
11. Mengapa tidak terjadi gaya tolak massa, padahal ada gaya tarik dan gaya tolak magnet dan listrik statis?
……………… dan masih segudang pertanyaan fenomena setelah bigbang yang sulit dijelaskan oleh MS dan dapat dijelaskan oleh TM. Mengapa demikian? TM menjelaskan berdasar akal budi (keseimbangan akal dan keyakinan), bukan berdasar fikiran dan peralatan fisika dan pancaindera.
Yang ditanyakan benarkah hajar azwat batu meteor?, tapi kok gak ada kalimat yang menyatakan jawaban pertanyaan. Tolong jawab saja Ya atau Bukan, jika perlu berikan keterangannya.
Saya ganti bertanya: Apakah yang dimaksud “hajar azwat batu meteor” (berdasar Agama Langit) sama dengan “meteor” berdasar Science?
Kalau tidak salah berdasar Agama Langit Tuhan Yang Maha Kuasa mengatur segalanya, sehingga seluruh fenomena Alam Semesta, termasuk Sub Alam Fisika diatur oleh Tuhan YMK. Dengan demikian hajar azwat batu meteor gerakannya/aktivitasnya juga diatur oleh Tuhan YMK. Jika ada hajar azwat batu meteor jatuh atau menimpa bumi itu atas kehendak Tuhan YMK, jadi tidak dapat dijelaskan secara Science yang materialistik, karenas science yang materialis tidak mengakui adanya penciptaan dan mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta, semua dianggap terjadi secara kebetulan.
Menurut Teori Minimalis, Alam Semesta terisi oleh berbagai energi yang membentuk macrocosmos dan non energi diantaranya soul. Energi tak mungkin keluar dari Alam Semesta sesuai dengan TM yang menyatakan Alam Semesta merupakan sebuah sistem tertutup (bagi segala macam energi). Disamping energi menurut “TM Plus” Alam Semesta juga terisi oleh non energi, diantaranya soul (z) yang bebas keluar masuk Alam Semesta karena bukan termasuk energi. Energi masih mungkin dimengerti oleh manusia lewat pancaindera, batin, fikiran atau kemampuan bawah sadar, sedangkan soul hanya dapat diterima berdasar dogma.
Interaksi vitalistik body yang tersusun dari energi dengan soul yang merupakan bagian dari non energi menghasilkan microcosmos. Karena memiliki unsyur energi, maka microcosmos dapat dimengerti oleh manusia sebagai halnya macrocosmos.
Teori Som Wyn mengupas masalah microcosmos dan menginformasikan bahwa microcosmos merupakan individu yang dikendalikan oleh soul, sedangkan TM menginformasikan bahwa macrocosmos telah dibekali oleh Tuhan YME untuk mengurusi diri, jenis dan lingkungannya. Itulah sebabnya macrocosmos dapat teratur (cosmos) namun suatu saat dapat menjadi kacau (chaos) akibat saling berebut kepentingan, namun macrocosmos akan kembali menjadi teratur lagi saat masing-masing menyadari kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bersama.