Salah satu satuan waktu yang tidak pernah lepas dari keseharian kita adalah hari-hari dalam satu minggu. Manusia membagi hari kerjanya berdasarkan hari-hari dalam satu minggu ini. Pembagian ini konon didasarkan pada mitologi pencitaan alam semesta oleh Tuhan yang tertuang dalam kitab suci agama-agama Abrahamik, terutama sekali dalam Alkitab.
Dalam Tradisi Kristen, proses penciptaan diceritakan dalam kitab Kejadian 1, 1-31 dan Kejadian 2, 4-22. Secara singkat dikatakan bahwa pada hari pertama Allah menciptakan siang dan malam dari kekosongan di atas samudra raya yang gelap. Pada hari kedua Allah menciptakan langit. Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Allah menamai cakrawala itu langit. Pada hari ketiga Allah memisahkan daratan dan lautan serta menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji di bumi. Pada hari keempat diciptakan matahari dan bulan serta bintang-bintang. Semua burung dan hewan laut diciptakan pada hari ke lima, dan binatang ternak, melata, liar serta laki-laki dan wanita pertama pada hari ke enam. Dan pada hari ketujuh dikatakan Allah beristirahat.
Adanya pembagian proses penciptaan dalam tujuh hari inilah yang konon mendasari jumlah hari dalam satu minggu. Para penganut Kristen juga menjadikan hari ketujuh yang disebut sebagai hari minggu sebagai hari sabbat, atau hari untuk beristirahat dan memuja kebesaran Tuhan.
Meskipun dikatakan tujuh hari dalam satu minggu adalah pengejawantahan dari apa yang disampaikan dalam Al-Kitab, namun secara mengejutkan ternyata ada keterkaitan antara nama-nama hari dalam kebudayaan Kristen (yang terpengaruh oleh kebudayaan Yunani) dengan kebudayaan Veda. Dalam bahasa Inggris kita menyebut ketujuh hari dalam satu minggu mulai dari Senin sampai Minggu sebagai; Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday dan Sunday. Sementara itu dalam Kitab Surya-siddhanta menjelaskan tentang keberadaan 7 (tujuh) planet yaitu; Matahari (Aditya), Bulan (Soma), Mercurius (Budha), Venus (Sukra), Mars (Angaraka), Jupiter (Brahaspati) dan Saturnus (Saniscara) yang ternyata juga di adopsi menjadi satuan waktu dalam satu minggu. Nama-nama yang disebutkan dalam Kitab Surya-siddhanta ini akan lebih familiar jika anda mengenal nama-nama Sapta Wara (untuk menyebut hari-hari dalam satu minggu) dalam budaya Bali. Adapaun ketujuh hari dalam Sapta Wara tersebut adalah; Soma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara dan Redite.
Indonesia | Inggris | Surya-siddhanta | Bali | Nama Planet |
Senin | Monday | Soma | Soma | Bulan |
Selasa | Tuesday | Angaraka | Anggara | Mars |
Rabu | Wednesday | Buddha | Buda | Mercurius |
Kamis | Thursday | Brahaspati | Wraspati | Jupiter |
Jumat | Friday | Sukra | Sukra | Venus |
Sabtu | Saturday | Saniscara | Saniscara | Saturnus |
Minggu | Sunday | Aditya | Redite | Matahari |
Sekarang mari kita perhatikan baik-baik kesetaraan dari masing-masing nama tersebut. Dalam bahasa Inggris, hari senin disebut sebagai Monday, yang dalam Oxford Dictionary disebutkan berasal dari kata “moon” + “day / Moon’s day”, dimana “moon” berarti “Bulan”. Ternyata dalam istilah “Soma” dalam bahasa sansekerta maupun yang sudah diadopsi ke dalam Sapta Wara di Bali juga berarti ‘Bulan”. Kata “Tuesday” juga berasosiasi dengan kata “Tiw” (Tiw’s day) yang berarti “Mars”. Lagi-lagi nama “Mars” ternyata juga berkaitan dengan istilah “Angaraka” dalam Surya-siddhanta atau istilah “Anggara” dalam Sapta Wara. Demikian juga dengan kata Wednesday (Woden’s day) yang berkorelasi dengan Merkurius, Thursday (Thor’s day) yang berkorelasi dengan Jupiter, Friday (Freyja’s day) dengan Venus, Saturday dengan Saturnus dan Sunday (Sun’s day) dengan Matahari.
Sementara itu nama-nama hari dalam bahasa Indonesia ternyata merupakan serapan dari bahasa Arab. Ketujuh nama hari dalam bahasa Arab yaitu ahad, itsnain, tsalatsah, arba’ah, khamsah, sittah dan sab’ah. Bahasa Indonesia mengikuti penamaan Arab ini, sehingga menjadi Ahad (Minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu. Penamaan Minggu berasal dari bahasa Portugis, Dominggo, yang berarti hari Tuhan. Hal ini sangat berkaitan dengan kepercayaan Kristen bahwa pada hari itu adalah hari untuk beristirahat dan melakukan pemujaan pada Tuhan.
Meskipun nama-nama hari dalam bahasa Arab dan yang diserap dalam bahasa Indonesia terlihat tidak berkorelasi dengan bahasa Inggris, Sanskrit dan juga yang diterapkan di Bali, namun secara sangat mengejutkan ternyata istilah dalam Bahasa Inggris, bahasa Sansekerta dan juga bahasa Bali memiliki keterkaitan yang sangat era satu sama lain. Apakah yang melatarbelakangi semua ini? Apakah ini merupakan salah satu indikasi bahwa peradaban yang berkembang di beberapa belahan dunia pada dasarnya hanya berasal dari satu sumber, yaitu Veda?
Saat ini buku-buku sejarah yang beredar mempercayai bahwa kebudayaan Yunani adalah kebudayaan yang tertua yang pernah ada di dunia. Diperkirakan awal sejarah Yunani dimulai dari pulau Kereta. Peradaban Pulau Kreta ini sendiri muncul sekitar tahun 3000-1400 SM. Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan. Selain itu Pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika dan Eropa. Mungkin karena pakem dasar dimana para sejarahwan mempercayai bahwa kebudayaan tertua dimulai 3000 SM dan didukung dengan perhitungan teologis Al-kitab yang menyimpulkan bahwa dunia baru tercipta juga kurang lebih 3000 tahun SM-lah yang mengakibatkan para sejarahwan barat tidak mengakui bahwa kebudayaan Veda yang terutama sekali berkembang di daerah India telah berumur lebih dari 5000 tahun.
Namun demikian, ironisnya, para sejarahwan juga meyakini bahwa Veda adalah kitab suci tertua di dunia. Dan dari penjelasan Veda itu sendiri, Veda sudah ada jutaan tahun yang lalu dan setidaknya ditulis ulang oleh Maha Rishi Vyasa sekitar 5112 tahun yang lalu. Kesimpulan ini diperoleh dari analisi seorang Astronomer India, Aryabhata yang menuliskan bahwa dia berusia 23 tahun ketika 3.600 tahun Kali-Yuga telah berlalu. Oleh karena Aryabhata lahir pada tahun 476 M, maka pada tanggal 1 Oktober 1965 adalah hari ke 1.850.569 Kali-Yuga. Berdasarkan data ini diketahui bahwa Kali-Yuga dimulai pada tanggal 18 Pebruari 3102 SM. Oleh karena Kali-Yuga mulai 3102 SM. Sedangkan pada saat ini kita berada di tahun 2010 Masehi, maka para disimpulkan bahwa perang Kuruksetra dimana masa-masa terpenting penulisan kitab suci Veda dilakukan terjadi 5112 tahun yang lalu. Meskipun kelihatan berbarengan dengan masa peradaban Yunani, namun Veda sendiri menjelaskan bahwa jauh sebelum Veda dituliskan, peradaban Veda sudah ada. Veda mengatakan bahwa umur alam semesta ini sama dengan usia Brahma. Brahma sendiri akan berusia dua parardha. 1 parardha sama dengan 50 tahun, sehingga 2 parardha sama dengan 100 tahun. Dikatakan bahwa 50 tahun pertama usia Brahma telah lewat. Kini Brahma berada pada hari pertama dari paruh usianya yang kedua dan disebut varaha-kalpa. Dengan kata lain, peradaban di dunia ini telah ada sejak (311.040.000.000.000/2) + (6 x 308.571.429) + (27 x4.320.000) = 155.521.968. 068.574 tahun yang lalu.
Meskipun sulit dipercaya, namun para sejarahwan dan para arkiolog sudah mulai dapat mengungkap kebenaran ini. Sekian banyak benda purbakala yang meruntuhkan pakem “kepercayaan” bahwa kebudayaan Yunan adalah kebudayaan tertua sudah ditemukan. Semua penemuan itu akhirnya hanya mengarah pada pembenaran akan apa yang disampaikan oleh Veda. Lebih jauh tentang bukti-bukti sejarah ini dapat anda lihat di artikel “Forbidden Acheology” dan juga pada artikel “Recent Archeological Finds Confirming Vedic History” karya Stephen Knapp.
Dengan mengetahui adanya korelasi antara sistem nama-nama hari yang berkembang di Eropa yang bersesuaian dengan apa yang disampaikan Veda dan juga di Bali dimana di Bali sudah nyata-nyata merupakan kebudayan yang dibangun dengan pondasi Veda, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kebuyaan ini adalah saling terkait, Dan dari bukti-bukti sejarah dan juga pernyataan Veda itu sendiri memperlihatkan jaman Veda jauh lebih awal dari jaman Romawi. Dengan demikian tidakkah semua itu menunjukkan bahwa setidaknya ajaran Veda pernah menyebar dan diadopsi di berbagai belahan dunia?
Hare Krisna Prabhuji,
Kajian yg sangat bagus Prb, paling tidak bertambah lagi wawasan sy atau mungkin bagi pembaca lainnya bahwa PERADABAN VEDA ADA SEJAK SEMESTA ALAM DAN SELURUH ISINYA INI ADA, teruslah berkarya demi kemajuan umat manusia !!! Ampure sy gak bisa ke puncak sabtu/minggu ini salam damai buat semua saja.
Haribol
BLI NGARA @
“nama-nama Sapta Wara (untuk menyebut hari-hari dalam satu minggu) dalam budaya Bali”
MOHON DI PIKIR dalam 2 tulisan dalam budaya bali tersebut kalau bisa jangan hanya budaya bali ??
jawa juga ada SAPTA WARA liat kembali sejarah mana yang duluan antara jawa dan bali ???
nanti ada yang mengasumsikan sapta wara dari bali bagaimana jadinya kemudian hari ?
kalau mau menyangkutkan hindu nusantara hati 2 betul sejarah kita lagi simpang siur jadi jangan ditamabah ruwet lagi jangan ragu kalau memang itu benar tulisa aja apa lagi kaitanya hindu nunsabtara??
sekali lagi hindu nusantara beda dengan hindu india walapun satu sumber ??
hindu nusantara masih menangis dalam jati diri karena sejarah yg di obrak abrik dan perlu kita luruskan ?
sementara hindu india aman 2 aja ga ada maslah .
jadi hati 2 dikit ??
mungkin bagi rekan 2 HK pundak yang anda tanggung tentang weda mungkin tidak ada masalah karena rekan 2 HK memakai cara india ??
tapi coba mengertilah sedikit akan saudara mu DARI SIWA BUDHA/HINDU DHARMA ,
TUGAS YANG KAMI EMBAN sangat berat tidak hanya disisi agama tapi liat ,
kami masih harus barejuang mengakkan budaya hindu nusantara sesuai budaya daerah masing 2,agar AGAMA BUDHI NAIK LAGI.
dan sekarang muncul lagi perjuangan kami mengahadapi perkembangan hindu yang arahnya agak menyimpang ( BALI CENTRIS) SEHINGGA kita ga tau mana itu jawa mana itu bali ,sunda, kaharingan karo ??
ini akan timbul iri umat sehingga bukan mustahil hindu akan hancur oleh ulah sendiri .
belum lagi gempuran misionaris dan sekitar kita .
mohon pemahaman dan pikiran yang jernih ??
sekali lagi hati 2mencantumkan tulisan budaya bali ???
semoga bli paham maksud saya ??
shanti rahayu
@ utsukushi
matur nuwun mas atas masukannya..
Dalam artikel ini saya memang hanya membandingkan Surya-siddhanta, bahasa Inggris dan bahasa Bali karena kebetulan baru itu yang saya tahu. Kita tahu bahwa orang Bali pada umumnya adalah keturunan Majapahit dari Jawa dan mewarisi tradisi-tradisi Jawa. Kitab-kitab berbahasa Jawa Kuno masih sering dapat kita temui di Bali. Dan itu artinya sudah pasti ada keterkaitan antara Bali, Jawa dan Veda yang di India itu sendiri.
Nah sekarang saya harap mas Sungkono yang bisa memberikan sedikit penjabaran akan nama-nama hari yang ada di Jawa agar kami yang bukan orang Jawa bisa mengerti lebih detail..
Salam,-
wah baru tau web ini ternyata banyak sekali informasi yang bisa saya baca mengenai hindu dan info2 yang bermanfaat lainya…
terimakasih banyak pak(bingung manggilnya sapa, pak, bli, dll)
hehehe
salam sejahtera bagi kita semua.. 🙂
keep posting
WOW…HINDU GITU LOOW…
Hati-hati dengan nama BUDHI.
Jangan sampai jadi budaya hindu.
Hindu lagi jadi dapet batunya di sebut budaya.
@doglag
maksud ente gimana bro???
Satyam Eva Jayate 😀
Om Swastyastu Bli Wayan
saya mau info aja kalo saya baru aja release video tentang nama nama hari dalam bahasa bali siapa tau ada teman-teman yang mau nonton dan berbagi, silakan tonton videonya di sin nggih…
https://www.youtube.com/watch?v=bn4yP6O-rCY